Ancaman Dari Luar dan Dalam

Serangan terhadap jalannya pembangunan tembok Yerusalem seakan tiada habisnya. Melihat ejekan tidak berhasil mematahkan semangat bangsa Yehuda, Sanbalat, dan sekutunya merencanakan serangan dengan kekerasan fisik secara langsung (Nehemia 4:11). Belum sepenuhnya ancaman dari luar ini dapat ditangani, datang juga ancaman dari dalam. Perasaan manusia cenderung naik-turun seperti gelombang laut, begitu pula emosi para pembangun tembok. Dari bekerja penuh semangat, tiba-tiba muncul sikap lesu dan malas karena puing sangat banyak, sedangkan tenaga yang tersedia sangat terbatas. Menyingkirkan yang lama agar terbuka jalan untuk yang baru bukan suatu tantangan yang enteng. Bagaimana Nehemia mengatasi ancaman dari dua arah ini?

Strategi Nehemia sejalan dengan nasihat Tuhan Yesus "berjaga-jaga dan berdoalah" (Matius 26:41). Nehemia memakai akal pemberian Tuhan untuk menyusun strategi pertahanan kota (Nehemia 4:13). Ia memberi semangat kepada para pembangun tembok yang terancam jiwa dan hasil keringatnya dengan mengajak mereka mengandalkan Tuhan yang Mahabesar dan Mahadahsyat (Nehemia 4:14). Nehemia juga selalu mengimani pertolongan Tuhan "Allah telah menggagalkan rencana musuh". Meskipun lawan sudah mundur, ia tetap waspada dan berjaga-jaga dengan tetap mengatur penjagaan dan kesiapan berperang sambil tetap bekerja (Nehemia 4:16-18). Nehemia menyadari betapa pentingnya komunikasi antara para pekerja agar mereka dapat saling mendukung (Nehemia 4:18-20). Sejauh manakah kita memanfaatkan kecanggihan teknologi telekomunikasi sebagai sarana untuk mendukung sesama kita yang sedang bergumul? Nehemia tidak hanya sebagai pengatur, namun juga sebagai pelaku pekerjaan itu. Ia turut bekerja keras dan berkorban (Nehemia 4:23). Kesediaan seorang pemimpin untuk turut merasakan penderitaan bawahannya akan menjadi sumber semangat yang tak akan habis bagi orang-orang yang bekerja dengannya.

Renungkan: Ancaman bagi pelayanan, pekerjaan, ataupun kehidupan kita, yang datang dari luar maupun dari dalam tidak akan pernah dapat kita hindari. Dengan prinsip berjaga dan berdoa, kita pasti dapat mengatasi setiap ancaman yang sudah maupun yang akan timbul. Sekalipun kemenangan telah diraih, kita tetap perlu terus merencanakan tindakan-tindakan untuk menangkal serangan-serangan yang akan muncul.

Bacaan: Nehemia 4:10-23

Diambil dari:
Nama situs : SABDA.org
Alamat URL : http://sabda.org/publikasi/e-sh/2000/11/16
Penulis renungan : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 4 Oktober 2016
Jenis Bahan Indo Lead: 
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar