Membangun Kebiasaan Mengabdi

Bagian A4
MEMBANGUN KEBIASAAN MENGABDI

Oleh Jack Hayford

DAFTAR ISI BAGIAN INI

A4.1 - Pembaharuan Dalam Kebiasaan Menyembah
A4.2 - Pengucapan Syukur Dan Pujian - Penyembahan Diri Sendiri
A4.3 - Pengakuan Dan Penyucian - Penyerahan Hati Anda.
A4.4 - Pengaturan Dan Ketaatan - Penyerahan Hari Anda
A4.5 - Keluarga Dan Gereja - Penyerahan Orang yang Terdekat Dan Yang Anda Kasihi.
A4.6 - Syafaat Dalam Mencapai Dunia Untuk Tuhan
A4.7 - Negara Dan Bangsa-Bangsa - Penyerahan Seluruh Dunia.

BAB 1
Pembaharuan Dalam Kebiasaan Menyembah

Pendahuluan

Akhir-akhir ini Tuhan dengan kuat menghubungi saya mengenai bagian yang paling penting dalam hidup kita sehari-hari dengan Allah. Tiga kali dalam seminggu Tuhan membangunkan saya dimalam hari dan berbicara mengenai kegagalan yang serius dalam kehidupan saya. Sebagai seorang Ayah dengan puteraNya, Dia membahasnya dengan saya. Ia begitu penuh kelembutan dan begitu tulus.

Saya selalu berterima-kasih pada didikan dan koreksi dari Tuhan yang penuh kasih itu. Saya mempunyai kerinduan untuk mendengar dan mentaati suaraNya. Dan dengan seksama saya catat semua yang diletakkanNya dalam pikiran saya, karena saya menyadari bahwa hal itu bukan saja penting bagi saya sebagai seorang pemimpin gereja, tetapi juga untuk persekutuan gereja saya.

Pemimpin-pemimpin rohani memikul tanggung jawab yang besar di hadapan Allah bagi umat mereka, karena para umat itu memandang para pemimpin mereka sebagai yang membimbing mereka. Kehidupan kita berbicara sekuat kata-kata kita dan kawanan domba Allah akan melihat, mendengar dan mengikuti tapak kaki para gembala mereka.

Kita yang merupakan para pemimpin gereja, tak dapat memimpin umat kita lebih jauh dari pengikutan kita sendiri dengan Allah. Lebih dari pada itu apabila kita jatuh dan gagal maka pengikut yang lain itu akan tertahan dalam keadaan yang menyedihkan, atau bahkan pengangkutan mereka pada Tuhan akan menjadi timpang. Ini benar walaupun kegagalan kita itu mungkin tidak kita rencanakan atau tak kita ketahui.

Hal ini telah terjadi dalam kehidupan saya sendiri, jika tidak demikian tentu saya tak pernah tahu apa-apa yang telah saya lakukan itu, yang akan melemahkan kehidupan rohani dari orang-orang yang percaya.

Untuk itulah saya ingin membagikan kepada anda pelajaran-pelajaran yang saya pelajari dari Allah disaat yang khusus dalam hidup saya ini.

A. DOA DAN GEREJA AWAL

Saya ingin memulainya dengan melihat pada pasal-pasal pertama dalam buku Kisah Para Rasul. Di sini kita menemukan bagaimana gereja Kristus Yesus itu pada saat pertama kali dibentuk. Beginilah kisahnya.

1. Doa Melahirkan Gereja Mula-mula.

Setelah kebangkitan dari Yesus, Ia meninggalkan perintah-perintahNya yang khusus pada para muridNya. Mereka harus menanti (berdoa) di Yerusalem hingga mereka diliputi (diselubungi) oleh kuasa dari atas, seperti yang Bapa telah janjikan (Luk 24:49).

Lukas, penulis dari buku Kisah Para Rasul, menceritakan pada kita apa yang kemudian terjadi : "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka" (Kis 1:9).

Murid-murid sedang berada di Bukit Zaitun ketika hal ini terjadi. Mereka kemudian kembali ke Yerusalem. Perjalanan dari Bukit Zaitun ke Yerusalem adalah 1 km. Mereka berkumpul bersama di kamar loteng. Di sini mereka mengadakan persekutuan doa selama 10 hari. Kira-kira ada 120 orang di sana.

Hari Raya Pentakosta tiba 10 hari kemudian. Mereka masih terus berdoa bersama, ketika tiba-tiba, ada suara dari Sorga berbunyi seperti deru angin yang kuat. Suara itu memenuhi ruangan di tempat mereka berkumpul ... dan mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus.

Ketika itu Petrus berkhotbah dan 3000 orang bertobat dan diselamatkan. Mereka dengan sukacita bergabung dengan orang-orang percaya yang lain. Setiap hari mereka diajar oleh para rasul dan berkumpul di tempat-tempat tinggal mereka secara bergantian. Mereka bersekutu, memecahkan roti dan berdoa (diambil dari Kis 2:1-2 ; 42).

Gereja dilahirkan dari dalam kandungan doa. Selama 10 hari berdoa menghasilkan pencurahan Roh Kudus pada hari Pantekosta dan yang paling ajaib ialah ketika 3000 orang bertobat. Orang-orang Pantekosta adalah orang-orang yang mempunyai kehidupan doa setiap harinya!

2. Doa - Suatu Kekuatan Yang Besar

Kehidupan doa setiap hari yang dilakukan gereja mula-mula itu tak hanya menghasilkan Pantekosta mereka, tapi kuasa yang kuat itu masih terus berlangsung di hari-hari berikutnya. "Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah" (Kis 3:1).

Anda tahu kisahnya tentang seorang lumpuh yang duduk di Pintu Elok yang disembuhkan! Dan melalui tanda mujizat itu jumlah orang percaya bertambah menjadi 5000 orang.

Namun para penguasa di tempat itu tentu saja tidak senang mendengar berita ini dan mereka memenjarakan Petrus dan Yohanes. Keesokan harinya mereka dilepaskan lagi tetapi dengan peringatan bahwa mereka tak lagi boleh berkhotbah tentang Yesus.

Bagaimana Petrus dan Yohanes menghadapi ancaman ini? Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka. Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah (berdoa).

"Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan Firman Allah dengan berani". (Kis 4:23,24,31).

Lagi di dalam Kisah Para Rasul 5:21 kami membaca, "Dan oleh Rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat diantara orang banyak. Semua orang percaya selalu bertemu di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat". Disinilah mereka mengadakan waktu berdoa bersama-sama.

Kisah menarik yang lain ditulis dalam Kisah Para Rasul 6:1-4. Para pemimpin sedang menghadapi masalah dalam persekutuan mereka dan mereka membutuhkan suatu pemecahan. Jawaban mereka ternyata begitu praktis dan berhikmat. Rasul-rasul akhirnya mendapatkan waktu yang mereka perlukan untuk terus menerus memusatkan pikiran dalam "doa dan pelayanan Firman".

Dalam Kisah Para Rasul 7:55-60 kita mempelajari Stefanus, orang Kristen yang pertama yang mati karena imannya.

Ketika ia terjatuh di atas lututnya oleh batu-batu yang dilempar padanya oleh musuh-musuhnya, ia berseru di dalam doa. Sorga mendengar doanya dan Tuhan Yesus menampakkan diriNya berdiri di sebelah kanan Allah, siap untuk menerima Rohnya.

Tema atau topik dari doa itu disambung lagi dalam Kisah Para Rasul 8:14,15. "Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima Firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya disitu kedua rasul itu berdoa supaya orang- orang Samaria itu beroleh Roh Kudus."

Dan dalam Kisah Para Rasul 9:10,11, kami membaca :

"Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: 'Ananias!' Jawabnya "Ini aku, Tuhan!" Firman Tuhan : "Mari, pergilah ke jalan bernama Jalan Lurus dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sedang berdoa."

Anda tentunya ingat bahwa Saulus baru saja bertemu dengan Yesus di jalan menuju Damaskus.

Ia jatuh tersungkur dan sinar kemuliaan dari Allah telah membutakan matanya. Namun, mata rohaninya telah dibuka dan ia dengan ajaib telah dilahirkan kembali. Ia sama sekali diubahkan !

Mungkin Ananias sedang berdoa saat ia menerima penglihatan itu. Dan pada waktu yang sama Saulus juga sedang berdoa.

Karena ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Doa-doa mereka ternyata telah menjadi pengaruh yang besar dalam sejarah dan sampai pada hari ini !

Ya, orang-orang Pantekosta adalah orang-orang doa. Apabila mereka berdoa, Roh Kudus bergerak dalam kuasaNya ada pengampunan dosa, ada kesembuhan, mujizat dan bimbingan! Mereka berdoa setiap saat dan dimana saja dan Allah hadir untuk melakukan kehendakNya.

Mungkin anda mengatakan Kitab Para Rasul adalah suatu laporan dari suatu Persekutuan doa yang khusus (istimewa) : suatu yang dimulai dari penerangan Roh Kudus pada Hari Pantekosta dan yang tak pernah akan berhenti.

Untuk orang-orang percaya pada Gereja mula-mula, doa adalah hal yang dilakukan setiap hari, suatu kebiasaan yang sangat alamiah dan penting seperti halnya kita bernapas. Memang benar, doa adalah napas dari kehidupan mereka yang baru di dalam Roh!

B. DOA PENYEMBAHAN - KEBIASAAN SEHARI-HARI

Kini, kebiasaan doa penyembahan setiap hari ini yang Tuhan mau kerjakan atas hidupku. Ia langsung berbicara padaku dan mengatakan padaku bahwa saya telah melupakan latihan yang teratur dan disiplin dari penyembahan setiap hari. Saya telah membiarkan hal-hal yang lain mengisi saat-saat teduh bersama dengan Dia secara pribadi.

Saya bukannya mengatakan saya sama sekali tidak berdoa, saya banyak berdoa. Saya telah berdoa sejak saya masih kecil. Dimulai dengan doa dari anak kecil yang telah banyak dikenal orang : "Sekarang saya mau tidur saya berdoa ya Tuhan, lindungilah jiwaku".

Setelah itu saya akan berdoa, "Berkatilah Ibu dan Ayah dan Loann dan Jimmie dan saya. Dan Tuhan, tolonglah kami untuk siap saat Engkau datang. Apabila saya telah melakukan yang jelek hari ini, ampunilah saya dan bersihkan hati saya dan berkatilah semua teman-teman kami dan semua kekasih kami dan tolong saya agar saya tidak mendapatkan mimpi-mimpi yang buruk. Didalam nama Yesus."

Kadang-kadang masih ada lagi kata-kata yang lain, tapi pada umumnya bersama doa itulah saya dibesarkan.

Sampai pada hari ini pun kerangka doaku itu tetap seperti itu sebelum saya pergi tidur. Saya merasa tiap kali saya tidak lebih dari ketika saya kecil, sebagai seorang anak yang begitu polos dan sederhana. Saya masih saja tetap berdoa "Tuhan saya akan membaringkan diri untuk tidur sekarang. Terima kasih untuk FirmanMu yang mengatakan bahwa mereka yang berdamai dengan Engkau akan tidur dengan selamat. Berkati Anna istriku, berkati anak-anakku, Becky dan Scott, dan Jack berserta istrinya. Berkati Mark dan Dede, dan Brian beserta Kyle, cucu-cucuku dan putriku Christie" kemudian saya sebut lagi beberapa nama orang-orang lain kemudian cepat-cepat tidur.

Saya kira saya ini adalah seorang yang suka BERDOA dan menyembah. Saya tahu andapun demikian bukan ?

Sebagai seorang pemimpin sidang, saya akan sering memimpin doa dalam kebaktian-kebaktian di gereja saya. Saya seringkali berdoa dengan anggota jemaat saya di kelompok-kelompok kecil. Saya berdoa dengan pribadi-pribadi yang datang pada saya untuk pertolongan (bantuan) secara rohani.

Kadang-kadang Allah menggerakkan saya untuk mengadakan sesion-sesion dari doa syafaat untuk orang-orang di seluruh dunia dan yang lain-lain. Sepanjang hari saya seringkali menghadap Allah untuk berkonsultasi bilamana saya memerlukannya.

Bahkan, saya telah mengajar tentang doa. Saya telah menulis dan berkhotbah banyak tentang hal ini. Jadi sebenarnya saya bukan orang asing untuk berdoa baik dalam pengertian maupun dalam pelaksanaannya. Namun, saya toh punya masalah : Doa Penyembahan saya setiap pagi hanyalah suatu kebiasaan sehari-hari !

Doa itu tidak lagi sesuatu, hingga saya tiba-tiba saja harus berhenti melakukan sesuatu yang lain. Hal-hal yang lain yang bagus rasanya sudah menempati tempat doa pribadiku setiap hari. Sebagai contohnya, bagi saya jauh lebih mudah untuk membaca Alkitab setiap hari daripada berdoa setiap hari.

Saya kira kebanyakan orangpun demikian. Tentu saja pelajaran dari Firman Allah itu penting, tapi arah dan koreksi yang saya terima ada hubungannya dengan kehidupan doa saya (orang yang berdoa lebih banyak juga membaca Firman Tuhan lebih banyak).

Tuhan membuka mata saya bahwa saya perlu untuk memulai sekali lagi kebiasaannya penyembahanku setiap hari. Walaupun telah menjadi kebiasaan sejak saya pertama masuk sekolah, namum yang kemudian telah menurun ke tempat yang kurang penting dalam sehari-hari saya bersama Allah.

Sekarang Ia meminta saya untuk mengulanginya lagi dari permulaan. Dan sayapun melakukannya! Saya rasanya kembali bersekolah bersama Yesus. Saya mempelajari pelajaran-pelajaran yang begitu berharga yang ingin saya bagikan dengan anda dari hati saya ke hati anda.

Sebagai seorang pemimpin sidang, pertama-tama Tuhan meminta saya untuk membagikan kegagalan saya dengan domba-domba saya. Saya memberitahukan pada mereka mungkin banyak atau sebagian besar dari mereka juga tak mempunyai kehidupan penyembahan. Untuk beberapa dari mereka, kesalahan dapat ditelusuri dari pemimpin sidang mereka yang telah tidak memberi teladan pada mereka.

Kemudian saya mengatakan pada mereka bagaimana Allah dengan begitu bijaksana dan penuh kasih telah memperbaharui doa pagi saya setiap hari bahwa saya telah dengan rela mau mendengarkanNya dan mentaatiNya.

Karena saya telah membaharui kehidupan doa saya, saya siap untuk mengajar mereka kebenaran yang masih begitu segar saya terima dari Allah dalam hati saya. Dan itulah juga yang menjadi tujuan dari saat-saat pengajaran dibawakan pada kebaktian-kebaktian di gereja kami.

1. Berapa Lama Saya Harus Berdoa ?

Pertanyaan pertama yang keluar dari pikiran kebanyakan orang adalah berapa lama mereka seharusnya berdoa pagi. Saya akan menceritakan pada anda saat ini peraturannya. Jangan menentukan batasan waktunya karena hal itu akan membuat anda kalah sejak anda memulainya. Doa akan menjadi tugas yang sangat berat, padahal doa sebenarnya adalah sebuah pintu yang menuju pada perhubungan anda yang penuh cinta kasih dengan Bapa Surgawimu.

a. Sediakan suatu saat untuk Doa. Kita perlu untuk menyediakan suatu waktu khusus untuk berdoa. Apabila kita mau menghabiskan waktu untuk lebih banyak berdoa, maka berarti bahwa waktu kita menjadi lebih sedikit untuk melakukan hal yang lain. Karena itu kita harus memutuskan apa yang harus dihilangkan agar kita mempunyai saat untuk berdoa.

Kebanyakan dari kita membuang waktu yang sia-sia dimalam hari dengan hal-hal yang kurang penting, misalnya : saya mempunyai kebiasaan mendengar berita hingga tengah malam dan ramalan cuaca yang disiarkan melalui radio sebelum saya tidur. Saya telah memutuskan untuk berhenti melakukannya.

Setiap orang mungkin dapat mengurangi waktunya di malam hari agar dapat tidur lebih awal duapuluh lima hingga tigapuluh menit tidur lebih awal berarti kita dapat bangun jauh lebih awal juga di pagi berikutnya. Itulah saat yang dapat dipakai untuk mulai melakukan penyembahan kita setiap hari.

2. Doa-Doa Persekutuan Dengan Yesus

Memang diperlukan kuasa kemauan untuk memulai kebiasaan itu sekali kita menyusun rumusan tersebut, maka kebiasaan itu akan menjadi bagian alamiah dari kehidupan kita.

Kita akan mengetahui dan merasa sesuatu yang kurang bila kita tidak melakukannya kita akan kehilangan saat istimewa dan pribadi bersama Tuhan. Saat itu benar-benar akan menjadi saat perhubungan yang erat dengan Tuhan yang begitu manis dan memuaskan.

Kita tentu mengerti bahwa untuk kehilangan saat penyembahan dengan Tuhan bukannya berarti bahwa hari itu akan menjadi hari penuh kegagalan dan hukuman. Dasar penghargaan kita yang terutama adalah pada Dia yang kita sembah, bukannya pada doa-doa kita. Allah itu setia untuk menolong kita kapan saja kita menghadap Dia. Namun, memang benar bahwa beberapa hal mungkin dapat dihindari dan hal-hal yang lain dapat dengan mudah diatasi apabila kita benar-benar mempersiapkan diri dalam doa-doa pagi kita.

Kita juga harus tahu bahwa apabila saat teduh itu merupakan berkat bagi kita, hal itupun akan menjadi sesuatu yang menyukakan hatiNya. Ia benar-benar memperhatikan kita.

Sungguh-sungguh suatu hak istimewa bagi kita untuk memberi salam pada Tuhan pada setiap permulaan hari yang baru dan untuk mengetahui bahwa Ia merindukan untuk berada bersama kita ditiap bagian-bagian yang terkecil dalam hidup kita. Kiranya kita mengagungkan HadiratNya dengan doa-doa kita.

C. SEBUAH PROGRAM LIPAT-ENAM UNTUK DOA SETIAP HARI

Ada enam daerah yang penting yang saya rasa patut untuk menjadi bagian dari Doa pagi sehari-harinya. Keenam daerah ini merupakan dasar kerangka dari doa.

I. PENGUCAPAN SYUKUR DAN PUJI-AN. PENYERAHAN DIRI SENDIRI.

  1. Tujuan hidup anda setiap hari.
  2. Sediakan tubuh anda.
  3. Nyanyikan nyanyian yang baru.
  4. Menyembah dalam Roh.

II. PENGAKUAN DAN PEMBERSIHAN, PENYERAHAN HATI ANDA.

  1. Sediakan diri untuk diperiksa, diselidiki.
  2. Jangan tertipu.
  3. Pasanglah penjagaan.
  4. Arahkan pandangan anda terus pada tujuan anda.

III. PERINTAH DAN KETAATAN. PENYERAHAN HARI ANDA.

  1. Serahkan hari anda pada Allah.
  2. Tunjukkan kebutuhan anda seperti anak kecil
  3. Mintalah bimbingan khusus.
  4. Taatilah perintah-perintahNya.

IV. KELUARGA DAN GEREJA - PENYERAHAN ORANG-ORANG YANG DEKAT DENGAN ANDA DAN YANG ANDA KASIHI.

  1. Sebutkan nama-nama keluarga anda sendiri setiap hari.
  2. Kemudian sebut juga keluarga yang agak jauh.
  3. Ingatlah akan keluarga ayah.
  4. Ingatlah juga mereka yang membujang.

V. PERANAN DOA SYAFAAT DALAM MENCAPAI DUNIA BAGI YESUS.

  1. Sebuah gereja teladan untuk Doa dan misi.
  2. Masalah-masalah Doa: sikap, motivasi dan metode yang salah.
  3. Doa Syafaat
  4. Tiga Kekuatan Yang Sedang Bekerja di Perang Rohani.
  5. Tiga konsep yang penting dalam doa syafaat.

VI. NEGARA-NEGARA DAN BANGSA-BANGSA ASING - PENYERAHAN SELURUH DUNIA.

  1. Doa Syafaat bagi bangsa-bangsa
  2. Doa Syafaat bagi para pemberita Injil
  3. Perang rohani untuk Pekabaran Injil.
  4. Doa Syafaat untuk pemimpin-pemimpin nasional dan perdamaian.

Dalam mempelajari pelajaran Alkitab ini bersama-sama kita akan memakai garis besar di atas.

BAB 2
Pengucapan Syukur dan Pujian
(Penyerahan Diri Sendiri)

A. Pujilah Tuhan Untuk Tujuan Hidup Anda Sehari-Hari

Alkitab mengatakan dalam Mazmur 100:4 : "Masuklah melalui gerbangNya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataranNya dengan pujian-pujian,"

Ada dua alasan yang mendasar mengapa kita dapat memuji Tuhan.

  • Untuk `Siapa Dia' kebenaran tentang keadaan alamiah Allah dan sifat-sifatNya.
  • Untuk `Apa Yang dilakukanNya' pemberian-pemberian, berkat-berkat, perlindungan, jawaban-jawaban atas doa kita dan sebagainya.

1. Pujilah Dia Untuk Siapa Dia

Saudaraku yang kekasih, saya dapat memberi tahu anda sesuatu saat ini. Memuji Tuhan setiap hari karena Siapa Dia akan mengubah kehidupan anda !

Anda mungkin dapat dengan sederhananya mengatakan : "Tuhan, saya memuji Engkau hari ini karena Engkau adalah Juru Selamat saya. Engkau tak hanya menyelamatkan saya dari dosa-dosa saya yang lampau, tapi Engkau adalah juga Juru Selamat saya saat ini. Saya tahu Engkau akan menyelamatkan saya dari banyak hal bahkan sampai hari ini dari rasa takut, kebimbangan dan kata-kata penuh kemarahan. Saya sungguh-sungguh berterima kasih untuk menjadi bagi saya Juru Selamat yang demikian kuat dan setia."

Pada hari berikutnya anda dapat mengambil sisi dari sifat Allah yang lain dan renungkanlah, "Tuhan, saya memuji Engkau karena Engkau Mahakuasa. Engkau lebih kuat dari apapun yang akan memasuki hidup saya hari ini. Saya dapat memastikan Engkau akan melindungi dan menguatkan saya apapun yang akan terjadi". Kemudian anda mungkin akan lagi berterima kasih pada Tuhan karena Ia benar : "Tuhan saya memuji Engkau karena Engkau begitu setia dan tulus. Saya selalu mengharap kebenaran FirmanMu. FirmanMu tak mungkin gagal. Di dalam kebenaranMu ada kebebasan (kemerdekaan) dan saya dapat berjalan di dalam kebebasan yang indah hari ini".

Dengan cara ini anda dapat terus menyambung pujian anda Allah untuk semua bagian dan aspek yang berbeda dari keadaanNya, sifatNya setiap hari. Saya telah membaca buku-buku yang memberi sebuah nama yang khusus bagi Yesus. Setiap hari dalam setahun anda dapat mendaftarkannya sendiri sekali untuk satu minggu. Saya dapat memastikan pujian dan penyembahan anda akan selalu segar dan penuh arti.

2. Pujilah Dia Untuk Apa Yang Telah Dia Lakukan

Juga pujilah Tuhan untuk apa yang telah Dia lakukan. Ada berkat-berkat di waktu lampau yang kami rasanya tidak cukup-cukupnya untuk berterima kasih pada Tuhan. Kami tak henti-hentinya terus saja berterima kasih padaNya. Hal itu memang baik sekali untuk dilakukan, tapi ingatlah juga untuk doa yang cocok untuk masa kini. Ambillah sesuatu yang khusus yang telah Allah lakukan dalam kehidupan anda kemarin, dan pujilah Dia. Hal itu akan membuat doa dan pujian anda senantiasa cerah dan segar.

B. PERSEMBAKAN DIRIMU SENDIRI PADA TUHAN

Roma 12:1 mengatakan apa yang harus kita lakukan tentang hal itu : "Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah Aku menasehatkan kamu supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah, itu adalah ibadahmu yang sejati. Ia sangat berkenan akan pemberian semacam ini. Apabila anda berpikir tentang apa yang telah Allah lakukan bagi anda, adakah ini terlalu banyak meminta pengorbanan dari anda ? Sikap ini adalah benar dan rohani, suatu penyembahan yang dirindukan Tuhan".

Penyembahan itu dapat bersifat rohani, jika menyerahkan tubuh-tubuh kita pada Allah. Bagaimana cara kita mempersembahkan tubuh-tubuh kita ? Sebuah cara ialah dengan berlutut. Apabila anda tak dapat berlutut, duduklah di depan Tuhan dengan kerendahan hati (Mereka semua sedang duduk ketika Roh itu pertama kali datang pada Hari Raya Pantekosta). Walaupun demikian, jika bisa lebih baik kita berlutut. Dengan cara ini kita menunjukkan kerinduan kita untuk merendahkan diri dan menyerahkan diri kita pada Allah. Sikap seperti itu melebihi sikap-sikap ritual dan keagamaan. Sikap itu berarti kami menundukkan hati-hati kami di depan Tuhan.

Ada banyak cara untuk mempersembahkan tubuh pada Tuhan. Pagi ini saya menari di hadapan Tuhan. Hanya sebentar saja, tapi saya melakukannya dengan sebuah hati yang dipenuhi dengan kesukaan dan pujian. Nas Alkitab juga menyatakan agar kita mengangkat kepala-kepala dan tangan-tangan kita pada Tuhan. "Hai segala bangsa, bertepuk tanganlah, elu-elukanlah Allah dengan sorak sorai!" (Mzm 47:1).

Cara memuji Tuhan tak perlu sama setiap hari. Tapi berikanlah dirimu dengan cara apapun pada Tuhan pada permulaan hari itu. Bila anda melakukannya anda akan merasakan bahwa anda akan lebih mudah menolak pengaruh-pengaruh dunia yang ingin menguasai tubuh anda. Mengangkat tangan pada Allah dalam pujian kudus di pagi-pagi buta akan menghambat sikap-sikap kita yang tidak suci dan yang suka membantah. Apabila tubuh kita tidak kita persembahkan dan kita serahkan pada Allah, kami dapat menderita karena pelbagai masalah : makan yang terlalu banyak, kemalasan, seks yang tidak suci, semua itu adalah dosa-dosa tubuh. Memuji dengan tubuh kita adalah suatu cara agar kita dapat kuat dalam menolak "dunia, kedagingan dan iblis". Karena itu marilah kita persembahkan tubuh-tubuh kita pada Allah dengan pujian kita setiap hari !

C. NYANYIAN-NYANYIAN YANG BARU

Mazmur 96:1 mengatakan : "Nyanyikan pada Tuhan suatu nyanyian baru". Bagaimana hal ini mungkin? Dari mana anda dapatkan nyanyian-nyanyian baru ini? Nyanyian-nyanyian tersebut adalah dari Roh Kudus dan Karunia-karuniaNya.

1. Tiga Cara Untuk Menyanyi

Paulus menerangkan hal ini " ... aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku ..." (1 Kor 14:15). Paulus memakai karunia Roh Kudus untuk membantunya menyanyikan lagu-lagu yang baru.

Ayat-ayat berikut ini menunjukkan tiga cara menyanyi pada Tuhan.

"Berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam a) Mazmur dan b) Kidung puji-pujian dan c) Nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Ef 5:10).

" ... mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan a) Mazmur, dan b) puji-pujian dan c) nyanyian rohani, kamu mengucap syukur pada Allah" (Kol 3:16).

Kebanyakan dari kita menyanyikan Mazmur dan nyanyian puji-pujian. Apa "nyanyian rohani" itu? Nyanyian itu adalah nyanyian-nyanyian baru" yang diberi Roh Kudus pada kita. Nyanyian itu tersedia bagi orang-orang percaya yang penuh dengan Roh Kudus yang memberinya kemampuan untuk menyanyi.

2. Nyanyian Mazmur

Pemimpin-pemimpin besar sepanjang sejarah telah mengajar kita bagaimana untuk memuji Tuhan dengan menyanyikan ayat-ayat Alkitab. Baru-baru ini saya membaca sebuah buku. Buku itu berjudul, "Panggilan yang sungguh-sungguh untuk suatu kehidupan yang suci dan tulus. Buku ini ditulis pada awal tahun 1700 an. Pengarangnya mengatakan bahwa orang-orang Kristen seharusnya menyanyikan mazmur setiap pagi.

Mazmur kaya dengan sumber nyanyian untuk dinyanyikan bagi Tuhan. Kata-kata nyanyian juga menyatakan teladan-teladan yang harus kita ikuti.

Raja Daud adalah penyanyi Israel yang baik sekali. Bagaimana ia memulai hari-harinya setiap pagi ? Jawabannya dapat kita baca dalam ayat-ayat dalam Mazmur itu sendiri.

"Pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagimu dan aku menunggu-nunggu." (<Mzm 5:4).

"Tetapi aku mau menyanyikan kekuatanMu, pada waktu pagi aku mau bersorak-sorai karena kasih setiaMu." (Mzm 59:17).

"Hatiku siap ya Allah, hatiku siap. Aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. Bangunlah hai jiwaku, bangunlah hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar" (Mzm 57:8,9).

Berapa lama pujian tiap pagi ini ? Mungkin pada permulaannya 3 atau 4 menit. Tetapi jika roh kita menyatu dengan RohNya dalam nyanyian yang penuh kesukaan, kita akan lupa waktu dan kami jadi heran, waktu rasanya begitu cepat berlalu.

Di samping Mazmur, ayat-ayat lain dapat juga dinyanyikan. Kadang-kadang Roh Kudus mau memberi kami lagu sendiri. Inilah apa yang dialami Paulus dan Silas di penjara. "Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah ... Dan tiba-tiba terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah belenggu mereka semua" (Kis 16:25-26). Betapa besarnya kuasa yang ada di dalam nyanyian pada Tuhan. Kami dapat diyakinkan akan satu hal, bagaimanapun kita berusaha dalam menyanyikan nyanyian pujian pada Allah, di telingaNya terdengar amat merdu.

D. Menyembah Di Dalam Roh

"Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran, sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian." (Yoh 4:23).

Efesus 5:18-19 mengatakan : "... hendaklah kamu penuh dengan Roh ..., bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati."

Doa dan nyanyian kita dapat kita lakukan di dalam Roh (I Kor 14:14-16). Menyanyi dan berdoa di dalam Roh mempunyai arti yang sangat istimewa. Karena kita menyanyi dan berdoa di dalam bahasa yang berasal dari Roh Kudus. Nyanyian dan doa itu diucapkan dengan kata-kata dan suara-suara yang tak dapat dipelajari. Bahasa yang tak dapat dimengerti oleh mereka yang berdoa atau menyanyi, juga tak dapat dimengerti oleh seseorang yang berada di dekat kita yang mendengarkan kita. Namun, nyanyian dan doa yang dapat dimengerti oleh Allah, karena dikerjakan (dilakukan) oleh Roh KudusNya sendiri. "Siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah ... " (I Kor 14:2).

Rasul Paulus memberitahukan kita (Rm 8: 26-27) bahwa kadang-kadang kita tidak tahu bagaimana kita seharusnya berdoa dan apa yang seharusnya kita doakan. Namun Roh Kudus dapat berdoa melebihi kita dan suara-suara atau bahasa yang tidak kita mengerti. Paulus menyakinkan kita bahwa doa seperti itu selalu berada pada jalur kehendak Allah.

Seringkali setelah berdoa "dalam Roh" kita dapat mulai berdoa dengan bahasa kami sendiri dalam kuasa dan hikmat yang besar dari Allah. Dalam I Korintus 14:14-16 Paulus menuliskan hal ini sebagai "berdoa dengan pengertian" (dapat pula dinyatakan sebagai terjemahan/tafsiran dari bahasa lidah tersebut). "Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya" (I Kor 14:13).

Berdoa dalam bahasa lidah adalah suatu alat yang berkuasa dan pemberian yang mulia dari Roh Kudus Allah. Dan doa sedemikian seharusnya menjadi bagian yang penting dari kehidupan penyembahan kita sehari-hari. Menyanyi di dalam dapat mempunyai tujuan yang sama.

Kadang-kadang kita tak lagi dapat memakai kata-kata untuk menyatakan betapa besar kasih kita pada Tuhan Yesus. Lagi-lagi Roh Kudus menolong kita dengan memberikan suara-suara dan nyanyian pujian dalam bahasa yang kita tidak mengerti dengan akal kita. Namun kami merasakan di dalam hati kami bahwa bahasa lidah itu adalah luapan dari rasa kasih, kesukaan dan pujian kepada Allah dan bahwa roh kita sedang dikuatkan. (I Kor 14:2,4,17,18).

Pelajaran di atas menerangkan bagaimana kita dapat memakai karunia Roh itu untuk kehidupan penyembahan kita pribadi. Di dalam kehidupan penyembahan pribadi kita, kita bisa mendapatkan kebebasan. Kita akan dibangunkan dan Tuhan akan sangat disenangkan. Lihat bagian A5.4 untuk pelajaran lebih lanjut tentang hal ini. Paulus berterima kasih kepada Allah karena saat-saat penyembahan pribadinya, dia berdoa dengan bahasa lidah (bahasa dari Roh Kudus) melebihi siapapun juga (I Kor 14:18). Sungguh-sungguh sebuah contoh yang kuat yang patut kita ikuti dalam kehidupan doa penyembahan kita setiap harinya!

BAB 3
Pengakuan Dan Penyucian
(Penyerahan Hati Anda)

A. Berikan Kesempatan Untuk Diselidiki

Bersama dengan tubuh kita, kita perlu juga untuk menyerahkan hati-hati kita pada Allah. Kita seharusnya meminta dan mengundang Tuhan untuk menyelidiki hati-hati kita. Pemazmur mengatakannya dengan kata-kata berikut ini : "Selidikilah aku ya Allah dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong dan tuntunlah aku di jalan yang kekal " (Mzm 139:23-24).

Doa di atas bukannya doa dari seorang yang saat itu berada dalam dosa yang mendalam atau yang sedang dalam keadaan gagal. Daud mengalami keadaan-keadaan seperti di atas. Mazmur 51 adalah doa pertobatannya karena perzinahannya dan karena pembunuhannya. (Mazmur ini sering disebut sebagai "Mazmur orang berdosa"). Tapi pada saat ia menulis Mazmur 139, keadaannya tidaklah demikian.

Dalam ayat-ayat permulaan dari Mazmur ini Daud berbicara tentang Tangan Kasih Allah pada kehidupannya. Ia mengetahui bahwa Tuhan bersamanya di mana saja, dan di saat apa saja. Ia mengetahui bahwa Allah memberinya jalan yang indah dan rencana yang indah dalam kehidupannya.

Ia melanjutkan kata-katanya bahwa semua janji Tuhan untuk memberkatinya, jumlahnya adalah seperti pasir di laut. Ia menyadari Kasih Allah yang besar, yang begitu berharga baginya setiap hari.

Mazmur ini menggambarkan seorang yang hidup dalam persekutuan dengan Allah. Namun, ia masih juga meminta Allah untuk menyelidiki hatinya dan menguji pikirannya, apakah ada hal-hal yang tidak baik di dalam batinnya yang tidak diketahuinya.

Pada ayat-ayat awal dalam Mazmur ini, tertulis bahwa Allah mengenal kita lebih dari pada kita mengenal diri kita sendiri. Betapa bijaksananya untuk mengundang penyelidikanNya atas kita, untuk membiarkan Ia menunjukkan daerah-daerah yang berbahaya dalam kehidupan kita yang mungkin dapat mengganggu atau mencelakakan kita sendiri atau orang lain.

Ketika saya masih seorang anak-anak yang kecil, ayah akan memberi saya sebuah daftar hal-hal yang harus saya lakukan setiap Sabtu. Hal-hal tersebut merupakan pekerjaan yang berat, dan biasanya memerlukan waktu empat jam atau lebih untuk menyelesaikannya. Kemudian baru saya dapat menghabiskan waktu saya yang tersisa untuk bermain.

Dan ketika ayah pulang malamnya, ia akan mengambil daftar itu dan melihat apakah semuanya telah dilakukan dengan betul. Kadang-kadang ia akan menunjukkan sudut yang tersembunyi yang belum bersih betul. Saya kemudian akan mengambil sikat kecil dan langsung membersihkan tempat tersebut.

Kemudian, ayah tidak memperlakukan saya dengan cara yang kurang menyenangkan. Ia mulai membantu saya untuk belajar bagaimana cara bekerja dengan baik. Kemudian apabila saya telah menyelesaikan pekerjaan tersebut, Ia selalu siap untuk berkata : "Kau telah bekerja dengan baik, nak". Dan mungkin anda tahu bahwa saat saya membersihkan lantai minggu depannya saya akan mengingat semua `sudut-sudut yang tersembunyi' itu untuk saya bersihkan tempat-tempat yang tak kulihat sebelumnya.

Mungkin sekali kita semua mempunyai `sudut-sudut yang tersembunyi' itu di dalam hati kita yang perlu untuk dibersihkan.

Saya tak bermaksud mengatakan yang jelek tentang anda, tapi ada banyak orang yang akhirnya jatuh pada kebiasaan hidup dalam dosa, sedangkan mereka sendiri tidak menyadarinya.

Mereka akhirnya akan menuai apa yang di taburkan. Dan hasil dari dosa-dosa mereka akan memberinya tuaian kepedihan dan hukuman. Kemudian mereka lalu dapat bertanya-tanya, "Mengapa hal ini dapat terjadi pada diriku ?"

Para pemimpin gereja menghabiskan berjam-jam, mencoba untuk menolong orang-orang dengan masalah pribadi mereka yang timbul karena dosa-dosa mereka yang tersembunyi.

Mereka berpikir, berkata dan melakukan hal-hal yang salah, tanpa mengetahuinya (menyadarinya) bahwa hal itu adalah salah.

Hanya sedikit yang datang dan berkata, "Saya baru memutuskan untuk meninggalkan Allah dan hidup dalam dosa". Kebanyakan mereka datang terluka dan sakit dalam batin mereka karena mereka tidak tahu bagaimana untuk berjalan dengan Yesus atau mendengar suaraNya.

Apabila kami minta pada Tuhan untuk menunjukkan pada kita dosa-dosa kita yang tersembunyi, Ia akan berbicara pada kita dan akan menolong kita untuk membersihkan tiap sudut-sudut dari hidup kita agar menjadi bersih dan terang (berkilat/mengkilat).

Apabila kita mendengar suaraNya dan berusaha untuk mentaatiNya, kita akan berlajar untuk berjalan di sampingNya setiap hari. Kemudian apabila malam tiba, kita juga akan mendengar Ia berkata: "Kau telah melakukan pekerjaanmu dengan baik, nak, Aku begitu bangga akan engkau". Betapa indahnya.

B. Jangan Kena Tipu

Tipuan adalah mempercayai sesuatu yang salah sebagai sesuatu yang benar. I Johanes 1:7-10 mengatakan pada kita bahwa selama kita berjalan di dalam terang dari kasih dan kebenaran Allah, darah Yesus selalu membersihkan kita dari dosa. Selanjutnya ayat itu juga berkata: "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri". Dan nas Alkitab yang indah ini masih dilanjutkan : "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan".

1. Tiga Daerah Untuk Tipuan

Dari sini kita melihat ada tiga daerah yang mungkin menipu kita.

a. Kami tidak berdosa. Dengan berpikir bahwa kami tidak punya dosa untuk dimintakan ampun.

b. Kami tak perlu mengaku. Apabila kami berpikir bahwa kami berbuat dosa, Allah akan melihatnya, atau mengampuninya sekalipun kita tidak mau mengakuinya ataupun mengatakannya kepada Tuhan.

c. Kami tidak mau diampuni. Dengan berpikir bahwa kita tak dapat dan tak akan diampuni sekalipun kita mengakuinya.

2. Tipuan Merusak Persekutuan

Apabila kita ditipu oleh salah satu dari 3 daerah itu, persekutuan kita (perjalanan kita dan percakapan kita dengan Allah) akan terganggu. Kami akan merasa sukar berdoa, akan memuji atau menyembah Tuhan.

Firman Allah tidak memberi kesukaan atau kedamaian lagi dalam hidup kita seperti sebelumnya. Kita merasa sukar untuk memandang wajah Tuhan kita. Kita boleh berusaha mencoba untuk tampak bahwa segala sesuatu itu baik-baik saja, tetapi di tempat yang paling dalam di hati kita, kita dapat merasa adanya sesuatu yang salah.

a. Hati yang terluka. Mereka yang yakin tak pernah berbuat dosa, akan terus menerus ditimpa masalah-masalah yang disebabkan karena dosa mereka. Tapi mereka tidak mengerti mengapa masalah-masalah itu selalu saja menimpa mereka atau mengapa hati mereka masih saja terluka.

b. Hati yang dikeraskan. Mereka yang berdosa tapi mereka merasa tak perlu mengatakannya pada Allah, karena mereka tentu Ia dengan sendiri mau mengampuni. Mereka bisa menjadi berhati keras. Dan setelah berapa lama kemudian mereka tak lagi dapat mendengar suara Tuhan yang mencoba untuk memperingatkan mereka. Dan untuk berjalan jauh dari Allah adalah sangat berbahaya.

