Manual

1

PENGENALAN DIRI

Pelatihan bagi Mahasiswa

Perspektif Dasar Kepemimpinan

GEREJA KRISTEN INDONESIA

Komisi Perencanaan Kependetaan

ã Jakarta,

Daftar Isi

Introduction i

CHAPTER 1

How To Customize This Manual 1

About the "Picture" Icons 1

Section Breaks are Key 2

About Pictures and Captions 2

How To Generate a Table of Contents 3

How To Create an Index 3

How To Change Headers and Footers 3

How To Save Time in the Future 4

How To Create a Document 4

More Template Tips 4

CHAPTER 2

How To Customize This Manual 1

About the "Picture" Icons 1

Section Breaks are Key 2

About Pictures and Captions 2

How To Generate a Table of Contents 3

How To Create an Index 3

How To Change Headers and Footers 3

How To Save Time in the Future 4

Manual

1

Robby I Chandra

Daftar Isi

1. Cakrawala Pikiran -----------------

2. Kepemimpinan di kalangan Kristen

3. Mengapa ada pemimpin yang berhasil

4. Kepercayaan sebagai landasan pacu

5. Apa yang diharapkan orang dari pemimpinnya

6. Apa yang harus dikerjakan pemimpin

7. Keunggulan-keunggulan sebagai prasyarat

8. Pemimpin yang Terus Belajar

9. Pemimpin yang Melayani

10. Ciri Pemimpin yang Melayani

11. Mengukur Keberhasilan Pemimpin yang Melayani

12. Jenis Jenis Pemimpin

13. Pemimpin dan Pengelola

14. Penutup

Perspektif konseptual kepemimpinan

Definisi kerja tentang Kepemimpinan

Kondisi kepemimpinan di kalangan Kristen

Mengapa Ada Pemimpin yang Berhasil

Kepercayaan sebagai kata kunci

Apa yang harus dikerjakan Pemimpin

Praktika: Menempa Keunggulan-keunggulan

Pemimpin yang terus belajar

Pemimpin Yang Melayani

Seseorang

dapat menjadi pemimpin yang melayani bila, memiliki hati yang terdorong

untuk melayani.

Seorang dapat menjadi pemimpin yang melayani

karena menghayati

rasa berhutang atas kasih-kebaikan

Tuhan pada

dirinya

Ciri pemimpin yang melayani

    1. Pemimpin yang melayani menyadari dan menghayati bahwa ia melayani suatu hal yang lebih besar dari dirinya atau organisasinya.

    2. Pemimpin yang melayani memberikan teladan-teladan hidup bagi para pengikutnya sebagai pedoman mereka dalam berperilaku dan bersikap. Ia tidak memaksakan orang lain untuk mengadaptasi suatu wujud perilaku atau berbagai aturan serta hal-hal yang ia idealkan. Ia memberi ilham melalui ilustrasi, memberi teladan serta batas-batas berperilaku dengan terlebih dahulu melaksanakannya sendiri.

    3. Pemimpin yang melayani memiliki pribadi yang nyata antara lain kerendahan hati, keberanian untuk bertanggung jawab , serta integritas. Lebih lanjut lagi, seorang pemimpin yang melayani harus memiliki integritas antara harga diri, gambar diri, serta ambisinya. Ia juga harus mampu menampilkan dirinya sebagai manusia biasa dengan kelemahan-kelemahan.

    4. Pemimpin yang melayani juga mendedikasikan diri dalam perkara-perkara moral serta berani mengambil risiko untuk menegakkan prinsip etika tertentu.

    5. Pemimpin yang melayani memiliki visi yang jelas dan mampu memberdayakan orang lain.

    6. Pemimpin yang sungguh melayani mampu memberikan kepercayaan dan pemahaman akan keadaan pengikutnya.

    7. Pemimpin yang melayani berpikir jangka panjang. Ia tidak mengharapkan hasil yang spektakuler terjadi dalam waktu singkat, karena ia menyadari bahwa untuk menggerakkan dan mentransformasi orang diperlukan waktu yang panjang dan proses yang berkesinambungan. Gereja-gereja di India Utara tidak akan berkembang seperti sekarang bila para misionaris yang datang ingin mencapai hasil yang cepat. Mereka mendirikan sekolah, klinik, percetakan, lembaga pendidikan, dan kemudian barulah Injil diberitakan.

    8. Pemimpin yang melayani melakukan komunikasi yang proaktif dan bersifat dua arah. Dalam Kisah Rasul pasal 7 terlihat bagaimana seharusnya menanggapi kritikan dan gosip, yaitu dengan sikap tenang dan pro-aktif.

    9. Pemimpin yang melayani juga harus dapat hidup di tengah kepelbagaian pendapat, bahkan ia merasa tidak nyaman berada di dalam lingkup pendapat, paradigma, serta gaya kerja yang homogen. Ia tidak mencari solusi yang mudah sesuai keinginannya belaka.

    10. Pemimpin yang melayani memberikan kepercayaan dan wewenang pada pengikutnya. Ia memiliki gambaran positif dan optimis tentang mereka. Pemimpin serupa ini memberdayakan mereka dengan membagi pengetahuan, keahlian, juga sudut pandangnya. Ketika Tuhan Yesus menyapa Natanael, kata-kata yang digunakannya sangatlah positif.

    11. Pemimpin yang melayani menggunakan pengaruh serta logikanya untuk mempengaruhi orang, selain dengan peneladanan. Paulus dan Silas meneladani orang lain untuk tidak lari dari penjara yang terkena gempa bumi dan kemudian membujuk kepala penjara untuk tidak membunuh dirinya.

    12. Pemimpin yang melayani tidak berupaya menjadi pahlawan, namun menciptakan dan melahirkan pahlawan-pahlawan. Yohanes Pembaptis memiliki seorang murid yaitu Polycarpus. Sikap Polycarpus mendapat ancaman aniaya serta kematian dari orang Romawi membuat banyak orang menjadi Kristen.

    13. Pemimpin yang melayani mengerjakan banyak hal dan juga menghindar dari berbagai hal yang orang lain dapat lakukan. Nehemia merupakan contoh keberhasilan karena ia mempertajam fokusnya.

 

Mengukur Keberhasilan seorang pemimpin

Sukses seorang pemimpin diukur

dari berapa

pemimpin baru

yang ia lahirkan

dan tumbuhkan,

bukan hanya

dari berapa

banyak

pengikutnya

Jenis-jenis pemimpin

Pemimpin

lini lokal,

Pemimpin

network,

dan

pemimpin

eksekutif

Pemimpin yang mengelola dengan handal

Penutup

Artikel ilmiah

      Teory/Konsep

      Tulisan

      Teori trait theory atau kualitas internal atau Teori Insan Akbar;

      Bernard (1926)

      Teori-teori Perilaku: teori terkait tugas dan teori yang terkait hubungan; teori gaya kepemimpinan( autokratis versus demokratis)

      Ohio State University studies; University of Michigan (Katz and Kahn 1978; Likert 1961); Blake and Moulton (1964:383)

      Teori Kepemimpinan Situational dan teori kontigensi; pengulangan gaya,; Teori Ekspektansi

      Fiedler (1967); Vroom and Yetton (1973); Vroom (1964); Yukl (2002); Hersey and Blanchard (1984)

      Model-model pertukaran dan path-goal (Hubungan antara pemimpin dan yang dipimpin sebagai seri dari perdagangan)

      Graen and Uhl-Bien (1995); House (1971, 1996)

      'Kepemimpinan Baru'; Kepemimpinan karismatis dan visioner; dan transformasional

      Burns (1978); Bryman (1992), Conger and Kanungo (1998); Bass (1985a, 1985b); Tichy and Devanna (1986); Kouzes and Posner (1997)

      Teori Konstruktif dan Konstitutif

      Grint(1997, 2000)

      Kepemimpinan dalam organisasi yang belajar: Kepemimpinan sebagai proses kolektif dan kreatif; kepemimpinan yang didistribusikan

      Senge (1990a, 1990b); Semlet (1989); Brown and Gioia (2002); Tichy (1997)

      Teori Kepemimpinan Post-charismatic dan post-transformational

      Khurana (2002a, 2002b); Maccoby (2000); Fullan (2001a, 2001b)

Eof