BAB V

MASALAH YANG UMUM PADA PEMIMPIN

Ketika saya meneliti lebih dekat fenomena ini selama beberapa tahun, saya telah memperhatikan beberapa produk secara biologis dari kondisi ini yang dapat dilihat secara teliti dalam kehidupan beberapa pemimpin Kristen. Kondisi tersebut merupakan sebagian dari masalah-masalah yang berhubungan dengan para pemimpin yang bekerja berlebihan yang cenderung mengalaminya dan yang mengakibatkan perhatian khusus bagi mereka. Saya akan menjelaskan dengan gamblang 7 dari masalah-masalah ini.

  1. ROH YANG LEPAS DARI KENYATAAN

    Pada mulanya, gejala ini mungkin nampak dalam bentuk yang sangat ringan, secara sederhana suatu perasaan samar-samar mengenai ketidaknyataan atau suatu perasaan bahwa "hal ini sebenarnya tidak terjadi," atau "Saya sesungguhnya tidak hadir di sini." Seringkali ada semacam mimpi mengenai kualitas hidup Anda, seolah-olah Anda mengalir sepanjang kehidupan Anda, tetapi kaki Anda tidak benar-benar menyentuh dasar kenyataan tersebut. Jika perasaan ini ada dan semakin memburuk, perasaan ini dapat menjadi bentuk pengalaman seperti "keluar dari tubuh," di mana Anda merasa bahwa Anda tidak hadir secara nyata, tetapi melihat seolah-olah mengawasi hidup Anda pada layar TV. Anda mungkin memiliki suatu perasaan bahwa Anda seperti seorang pengawas dan bukan seorang pelaku dalam kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup Anda. Hal ini sering merupakan suatu gejala yang tidak diakui dari "Kelelahan" yang dikenal sebagai "ketidaknyataan/kemayaan."

  2. PERASAAN BERTANGGUNG JAWAB YANG KURANG

    Secara luas sebagai akibat terlepas dari kenyataan, sering terjadi penurunan rasa tanggung jawab pribadi. Pikiran Anda menyadari secara jelas bahwa banyaknya tekanan Anda sekarang ini merupakan akibat dari banyaknya tanggung jawab dan secara terang melihat tanggung jawab ini sebagai bentuk yang sama dari musuh sehingga Anda memutuskan untuk merenungkan kembali atau melarikan diri. Tanggung jawab ini juga membangun suatu kemarahan yang disebabkan oleh rasa sakit yang tampaknya telah menimpa Anda. Bagian kesadaran dalam diri Anda menyembunyikan perasaan terhadap mereka bahwa "Saya tidak berhutang apa pun pada Anda." Hal ini merupakan penyebab yang bertolak belakang, yaitu pemberontakan di dalam diri Anda melawan perasaan harus melayani tanggung jawab Anda dan satu keinginan untuk menolak atau menghindari syarat-syarat mereka.

    Sikap ini biasanya mengubah prioritas dari korban. Sementara beberapa bagian dalam pikirannya menyadari bahwa ada hal penting untuk dilakukan dan bahkan biasanya korban merasa bersalah bila tidak mengerjakannya, bagian lain dalam pikirannya menolak untuk terlibat dalam pemenuhan tanggung jawab ini. Satu skenario yang menggambarkan sebagian dari kecenderungan ini antara lain ada seseorang duduk di meja dimana terdapat satu surat yang amat mendesak dan membutuhkan tanggapannya. Tetapi dia tidak menanggapi surat tersebut, malahan dia duduk di meja bermain penjepit kertas selama berjam-jam atau mengeluarkan semua isi laci meja. Segala sesuatu dilakukan untuk menghindari kekesalan hati terhadap tugas dalam menangani suatu masalah yang benar-benar meminta perhatian.

    Kurangnya rasa tanggung jawab ini juga sangat berbahaya sebab hal ini mungkin mengganggu pada daerah tanggung jawab moral. Pemimpin Kristen juga memiliki suatu tanggung jawab untuk menjadi model dari kejujuran moral. Ada tekanan terus-menerus dari syarat untuk berlaku sebagai model atas kebajikan dan intergritas. Satu bagian dari pikirannya menerima kebenaran syarat ini, tetapi bagian yang lain, yang berada di bawah tekanan besar dari tanggung jawabnya, melihat syarat ini secara sederhana sebagai tanggung jawab lain yang dibebankan dan menghadirkan permintaannya. Korban akhirnya merasa kurang berkehendak untuk memenuhi tanggung jawab yang dirasanya ini. Dia akhirnya menjadi lebih mudah diserang dan lebih rentan terhadap godaan untuk mengabaikan tanggung jawab moralnya.

  3. HATI NURANI YANG TERLALU AKTIF

    Mungkin aneh mengikuti komentar saya mengenai kurangnya rasa tanggung jawab dengan menyebut hati nurani yang terlalu aktif, tetapi beberapa diantaranya adalah asas yang berlawanan yang direncanakan oleh pikiran di bawah tekanan yang menyedihkan. Kenyataan bahwa korban mungkin tidak menghadapi dan memenuhi tanggung jawabnya tidak berarti bahwa hati nuraninya telah hilang. Agak sering pihak yang berlawanan menang, dan korban tercabik diantara rasa tanggung jawab yang kurang dan hati nurani yang terlalu aktif secara membingungkan. Rasanya hal ini tidak mungkin tetapi kombinasi ketakutan yang menyebabkan banyak tekanan mental dan depresi. Dia seringkali mewarisi keadaan terus menerus untuk dekat dengan kepanikan seperti dia menemukan dirinya melanggar aturan dari hati nurani yang memuncak dan kadang-kadang berlebihan.

    Tahun-tahun kehidupan Kekristenan dan kepemimpinannya bersama dengan komunitas Kristen telah memberikan dia kesabaran yang sangat kuat mengenai seperti apa dia seharusnya. Tetapi kehadiran pikiran yang telah terpola, pecah oleh tekanan dari tanggung jawab yang berat, yang membutuhkan waktu lama untuk bebas dari keinginan untuk menunjukkan tanggung jawab yang diperintah oleh hati nuraninya. Dia adalah korban dari dilema yang menakutkan. Cabikan diantara dua kekuatan, hati nuraninya dan satu pikiran yang mati-matian untuk bebas dari tekanan.

  4. PERASAAN BERSALAH YANG KUAT

    Kesalahan merupakan istilah yang sangat akrab bagi kebanyakan orang Kristen. Sikap dasar dari penekanan gereja telah dibiasakan secara kuat dengan membuat orang sadar pada kesalahan mereka. Penekanan pertama dari pesan gereja adalah biasanya, "Kamu adalah seorang pendosa yang bersalah!" Secara jelas hal ini adalah kebutuhan yang membuka untuk mengungkapkan pengampunan, keselamatan, perbaikan, dan suatu hubungan yang dekat dengan Allah. Tetapi sayangnya penekanan pada kesalahan sering lebih banyak daripada penekanan pada kebenaran yang menyatakan kesalahan, dan alasan yang patut disayangkan adalah bahwa banyak orang mewarisi rasa bersalah di lubuk hatinya yang terdalam. Ini sering dihaluskan oleh kepercayaan dalam pengampunan dan penyucian, tetapi semuanya terlalu sering kesalahan bersembunyi di antara kesadaran yang muncul dari pikiran yang menanti suatu kesempatan muncul untuk menuduh/menyalahkan dan menyiksa korbannya.

    Kondisi dari pelepasan mental dan emosional yang disebabkan oleh "kelelahan" sering memberikan bentuk pembukaan dan korban menjadi mangsa bagi hati nurani yang tetap meneriakkan kesalahan. Orang yang depresi, (gejala umum dari "Kelelahan") biasanya mengalami perang terus menerus dengan perasaan bersalahnya.

    Secara dasar ada dua macam bentuk dari kesalahan, - nyata dan imajinasi.

    Tipe kesalahan yang nyata disebabkan oleh beberapa dosa atau pelanggaran ringan yang telah mendukakan hati Roh Kudus. Roh Kudus menaruh perasaan bersalah pada seseorang sebagai langkah awal terhadap pertobatan, pengampunan, dan penyucian. Ini merupakan formula percobaan dan yang dipercaya, satu-satunya perbaikan kembali yang benar terhadap dosa dan perasaan bersalah karena adanya dosa. Ini merupakan perbaikan kembali yang sederhana dan sangat efektif. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1Yoh 1: 9)

    Kesalahan imajinasi lebih sangat komplek dan lebih sulit untuk dipecahkan. Kebanyakan korban "Kelelahan" tidak berhubungan dengan kesalahan yang sesungguhnya. Mereka belum melampui atau mendukakan hati Allah dan Allah tidak mencoba menempatkan mereka dibawah perasaan bersalah. Mereka menderita karena "perasaan bersalah." Kebanyakan orang Kristen yang depresi sangat sensitif terhadap kesalahan dan kegagalan yang mereka rasa. Mereka cenderung merasa bersalah terhadap segala sesuatu. Mereka memiliki persepsi yang sangat negatif terhadap hidup mereka dan mereka bergumul dengan perasaan yang kuat akan kegagalan dan akibat dari kesalahannya.

