Seorang Anak Seperti Petrus

Apakah Anda memiliki seorang anak yang hanya akan mendengar perkataan Anda bila ia suka? Ia tidak mendengar ketika pertama kali Anda memintanya membawa pulang buku matematikanya agar Anda dapat membantunya belajar. Begitu juga ketika Anda memintanya untuk kedua kali. Anda harus memanggilnya sampai tiga kali.

Hal yang sama juga terjadi pada Rasul Petrus. Apakah Anda masih ingat percakapannya dengan Tuhan Yesus sesudah sarapan di tepi Danau Galilea? Saat mereka bercakap-cakap, Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus sampai tiga kali apakah Petrus mengasihi-Nya. Tiga kali Dia mengatakan bahwa jika Petrus sungguh-sungguh mengasihi-Nya, maka ia akan menggembalakan domba-domba-Nya (Yohanes 21:15-17).

Pada kesempatan lain, Allah mengulang sebuah pesan penting kepada Petrus sampai tiga kali (Kisah 10). Petrus mendapatkan penglihatan dari sebuah kain lebar yang bergantung pada empat sudutnya, yang turun dari surga. Di dalam kain itu terdapat binatang-binatang yang dianggapnya haram. Akan tetapi sebuah suara berkata kepadanya, "Bangunlah hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!" (ayat 13). Tidak hanya sekali, atau dua kali, tetapi tiga kali (ayat 16).

Dari apa yang kita ketahui tentang Petrus, ia adalah tipe orang yang sulit percaya. Kesabaran Allah terhadapnya mendorong kita untuk bersabar terhadap orang lain, terutama terhadap anak-anak kita. Jika kita memiliki anak seperti Petrus, maka kita harus setia melakukannya -- tidak jemu-jemu memberi perintah yang memang perlu untuk mereka. Pada akhirnya, Petrus melakukan tugas-tugasnya dengan baik, bukan?

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Nama publikasi : e-RH
Penulis : JDB
Alamat : http://www.sabda.org/publikasi/e-rh/1998/08/22/
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar