Manual

2

PENGEMBANGAN DIRI

Pelatihan bagi Mahasiswa



Pengenalan dan Pemaknaan Diri

GEREJA KRISTEN INDONESIA

Komisi Perencanaan Kependetaan

Manual

2

Manual

Pengenalan diri dan Pemaknaan Diri

Bagian I. Mengenal diri

1. Ilustrasi

Enam ekor kera dimasukkan oleh seorang ahli ilmu jiwa ke dalam sebuah ruang. Di tengah ruang tersebut berdiri sebuah tangga yang bila dipanjat dapat membuat kita mencapai langit-langit kamar. Di langit-langit tersebut, tepat di atas tangga tergantung setandan pisang.

Dalam waktu pendek para monyet tadi mengamati kamar kemudian mulai memanjat tangga. Kenapa tidak, mereka memiliki pengalaman, skil dan keberanian untuk melakukan hal itu, apalagi imbalan nyata berupa pisang sedang menanti mereka.

Namun, mereka tidak mengetahui bahwa sang ahli ilmu jiwa sudah memasang di sekiling tembok berpuluh-puluh keran air yang dapat menyemprotkan air dingin ke seluruh sisi dari kamar. Baru saja anak tangga pertama dan kedua diinjak, maka air tersebut membasahi seluruh ruang dan monyet-monyet di dalamnya.

Setelah hal itu terjadi dua kali, maka para monyet belajar bahwa bila mereka menginjak anak tangga, maka air akan menyemprot dan mereka akan kebasahan. Dalam waktu pendek mereka membentuk suatu kebiasaan. Siapa saja yang mendekati tangga akan disergap oleh teman-temannya dan digigit seta diusir pergi. Maka dalam waktu pendek, di ruang itu terjadi stabilitas. Monyet basah duduk di lantai, memandang pisang, namun tidak ada seekorpun yang berani melakukan apa-apa.

Setengah jam kemudian seekor monyet baru dimasukkan menggantikan seekor monyet yang mulai pileg karena kebasahan. Monyet baru ini segera mendekati tangga dan mengalami keterkejutan. Ia diterkam. Berkali-kali ia mencoba dan gagal. Akhirnya ia belajar untuk menyesuaikan diri.

Setengah jam kemudian seekor monyet baru dimasukkan dan menggantikan monyet yang basah. Peristiwa yang sama terjadi. Apakah monyet yang masih kering ikut mencegah rekannya ini menaiki tangga? Bagaimana menurut Anda? Mengapa demikian?

Umumnya monyet-monyet mudah terjebak di dalam suasana yang dibentuk seperti itu. Mereka tidak mampu menggali makna atau memahami siapa diri mereka sebagai binatang percobaan. Seorang manusia mungkin juga bersikap dan bertindak seperti monyet-monyet itu. Namun, ia dapat juga mulai keluar dari jebakan yang ada yaitu dengan mulai mengenali siapa dirinya.

2. Kelemahan dan keunggulan

Seorang yang mengenal diri adalah seorang yang mengenali kelemahan dan keunggulan yang ia miliki di masa ini. Ia juga mampu merumuskan masa depan yang ingin ia ciptakan. Karenanya, mengenali bekal-bekal hidup apa yang perlu ia dapatkan agar ia dapat meraih impian pribadinya.

Ia mengenali kelemahan dan keunggulan namun lebih dari hal itu ia memahami darimana hal-hal itu berasal. Jadi seorang yang kenal diri adalah seorang yang juga cukup memahami dampak dari peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi di dalam hidupnya.

Dengan demikian, seorang yang kenal diri adalah seorang yang mengenal masa lalu, masa kini dan masa depan yang ingin ia raih. Ia mengenali gambar dirinya dan gambar diri yang ia kembangkan adalah gambar diri yang tepat.

3. Pentingnya pengenalan diri

Mengapa memiliki pengenalan diri yang tepat atau gambar diri yang tepat adalah penting?

· Ada orang yang memandang dirinya terlalu berlebihan tingginya

· Ada orang yang memandang diri sangat rendah atau dengan negatif

· Apa akibat dari kedua pandangan di atas (diskusikan).

Jelaslah bahwa orang yang tidak kenal diri akan menghasilkan perilaku yang sesuai dengan pengenalan dirinya. Ia dapat berlebihan atau sangat kurang. Akibatnya, ia dapat menghasilkan hubungan yang buruk dengan orang lain, padahal orang lain sangat kita butuhkan di dalam hidup. Pengenalan diri ini adalah suatu proses yang tidak berkeputusan.

4. Langkah mengenal diri

Bagaimana cara memiliki pengenalan diri yang positif dan tepat?

Kenyataan lapangan menunjukkan bahwa ada hal yang perlu disimak tentang diri Anda sebagai manusia

· Pertama, Anda adalah unik, artinya tidak ada duanya di dunia ini. Sebenarnya, bila Anda memiliki saudara kembarpun, pasti ada bedanya

· Kedua, Anda lahir setelah mengalami hidup dan transformasi di dalam rahim ibu selama 39 bulan x 30 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik.. Selama itu Anda terpelihara.. berarti Anda berharga sekali. Alkitab menggambarkan betapa kita berharga dengan istilah "biji mataku.." Karena itu, Anda bisa kehilangan teman, harta, kesehatan dan orang yang dekat, namun jangan biarkan perjalanan hidup Anda membuat Anda merasa tidak berharga.

5. Keuntungan Pengenalan diri yang kuat

Apakah keuntungannya bila kita memiliki pengenalan diri yang tepat dan gambar diri yang kokoh?

Orang yang memahami diri dengan akan dapat menggunakan semua kekuatan nya secara maksimal dan tepat. Misalnya, Anda kenal bahwa Anda sangat kuat di dalam mempelajari bahasa yang baru. Kemampuan ini dapat menjadikan Anda seorang yang menguasai banyak bahasa dan menjadi penterjemah, traveller, atau seorang diplomat. Orang yang mengenali diri dengan tepat akan mampu memiliki kepercayaan diri yang pas, tidak berkelebihan dan juga tidak kekurangan.

6. Caranya bagaimana

Tentu kini perlu kita pertanyakan, bagaimana cara mengenal diri dengan tepat?

Mulai dengan mengenali kelemahan dan kekuatanmu: Renungkan dan daftarkan lima keunggulan diri kita. Kemudian, setelah selesai, daftarkan lima kelemahan diri. Ingatlah agar tidak memulai dengan mendaftarkan kelemahan diri karena hal ini akan membuat kita tidak lagi sanggup mengenali kelebihan-kelebihan kita.

7. Suara orang di masa lalu

Kini Anda perlu menyelidiki siapakah Anda menurut orang lain. Hal ini penting karena suara orang di masa lalu bahkan di masa kini dapat mempengaruhi kita dalam kita mengenali diri atau menggambarkan siapa diri kita. Orang yang kenal diri biasanya mengenali apa yang orang katakan tentangnya. Ia mengenal apa yang orang gambarkan tentang dirinya, namun mengenali juga apa yang dirinya sendiri gambarkan. Orang yang tidak kenal diri atau tidak memiliki gambar diri yang kokoh sering tidak mampu membedakan keduanya.

Dari sudut ilmu jiwa seringkali yang paling menentukan pandangan kita tentang diri kita adalah orang tua atau tokoh berwibawa yang membesarkan kita. Orang yang sudah matang dapat menentukan sendiri pengenalan diri atau gambar dirinya sedangkan orang yang tidak dewasa menganggap apa yang dikatakan orang tuanya sebagai kebenaran dan sebagai pendapat pribadinya.. Ia tidak pernah menelaah atau mengkritisi hal itu.

Kini gunakan alat di bawah ini dan isilah.

Suara siapa yang berpengaruh di dalam aku mengambarkan diriku?	Apa yang dikatakan suara itu tentang diriku	Apakah aku merasa begitu atau tidak?
1. 2. 3 4. 5.

8. Mengenali apa yang kunikmati

Banyak orang tidak bersedia memeriksa diri dan mengenali diri terutama mengenai apa yang ia nikmati dan tidak sukai. Kejujuran untuk hal itu sangat penting untuk memperjelas pengenalan diri kita. Kini isilah alat di bawah ini.

Lima hal yang menurutku paling kunikmati	Lima hal yang menurutku tidak dapat kunikmati

9. Mengenali apa yang menurutku merupakan hal yang bermakna

Banyak orang tidak cukup menyediakan waktu untuk menggali dirinya agar dapat mengenali hal-hal yang dianggap bermakna dan yang tidak. Penggalian hal ini akan memperjelas berbagai nilai yang seseorang anut dan prioritasnya.

Kini telitilah apa yang menurut Anda bermakna dan yang tidak.

Lima hal yang paling bermakna

Lima hal yang menurutku amat dinikmati	Lima hal yang menurutku paling tidak dapat dinikmati

10. Dampak kehadiran orang

Salah satu aspek penting bagi pengenalan diri adalah perlunya mengenal asal mula pola pikir kita, apa yang dianggap bermakna atau tidak, dan hal yang dinikmati atau tidak. Untuk menggali hal ini, maka perlu kita meneliti orang-orang yang telah memberikan bantuan dan hambatan bagi kita.

Nama-nama	Membantu? Bagaimana? (0-9)	Menghambat? Bagaimana? (0-9)

Rangkuman

Kini rumuskanlah secara mendasar siapa diri Anda dengan berbagai penggalian seperti di atas. Caranya ialah membuat rumusan tertulis atau membuat sebuah gambar.

Bagian II. Memaknai Hidup

Pengantar

Ada orang yang menjalani kehidupan tanpa menggali makna dari dalamnya. Mereka menyambung-nyambung hari mereka. Mereka tidak menyadari adanya suatu pola atau arah dan suatu landasan bagi keberadaan kita di dalam hidup ini.

Bagi mereka yang mampu menggali makna, maka makna tadi akan menjadi kompas dan jangkar mereka. Biasanya mereka yang memahami makna hidupnya, mereka akan bekerja lebih keras dari orang lain dan dapat membekali diri serta mengatasi berbagai inkonsistensi atau kesulitan yang hidup hadapkan kepadanya. Secara umum, mereka yang berhasil di dalam hidupnya adalah orang-orang yang terlebih dulu memiliki makna yang mendalam tentang hidupnya.

Bagaimana mulai menggali makna hidup?

Pertama kita perlu kenali bagaimana hidup

1. Ada peristiwa yang menyakitkan diri kita di dalam hidup

2. Ada peristiwa yang menyenangkan atau membahagiakan

3. Keseluruhannya kita simpan di dalam ingatan kita

4. Terhadap tiap peristiwa kita memberikan respon.

5. Seringkali ada respon yang tidak kita sadari dan tersimpan di ingatan bawah sadar

6. Setiap hal di dalam ingatan kita mempengaruhi sikap dan perilaku kita: cara kita bicara, cara kita bergaul, cara kita mengambil keputusan dan sebagainya

Bagaimana memaknai?

1. Ada orang yang melalui semua peristiwa tapi tidak mampu mengenali pola dari rentetan-rentetan peristiwa tadi dan menggali makna mereka

2. Ada orang yang mengenali pola-pola secara salah, dan memberikan makna yang salah

3. Mengapa pengenalan pola dan penggalian makna tadi perlu?

4. Dari pola kita dapat memperkirakan apa yang merupakan tempat kita di dalam hidup dan rancangan Tuhan bagi kita

Caranya:

1. Daftarkan lima atau lebih pengalaman yang membahagiakan bagi Anda

2. Tentukan dan letakkan di dalam diagram di bawah ini menurut saat terjadi dan

bagaimana intensitasnya bagi emosi Anda.

3. Kini daftarkan juga pengalaman yang menyakitkan dengan cara yang sama

4. Akhirnya hubungkan tiap pengalaman menurut urutan kehadirannya di dalam hidup Anda

Lima hal yang membahagiakan Lima hal yang menyakitkan

Hal yang membahagiakan	Tahun terjadi	Intensitas emosi

Hal yang menyakitkan	Tahun terjadi	Intensitas emosi

Kini, masukkan hasil pencatatan di atas ke peta di bawah ini. Di ruang memory positif masukkan semua pengalaman yang membahagiakan dengan Anda memperhatikan tahun terjadinya dan intensitas emosi yang dihasilkannya. Semakin tinggi intensitas emosi, semakin tinggi angkanya.



Lalu hubungkanlah titik-titik yang mewakili berbagai peristiwa sehingga terbentuk suatu grafik seperti di atas.



Sebagai kelanjutannya, kini renungkan dan

1. Sebutkan pengalaman yang membekas sampai kini

2. Jelaskan pertumbuhan yang telah terjadi

3. Jelaskan tahap-tahap pertumbuhan

4. Kira-kira, dapatkah Anda merumuskan apa kekhasan Anda ?

5. Siapa diri Anda sebenarnya setelah melihat alat tadi ?

Akhirnya buatlah sebuah gambar yang menunjukkan siapa Anda dan share dengan teman-teman yang dapat Anda percayai.

Kini coba kenali apa yang ingin kita lihat atau idamkan terjadi di dalam tiap ranah hidup kita.



Kesimpulan

Pengenalan diri dan pemaknaan adalah suatu proses yang harus berjalan terus menerus. Namun, proses ini harus dimulai sedini mungkin agar kesadaran kita dan perhatian atas hal ini menjadi hal yang berkesinambungan.

eof