Apakah Allah benar-benar mampu melenyapkan situasi kacau yang kita alami, maupun malapetaka yang terjadi karena kebodohan kita, dan mengubahnya menjadi baik? Alkitab mengatakan bahwa Dia mampu: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Roma 8:28). Tetapi masih ada orang yang bergumul untuk dapat menerima kebenaran ini. Cara terbaik untuk memperkokoh keyakinan bahwa Allah memang mampu mengubah kemunduran dalam hidup ini menjadikannya sebagai batu loncatan adalah dengan memikirkan salib. Itulah contoh terbaik tentang kemampuan Allah untuk mengubahkan keadaan. Dia mengambil kejadian yang paling mengerikan di dunia ini dan menjadikannya sebagai peristiwa yang terindah. Penyaliban adalah tindakan paling keji di dunia ini, namun sekarang salib itu menjadi harapan utama dunia. Penyaliban adalah hal paling buruk dalam sejarah umat manusia; tetapi sekarang menjadi hal paling baik. Jika kita memiliki sahabat yang dihukum mati, tentunya kita akan menolak untuk memakai replika tiang gantungan atau kursi listrik di leher kita sebagai peringatan akan dia. Tetapi cara Kristus mati, diatas kayu salib, kita perlihatkan kepada dunia dengan berbagai cara: di atas menara gereja, maupun melalui meja perjamuan. Suatu bait dalam sebuah lagu pujian Kristen berbunyi: "Dia tersalib dan menderita di sana." Salib sekarang membawa pesan Allah, bukannya pesan manusia. Manusia memberikan kebencian, tetapi Allah memberikan kasih. Dosa menjadi latar belakang yang gelap yang membuat kasih karunia bersinar lebih gemilang. Bila Allah mampu mengubah salib begitu rupa, apa yang tidak mungkin dilakukan-Nya terhadap kemalangan yang menimpa kehidupan kita? Apabila suatu tindakan kejahatan seperti salib tidak di luar kemampuan-Nya untuk diubahkan, apakah Dia akan kalah dengan masalah sehari-hari yang menimpa hidup kita? Jawabnya tentu saja: "Tidak".
Bapa, tolonglah aku untuk berpegang sepenuhnya pada wahyu yang menguatkan dan menghibur ini bahwa tidak satupun yang terjadi padaku di luar kuasa-MU untuk mengubahkan. Setiap batu sandungan Kau ubahkan menjadi batu loncatan. Aku sangat bersyukur. Amin.