Integritas

Istilah "Integritas" berasal dari konsep "Integrasi" dalam kalkulasi. Artinya, merangkum. Semua aspek dirangkumkan menjadi satu totalitas. Dengan kata lain, seorang yang berintegritas bertingkah laku tepat sesuai dengan perkataannya.

Ayub berintegritas sekalipun akhirnya ia harus ditegur/dikoreksi. Ia melakukan segala sesuatu sebatas pemahamannya. Integritasnya harus ditingkatkan, sebab pikirannya terlalu terbatas pada apa yang Ayub lihat di dunia fana ini. Perhatian Ayub harus diarahkan ke atas, di mana Tuhan ada dan koreksi itu diberikan pertama oleh Elihu, dan kemudian oleh Allah sendiri.

Demikian juga situasi kita. Sejak kecil sampai pada saat kita percaya kepada Yesus, perhatian kita terarah hanya kepada kefanaan, baik itu keluarga kita, lingkungan kita, maupun harapan kita. Yang harus disesalkan, kebanyakan orang sekalipun sudah percaya kepada Yesus, tidak meninjau kembali dan menapis pengertian mereka berdasarkan firman Allah. Oleh karena itu, mereka kurang mewakili Yesus di hadapan lingkungannya. Akibatnya sangat buruk karena kawan-kawannya tidak melihat bukti kebenaran Injil melalui mereka. Kelakuan dan tata nilai mereka sama seperti rekan-rekan mereka yang masih belum percaya. Seharusnya, yang mereka pikirkan adalah kehendak Tuhan Yesus bagi keluarga, lingkungan, dan bagi masa depan mereka.

Dasar integritas yang sejati diungkapkan Tuhan Yesus dalam Yohanes 14:6, "Akulah jalan, kebenaran dan hidup". Kebenaran dalam ayat ini adalah kebenaran dalam pemikiran dan perkataan. Kebenaran batiniah terbaca melalui kebenaran dalam penghayatan. "Hidup" berarti bahwa kebenaran itu dinyatakan dan dapat disaksikan melalui pola kehidupannya.

Dalam suratnya yang pertama (1 Yohanes 5:18-21), Yohanes menegaskan integritas ini melalui istilah lain. Kata "kita tahu" diucapkan tiga kali (1 Yohanes 5:18-20). Apa yang kita tahu?

  1. Kita dari Allah, bukan dari si Jahat. (1 Yohanes 5:19)

  2. Kita mengenal Yang Sejati, kita berada di dalam Yang Sejati, dan bahwa Yesus Kristus adalah Sang Sejati.

Kemudian, dalam 1 Yohanes 5:21 diberikan suatu peringatan yang sangat tegas, "Waspadalah terhadap segala berhala", yaitu terhadap segala ajaran dan kelakuan yang tidak dapat dibenarkan berdasarkan firman Tuhan.

Diambil dari:

Judul majalah : Sahabat Gembala, Januari 2005
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 46 -- 47
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar