- Tahapan dan Kebutuhan Hidup -
18 30 40 50 70+
Tahun-tahun Belajar | Tahun-tahun Berkontribusi | Tahun-tahun Berinvestasi | | | | - Karakterisitik (sifat khas)
| - Karakterisitik (sifat khas)
| Karakterisitik (sifat khas) | | | | | | Bahaya terbesar | | | Kebutuhan |
18 30 40 50 70+
Tahun-tahun Belajar | Tahun-tahun Berkontribusi | Tahun-tahun Berinvestasi | Pertanyaan Kritis: Siapakah saya? | Pertanyaan Kritis: Apa yang harus saya lakukan? | Pertanyaan Kritis: Kepada Siapa & Apa saya harus menanamkan investasi? | Karakterisitk: - Menjelajah – mencoba berbagai hal untuk balajar bagaimana menanggapi, bagaimana Allah dapat memakai saya, dst.
- Menguji nilai-nilai yang dimiliki orang tua (Nilai-nilai saya sendiri apa?) – merasa perlu untuk melepaskan diri. Masa ini merupakan masa yang menakutkan bagi para orang tua!
- Mengembangkan kepercayaan dan pemahaman.
- Membuat keputusan-keputusan penting (pekerjaan, sekolah, teman, pasangan hidup, tempat tinggal).
- Mencari-cari model percontohan – tentang bagaimana cara hidup, berjalan bersama Tuhan, seperti apakah orang bisnis yang memiliki etika itu?
| Karakterisitk: 30 –an: - Masa hidup yang paling sibuk dan tertekan.
- Tuntutan dari keluarga dan pekerjaan.
- Di lingkungan kerja, mencoba membuktikan diri & bahwa saya layak dipertahankan (di usia 20-an, atasan saya mengetahui bahwa saya masih belajar). Tapi di usia 30-an, atasan saya mengharapkan saya sudah mengetahui sesuatu, jadi saya bangkit untuk memenuhi harapan itu & bekerja keras.
- Di mana tempat saya di dunia ini? (tertarik pada mendapatkan kehidupan yang layak & mencari tempat yang terhormat).
40 –an: - Masa untuk berpikir dua kali – dimulai sekitar usia 40 karena sesuatu sedang berubah dalam diri saya:
- Sampai usia 40, saya menoleh ke belakang sebagai titik acuan pada ulang tahun saya
- 20 –an, segalanya menyenangkan dan positif, soal kematian sangat jauh dari pikiran.
| Karakterisitk: - Banyak yang dapat saya berikan (dan membalas pemberian orang)
- Mungkin merupakan waktu yang paling efektif dalam hidup saya untuk memberikan kontribusi/ sumbangsih – karena waktu yang dimiliki lebih longgar, juga sudah menemukan dan mengembangkan karunia serta kelebihan/kekuatan, banyak pengalaman dan pemahaman.
- Sangat terfokus – dalam memberi kontribusi sejalan dengan ‘SHAPE’ saya:
Spiritual gifts Heart’s desires (motivation) Ablities Personality Experience - Banyak pemahaman – dari tahun-tahun yang penuh pengalaman dan kebijaksanaan
- Banyak di antara mereka yang merasa bingung, kurang bisa menyesuaikan diri – karena identitas
|
…..sambungan
18 30 40 50 70+
Tahun-tahun Belajar | Tahun-tahun Berkontribusi | Tahun-tahun Berinvestasi | | - 30 –an, terlalu sibuk memikirkan tentang kematian!
- 40-an, titik acuan saya berubah kepada titik kematian saya – saya menyadari bahwa kini saya memiliki lebih sedikit waktu ke depan daripada waktu yang telah saya lewati (tinggal 20-25 tahun-tahun efektif.) Hal ini membuat saya tiba-tiba menghentikan kesibukan seperti pada usia 30-an dan mulai memikirkan secara serius tentang:
- mengetahui karunia/bakat saya & apakah saya sudah memanfaatkannya?
- Pada usia 40, saya seharusnya telah mengetahui karunia saya & mengharpakan Allah memakai saya – pada titik ini saya sudah memiliki banyak pengalaman masa lalu. Bertanya, "Bagaimana Allah ingin memakai saya?"
- Antara usia 40 sampai 45, mengambil waktu untuk mengevaluasi kembali: di atas kelebihan/kekuatan apa akan saya bangun
| dibangun pada kedudukan dan pekerjaan. Sehingga ketika saya pensiun saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan – tidak ada identitas diri lagi. - Perlu untuk terus belajar.
|
…..sambungan
18 30 40 50 70+
Tahun-tahun Belajar | Tahun-tahun Berkontribusi | Tahun-tahun Berinvestasi | Bahan-bahan kritis: (Lukas 16:10-12) Kesetiaan - Setia mempelajari apa saja sebisa saya dalam hidup untuk mengembangkan dan mempersiapkan diri untuk masa depan saya.
- Bekerja bersama-sama dengan Allah – seperti halnya Yusuf – dalam pengalaman p embentukan diri saya (daripada menolak Dia).
Bahaya terbesar: - Identitas tidak dibentuk sejak dini (SHAPE).
- Kurang mendapatkan pengalaman
- Kurang mendapatkan evaluasi umpan balik dari orang lain.
- Kebanyakan orang di usia ini tidak cukup mendapatkan seorang mentor/pembimbing untuk bisa diajak berbicara dan yang akan menanyakan:
| kehidupan saya dan akan saya gunakan selama hidup – ini berhubungan dengan ‘SHAPE’ saya (khususnya karunia, motivasi/hasrat dan beban. Hasrat ialah dorongan keinginan untuk melakukan sesuatu.) Bahan-bahan kritis: (I Korintus 4:2) Pelayanan - Menggunakan talenta, karunia, pengalaman dan pelatihan yang dipercayakan Allah kepada saya untuk digunakan dan dikontribusikan secara efektif.
Bahaya terbesar: - Tuntutan waktu dari karir dan keluarga yang bertumbuh (Saya tidak boleh membiarkan tekanan menguasai hidup saya – karenanya saya harus mengatur prioritas-prioritas hidup)
- Tidak mengembangkan kehidupan batiniah.
| Bahan-bahan kritis: (II Korintus 8:9) Kemurahan hati - Kembali menanamkan investasi kepada mereka yang berusia 20-an, 30-an, dan 40-an.
- Memberikan hidup saya – waktu, kebijaksanaan, pengalaman dan sumber daya yang saya miliki (daripada menahannya untuk diri sendiri).
Bahaya terbesar: - Tidak selesai dengan baik – untuk mencegah hal ini terjadi, saya perlu berada dekat sahabat-sahabat saya yang ingin ‘selesai’ dengan baik (setia dalam perjalanan mereka bersama Tuhan).
- Tidak meninggalkan warisan = "sesuatu yang hidup lebih lama daripada saya".
|
…..sambungan
18 30 40 50 70+
Tahun-tahun Belajar | Tahun-tahun Berkontribusi | Tahun-tahun Berinvestasi | - Apa yang kamu pelajari dari pengalaman tersebut?
- Kenapa kamu lakukan itu?
- Apa yang akan kamu lakukan secara berbeda lain kali?
- Apa yang kamu dapatkan dari pelajaran di universitas?
- Tidak ada mentor/ pembimbing untuk memberi sudut pandang tentang keputusan dan tanggapan.
- Sedikit konsentrasi pada kehidupan batiniah. (Terlalu sibuk untuk mengambil waktu untuk mengembangkan kedisiplinan yang akan menguatkan kehidupan batiniah saya.)
- Dampak dari keluarga yang mengalami masalah, memandang teman sebaya sebagai saingan – bukan sebagai sumber daya (jangan pergi kepada teman dan minta untuk diajari) – sama seperti keduabelas murid yang berdebat tentang siapa yang boleh berada di samping Yesus.
| - Tidak mengembangkan hubungan dengan mentor/teman sebaya yang sebenarnya diperlukan.
- Mencoba-coba sambil lalu = melakukan banyak kegiatan tapi tidak serius mendalami satupun sehingga tidak cakap dalam satu bidang apapun – sebagai hasil dari tidak mengembangkan karunia-karunia saya.
- Stabil, tanpa kemajuan – datar-datar saja, jenuh dengan kesibukan-kesibukan usia 30-an.
- Masa Pertengahan: tidak menggunakan kesempatan dari "Half-time" (waktu separuh main):
- Seperti dalam pertandingan sepak bola – perlu berkumpul dengan regu dan berpikir.
- Mengevaluasi paruh pertama dari masa "Half-time".
- Merencanakan paruh kedua (kemenangan dalam pertandingan ditentukan pada paruh kedua – karena itu, paruh kedua merupakan bagian yang terpenting dalam hidup saya).
- Banyak orang yang tidak menyempatkan waktu untuk melakukan hal ini.
| - Kurang fokus atau kontribusi yang berarti.
- Berbalik memfokuskan diri pada kehidupan batiniah sendiri – daripada memusatkan perhatian pada menanamkan investasi pada orang lain.
|
…..sambungan
18 30 40 50 70+
Tahun-tahun Belajar | Tahun-tahun Berkontribusi | Tahun-tahun Berinvestasi | Kebutuhan: - Mendapatkan banyak Sorotan & Pengalaman – ajari saya dan bantu saya untuk memahami siapa saya dan dalam bidang apa saya berbakat.
- Umpan balik yang dievaluasi – saya perlu mengetahui apakah saya baik-baik saja, memerlukan seseorang untuk menolong saya mengenali apa yang sedang saya pelajari.
| Kebutuhan: - Teman sebaya/ sahabat/ rekan
- Mentor/pembimbing – untuk mencegah saya tidak masuk ke dalam bahaya-bahaya seperti yang disebutkan sebelumnya.
- Sebuah "Struktur hidup"
- Memiliki kejelasan prioritas
- Menyatukan kehidupan (pekerjaan, keluarga, pelayanan, dst.)
- Memiliki pusat dan membawa orang serta segal hal lainnya ke sekeliling pusat itu (Kristus seharusnya merupakan pusat saya – saya perlu katakan ‘Tidak’ pada hal-hal yang akan membawa saya menjauh dari hubungan saya bersama Dia.)
- Memberi prioritas, pemusatan, dan fokus kepada hidup saya.
- Sudut pandang – harus punya waktu untuk berpikir, mengevaluasi, dan membuat rencana – lakukan ini setiap minggu atau setiap bulan (1/2 hari sendiri bersama Tuhan)
| Kebutuhan: - Tapi mesti mengembangkan dan mempertahankan persahabatan ini sebelum saya berusia 50.
- Saat berusia 20-an, teman sebaya dipandang sebagai saingan – tapi mereka akan menjadi penting dan berarti saat usai 30 dan ke depan.
- Siapakah teman sebaya saya?
- Seseorang yang mengenal saya dengan baik?
- Yang memberikan saya kepercayaan diri?
- Untuk menjadi pembimbing/ mentor bagi seseorang yang lebih muda dari saya
- Mempunyai fokus yang jelas dalam hidup – sangat penting dan kritis.
|
Paul Stanley