Bab 10

PENCOBAAN DARI IMAN KITA

"Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana yang diuji kemurniaannya dengan api - sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan dirinya." (1 Petrus 1:6,7)

"Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa atas kamu." (1Petrus 4:12)

"Kelelahan", seperti banyak pengalaman serupa yang lain, biasanya merupakan suatu pencobaan berat dari iman kita. Seluruh sistem kepercayaan kita ditantang oleh kenyataan keras dari beberapa trauma kehidupan. Ini tentunya berlaku juga bagi orang Kristen yang memiliki persepektif kemenangan berlebihan yang menganjurkan bahwa jika Anda memiliki iman dalam bentuk benar, Anda tidak perlu mengalami nasip sial, kemunduran, percobaan atau penderitaan.

Firman Allah melalui hamba-Nya Petrus seperti tersirat pada ayat di atas, menyarankan dengan cara berbeda. Petrus meyakinkan pembacanya bahwa mereka telah menerima "iman yang berharga", satu iman yang berkualitas dan berkuantitas seperti dia dan pengikutnya. 2Pet. 1:1. Dia mengingatkan kita bahwa iman semacam ini, suatu hadiah dari Tuhan, merupakan alat yang paling berharga, tetapi dia lebih lanjut mengatakan pada kita bahwa pencobaan dari iman tersebut, di mana iman terbukti menjadi benda yang murni, adalah tetap lebih berharga daripada emas.

Dia juga memberitakan pada kita bahwa kita seharusnya tidak berpikir ini aneh ketika iman kita dicoba melewati berbagai pencobaan, meskipun sesuatu yang tidak biasa telah terjadi pada kita. Pencobaan pada iman kekristenan kita bukan sesuatu yang tidak diharapkan, tidak biasa atau aneh. Semua orang dalam sejarah Alkitab, sejarah Gereja, iman dari pria dan wanita saleh telah diuji dan dicoba dalam pengalaman dan pencobaan hidup yang berat. Petrus selanjutnya meneruskan pada kita bahwa iman berharga semacam ini, yang kemenangannya ditengah-tengah ladang pencobaan hidup akan mengakibatkan pujian, penghargaan, dan sukacita saat menghadap Tuhan. Pria dan wanita yang sanggup bertahan dan menang melalui pencobaan hidup sering menemukan bahwa "iman mereka" menurun secara total dan mereka menemukan dan mengalami "iman dari Tuhan", yang cukup bagi segala sesuatu.

1. PENCOBAAN AKAN MENANTANG KEDUDUKAN TEOLOGI ANDA

Makna kata "Theology" telah berubah pada beberapa hal. Arti sebenarnya adalah "Pengetahuan dari Allah", kata ini sekarang semakin dipahami sebagai "pengetahuan Alkitab", arti yang sangat berbeda. Bagaimana pun juga saat ini kita akan membahas kata "Theology" dalam arti sebagai "pengetahuan dan pemahaman kita pada pengajaran Alkitab menurut subjek yang diberikan". Teologi selanjutnya menjadi kata teknis bagi apa yang telah Anda percaya mengenai Tuhan menurut pAndangan Alkitabiah.

Semua orang kecuali orang percaya baru telah mengembangkan satu sistem kepercayaan yang berdasar pada pemahaman mereka akan ajaran Alkitab mengenai Allah, kesejatian-Nya, karakter-Nya, jalan-Nya dan hubungan serta sikap-Nya untuk rendah hati, terkhusus pada mereka yang terpanggil menurut kehendak-Nya. Sistem kepercayaan ini biasanya dipengaruhi oleh sejumlah faktor termasuk pengajaran dan penekanan yang kami dengar dan kami pahami sebagai orang percaya baru. Sejak kita mulai meneliti Alkitab, kita mengembangkan kedudukan dan kesimpulan tertentu yang banyak menyinggung kedudukan dan tanggung jawab kita sebagai anak Allah.

Di antara banyak hal yang perlu kita pahami mengenai Allah adalah sikap-Nya terhadap penderitaan manusia, dan apakah kita mungkin belajar dari sikap-Nya. Banyak orang Kristen yang sungguh-sungguh memiliki konsep bahwa jika Anda memiliki iman nyata, ini akan menyelamatkan Anda dari pengalaman berbagai pencobaan hidup dan bahwa orang semacam ini tidak akan pernah mengalami suatu hal yang melebihi kesehatan, kekayaan dan kemakmuran. Bagaimana pun, Alkitab, jika dibaca dalam kontek menyeluruh, secara teliti, jujur dan tulus hati tidak mendukung gagasan semacam ini. Sebaliknya kita menemukan bahwa beberapa dari imam besar Allah mengalami pencobaan paling berat dalam kehidupan imannya. Seorang pengkotbah tertentu sekali waktu memiliki keberanian untuk mengatakan pada saya bahwa, "Jika rasul Paulus telah mengalami wahyu besar mengenai iman yang kita miliki sekarang, tentunya dia tidak akan pernah menderita kecelakaan kapal, dilempari batu, dipenjara, yang menjadi bagian dalam hidupnya." Saya tidak bagaimana pun juga merasa bahwa sahabat pengkotbah saya yang sombong benar-benar menempatkan wahyu terbesar daripada rasul Paulus.

2. PENCOBAAN AKAN MENGUJI KOMITMEN ANDA KEPADA ALLAH

Mengalami pencobaan seringkali menguji hubungan Anda dengan Allah dan komitmen Anda terhadap-Nya. Ketika ujian berat datang pada Ayub dan keluarganya, istrinya menasehati dia untuk "mengutuk Allah dan mati". (Ayub 2:9) Tetapi iman Ayub seperti yang dia katakan, "Meskipun Dia membunuh aku, namun aku akan percaya pada-Nya". (Ayub 13:15)

Pencobaan dan ujian biasanya akan menyatakan apakah iman Anda berdasar pada sentimen, emosi, atau apakah benar iman Anda berdasar pada Firman Allah sendiri. Ujian-ujian akan menyatakan benar tidaknya iman Anda berdasar pada fondasi subjektif atau objektif. Jika iman Anda subjektif, berdasar pada perasaan baik, emosi tinggi, ini mungkin akan gagal ketika Anda sangat membutuhkannya. Tetapi jika objektif dalam karakternya, berdasar pada Firman Allah sendiri, iman Anda akan bertahan dan menang. Pencobaan akan menguji dalamnya hubungan Anda, apakah dasarnya dangkal atau dalam. Hal ini mengapa pencobaan dari iman kita disebut berharga bagi Tuhan sebab ini membuktikan kedalaman dan kualitas dari iman kita.

3. PENCOBAAN AKAN MENGUJI SIFAT DASAR IMAN ANDA

Mereka akan menyatakan apakah iman Anda merupakan beragam cuaca yang cukup atau satu iman untuk semua musim. Hanya iman yang benar-benar dari Tuhan akan membawa Anda melewati pencobaan berat dari hidup berkemenangan dengan iman Anda dalam Tuhan tidak terkurangi dan bahkan lebih kuat dibanding sebelumnya. Orang Kristen yang percaya bahwa iman adalah seperti suatu kebijaksanaan asuransi yang menjamin kebebasan dari semua pencobaan dan penderitaan hidup mungkin tidak pernah sepenuhnya memahami Ibrani 11, di mana penulis menjelaskan dengan detil perbuatan besar dari iman, yang termasuk berikut ini:

ayat 5. Iman untuk berjalan bersama Allah melewati hal-hal umum dalam hidup. (Henokh) Kejadian 5: 21-24
ayat 7. Iman untuk takut pada Allah. (Nuh)
ayat 8. Iman untuk menyerahkan harta paling berharga. (Abraham) ayat 13. Iman yang tidak dapat merasakan jawabannya.
ayat 24-28. Iman yang menolak kekayaan dan hormat untuk menderita sengsara. (Musa)
ayat 35. Iman yang dapat menerima siksaan, menolak pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik.
ayat 36. Iman yang bertahan dari ejekan, dera, belenggu, dan penjara.
ayat 37. Iman yang membawa mereka melewati lemparan batu, digergaji, pria dan wanita yang mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan.
Ada konsep iman yang tersebar luas saat ini yang terus-menerus menegaskan hal positif dan menolak secara total hal negatif. Saya percaya bahwa pandangan semacam ini tidak seimbang dan tidak alkitabiah. Tentunya banyak pahlawan iman menempa keajaiban besar dan menunjukkan keajaiban yang hebat. Yang lain diperkaya dan dipermakmur melalui iman di dalam Tuhan. Tetapi banyak pahlawan iman yang disebutkan dalam Ibrani 11, menolak kekayaan, menolak pembebasan, menghadapi penderitaan dan siksaan dan hidup mengembara, miskin, tersiksa serta menderita. Namun Alkitab mengatakan mengenai orang- orang yang sama ini, "Dunia ini tidak layak bagi mereka... mereka semua telah memberikan kesaksian yang baik", (Ibrani 11:ayat 38, 39).

Banyak kebenaran penting yang masuk jauh lebih mendalam daripada pikiran dan perasaan, hanya dapat dipelajari dalam laboratorium kehidupan dan dalam suasana ujian dan pencobaan yang keras. Beberapa tahun yang lalu, ketika satu orang percaya yang lebih muda dan kurang dewasa, saya tergugah oleh ayat dalam Ibrani 5:8, yang menceritakan tentang Yesus, "Sekalipun Dia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah dideritanya". Ayat Alkitab yang menarik ini menunjukkan bahwa dalam sifat kemanusiaannya, Yesus belajar banyak melalui segala hal yang membuat Dia menderita dan memikul penderitaan. Jika ini benar mengenai Yesus, berapa banyak kebenaran ini mungkin mengenai kita.

4. "KELELAHAN" MELEBIH-LEBIHKAN HAL NEGATIF

Banyak penderita "Kelelahan" mendapati bahwa pikiran mereka sering melebih-lebihkan pandangan negatif, yang mungkin menyertakan pemahaman kita akan Tuhan Allah dan tujuan-Nya bagi hidup kita. Dalam kondisi menurun semacam ini pikiran dapat memainkan trik-trik yang menakutkan dan kita mungkin menemukan satu arti mendalam pada kata-kata Daud ketika dia mengatakan, "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. (Masmur 179:79). Luarbiasa ketika segala sesuatu bekerja secara benar, takut ketika sesuatu berjalan salah. Terkhusus takut ketika proses berpikir terus menerus menegaskan prospek negatif dan seluruh masa depan tampak kehilangan arti dan tujuannya. Pikiran menurun dan sering depresi cenderung menyulap semua tindakan tidak wajar, pandangan pesimis mengenai masa depan, sering membuat prospek masa depan terlalu menghebohkan untuk dihadapi.

Penelitian medis baru-baru ini menemukan banyak hal mengenai pengaturan dan cara kerja otak berkenaan dengan otak sebelah kiri dan kanannya. Ini nampak bahwa otak sebelah kiri terutama terlibat dalam persepsi intelektual dan ekspresi ucapan, sementara sebelah kanan terutama terlibat dalam perasaan dan ekspresi emosional. Satu perusakan tetap dari sebelah kanan mungkin diakibatkan karena penurunan hebat pada kemampuan untuk merasakan kesenangan emosional. Ini mungkin sering menyebabkan penderita tersiksa oleh banyak hal yang sebelumnya menenangkan dia dan menghasilkan kesenangan besar. Saya menemukan ini menjadi benar melalui musik. Saya selalu menikmati musik. Setiap jam makan kami akan memutar beberapa musik yang lembut untuk mengisi kenikmatan makanan. Bagaimanapun juga, ketika emosi saya menjadi menipis karena "Kelelahan", saya tidak dapat lebih lama menikmati kesenangan ini. Kenyataanya saya tidak dapat berdiri mendengarkan suaranya. Saya menjadi terganggu dan tertekan karena ini.

Suara alam tidak lagi menggembirakan saya. Suara burung terdengar menyerang saya. Suara angin dan hujan menjadi sumber siksaan bagi saya. Saya tidak mendapat kesenangan dari membaca dan tidak dapat tahan melihat televisi, khususnya progam berita atau kejadian yang sedang berlangsung yang membawa adegan menyedihkan di layar.

Tentunya yang paling menyakitkan dari pandangan negatif ini adalah perasaan mengering bahwa Anda telah kehilangan hubungan dengan Allah, atau hubungan Anda dengan Allah masih buruk, bahwa Dia telah meninggalkan dan mengabaikan Anda. Anda mungkin akan cenderung percaya bahwa seluruh masalah adalah suatu sifat dasar kerohanian. Banyak orang Kristen tidak mengerti bahwa penurunan otak dapat menghasilkan pikiran-pikiran dan perasaan tertentu.

David A. Miller dalam "Pastoral Psychology" (1) melaporkan suatu hubungan yang jelas antara kerusakan otak tertentu dengan "pengalaman rohani". Dia mengatakan dari pertemuan dengan empat pasien di pusat rehabilitasi. Mereka semua mengalami penipisan secara emosi sebagai akibat dari luka pada bagian otak kanan dan juga perjuangan menghadapi kenyataan dari iman mereka. Dia berkata, "Pribadi-pribadi ini melanjutkan untuk bertindak sehubungan dengan pola yang mendarah daging dari kepercayaan, tetapi tanpa kualitas sama seperti sebelum mereka terluka." Satu dari orang ini berkata, "Iman saya telah meninggalkan saya." Yang lain berkata, "Saya tidak dapat berdoa lagi, saya hanya bisa mengucapkan kata-kata."

Dia lebih lanjut mengatakan, "Mereka yang terdekat dengan pasien melaporkan bahwa mereka melihat minat dan semangat yang berkurang pada kegiatan kerohanian mereka." Miller menyimpulkan bahwa "kerusakan pada otak bagian kanan nampaknya mengacau komponen emosional dari iman mereka dan sistem kepercayaan mereka.

Dr. Claire Weekes menjelaskan topik serupa (2). Dia berkata, "Beberapa orang penderita syaraf menggugat karena tidak mampu berhubungan dengan agama mereka. Ini merupakan kegelisahan tambahan, khususnya ketika mereka tidak menemukan penghiburan dalam doa. Ketika mereka mulai memahami bahwa mereka merasakan cara ini dengan mudah emosi mereka habis, mereka merasa sangat ditinggalkan."

5. INGAT BAHWA KELELAHAN BUKAN KONDISI NORMAL

Di tengah-tengah pikiran negatif dan rasa takut yang mungkin menyerang Anda, ingat selalu bahwa pikiran dan emosi Anda tidak berfungsi secara normal sekarang ini. Ketika seluruh dunia tampak memiliki elemen dari tragedy Yunani, ingat bahwa ini adalah pikiran Anda yang tidak muncul normal. Dunia pada dasarnya hanya ini selalu terjadi. Syaraf Anda menurun. Anda sungguh-sungguh tidak sehat. Ketika kondisi Anda dinormalkan, perspektif Anda yang benar akan diperbaiki. Ingat bagaimana Anda berpikir dan merasa ketika pikiran dan syaraf Anda sehat dan kuat dan teguh pada bentuk-bentuk pikiran ini.

----------------------------------------------------------------------
(1) Miller. "Neuropsychology and the emotional Components of Rligion."
(2) Weekes. "Self Help for Your Nerves."
-----------------------------------------------------------------------

6. SEMENTARA ITU, TERUSLAH DALAM ARAH IMAN

Gunakan iman Anda bahkan ketika Anda tampaknya tidak dapat menerima atau merasakan Tuhan. Ketika emosi dan rasa Anda mungkin mencoba untuk memberitahukan bahwa Tuhan telah meninggalkan Anda. Penderita patah semagat sering merasa bahwa Tuhan telah meninggalkan mereka, tetapi pada kenyataannya Dia lebih dekat dengan Anda pada saat Anda sangat membutuhkan Dia lebih dari sebelumnya. Jangan biarkan perasaan, emosi dan sentimen Anda. Tuhan tidak berubah. Kasihnya tidak berubah. Hubungan Anda dengan Tuhan dapat berakar mendalam dan bertumbuh melalui waktu ketika Anda sangat membutuhkan. Abaikan setiap pikiran dan perasaan negatif dan menyerang. Pujilah Tuhan untuk kesetiaannya, sebab Dia tidak pernah berubah. Mintalah pengorbanan dari pujian pada- Nya karena ini merupakan ekspresi yang blak-blakan dan iman yang berkemenangan. Tentukan apakah pilihan iman Anda dan pergilah dengan mereka tanpa menghiraukan apakah pikiran negatif Anda yang tidak nyata mencoba memberitahu Anda.

Ketika Raja Daud mengalami saat serupa dari ujian ketika rohaninya bercampur aduk di dalam dia, dia berkata, "Aku teringat kepada hari- hari dahulu kala, aku merenungkan segala pekerjaanMu, aku memikirkan perbuatan tanganmu." (Mazmur 143: 5)

7. KEMENANGAN IMAN ANDA AKAN MEMBUKA PUJIAN DAN SYUKUR

Pada akhirnya pencobaan dan kemenangan dari iman Anda akan membawa sembah, hormat dan syukur pada Yesus Kristus. (1 Pet 1/;6,7) Ini merupakan tujuan yang besar dan misterius, sering sangat sulit untuk dimengerti, tetapi Alkitab sering menyinggung kenyataan ini, - kemenangan terakhir bagi mereka yang menderita, namun memelihara integritas iman mereka di dalam Tuhan. Iman yang nyata dinyatakan di bawah kondisi dari ujian. Iman yang murni sering dimanifestasikan pada masa tekanan dan kesulitan. Bahwa iman pada Tuhan lebih berharga daripada emas, sering dibersihkan dan dimurnikan dalam pembakaran penderitaan. Untuk alasan kekal, yang terbaik diketahui Allah sendiri, Allah sepenuhnya menguji kualitas dan ketahanan iman. Alasan terakhir adalah iman lebih berharga bagi Allah daripada emas murni. Jika kita menyandarkan pada pikiran dan perasaan kita yang tertekan pada masa pengujian, kita dapat menyimpulkan bahwa Tuhan sungguh-sungguh tidak tertarik dengan kondisi kita atau bahwa Dia adalah samasekali tidak berhubungan dengan orang tertentu dan tanpa perasaan dan empati. Hanya pengetahuan yang benar dari Tuhan, yang dinyatakan melalui Yesus Kristus, dapat memberikan pada kita bentuk iman yang tahan melalui pencobaan dan kesengsaraan yang kadang kita alami. Hanya dengan iman kepada Allah bahwa Dia menanamkan kita dalam Kristus dapat meneruskan untuk percaya dan menyembah Allah yang mengabaikan apa yang terjadi.

Ini adalah iman yang dicoba, ditempa dan dimurnikan dalam pembakaran penderitaan. Iman yang suatu hari akan membawa hormat, pujian dan sembah kepada Allah melalui Yesus Kristus.

KESIMPULAN

Setelah saya sampai pada akhir bab yang jelas ini, saya mau mendedikasikan ini pada setiap orang yang secara khusus mampu. jika kata-kata saya telah menggambarkan beberapa stres dan pencobaan melalui apa yang Anda lewati, saya sungguh-sungguh percaya bahwa beberapa ide yang saya sharingkan dan sarankan yang telah saya buat akan benar-benar membantu Anda.

Di atas semua itu saya mendorong Anda untuk mengejar dan memelihara iman Anda di dalam Tuhan. Anda pasti memerlukan seseorang melebihi dirinya. Seseorang yang lebih besar dan kuat daripada Anda. Seseorang yang memperhatikan Anda tidak memandang kondisi dan terus menerus. Yang mengundang dan mendorong Anda untuk "Buang sluruh perhatianmu pada-Nya, sebab dia memperhatikan Anda.

Semoga Tuhan dari semua damai, memenuhi Anda dengan damai melalui percaya.

CopyRight Gerald Rowlands.
All Rights Reseved.
Singapore 1994.

Rekomendasi:
------------

"Apa yang membuat buku ini begitu nyata adalah bahwa kekuatan, semangat, dan dedikasi dari hamba Allah dengan tidak terduga menghadapi pengalaman lembah kekelaman bahwa dia berhasil melalui iman dalam Yesus Kristus. Dia telah jujur dan cukup terbuka mengambil apa yang dia pelajari dalam waktu kegelapan dan membaginya dengan dunia sehingga orang Kristen dan pemimpin yang lain yang mungkin mengalami kesulitan yang mirip, dapat menemukan kekuatan untuk melewati apa yang tampak bagi mereka sebagai suatu masalah yang tidak dapat diatas. Saya memberikan rekomendasi pada buku ini dari hamba Yesus Kristus yang berdedikasi ini."

Dr. andrew Evans,
General Superintendant,
Asemblies of God in Australia.
-----------------------------------------------------------------------

Saya telah membaca buku Anda "Mengatasi Jebakan Kelelahan" dan menemukan bahwa buku ini menjadi sangat akurat dan potongan penyeimbang dari buku-buku yang mencakup subjek yang sangat kontroversial di antara bagian tertentu dalam gereja. Buku Anda jarang ada, sehingga akhirnya kita memiliki persepektif Kristen yang seimbang. Ini adalah permata yang nyata bagi semua yang hidup dan bekerja dalam ladang yang menakutkan ini.

John Lester. State Director. Mental Illnes Education, Queensland Inc. Australia.

Penerbit GEM Publisher
PO Box 534
Tanglin
Singapore 912418