Semua orang yang normal, kadar yang berbeda-beda, memiliki ketakutan pada kematian. "Kematian itu setua usia manusia," menurut seorang penulis," sepanjang hidup manusia dan seluas hidup manusia." Kita semua akan mati. Jika manusia takut mati, akan lebih banyak lagi orang yang bunuh diri. Ketakutan ini wajar. Penelitian Kristen tentang masalah kematian menunjukkan ada tiga hal yang menjadi dasar ketakutan ini: fakta fisik dari kematian, ketakutan bahwa semuanya sudah berakhir, dan ketakutan pada penghakiman. Ketiga elemen ini tidak selalu hadir bersama-sama, dan mungkin satu atau dua elemen akan lebih kuat daripada yang lain. Orang takut pada fakta fisik kematian karena mungkin ada rasa sakit, tetapi penemuan obat-obatan modern membuat kemungkinan ini jauh berkurang. Beberapa ahli thanatologis (orang yang mengadakan penelitian tahap-tahap kematian) mengatakan bahwa pegumulan yang diperlihatkan beberapa orang ketika sekarat terjadi di bawah kesadarannya, dan lebih menyakitkan bagi mereka yang menunggui dibanding orang yang sedang sekarat itu sendiri. Katakutan yang kedua, ketakutan bahwa segalanya sudah berakhir, tidak perlu membuat seorang Kristen takut. Kematian bukan akhir dari segalanya. Kebangkitan Tuhan kita membuktikan bahwa roh kita tetap ada setelah kematian, dan bahwa yang mati adalah maut, bukannya Tuhan. Ketakutan ketiga, ketakutan pada penghakiman. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh makin sedikitnya orang yang pergi ke gereja, dan karena kebenaran tentang penghakiman akhir di beberapa gereja (tidak semua) tampaknya tidak pernah diajarkan. Tetapi, orang yang mengenal Kristus tidak perlu takut pada penghakiman. Allah telah menghapuskan dosa kita dan membakarnya di Golgota. Tuhan kita berdiri sebagai dinding tinggi yang memisahkan antara orang berdosa yang bertobat dengan dosa mereka. kita harus bersukacita karena kenyataan ini. Tuhan yang penuh kasih dan karunia, tanamkanlah kebenaran ini jauh ke dalam hatiku, dan tolonglah aku untuk tidak pernah melupakan bahwa yang dilakukan maut hanyalah mengantarku langsung ke hadirat Bapa, dan memberiku tempat tinggal yang tetap bersama dengan orang-orang yang telah Kau selamatkan. Aku sangat berterimakasih. Amin.