Memimpin Meski Bukan Pemimpin
Ditulis oleh: Mei Fitriyanti
Wanita juga diperlukan dalam satu pelayanan/kepemimpinan. Tuhan begitu memperhatikan wanita, yang dianggap lemah, khususnya pada masa pelayanan Tuhan Yesus. Hal ini dibuktikan dengan catatan dalam Alkitab mengenai orang-orang yang ada bersama Yesus ketika Ia disalib, yang bersama-Nya adalah para wanita. Yang pertama menjenguk kubur Tuhan Yesus juga adalah para wanita. Dan, orang pertama yang melihat Tuhan Yesus bangkit adalah Maria Magdalena, dan para wanita lainnya. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memandang wanita juga sebagai ciptaan yang istimewa meskipun saat itu wanita dianggap lemah dan tidak ada apa-apanya. Mereka diangkat ke posisi yang begitu tinggi, begitu dihargai, dan begitu dikenang oleh Tuhan sendiri.
Selain itu, Alkitab juga memberikan contoh peran wanita dalam kepemimpinan. Seorang pemimpin adalah seorang yang dapat memberikan pengaruh yang baik kepada lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, wanita pun dapat memimpin dengan memberikan pengaruh kepada lingkungannya meskipun ia tidak berada dalam jabatan seorang pemimpin. Dari tokoh-tokoh wanita dalam Alkitab, kita akan belajar mengenai hal-hal yang perlu dimiliki dan dilakukan wanita untuk bisa menjadi seseorang yang memberikan pengaruh.
1. Memiliki hubungan yang baik dengan Allah.
Memiliki hubungan yang erat dengan Allah merupakan hal paling utama yang harus dimiliki seorang pemimpin Kristen. Hubungan Debora yang begitu erat dengan Allahnya membuat dirinya sangat berpengaruh di antara orang Israel (Hakim-Hakim 4:8). Debora mendengarkan panggilan Tuhan dengan saksama (Hakim-Hakim 4:6-7). Dalam segala yang dilakukannya, Debora menempatkan Tuhan sebagai pusat tindakan dan kepercayaannya. Debora adalah seorang Nabiah, bukan seorang panglima perang, tetapi dengan imannya kepada Allah Israel, ia berani memimpin perang bersama Barak melawan Sisera.
2. Memiliki daya juang, semangat hidup, kemampuan inisiatif, dan kreatif.
Abigail, Debora, dan Priskila adalah para wanita yang disebutkan dalam Alkitab dengan kapasitas intelektual dan kerohanian yang melampaui kapasitas pria. Mereka memiliki daya juang, semangat hidup, kemampuan inisiatif dan kreatif yang jauh lebih tinggi daripada orang-orang di sekitarnya.
3. Melakukan hal yang orang lain tidak bisa lakukan (1 Samuel 25:2-44).
Debora dibangkitkan oleh Tuhan karena semua orang yang lain "diam-diam saja". Perkecualian ini cukup jelas melatarbelakangi kepemimpinan Debora sebagai hakim pada zaman tersebut. Perempuan yang dapat menempatkan diri akan tetap berusaha untuk memimpin meskipun semua orang "diam-diam saja".
Cerita Abigail merupakan cerita yang pendek. Daud telah menunjukkan kebaikannya kepada suami Abigail, Nabal. Akan tetapi, Nabal terlalu bodoh dan angkuh sehingga tidak mengetahui kebaikan Daud dan pasukannya yang tidak mengganggu dan justru melindungi orang-orang Nabal ketika di padang maupun di ladang. Ketika Daud mengirimkan beberapa orang kepada Nabal untuk meminta pertolongan, meminta beberapa makanan untuk mereka. Nabal mengusir mereka dengan ejekan, tanpa makanan. Daud pun bersiap-siap membalas Nabal, Abigail terburu-buru menemui Daud. Dia mencegah Daud mengambil nyawa Nabal dengan kata-kata bujukan dan hadiah. Kehidupan Abigail adalah sebuah kenyataan. Sebagai seorang wanita, Anda dapat menemukan diri Anda berada dalam posisi kepemimpinan, bukan dengan sebuah pilihan, tetapi karena orang lain di sekitar Anda tidak dapat melakukannya.
4. Pakailah kesempatan yang ada semaksimal mungkin.
Ratu Ester memperlihatkan iman dan keberanian yang besar sewaktu Haman yang jahat merancang pembunuhan massal terhadap orang Yahudi di seluruh imperium Persia pada abad 5 sM. Mordekhai berkata kepada Ester, "Jika engkau sama sekali diam, pembebasan akan muncul dari tempat lain. Tetapi, siapa yang mengetahui apakah untuk waktu seperti ini engkau mendapatkan kebesaran kerajaan?" Ester meminta Mordekhai mengumpulkan orang-orang Yahudi di Susan dan berpuasa demi dia. "Aku pun akan berpuasa," katanya, "dan setelah itu aku akan datang kepada raja, meskipun berlawanan dengan hukum; dan andaikata aku harus binasa, aku akan binasa." Kemudian, Ester memanfaatkan hadiah dari Raja untuk membebaskan seluruh bangsanya. Ester berhasil memanfaatkan kesempatan yang dia miliki untuk memenuhi panggilan Allah terhadap dirinya.
Sumber bacaan:- "Hakim-Hakim 4". Dalam http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Hak&chapter=4
- "Ester 7". Dalam http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=Est&chapter=7
- "Kitab Ester". Dalam http://media.sabda.org/saa/pdf/ind-read-04.pdf
- "Abigail -- Wanita Dalam Alkitab". Dalam http://wanita.sabda.org/abigail_wanita_dalam_alkitab
- "Engkau Harus Berani dan Sangat Kuat". Dalam http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/2012122
- Yuliani, Esther. "Berani Memulai Langkah Perubahan!" Dalam http://estheryuliani.blogspot.com/2011/04/berani-memulai-langkah-perubahan.html
KUTIPAN
"Aku harus mengikuti orang-orang. Bukankah aku pemimpin mereka?" (Benjamin Disraeli)