Sembilan Langkah untuk Meningkatkan Keterampilan dalam Kepemimpinan Kristen

Saat ini, gereja sedang menghadapi salah satu tantangan yang paling berat. Di tengah-tengah perjuangan untuk hidup dalam standar moral, etika, dan kesalehan yang telah ditetapkan oleh Yesus Kristus sendiri bagi kehidupan orang percaya, ada tantangan lain yang datang dalam bentuk yang berbeda.

Bukan rahasia lagi bahwa kini, jemaat Kristus sedang menghadapi tantangan yang amat besar dalam bidang kepemimpinan. Tantangan ini merupakan salah satu tantangan nyata yang mencoba mengikis dasar dan stabilitas kepemimpinan gerejawi. Karena itu, jika Anda terlibat dalam bentuk kepemimpinan gerejawi apa pun, kini Anda wajib memahami bagaimana cara berjalan dalam arah kepemimpinan sejati yang memberi inspirasi.

Di bawah ini, ada sembilan langkah sederhana yang dapat menolong Anda menjalaninya.

  1. Pastikan Anda melakukan apa yang Anda katakan.

  2. Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan sebagai pemimpin Kristen adalah memastikan bahwa Anda melakukan apa yang Anda katakan. Ini berarti bahwa Anda hidup berdasarkan apa yang Anda percayai. Jika ada hal lain dalam hidup Anda, baik secara moral maupun secara etika, yang tidak pantas diketahui oleh banyak orang, Anda harus menghapusnya dengan segera. Jangan berikan kesempatan kepada orang lain untuk berpikir bahwa Anda adalah seorang munafik.

  3. Berlakulah jujur.

  4. Bekerjalah dalam perilaku yang menyatakan bahwa keputusan apa pun yang Anda buat adalah jujur dan beretika. Sulit untuk memimpin siapa pun secara efektif, baik orang Kristen ataupun bukan, ketika keputusan dan tindakan-tindakan yang Anda lakukan dianggap tidak adil, tidak bermoral, dan tidak jujur. Pastikan agar segala keputusan dan tindakan Anda dalam kerangka kejujuran.

  5. Katakanlah kebenaran.

  6. Walaupun hal ini seharusnya sudah menjadi bagian dari diri setiap pemimpin Kristen, hal ini juga penting untuk saya angkat sekali lagi. Berkomitmenlah untuk mengatakan kebenaran, apa pun yang terjadi. Sebagai seorang pemimpin Kristen, ketika Anda berbohong atau hanya mengatakan setengah kebenaran, orang-orang akan cenderung merasa bahwa keseluruhan iman Anda adalah palsu. Bahkan, jika Anda terbiasa untuk berbohong dan mengatakan setengah kebenaran, kemungkinan besar iman Anda memang palsu dan Anda memerlukan anugerah Allah dalam bagian hidup Anda ini.

  7. Tetaplah menjadi pemimpin yang belajar.

  8. Para pemimpin yang gemar belajar selalu membuat mereka menjadi orang-orang yang layak diikuti. Sesungguhnya, merupakan sebuah kehormatan untuk belajar dan memahami segala sesuatu tentang tugas panggilan Anda, meskipun itu berarti Anda harus merendahkan diri dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang sederhana untuk sementara waktu. Tak seorang pun yang suka dipimpin oleh seorang pemimpin yang tidak pernah melakukan apa pun yang dituntutnya dari orang lain. Hal ini tidak berarti bahwa Anda harus menjadi seorang ahli, namun ambillah bagian dalam pekerjaan kasar dalam waktu yang cukup lama untuk mampu memahami segala aspek yang membuat frustrasi dalam sebuah pekerjaan. Keuntungan lain dalam melakukan ini adalah, jika Anda benar-benar telah melakukan pekerjaan dengan baik, Anda dapat lebih efektif dalam menghasilkan pemikiran untuk memecahkan berbagai masalah yang muncul.

