Kadang-kadang seorang Kristen dewasa yang telah mengikuti Tuhan selama bertahun-tahun mengalami masa-masa ketika Allah terasa jauh sekali. Pada umumnya ada tiga alasan yang mungkin menjadi penyebabnya. Pertama, masalah itu bisa disebabkan oleh alasan fisik. Sesuatu yang menimpa tubuh jasmani kita dapat berpengaruh besar pada rohani kita. Penyakit, infeksi karena virus, stres, terlalu banyak pekerjaan (atau kondisi fisik lainnya) dapat mempengaruhi suasana hati kita sedemikian rupa sehingga kita mengira bahwa keadaan rohani kita sedang menurun padahal masalah sebenarnya adalah kondisi fisik yang lemah. Karena itulah, Allah memberikan kesempatan kepada Elia untuk beristirahat dan memulihkan rohnya yang lemah sebelum Ia bekerja di dalam dirinya (lihat 1 Raja-raja 19). Kedua, Allah terasa jauh karena kita telah berdosa dan belum bertobat. Allah telah membuat system kerihanian kita sedemikian rupa sehingga ketika kita berdosa, muncul rasa bersalah. Rasa bersalah seperti ini (berbeda dengan rasa bersalah palsu yang dapat timbul dalam kepribadian kita) adalah cara Allah untuk mendapatkan perhatian kita kembali. Bila situasinya seperti ini, pertobatan adalah satu-satunya jalan untuk kembali. Ingatlah bahwa pertobatan labih daripada sekedar merasa menyesal. Pertobatan berarti sangat menyesal sehingga mau berhenti berbuat dosa. Bila pertobatan telah dilakukan, kita yakin bahwa hubungan kita dengan Allah akan dipulihkan. Alasan ketiga, dan yang paling sering dijumpai, yang menyebabkan kita merasa Allah jauh sekali adalah karena kita gagal untuk menyediakan waktu agar hubungan kita dengan Allah tetap terjaga. Kalau kita tidak menyediakan waktu untuk berbicara kepada Allah secara teratur melebihi doa dan menddengarkan suara-Nya melalui Firman yang kita baca, kita perlu heran jika hubungan kita dengan-Nya mulai memburuk? Seperti dikatakan orang: "Jika Allah terasa jauh sekali, coba terka siapa yang sesungguhnya menjauh?" Allah tidak pernah menjauhi kita, sebaliknya kitalah yang menjauhi Dia.
Bapaku dan Allahku, terima kasih Engkau mengingatkanku bahwa hubunganku dengan-Mu tidak boleh kuabaikan, tetapi harus selalu kupertahankan. Dan jika aku harus bertobat, tolonglah aku untuk segera melakukannya tanpa menundanya lagi. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.