Apakah ini masalah orang-orang Farisi ? "Beberapa orang Farisi yang berada di situ ... berkata kepadaNya : "Apakah itu berarti bahwa kami juga butuh ?" Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata : Kami melihat, maka tetaplah dosamu" (Yoh 9:40-41). Orang- orang Farisi tertipu namun tak mengetahuinya. Karena itu dosa-dosa mereka tetap.

c. Hati yang berat. Mereka yang merasa bahwa walaupun mereka mengatakan pada Allah akan dosa-dosa mereka, Ia tidak akan mengampuni ataupun melupakannya, akan mempunyai sebuah hati yang berat. Mereka selalu merasa berjalan di bawah awan yang gelap dari kesalahan dan penghukuman.

Betapa baiknya bila kita bisa selalu terbuka dan jujur dan mengatakan bahwa kadang-kadang kita bisa jatuh atau gagal. Namun Allah selalu siap, untuk mengampuni, merestorasi dan menguatkan kita. Ia juga mau mengajar kita bagaimana untuk berjalan di atas panggilan dan kejatuhan dari dosa. Cara untuk hidup di luar dosa adalah untuk datang padaNya sebelum kita berbuat dosa. Lebih mudah untuk datang padaNya sebelumnya daripada setelahnya.

3. Jadikanlah Peka Terhadap Roh Kudus

Pada tiap-tiap penyembahan pagi kita, kita dapat mengatakan pada Tuhan bahwa kita tidak mempunyai keinginan untuk tertipu hari itu. Kita ingin untuk sungguh-sungguh untuk berjalan dalam terang dari kasih dan kebenaranNya.

Kami ingin mengetahui dan merasa hadiratNya bersama dengan kita setiap saat. Dengan cara ini kami dapat melayani dan mentaatiNya dengan hati sukacita.

Kita sebaiknya minta pada Allah setiap hari untuk menjadi sangat peka terhadap Roh KudusNya. Karena Ia dapat memperingatkan kita apabila kita berada dalam bahaya. Ia akan juga segera memberi tahu kita apabila kita berdosa terhadap kasih dan kebenaranNya.

Saya kira kita semua mengerti bahwa apabila kita mengecewakan Allah hari itu, kita tidak akan kehilangan keselamatan kita. Namun dosa yang paling kecil dapat dengan segera merusak persekutuan kita (perjalanan dan percakapan kita bersama Allah).

Kita kemudian mau untuk selalu siap untuk minta ampun padaNya, karena kita tidak ingin persekutuan kita dengan Dia terputus. Kita ingin untuk menyenangkan Tuhan Yesus dalam segala sesuatu dan tak menyesali Dia dalam hal apapun!

C. PASANGKANLAH PENJAGA PADA PIKIRAN DAN MULUT ANDA

Daud menulis, "Hendaklah Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan" (Mzm 19:15).

Seseorang telah mengatakan bahwa apabila kita tidak dapat menghalau burung yang terbang di atas kepala kita, kita tidak akan dapat menghalang-halanginya membuat sarang di rambut kita!

1. Menjaga Pikiran Anda

a. Tiga Sumber Utama Dari Pemikiran. Pemikiran dan pencobaan dapat mendatangi pikiran-pikiran kita dari bermacam-macam tempat. Sebenarnya ada tiga sumber utamanya:

  1. Dari Dunia - Apa-apa yang dapat kita lihat dan dengar.
  2. Dari Daging - Dari dosa alamiah kita.
  3. Dari Iblis - Dari dunia roh.

Namun, walaupun pikiran itu datang pada kepala kita, tidak berarti kita harus tinggal di dalamnya. Pikiran-pikiran yang tidak suci yang tidak ditentang akan memimpin kita pada kata-kata dan perbuatan-perbuatan yang tidak suci. Karena itu kita perlu untuk membuangnya dan menggantinya dengan pikiran-pikiran yang suci.

b. Jadikan Yesus Tuhan Dari Perasaan Anda. Kita dapat meminta Allah untuk melindungi pikiran kita pada tiap-tiap awal hari.

Apabila pikiran yang kuat timbul, Ia segera akan memberi tahu kita. Cara yang paling mudah untuk menghentikan pikiran itu ialah dengan mengatakan, "Tuhan Yesus, bukankah kami tak akan memberi waktu dan perhatian kami pada pikiran semacam itu?"

Berbicara pada Yesus mempunyai kuasa yang sangat kuat untuk menghentikannya. Daging kita mendengarnya. Dunia rohpun mendengarnya. Dan ini menghentikan pikiran kita untuk terus memikirkan dan terus merasa perasaan yang tak benar yang selalu membuat kita terus merasa bersalah dan hidup di bawah hukuman.

Setiap orang Kristen bisa mempunyai pikiran yang salah suatu ketika, tapi Yesus dapat menjadi Tuhan dari pikiran dan perasaan kita, juga hati kita.

2. Jagalah Mulut Anda

"Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya" (Ams 18:21).

a. Kata-kata Itu Berkuasa. Kita juga ingin untuk memperhatikan kata-kata kita.

Kata-kata mempunyai perasaan dan arti, dan kata-kata itu dapat mempunyai kekuatan baik untuk hal yang baik maupun untuk hal yang buruk. Kata-kata itu dapat melukai atau menyembuhkan, dapat pula membawa kesukaan atau kedukaan, kata-kata dapat membangun ataupun merobek-robek. Dengan kata-kata, kita dapat memberi kasih atau ketakutan, kehidupan atau kematian!

Kadang-kadang kata-kata itu sia-sia atau hanya menghabiskan waktu, saja. "Tetapi Aku berkata padamu : Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggung jawabkannya pada hari penghakiman" (Mat 12:36).

Waktu adalah kehidupan, dan jika kita menyia-nyiakan waktu sama saja kita menyia-nyiakan kehidupan.

b. Mengetahui Saat Untuk Berbicara. Kita semua tentu pernah ditegur Tuhan mengenai kata-kata. Mungkin kita baru mau berbicara, tapi Tuhan mengatakan : Jangan katakan itu, belum perlu membicarakan hal itu sekarang. Mungkin kita tidak mengetahui saat itu betapa pentingnya menyimpan kata-kata tersebut untuk diri kita sendiri, tapi Tuhan tahu !

Mungkin disaat yang lain Tuhan menyuruh kita untuk berbicara. Ia telah meletakkan kata-kata itu didalam hati kita dari hatinya dan Ia ingin orang-orang mendengar kata-kata itu. Saat itulah, saat untuk berbicara dalam iman. Perkataan dari Allah senantiasa membawa kehidupan.

Dengan memulai tiap hari kita dengan berbicara dengan Allah akan menolong kita untuk mendengar suaraNya sepanjang hari itu. Inilah alasan yang amat penting untuk mengembangkan kebiasaan penyembahan setiap hari.

D. ARAHKAN PANDANGAN ANDA TERUS PADA TUJUAN

Rasul Paulus berkata dalam surat Filipi 3:13-14: "Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan : aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari (tetap bertahan dan maju walau banyak rintangan) kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."

Ayat ini sangat istimewa bagi saya. Sungguh ayat ini telah kuanggap sebagai ayat dari kehidupan saya. Ada alasannya mengapa Firman Tuhan dalam bagian ini sangat penting untuk saya. Akan saya ceritakan kisah dibalik ayat ini.

Ketika saya berumur empat belas tahun, saya sedang mendengarkan seorang pengkhotbah wanita, namanya adalah Ester.

Ia adalah seorang penginjil yang telah datang ke gereja kami.

Suatu malam ketika ia sedang berkhotbah, ia bercerita bagaimana suatu saat ia telah berada dekat sekali pada pintu maut. Ia bersama dengan beberapa orang yang lain berada di dalam sungai yang kering, namun tiba-tiba tanpa terduga duga suatu aliran besar dari air datang menerjang mereka.

Mereka lalu berpegangan tangan di dalam doa dan berdiri berhadapan dengan aliran yang deras dari air itu. Dan dengan menentang melawan kekuatan dari arus itu, mereka dapat bertahan dengan berdiri bersama dan akhirnya dapat pergi untuk mencari tempat yang aman.

Ia menceritakan kejadian tersebut untuk membantu kami agar kami mengerti kata-kata rasul Paulus "pressing on" (bertahan) untuk mencapai tujuan Allah bagi kehidupan kami.

Malam itu hatiku begitu tersentuh. Saya mengatakan pada Tuhan : "Saya ingin menjadi orang semacam itu. Saya ingin untuk selalu berlari pada tujuan dan memenangkan yang terbaik yang kau miliki bagi kehidupan dalam Kristus". Itulah yang selalu kujadikan tujuan jangka panjangku dan tujuan dalam Tuhan.

Tujuan jangka panjang dapat dicapai dengan suatu seri dari tujuan-tujuan pendek setiap hari. Setiap hari dalam rencana Allah untuk kehidupan kita ada sejumlah tujuan-tujuan kecil yang harus kita capai. Dari "tugas-tugas" yang kecil inilah yang Ia inginkan kita lakukan.

Selama doa-doa pagi kita, Allah akan membawa beberapa hal dalam pikiran kita yang akan menjadi bagian dari rencanaNya untuk hari itu. (Kami akan membicarakannya secara lebih terperinci didalam bagian yang berikutnya). Tugas-tugas yang kecil inilah yang Ia inginkan untuk kita lakukan. Apabila kita menyelesaikan tugas-tugas kecil ini dengan iman dan ketaatan kita akan telah "berlari" (bertahan) tak peduli apapun yang akan melawan kita. Kami tidak akan menyerah dalam usaha kami untuk melakukan kehendak Allah.

Kami dapat mencapai tujuan kami di dalam Allah. Kami akan memenangkan hadiah sorgawi. Karena itu, mari, marilah kita sambut setiap hari kita dengan iman, harap dan keberanian dalam Kristus Yesus !

BAB 4
Pengaturan Dan Ketaatan
(Persembahkan Hari Anda)

A. SERAHKAN HARI ANDA PADA ALLAH

"Serahkan hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya dan Ia akan bertindak; Berdiam dirilah kepada Tuhan dan nantikanlah Dia ... " (Mzm 37:5,7).

Dua kata kecil ini "serahkan" dan "berdiam diri" adalah sangat penting. Mereka membuat jalan tembus yang dapat anda lewati untuk dapat berjalan bersama dengan Tuhan.

Dengan "menyerahkan" segala sesuatu pada Allah kami semua tak lagi punya kekuatan untuk mengubah, dan kami "berdiam diri" dengan kepastian bahwa "... Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" (Rm 8:28), kita dapat melakukan semua tugas yang suci itu setiap hari.

Kami tidak berteriak agar Tuhan mengatur Pengaturan itu!

Datanglah di hadapan Tuhan setiap hari dan katakan : "Yesus, saya ingin membicarakan dengan Engkau tentang hal ini".

Kemudian anda bertanya padaNya hal-hal yang mengenai hari itu. Gambarkan hari anda padaNya hal-hal yang mengenai hari itu. Gambarkan hari anda padaNya dari satu hal ke hal yang lain tentang orang-orang, tempat-tempat, kejadian-kejadian, keputusan-keputusan dst.

Kemudian selalu ada juga hal-hal yang tak terduga yang akan terjadi hari itu. Karena itu kami rasanya tak dapat menyelesaikan semua yang telah kami rencanakan.

Pada hari-hari tertentu, kami bahkan tak dapat menyelesaikan sama sekali hal-hal yang telah kami rencanakan. Kemudian kami akan merasa sangat frustasi atau kalah dan sedih.

Hari-hari tanpa hasil memang sangat menyedihkan.

Saya akhirnya menemukan setelah beberapa saat lamanya, bahwa apa yang saya kira hari-hari "tanpa hasil" itu lalu berubah menjadi "hari-hari yang lebih banyak hasil" daripada yang semula saya pikirkan.

Sungguh menggembirakan untuk mengingat-ingat bahwa Allah tak pernah terganggu dengan adanya "kejadian-kejadian yang tak terduga" itu.

Rencana-rencana kita ataupun tujuan-tujuan kita dapat saja gagal, tapi rencanaNya tak pernah gagal. Tak satupun akan terbuang atau terhilang (rugi habis-habisan) apabila kita tahu mengembalikan kehidupan dari hari kita pada Tuhan setiap pagi.

Ada juga hari-hari dimana saya tidak sempat melakukan penyembahan pagi saya dengan Allah. Saya gagal untuk mendapatkan pengaturan itu dari padaNya. Saya telah begitu tergesa-gesa untuk bekerja bagi Tuhan sehingga saya tidak mempunyai waktu untuk menantikan Dia, Tuhan dari pekerjaan saya.

Dan pada hari-hari seperti itu, kira-kira kalau sudah jam 10.30 atau 11.00 pagi, hari-hari saya begitu membingungkan. Saya merasa sepertinya ada sejumlah besar lebah-lebah dengan bermacam-macam yang lain, mendengung keluar masuk di kepala saya. Pernahkah anda mengalami yang sedemikian juga ?

Saya dapat saja mengalami seperti masuk dalam sesuatu keadaan yang berduri (menyakitkan) pada jam 11.00 pagi baik saya telah berdoa berdoa ataupun tidak. Namun bila saya telah dipersiapkan dalam doa saya sungguh dapat merasakan adanya kekuatan rohani.

Untuk mengatur hari dengan Tuhan memberi orang tersebut iman hingga Ia akan dengan bijaksananya membimbing kita apabila ada masalah-masalah yang tak terduga datang. Dan hal itu menyebabkan hari itu sangat berbeda dengan hari-hari yang lain sangat berbeda !

Saya sangat berterimakasih karena Tahta Kemurahan Allah adalah sungguh-sungguh suatu kasih karunia, bukan penghukuman. Saya sangat senang karena kita dapat dalam segala keadaan datang padaNya, sekalipun dalam kegagalan-kegagalan kita, Ia, siap untuk mengampuni dan memperbaiki keadaan kami.

Ada juga saat-saat, dimana saya begitu kacau dan bingung karena hari itu adalah hari tanpa pengaturan. Saya menjatuhkan diri pada lutut saya dan berseru mohon pertolongan dan hikmat Tuhan. Dan saya begitu bersukacita karena kemudian saya mengetahui bahwa walaupun saya telah gagal untuk menanti Dia, Ia masih juga menanti saya.

Tidak pernah terlalu terlambat untuk berdoa, namun kami dapat melepaskan diri kami sendiri dan lain-lain orang dari dukacita yang banyak (besar) bila kita senantiasa menantikan Dia setiap pagi. Saat itulah saat untuk "menyerahkan" hari kita pada Tuhan kemudian kami dapat "berdiam diri" di hadapan Tuhan.

B. TUNJUKKAN KEBUTUHAN ANDA PADANYA SEPERTI SEORANG ANAK!

Saya ingin anda mengetahuinya betapa pentingnya untuk tetap seperti anak-anak yang begitu tergantung pada Allah.

"Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah TUHAN dan jauhilah kejahatan." (Ams 3:6-7).

Saya ingin anda mengetahui betapa pentingnya untuk tetap bersikap seperti anak kecil dengan ketergantungan sepenuh pada Allah. Seperti seorang anak yang memerlukan seorang ayah, seperti itulah kita memerlukan Allah. Kita sepenuhnya tergantung pada Dia. Kita sangat memerlukan Dia setiap hari;

Saya telah memberitakan Injil selama empat puluh tahun lamanya. Tetapi saya ingin memberitahu anda sesuatu. Minggu pagi, ketika saya sedang berdoa, saya mengatakan pada Tuhan dengan sungguh-sungguh.

"Bapa Allah, di sini anakMu Jack. Saya datang padaMu sebagai anakMu karena saya membutuhkan bantuanMu hari ini. Saya tidak menginginkan kebaktian Minggu ini berjalan begitu begitu saja, saya ingin memimpin umatMu pada penyembahan di dalam Roh. Bapa, saya tidak mau `menganggap diriku sendiri bijak'".

Bila kita " menganggap diri kita sendiri bijak", berarti kita sombong dan angkuh kita merasa yakin pada diri kita sendiri bahwa kita dapat melakukan segala sesuatu tanpa pertolongan Tuhan.

Selama semua acara kebaktian yang telah disusun dijalankan dengan benar, maka kebaktian berjalan dengan baik. Seseorang memang bisa mengatur jalannya kebaktian, namun dengan kekuatannya sendiri, ia tak akan dapat mempertemukan anggota sidang itu dengan Allah.

Keberhasilan dari sebuah kebaktian tergantung pada kuasa Roh Allah. Kami harus selalu, dan dalam segala perkara bersandar padaNya. Ini adalah ketergantungan yang seperti anak kecil yang harus kita pertahankan. Marilah kita menggabung Daud dalam doanya: "Sendengkanlah telingaMu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan miskin aku" (Mzm 86:1).

C. MINTA PIMPINAN SECARA SPESIFIK

"Beritahukanlah jalan-jalanMu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaranMu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan aku, Engkau kunanti-nantikan sepanjang hari" (Mzm 25:4,5).

Saya mengatur hari saya di hadapan Tuhan dengan berkata : "Bapa, di dalam seluruh hari ini saya mau memandangMu. Tunjukkan padaku cara-caraMu, Ajarkan aku jalan-jalanMu."

Saya khusus meminta Allah untuk memimpin saya dalam banyak hal.

Kemudian sepanjang hari itu, ketika saya tiba pada hal-hal tersebut, saya kembali berpaling padaNya dan berkata : "Tolong saya dibagian ini, Tuhan". Dengan cara demikian keterangan yang telah saya berikan pada Tuhan dipagi harinya dapat diteruskan sepanjang hari itu.

Akhir-akhir ini, saya hampir saja mengatakan sesuatu, kemudian saya merasa sesuatu di dalam roh saja yang menghentikan saya seolah-olah Roh Tuhan mengatakan padaku : "Jangan katakan itu!" Sebenarnya kata-kata yang akan saya katakan itu bukan sesuatu yang jelek atau sesuatu yang tidak benar, hanya tak begitu perlu untuk dikatakan.

Saya merasa saya berbantah dengan Allah : "Saya tahu kalau hal itu tak begitu perlu, Tuhan, tapi saya toh akan mengatakannya, kata-kata itu tak akan menyakiti seorangpun" Allah menjawab, "Jangan katakan itu, pokoknya jangan!"

Kadang-kadang kita tidak menghiraukan atau gagal mentaati tanda-tanda untuk berhenti itu dari Tuhan dan terus saja berbicara. Dan apa yang kita kira tidak apa-apa itu ternyata telah sangat menyakitkan seseorang. Kemudian kita menjadi sangat menyesal karena kita telah tidak memperhatikan tanda-tanda peringatan dari Roh Kudus yang telah diberikan dalam hati kita.

Sekalipun tampaknya kata-kata kita tidak mengganggu orang lain, tapi kita dapat merasakan perasaan sedih itu apabila kita teruskan kehendak kita hanya untuk menuruti keinginan kita saja.

Dalam hal ini, saya lalu menahan kata-kata itu untuk diriku sendiri dan saya merasa Roh Kudus menyetujui saya. Perasaan ini terasa begitu nyaman untuk mengetahui bahwa tindakan dan sikap kita telah menyenangkan hati Tuhan.

Suatu hal yang saya ingin anda ketahui adalah : bahwa kemampuan saya untuk dapat melatih diri saya dalam hal pengendalian diri datang dari doa pagi saya. Saya telah menyusun (mengatur) hari saya di hadapan Tuhan dan saya telah berdoa untuk itu. "Hendaklah Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya Tuhan" (Mzm 19:15).

Apabila pada awal hari itu kita meminta tuntunan khusus dari Tuhan, Ia akan dengan setianya menentukan hal-hal yang kecil yang datang dalam hidup kita sepanjang hari itu.

D. TAATILAH PERINTAH-PERINTAHNYA

Yesus dengan jelas memberitahu kita bahwa Bapa yang di sorga itu akan mencukupi kebutuhan kita.

"Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di Sorga ... . Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu : Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu... . Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, ... tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu hai orang yang kurang percaya ? ... Akan tetapi Bapamu yang di Sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu " (Mat 6:26-32).

Kita tak boleh mengkhawatirkan tentang apa yang akan kami makan atau apa yang akan kami pakai. Seperti juga Bapa kita yang di Sorga telah memperhatikan dan memelihara burung-burung yang kecil dan bunga bakung yang di lembah, lebih-lebih lagi Ia akan memperhatikan dan memelihara kita.

Tetapi apakah kita hanya harus duduk saja tanpa berbuat apa-apa dan hanya menunggu pemeliharaanNya? Atau adakah sesuatu yang harus kita lakukan untuk menikmati pemeliharaanNya? Alkitab menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Allah tidak akan memenuhi perjanjianNya sebelum kita melakukan apa yang dimintaNya.

Alkitab mengatakan : "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu ... karena itu berdoalah ... Berilah pada hari ini makanan kami yang secukupnya ..." (Luk 11:9 ; Mat 6:9,11).

Hanya inilah yang Allah minta, "Mintalah maka akan diberikan kepadamu". Jangan kuatir, tapi mintalah !

Adakah Allah mengatakan bahwa apabila kita tidak berdoa kita tidak akan menerimanya? Ya !

Yakobus mengatakan : "... Kamu tidak memperoleh apa-apa karena kamu tidak berdoa" (Yak 4:2).

Keselamatan, adalah sebuah contoh yang baik. Keselamatan itu buat semua dan untuk selamanya, tapi hanya mereka yang meminta akan menerimanya.

Kita menerima pemberian kehidupan yang kekal apabila kita meminta Yesus untuk masuk ke dalam hati kita dan menjadi Tuhan dan Juruselamat kita. Tapi kita harus memintaNya.

Kebenaran yang sama itu dapat pula kita terapkan untuk masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan kita sehari-hari.

Kami harus minta pada Allah "makanan kita sehari-hari" .

Ini menunjukkan kebutuhan secara jasmani dan rohani kita juga.

Yesus berkata: " ... MakananKu ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaanNya." (Yoh 4:34).

Apa artinya ini ? Seperti halnya rasa lapar untuk tubuh hanya dapat dipuaskan dengan makan makanan bagi tubuh kita, maka rasa lapar bagi jiwa hanya dapat dipuaskan dengan melakukan kehendak Allah. Dan kami baru dapat melakukan kehendakNya dengan mengetahui kehendakNya.

Bapa kita mempunyai rencana dan tujuan bagi kehidupan kita setiap hari yang dapat kita ketahui setiap hari dalam doa-doa pagi kita. KehendakNya haruslah menjadi "makanan kita sehari-hari" untuk kita doakan.

Kunci untuk mengetahui kehendak Allah ialah dengan cara menanyakannya dan tanyakanlah setiap hari. Hal itu tidak berarti Ia akan menunjukkan pada kita sampai pada hal-hal yang kecil apa yang akan terjadi pada kita sebelum hal itu terjadi. Namun artinya ialah apabila hari telah malam.

TujuanNya di dalam hidup anda sudah dapat dilengkapi (diselesaikan) untuk hari itu. Apabila anda menanyakan kehendakNya sebelum semua kegiatan pada hari itu dimulai.

Biarlah bukan kehendak anda, tapi kehendakNya yang jadi. Allah akan mengerjakan segala sesuatu bersama-sama dengan anda untuk tujuanNya yang baik di dalam Kristus Yesus. KehendakNya bagi kita haruslah sama dengan bagi AnakNya. Tak akan ada yang hilang, tak akan ada yang terbuang dengan sia-sia. (Rm 8: 28-29).

Mungkin anda tidak menyadari hal-hal apa yang merupakan tujuan yang baik dari Allah itu yang telah dipenuhi pada suatu hari tertentu. Mungkin saja tampaknya seperti suatu hari yang "sama sekali tanpa hasil" seperti yang kita bicarakan terdahulu itu.

Tetapi berikan Allah waktu untuk memberikan anda hasil tuaian itu. Mungkin dalam satu minggu, atau satu tahun bahkan mungkin juga separuh dari umur anda. Namun kelak akan tiba saatnya di mana kita semua dapat berkata : "Yesus menuntunku sepanjang jalanku"

Kembalikan setiap hari-hari anda bersama hidup anda kepada Allah. Aturlah tiap hari-hari anda di hadapan Allah. Dan dengan penuh sukacita mintalah pada Allah makanan anda sehari-hari yang merupakan kehendakNya itu atas anda dan dapatkan kedamaian itu!

Bab 5
Keluarga Dan Gereja
(Penyerahan Orang Yang Dekat Dan Yang Anda Kasihi)

A. SEBUTLAH NAMA ANGGOTA KELUARGA ANDA SETIAP HARI

"Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur, ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan ... Anak-anaknya yang laki-laki biasa mengadakan pesta di rumah mereka masing-masing ..."

"Setiap kali setelah pesta, Ayub memanggil mereka dan menguduskan mereka; keesokan harinya, pagi-pagi, bangunlah Ayub lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah mereka sekalian."

"Sebab pikirnya, `Mungkin anak-anakku sudah berbuat dosa dan mengutuki Allah di dalam hati'. Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa" (Ayb 1:1-5).

Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
kebiasaan_mengabdi.htm120 KB

Komentar