  9. Memimpin dengan teladan.

  10. Jadikan kepemimpinan Anda sebagai sebuah keteladanan. Bagaimana Anda mengharapkan para pegawai atau para sekretaris tiba tepat waktu dan berpakaian baik, jika Anda selalu terlambat dan berpenampilan tidak rapi? Mereka akan melakukan apa yang mereka lihat dari Anda. Sering kali, banyak pemimpin berpikir bahwa posisi mereka membuat mereka memiliki hak untuk melakukan apa pun yang mereka inginkan tanpa dinilai. Ini merupakan pemikiran yang salah. Semakin tinggi Anda memimpin, Anda harus semakin bertanggung jawab karena sekarang Anda memiliki tugas untuk memimpin bawahan Anda ke arah yang tepat melalui teladan yang Anda berikan.

  11. Tetap produktif.

  12. Jangan lepaskan keterlibatan Anda dari sistem produksi, bahkan jika Anda merasa telah memiliki hak untuk mendelegasikan semua pekerjaan itu. Dengan demikian, Anda tidak hanya akan mendapat penghormatan dari bawahan-bawahan Anda, tetapi juga membuat Anda akan terus bersinggungan dengan pelaksanaan berbagai tugas. Sebagai seorang pemimpin, sangatlah mudah untuk terpisah dari bagian-bagian produksi yang tengah terjadi dalam pekerjaan Anda, dan mulai membuat keputusan-keputusan yang terlihat bagus di atas kertas dan terdengar baik di sekitar meja kepemimpinan. Namun, waspadalah terhadap pengambilan keputusan semacam ini, karena model proses ini hanya menghasilkan keputusan-keputusan yang tidak berguna ketika bertemu dengan kenyataan/fakta yang terjadi.

  13. Selidiki diri Anda sendiri.

  14. Anda harus terus mengevaluasi diri sendiri. Anda mungkin menghabiskan banyak waktu untuk untuk mengoreksi tindakan orang lain dan memecahkan krisis yang tidak Anda ciptakan. Ini akan meningkatkan perasaan bahwa Anda sering kali tidak memiliki kesalahan dan kelemahan dalam tugas-tugas Anda. Lacak pertumbuhan dan kemajuan Anda sendiri. Mintalah tanggapan dari yang lain secara jujur karena Anda mungkin tidak sadar ketika jatuh dalam kebiasaan buruk yang perlu untuk diperbaiki. Jadilah yang pertama dalam mengenal dan memperbaiki kejatuhan kecil diri Anda sendiri.

  15. Singkirkan kesombongan.

  16. Sebagai seorang pemimpin, terutama jika Anda ahli dalam mengerjakan pekerjaan Anda, sangat mudah untuk mulai merasa bahwa Anda tidak terkalahkan. Ketika pemikiran-pemikiran semacam ini mulai muncul, Anda harus waspada karena hal ini sering membuat Anda lebih rentan terhadap kesombongan dan akan menyebabkan Anda sulit untuk diikuti sebagai seorang pemimpin. Hal tersebut dapat menyebabkan kehancuran pada siapa pun yang mengikuti Anda. Hanya terdapat batas tipis antara kepercayaan diri yang kuat dan kesombongan. Pastikan Anda tetap rendah hati dan tidak melanggar batas tersebut.

  17. Belajarlah mengatur waktu Anda secara bijaksana.

  18. Ketika Anda berada dalam posisi sebagai pemimpin dan menyadari bahwa Anda sering tidak membagi tugas namun mengerjakan tugas-tugas sendirian, kehilangan kendali atas pengaturan waktu Anda akan sangat mudah terjadi. Jika bawahan Anda melihat bahwa Anda melalaikan tugas, mereka pun akan melakukan hal yang sama.

Ingatlah, menjadi pemimpin sejati berarti lebih dari sekadar mengatakan kepada bawahan Anda tentang apa yang harus mereka lakukan dan kapan waktu untuk melakukannya. Singkatnya, karena Anda adalah pemimpin mereka. Menjadi pemimpin adalah tentang membantu orang lain bertumbuh dan berhasil karena teladan-teladan bernilai yang Anda berlakukan pada kepemimpinan Anda. (t/N.Risanti)

Diterjemahkan dan disunting dari:

Nama situs : purposeunleashed.com
Alamat URL : http://www.purposeunleashed.com/
Judul asli artikel: 9 Steps To Improving Your Christian Leadership Skills
Penulis : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 25 Februari 2013
Jenis Bahan Indo Lead: 
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar