Saya pernah mendengar seorang Kristen suatu ketika berkata (agak berkelakar tentu saja) bahwa dia dapat menghadapi semua hal kecuali pencobaan! Tetapi, bagi banyak orang pencobaan bukanlah hal yang dapat dipandang sebagai guarauan. Pencobaan dapat sangat mengganggu, namun kita tidak boleh menganggapnya sebagai sesuatu yang sepenuhnya negatif. Kata Yunani yang biasanya dipakai untuk pencobaan di dalam Perjanjian Baru adalah peirasmos, yang berarti menguji, mencoba atau membuktikan. Jelas tidak ada maksud Allah untuk menjebak atau membuat kita jatuh ketika Dia membiarkan kita dicobai. Dia mengijinkan hal itu terjadi untuk menguatkan kita dan memperlengkapi kita untuk pelayanan yang lebih efektif di dalam kerajaan-Nya. Ketika Yesus pergi ke padang gurun dikatakan bahwa Dia pergi "penuh dengan Roh Kudus" (Lukas 4:1), tetapi Dia keluar "dalam kuasa Roh" (Lukas :14). Dari sekadar penuh telah berubah menjadi kuasa, dibawah tekanan pencobaan. Otot-otot rohani Tuhan kita telah diperkuat dalam pergumulan itu. Betapapun kuat dan gigihnya pencobaan yang menimpa kita, kita punya janji yang teguh dalam Kitab Suci bahwa Allah akan menciptakan jalan keluar. Dengarkan cara Rasul Paulus menyampaikannya dalam 1 Korintus 10:13: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Bagaimana cara Allah menyediakan jalan keluar bagi kita saat menghadapi pencobaan yang berat? Dia melakukannya dengan memberi kita kekuatan dan kuasa untuk bertahan. Tidak pernah ada saat dalam hidup kita ketika kasih karunia dan kuasa yang diberikan-Nya tidak mampu menyamai (bahkan mengatasi) kuasa pencobaan. Hal ini berarti akan selalu, selalu ada jalan keluar.
Bapa, tolonglah aku untuk mengalihkan mataku dari diriku sendiri dan mengarahkannya kepada-Mu ditengah pencobaan yang menerpaku. Aku tahu setiap pertempuran yang berhasil kumenangkan akan membuat pertempuran berikutnya lebih mudah. Terima kasih untuk kekuatan dan kuasa-Mu yang tak pernah gagal. Aku akan memanfaatkannya. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.