    Sementara kesalahan yang nyata dapat dipecahkan dengan cepat melalui pengakuan, pertobatan dan menerima pengampunan dari Tuhan sesuai dengan janji-Nya, tetapi kesalahan secara imajinasi tidak dapat dipecahkan dengan cara yang sama. Kesalahan tidaklah nyata pada tempat pertama, kesalahan ini merupakan ciptaan pikiran yang terganggu yang menyembunyikan keinginan berlawanan untuk menyiksa korbannya.

    Maka, bagaimana perasaan semacam ini dapat diringankan? Bagaimanakah korban dapat dibebaskan dari kesalahan imajinasi yang kuat ini? Dengan memahami bahwa hal ini ADALAH bayangan/khayalan/imajinasi. Bahwa hal ini TIDAKLAH nyata. Bahwa Anda TIDAK berdosa. Bahwa Tuhan TIDAK menentukan untuk menghukum Anda.

    Anda secara setengah sadar menghukum diri Anda sendiri. Anda kecewa dan depresi karena sakit Anda. Anda merasa bersalah karena menjadi tidak sehat. Beberapa hal aneh di dalam pikiran Anda ingin menghukum Anda karena menjadi begitu bodoh dengan membiarkan diri Anda menjadi sakit dan tidak dapat memenuhi kewajiban dan tanggung jawab Anda. Anda adalah satu-satunya orang yang dapat melepaskan diri Anda dari siksaan ini. Allah tidak dapat memaafkan Anda karena Anda telah dimaafkan. Sekarang ANDA HARUS MEMAAFKAN DIRI ANDA SENDIRI dalam usaha agar Anda siap dibebaskan.

  5. KEGELISAHAN ROHANI - LEMBAH KEKELAMAN

    Ini biasanya merupakan hal yang paling sulit bagi pemimpin Kristen dalam "Kelelahan" untuk mengatasinya. Kenyataan bahwa ketika dia sangat ingin merasakan kehadiran Tuhan, dia tidak dapat merasakannya. Pasti ini bukan berarti bahwa Tuhan telah meninggalkannya atau menarik diri darinya, ini nyata bahwa keadaan mental, emosional dan spritual korban sangat melemah sehingga dia kadang tidak dapat merasakan keberadaan Tuhan bersamanya.

    Saya menyadari bahwa banyak pembaca saya akan memiliki beberapa alasan teologi yang bagus mengapa hal ini tidak dapat terjadi. Mereka mungkin akan mengutip banyak ayat Alkitab yang akan tampak menunjukkan bahwa hal ini seharusnya tidak, tentu saja tidak dapat terjadi. Saya mungkin akan setuju dengan semua ayat Alkitab dan ingin menerima dorongan dan hiburan dari ayat-ayat tersebut. Bagaimanapun juga saya tahu bahwa semacam ini dapat terjadi. Saya tahu pertama kali dari Alkitab, dari pengalaman antara Raja Daud dan Tuhan Yesus, seperti yang tertulis di Masmur 22:1. "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku." Saya juga tahu dari catatan orang-orang suci terbesar dalam sejarah gereja yang mengalami pengalaman semacam ini yang terjadi pada masa mereka hidup. Akhirnya, saya mengetahui hal ini dari pengalaman pribadi dan dari orang Kristen lainnya yang telah mengalaminya.

    Segala Sesuatu Kelihatannya Tidak Cocok

    Tidak hanya sulit untuk merasakan kehadiran Tuhan bersama Anda pada saat tertentu, ini juga sangat sulit untuk menerima kenyamanan dan membantu dari beberapa orang yang dahulu dapat dipercaya dan terbukti merupakan sumber kekuatan spiritual. "Kelelahan" memiliki kemampuan untuk membuat segala sesuatu, termasuk Alkitab tampak secara menyeluruh tidak cocok dengan situasi dan kebutuhan mendesak Anda. Alkitab belum berubah. Apa yang terjadi adalah bahwa kekuatan persepsi Anda telah berkurang dan menurun pada tingkat dimana tak seorang pun tampak memiliki perasaan lagi. Selama waktu tertentu Anda mungkin menemukan ini sulit, jika tidak memungkinkan untuk membaca atau berkonsentrasi pada suatu hal secara memadai untuk mendapatkan sesuatu darinya.

    Mungkin ada beberapa buku yang dapat membantu Anda tetapi memiliki konsentrasi cukup untuk menyerap sesuatu dari buku tersebut, hanya menempatkan Anda pada keputus-asaan yang lebih dalam lagi. Sesuatu dimana sistem Anda mencoba untuk mengatakan pada Anda adalah bahwa Anda telah melakukan terlalu banyak konsentrasi pada beragam hal dan pikiran Anda memerlukan beberapa istirahat. Apa yang mungkin Anda perlukan, disamping mencoba untuk menentang diri Anda sendiri untuk membaca Alkitab, adalah mencoba untuk mengingat ayat-ayat Alkitab yang mendorong yang telah Anda kenal dan ingat dalam tahun-tahun yang lalu. Masukkan ayat-ayat tersebut dalam ingatan dan dengan tenang pikirkanlah hal tersebut. Saya percaya bahwa inilah yang Daud mungkin lakukan ketika dia mengatakan kepada kita dalam Mazmur 77: 11, "Dan kataku: "Inilah yang menikam hatiku, bahwa tangan kanan yang Maha Tinggi berubah. Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan."

    Jangan Mencoba Mempengaruhi Tuhan

    Anda mungkin juga menemukan bahwa tampaknya sulit untuk berdoa. Terlebih bentuk doa yang serius dan bersemangat seperti yang biasa Anda lakukan. Kembali disini, kekuatan Anda dalam berkonsentrasi menjadi berkurang. Saya percaya bahwa jawabannya adalah tidak membiarkan diri Anda sendiri merasa bersalah karena tidak "berdoa" seperti biasanya, tetapi menjalin hubungan dalam percakapan yang wajar dan tidak resmi dengan Allah. Percakapan sederhana dengan Allah secara terbuka dan tidak resmi seperti yang Anda lakukan pada sahabat terkasih dan terpercaya Anda. Jangan mencoba membuat persekutuan secara agamawi dan rohani. Gunakan kesempatan ini untuk melepaskan keterikatan hati Anda secara sederhana dan mengeluarkan frustasi, kebingungan dan ketakutan Anda. Jangan mencoba mempengaruhi hati Allah. Hanya biarkan hati dan pikiran Anda kosong dari segala masalah dan tertuju pada hati Allah. Katakan padaNya rasa takut Anda yang terburuk. Akuilah rahasia tersembunyi Anda. Tak ada jalan bahwa Anda dapat mengejutkan Allah. Dia ingin Anda melepaskan diri dari keterikatan diri Anda sendiri dan untuk "membuang perhatian Anda pada-Nya karena Dia telah memperhatikan Anda."

  6. MENGAPA BEBERAPA PEMIMPIN GAGAL

    Ini merupakan kenyataan menyedihkan dari waktu ke waktu, dan jauh lebih sering dari pada yang kita harapkan, kita mendengar pemimpin Kristen yang telah gagal secara moral. Pria dan wanita yang merupakan pemimpin komunitas dan organisasi Kristen, berusaha keras untuk membawa umat Allah dan memperagakan orang Kristen yang ideal, namun mereka sendiri menjadi korban dari pencobaan dan menyerah pada tekanannya. Saya yakin bahwa kita semua telah berpikir mengenai ini secara mendalam dan bertanya "mengapa"?

    Jelaslah ada lebih dari satu alasan dan ini tidak memungkinkan untuk memberikan satu jawaban umum dari pertanyaan ini. Bagi beberapa orang, ini merupakan satu kasus sederhana dari nafsu yang tak terkontrol. Akibat dari disiplin diri yang tidak memadai dalam menghadapi beragam pencobaan yang kuat, yang sering menyerang orang dalam kedudukan sebagai pemimpin.

    Bagaimanapun, saya juga yakin bahwa banyak orang yang jatuh pada pencobaan tertentu berada dibawah tekanan gawat pada saat itu dan mungkin juga menderita pada tahap kelelahan secara spiritual, mental dan emosional. Dalam membuat komentar ini saya tidak mencari pengampunan atau pemberian maaf terhadap kesalahan dan dosa-dosa. Tidak juga saya berpendapat bahwa ini benar dalam setiap kasus dari penanganan yang salah. Tetapi saya mencoba untuk membuat nilai bahwa ini kadang-kadang (mungkin seringkali) penyebab yang melatarbelakangi dari sikap semacam ini.

    Kebenaran dari Kerusakan ini

    Alkitab mengajarkan bahwa manusia sebagai makhluk hidup telah rusak sejak lahir. Kejatuhan alami dari manusia adalah salah satu kerusakan, arti yang paling umum dari "kerusakan dan kenakalan moral". Tetapi arti lain dari kata "kerusakan" adalah - "kemungkinan patah pada titik terlemah", dan penggambaran secara ringkas kondisi dari sifat alami manusia yang mendasar. Masing-masing orang adalah seperti satu rantai yang berisi paling tidak satu mata rantai yang lemah. Jika tekanan dan ketegangan sangat besar diterapkan pada rantai itu lambat-laun rantai menjadi putus dan yang terputus adalah mata rantai terlemah. Hal seperti ini berlaku pada manusia juga. Ketika tekanan terus menerus dan berlebihan diterapkan pada seseorang mereka mungkin akan terjatuh pada titik terlemahnya. Titik terlemahnya kemungkinan syaraf, pikiran, sistem tubuh atau kekuatan moral mereka. Dalam kondisi normal orang ini kuat pada semua tempat dan menegakkan kesehatan pada semua tempat tersebut. Tetapi di bawah tekanan kuat, terus menerus dan tak henti- hentinya pertahanannya dapat ambruk. Misalnya, satu katup jantung pengamannya membengkak.

    Pada akhirnya orang akan mencari pertolongan segera dari keadaan mereka yang tertekan, beberapa bentuk hiburan yang akan memberikan mereka istirahat yang menyenangkan dari kenyataan hidup mereka yang tertekan. Sesuatu yang akan menyediakan hiburan sesaat dari tekanan mendesak dari kerusakan mereka. Hiburan mungkin dalam bentuk minum- minum sampai mabuk - dalam usaha mengurangi pikiran depresi dan mawas diri yang tidak wajar. Hiburan juga mengambil bentuk ketertarikan sesaat pada pornografi atau beberapa bentuk kelainan seksual. Kemungkinan hiburan yang paling umum adalah hubungan perkawinan yang istimewa yang dapat berakhir karena sejumlah alasan, satu tekanan yang mendasari perlu menemukan hiburan dari penambah kekuatan yang tidak dapat ditahan terhadap tekanan.

    Semakin Tinggi Jabatan, Semakin Tinggi Tekanan

    Ini dapat menjadi satu alasan mengapa begitu banyak pemimpin terkemuka gagal dalam bentuk-bentuk permasalahan ini. Semakin tinggi kedudukan mereka, semakin besar tekanan yang mereka hadapi. Semakin besar gereja mereka, semakin besar pula tugas dan tanggung jawabnya. Yang mana semua alasan lebih mengapa pemimpin tertentu perlu secara terus- menerus didukung oleh doa dari rekannya, sesama pekerja, dan anggota gerejanya. Ini merupakan satu alasan yang tidak diperkirakan mengapa pemimpin Kristen sangat mudah diserang daripada kebanyakan anggota gereja. Tanggung jawab ekstra dari tempat kerjanya lebih banyak menekan mereka. Sehingga seringkali pemimpin merasa berada didalam godaan atau bebas dari godaan, ketika dalam kenyataan tekanan kuat dari tanggung jawabnya dalam barisan terdepan dari kepemimpinan telah berkurang sumber staminanya yang membuat mereka sangat mudah diserang oleh beberapa godaan yang mungkin tampak menjanjikan pemulihan dari tekanan yang tak dapat ditanggungnya.

    Semua tentara terluka sering merasa dalam tinjauan kembali menjadi seorang hipokrit. Dia berkotbah tentang satu hal dan menerapkan hal yang lain. Dia sering merasa bahwa dia harus menjadi orang yang jahat sepanjang waktu tapi mengatur cara untuk menutupi kejahatannya, dan menipu rekannya. Tetapi ini seringkali bukan orang yang jahat, tetapi orang yang baik yang berlebihan. Seseorang yang mendorong dirinya terlalu keras dan dibawah tekanan lebih dari pada yang pernah dia rasakan dan dia ketahui. Seringkali dia merasa bahwa dia tidak memiliki kawan sebaya dimana dia dapat menceritakan rahasianya, sebagai akibatnya dia tertekan tekanan darahnya dan gelisah sampai akhirnya pecah.

    Banyak Pemimpin Merupakan Tentara yang Terluka

    Ini penting bahwa kita mengenali kemungkinan yang sangat nyata bahwa banyak pemimpin yang telah jatuh dalam pencobaan dapat menjadi tentara terluka yang telah berperang dengan baik selama beberapa tahun tetapi akhirnya, ketika peperangan menjadi melelahkan dan melukai, mengalah pada taktik musuh yang masih segar. Meskipun gereja memahami hal ini, mereka akan selalu cenderung mengambil suatu pandangan menurut hukum semata-mata dari kebiasaannya dan merasa bahwa penyelesaiannya adalah mendisiplinkan dia dan secara nyata menolak dia. Meskipun beberapa ukuran kedisiplinan mungkin baik diperlukan, tetapi syarat utama dan segera adalah bagi penyembuhan dan perbaikan.

    Ini merupakan peringatan yang jelas dari Rasul Paulus dalam Alkitab, "Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Gal 6:1-2)

    Tuhan mengenali bahwa pada saat seorang saudara melakukan pelanggaran, suatu tindakan perlu dilakukan oleh saudara seimannya. Tetapi tindakan tersebut bukanlah untuk memeriksa dan mendisiplinkan orang tersebut, tetapi lebih dari itu dalam roh yang lemah lembut datang untuk memperbaiki saudaranya tersebut.

  7. KEROHANIAN YANG BENAR SELALU MENCARI UNTUK MEMPERBAIKI

    "Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu jangan kena pencobaan. Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus." (Gal 6:1-2)

    Agama sering tampak senang menghakimi dan menyalahkan, tetapi kerohanian yang benar berhubungan dengan perbaikan kembali. Apa pun tahap-tahapnya tampak penting dan benar dalam situasi yang ada, tujuan utamanya haruslah penyembuhan dan perbaikan kembali terhadap saudaranya tersebut. Tujuan ini harus dikenali dan diketahui dengan jelas sebelum setiap penghakiman atau tindakan yang diambil dalam kasus semacam ini. Ini juga harus dilahirkan dalam pikiran pada setiap waktu dari prosedur apapun yang dianggap penting dalam usaha memutuskan secara rohani dan tepat dengan saudara yang sedang bermasalah ini.

    Ini benar-benar menyedihkan melihat banyak orang Kristen dan gereja, yang menyatakan kasih yang besar pada pendosa dan keinginan besar untuk melihat mereka diselamatkan berapapun harganya, tidak menampakkan memiliki kasih yang sama atau perhatian yang sama pada rasul yang gagal. Sementara kita mungkin pergi ke berbagai jangkauan untuk menjangkau seorang pendosa, perlakuan menurut hukum yang sering dibagikan keluar bagi rasul yang terjatuh sepertinya sangat tidak perhatian dan mengadili dimana banyak korban tertentu tidak bertahan untuk perbaikan kembali. Hal ini mungkin sangat banyak membantu dalam pemikiran kita terhadap masalah tertentu jika kita akan memperlakukan orang yang melanggar secara manusiawi dengan menempatkan secara unik sepantasnya pada pendekatan khusus.

    Saya ingat pada satu kejadian yang terjadi dalam suatu gereja beberapa tahun yang lalu. Satu dari tua-tua kedapatan berzinah dan sesudah itu didisiplinkan. Sayang sekali semua orang di gereja berbicara dengan dia secara remeh/merendahkan. Pada suatu Minggu pagi beberapa bulan kemudian, ketika istrinya meninggalkan gereja dia melewati dua orang laki-laki dalam pembicaraan yang serius. Ketika mereka melihat dia mereka langsung menghentikan pembicaraannya. Ini nampak jelas baginya bahwa mereka sedang membicarakan suaminya lagi. Dia melawan mereka dan berbicara, "Saya tahu bahwa Anda sedang mengkritik suami saya lagi dan saya baru saja akan bertanya pada Anda berdua. Jika suami saya adalah saudara Anda, apakah Anda masih membicarakan dia secara merendahkan dan dengan kelakuan yang mengkritik?" Dua orang ini menjadi sangat malu sehingga membuat mereka tidak dapat membalas, lalu wanita ini melanjutkan, "Hal yang paling menyedihkan adalah bahwa Anda adalah saudaranya, namun Anda tetap memperlakukan suami saya begitu tercela karena dia telah kedapatan melakukan suatu pelanggaran.