Menemukan Panggilan dan Menghidupinya

Panggilan adalah anugerah Allah. Dia berkenan mewahyukan setiap janji-Nya kepada seseorang. Allah mau agar orang tersebut melakukan kehendak-Nya. Berikut ini lima hal yang menerangkan lebih jauh apa sebenarnya panggilan itu?

1. Panggilan telah ada sebelum orang itu dilahirkan.

Allah memanggil orang-orang pilihan-Nya berdasarkan kehendak-Nya, bahkan jauh sebelum mereka dilahirkan. Ingatlah kejadian Esau dan Yakub. Esau ditolak, tetapi Yakub dipilih, ini sudah ditetapkan sebelum mereka lahir. Tentang Esau dan Yakub dikatakan:

"Sebab waktu anak-anak itu belum lahir atau belum melakukan yang baik atau yang jahat, supaya rencana Allah tentang pemilihannya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya." (Roma 9:9-10)

2. Panggilan didasarkan atas kasih karunia bukan pada perbuatan.

Panggilan adalah kehendak mutlak Allah. Bukan didasarkan pada perbuatan baik, kehebatan, atau jasa-jasa seseorang.

"Dialah yang memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman." (2 Timotius 1:9)

3. Panggilan akan semakin jelas kalau hati nurani murni.

"Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus." (Efesus 1:18)

Hati nurani yang murni adalah hati yang tulus, tidak memiliki motivasi untuk kepentingan diri sendiri dan untuk memuaskan diri, melainkan karena kerinduan yang dalam agar hidupnya memuliakan Tuhan.

4. Panggilan akan mengubah gaya kehidupan kita.

Panggilan ilahi biasanya akan mengubah pandangan hidup kita, standar hidup kita, cara kita berbicara, gaya hidup, dan pergaulan kita. Ingatlah Paulus, kehidupannya berbeda saat menerima panggilan Tuhan. Orang yang memiliki panggilan ilahi dalam dirinya akan berpikir dan bekerja lebih keras daripada orang lain.

"Sebab itu aku menasihatkan kamu, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu." (Efesus 4:1)

5. Panggilan harus dijaga dan dikerjakan seumur hidup.

Orang yang lari dari panggilan-Nya akan mengalami kehidupan yang susah dan terombang-ambing. Di Alkitab, diceritakan orang yang lari dari panggilan Tuhan, namanya Yunus. Yunus adalah manusia biasa sama seperti kita, sama-sama memiliki kelemahan.

"Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung." (2 Petrus 1:10)

Menemukan dan Hidup dalam Panggilan-Nya

"Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14)

Firman Tuhan di atas mengungkapkan bagaimana umat Tuhan dapat menemukan panggilan-Nya dan menyelesaikannya. Tuhan bukan hanya menyediakan panggilan-Nya, tetapi Dia juga menyediakan perlengkapan dalam hidup umat-Nya yang harus ditemukan dan dikembangkan.

Firman Tuhan menyatakan tiga unsur yang disediakan-Nya, yaitu tubuh atau fisik, jiwa atau personaliti, dan roh atau karunia rohani. Hal ini sesuai dengan firman Tuhan, "Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita." (1 Tesalonika 5:23, TB)

Untuk menemukan panggilan yang Tuhan tetapkan, hal pertama yang diperlukan adalah komitmen untuk percaya kepada Tuhan. Kedua, komitmen untuk membuang segala hal yang sudah ditanamkan dari dunia, dari luar dan dari orang lain yang terbentuk sebelum ia menjadi anak Tuhan, baik itu hawa nafsu, ambisi duniawi, filsafat dunia, maupun cara-cara duniawi. Ketiga, komitmen untuk terus memperbarui pikiran dan perasaan dengan firman Tuhan dan hidup dalam hadirat-Nya. Keempat, komitmen untuk hidup dalam kasih karunia, yaitu dengan menghargai apa yang sudah Tuhan berikan.

Diambil dari:

Nama situs: eBahana.com
Alamat URL: http://ebahana.com/warta-2722-Menemukan-Panggilan-dan-Menghidupinya.html
Judul artikel: Menemukan Panggilan dan Menghidupinya
Penulis artikel: STT LETS Jakarta dan Redaksi Bahana
Tanggal akses: 22 Juli 2015

KUTIPAN

Tantangan sebuah kepemimpinan adalah untuk menjadi kuat, tetapi tidak kasar; bersikap baik, tetapi tidak lembek; berani, tetapi tidak mengganggu; bijaksana, tetapi tidak malas; rendah hati, tetapi tidak malu-malu; bangga, tetapi tidak sombong; memiliki humor, tetapi tanpa kebodohan. -Jim Rohn-

Jenis Bahan Indo Lead: 
Kolom e-publikasi: 
Situs: 

Komentar