Sukses Adalah Hakku (Yosua 1:8)

Perhatikan filosofi "Success is My Right!" Artinya, setiap orang berhak sukses. Mungkin bagi sebagian orang akan bertanya, "Bagaimana mungkin bisa sukses kalau modal saja tidak punya?" Orang-orang yang bertanya seperti itu meragukan kalau orang miskin, orang bodoh, orang yang tidak berpengalaman bisa sukses. Ini adalah pendapat yang terlalu prematur. Banyak "orang kecil" sudah membuktikan bahwa pendapat itu salah. Salah satunya adalah Lee Myung Bak, Presiden Korea Selatan.

Lee ternyata memunyai masa lalu yang tidak menyenangkan. Namun, dia yakin dan terus berjuang untuk membuktikan bahwa siapa pun berhak untuk sukses. Waktu kecil, Lee selalu sarapan ampas gandum. Karena tidak punya uang, pada siang hari ia mengganjal perutnya dengan minum air. Malam harinya, dia kembali harus makan ampas gandum yang didapat dari orang tuanya, hasil dari penyulingan minuman keras. Bisa dikatakan, Lee melewati masa kecilnya dengan makan sampah. Namun, meski miskin, Lee bertekad untuk kuliah. Dia belajar keras demi memperoleh beasiswa. Pada akhir 1959, keluarganya pindah ke ibukota, Seoul, untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Namun, nasib mereka belum berubah. Lee memutuskan untuk lepas dari orang tua. Dia bekerja menjadi buruh bangunan. Setelah SMA, Lee berhasil diterima di perguruan tinggi terkenal, Korea University. Dia bekerja sebagai tukang sapu jalan untuk membiayai kuliahnya. Sebagai mahasiswa, dia mulai berkenalan dengan dunia politik. Lee terpilih menjadi anggota dewan mahasiswa. Tidak jarang dia terlibat dalam aksi demo antipemerintah. Tindakannya ini membawanya ke penjara dengan hukuman percobaan pada 1964. Dengan kejadian ini, nyaris saja Lee tidak bisa diterima sebagai pegawai Hyundai Group. Pasalnya, pihak Hyundai khawatir, pemerintah akan marah jika Lee diterima di perusahaan itu. Lee tidak putus asa. Lalu, ia membuat surat ke kantor kepresidenan. Isi surat bernada sangat memelas, yang intinya berharap pemerintah tidak menghancurkan masa depannya. Jawaban atas surat ini sangat membahagiakan. Pihak kepresidenan memerintahkan Hyundai untuk menerima Lee sebagai karyawan. Di perusahaan tersebut, bakat Lee sangat terlihat. Bahkan, dia bisa membereskan semua masalah di perusahaan itu. Setelah 30 tahun bekerja di Hyundai, Lee mulai masuk ke dunia politik. Tahun 1992, dia menjadi anggota dewan. Tahun 2002, dia terpilih menjadi Walikota Seol. Dan kini, ia menjadi orang nomor satu di Korea Selatan. Suatu contoh bahwa setiap orang bisa sukses.

Tuhan juga memberi kesempatan untuk kita sukses. Ada dua hal yang perlu diperhatikan supaya kita bisa sukses, yaitu hidup sebagai orang yang menghidupi kebenaran atau firman Tuhan dan hidup sebagai orang yang mau menabur. Jika kita tidak menjadi lelah, maka pada saatnya kita akan menikmati sukses yang kita rindukan itu.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama buku renungan: Manna Sorgawi, 14 Mei 2012
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit: YPI Kawanan Kecil Divisi Renungan Harian, Jakarta 2012
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar