Allah Membentuk Anda untuk suatu Maksud

- Oleh Paul Stanley -

Tidak ada orang lain yang sama seperti Saudara. Itu bukan hanya berarti bahwa sidik jari dan suara kita berbeda. Tapi itu juga berarti bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini dilahirkan sama seperti saudara. Saya tidak ingat persis angkanya tapi kemungkinan bahwa seseorang untuk lahir sama seperti saudara adalah 10 pangkat x. Dan pangkat x itu memiliki begitu banyak nol, kalau setiap angka nol itu ukurannya 1cm, sehingga jika disatukan angka nol itu, bisa mengelilingi 2/3 bumi. Dalam beberapa hal saya senang tidak ada dua yang serupa diantara Saudara-saudara. Dunia ini tidak mampu menampung dua orang yang sama persis seperti Saudara. Tapi kita adalah unik. Kita adalah asli, orisinil.

Yang kedua, kita sangat kompleks, rumit. Kalau Saudara pernah belajar anatomi atau ilmu faal atau fisiologi, itu sangat luar biasa. Saudara begitu rumit bahkan Saudara tidak mengerti diri Anda sendiri. Apakah Saudara pernah mengalami situasi seperti ini, lalu Saudara bereaksi, atau melakukan sesuatu lalu Saudara terheran-heran pada diri sendiri? Seolah-olah seperti Saudara keluar dari tubuh Saudara dan mengamati diri Saudara sendiri. Lalu saudara mengatakan pada diri Saudara sendiri, "O, kenapa saya melakukan hal itu? Itu bodoh sekali!" Atau, "Waduh, itu jawaban yang bagus sekali!" Suatu saat anak-anak saya mengajukan pertanyaan pada saya, saya sedang sibuk baca koran, lalu saya hanya menengadah sebentar, kasih jawaban, lalu kembali membaca lagi. Anak-anak sama sekali nggak suka bila saya melakukan hal itu. Lalu hening cukup lama. Lalu saya menaruh kembali koran saya dan mereka masih berdiri di situ. Lalu mereka mengatakan, "Baik, Pa." Lalu istri saya mengatakan, "Itu jawaban yang bagus sekali!" Lalu saya bertanya, "Apa yang saya katakan?" Saya sendiri tidak tahu apa yang saya katakan. Saya harus lakukan itu lebih sering lagi. Kita begitu rumit sampai kita mengerti diri sendiri.

Yang ketiga adalah bahwa Tuhan membuat kita untuk suatu maksud. Kita punya Tuhan yang punya maksud. Cobalah lihat Kejadian 1. Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk suatu tujuan. Saya harus akui, saya akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada Tuhan ketika saya bertemu dengan-Nya. Saya masih tidak mengerti juga kenapa Tuhan menciptakan nyamuk. Dan beberapa hal sepertinya hal-hal yang aneh. Tapi Tuhan menciptakan itu semua untuk suatu tujuan. Dan pikiran-pikiran Allah jauh lebih tinggi dari pikiran saya. Tapi saya rasa antriannya akan panjang untuk menanyakan kenapa Tuhan menciptakan nyamuk.

Sekarang saya akan membahas tentang "SHAPE". S adalah Spiritual Gifts (Karunia-karunia Rohani), H adalah Heart (Keinginan Hati, Motivasi), A adalah Abilities (Kemampuan atau keahlian), P adalah Personality (Kepribadian), dan E adalah Experiences (Pengalaman-pengalaman). Semuanya itu bersatu untuk membentuk kita. Untuk membentuk kita melakukan pekerjaan Tuhan.

Karunia Rohani

1 Korintus 7:7: "Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu."

Dikatakan di situ bahwa setiap orang mempunyai karunia tetapi semuanya berbeda. Dan Tuhan memberikannya kepada Anda untuk tujuan tertentu. Dan kita tidak perlu mengatakan, "Aduh, coba saya punya karunia itu." Karena Allah sudah mencocokkan karunia itu kepada Saudara masing-masing.

Dalam 1 Korintus 12, kita lihat di situ karunia itu semuanya berbeda, ekspresi berbeda, pelayanan berbeda. Karunia itu terpisah-pisah, tapi masing-masing diperlukan. Setiap orang percaya punya tanggung jawab. Pertama, mereka harus menemukan karunia rohani mereka.

Dalam 1 Korintus 14:1 dikatakan, inginkanlah karunia-karunia rohani.

Lalu kita lihat di 1 Timotius 4:14, kita harus mengembangkan karunia-karunia itu. Paulus berkata kepada Timotius, jangan abaikan karunia-karunia yang Tuhan sudah berikan kepadamu. Dia berkata, kipasilah api karunia roh itu. Jadi, ketahuilah dan kembangkanlah.

Lalu 1 Petrus 4:10 dikatakan, gunakanlah itu. Gunakanlah karunia-karunia yang sudah Tuhan berikan untuk melayani orang lain. Saudara-saudara punya pengalaman yang berbeda-beda dalam mengidentifikasikan karunia-karunia Saudara.

Ada 19 karunia. Ini semuanya dari pekerjaan Dr. Bobby Clinton, yang saya rasa telah melakukan pekerjaan yang paling baik tentang karunia rohani. Saya rasa ini mungkin cara yang paling baik untuk mengidentifikasi karunia-karunia Saudara. Yang saya maksudkan ini, Saudara baca definisi-definisinya, lalu Saudara kasih tanda P pada definisi-definisi yang Saudara rasa cocok dengan Saudara. Biasanya kita memiliki lebih dari satu karunia. Kadang-kadang 3 atau 4. Jadi saya mungkin akan kasih tanda Ppada 3 atau 4 karunia yang saya rasa cocok dengan saya. Mungkin juga ada satu karunia yang lebih kuat dari yang lain yang cocok bagi saya, maka saya akan beri dua tanda (PP). Lalu saya akan membuat 4 copy yang masih kosong, jadi bukan yang sudah saya beri tanda P. Saya akan berikan pada pasangan saya, dan saya akan berikan juga pada orang-orang lain yang sudah mengamati dan mengenal saya dalam pelayanan saya. Saya minta mereka melakukan hal yang sama. Memberikan tanda P pada karunia yang mereka rasa cocok dengan diri saya. Kalau ada satu yang lebih menonjol daripada yang lain, kasih dua tanda (PP). Lalu Saudara kumpulkan kembali. Dan itu akan memberikan pengertian yang lebih dalam tentang karunia-karunia rohani Saudara dibanding hal-hal lain. Yang terpenting adalah bahwa Saudara sekalian berangkat dari definisi yang sama tentang karunia.

Barangkali seseorang mempunyai suatu definisi tertentu tentang bernubuat, tapi mungkin seorang lain mempunyai definisi lain tentang bernubuat. Jadi Saudara harus punya definisi yang sama kalau berbicara dengan orang-orang lain.

Hati

Mari kita menginjak pada H - Hati. Ini juga adalah motivasi, pemberi semangat kita, keinginan-keinginan atau hasrat yang besar, atau suatu perasaan memperhatikan yang besar. Filipi 2:13: Allah sedang bekerja dalam diri kita untuk mempunyai keinginan yang besar untuk melakukan kehendak-Nya. Sangat penting untuk kita ketahui bahwa Allah juga memberikan keinginan-keinginan kepada kita. Dan Tuhan sudah melakukan hal itu pada Saudara-saudara. Itu sebabnya mengapa kita memberikan reaksi yang berbeda pada situasi yang berbeda-beda. Saya sudah berbicara kepada beberapa dari Saudara, ada keinginan yang begitu besar untuk menjangkau orang-orang Sunda. Mereka tidak memiliki Injil. Tidak ada kesaksian. Tapi, orang lain tidak mempunyai beban yang sama. Orang-orang lain mempunyai beban terhadap anak-anak kecil di mana mereka berada. Orang-orang lain punya beban untuk orang-orang di gereja. Ada orang-orang yang saya kenal yang mempunyai beban untuk hal-hal tertentu sejak mereka kecil. Jadi, Tuhan meletakkan keinginan-keinginan ini dalam hati kita. Dan sangat penting untuk mengenali hal ini, dan bahwa kita mengusahakannya. Karena hati mempengaruhi apa yang kita katakan (Matius 12:34). Dari hati mulut berbicara. Hati mempengaruhi perasaan kita, dan bagaimana kita berpikir.

Amsal 4:23: Jagalah hatimu sebab dari situlah keluar semua perbuatan hidup kita. Jadi kita harus melakukan apa yang ada dalam hati kita dan menyerahkannya kepada Tuhan. Menyerahkan kehidupan kita dan percayakan keinginan hati kita kepada Tuhan, dan selidikilah. Selidikilah tindakan kita. Saudara-saudara telah mendengar sedikit tentang kesaksian saya. Saya dibesarkan dalam keluarga Kristen yang kuat, gereja Kristen yang kuat, dan saya sangat merindukan hubungan yang erat dengan Kristus Yesus. Saya rindu sekali untuk menolong orang lain. Saya minta pendeta dan orang-orang lain untuk menolong saya. Tapi tidak berhasil, sampai saya masuk perguruan tinggi tahun pertama. Dan seseorang menolong saya. Saya begitu gembira. Dan dalam diri saya berkembang suatu beban terhadap orang-orang Kristen yang tidak tahu bagaimana berjalan bersama Kristus.

Seperti Jim, misalnya, ke mana dia pergi dia bertemu dengan orang-orang yang tidak mengenal Kristus, dan saya juga bertemu dengan orang-orang seperti itu. Tapi bagaimana Tuhan memakai Jim dalam kehidupan mereka sangat luar biasa. Dan saya berusaha terus dalam penginjilan. Dan sekali dalam seabad saya memimpin orang kepada Kristus. Sebenarnya lebih dari itu, tapi saya terus mengusahakannya.

Tapi saya cukup sering bertemu dengan orang-orang yang kekristenannya sudah di ujung kejatuhan dan mereka tidak tahu bagaimana berjalan bersama Tuhan. Mereka sama sekali tidak tahu bagaimana melayani dan menolong orang lain. Saya bertemu dengan orang-orang seperti ini setiap saat. Saya punya beban yang dalam untuk mereka. Dan itu mempengaruhi seluruh pelayanan saya selama ini. Tuhan memakai keinginan yang telah Dia letakkan dalam hati Saudara.

Pada abad ke-18, William Carey punya keinginan besar untuk menjangkau orang-orang yang belum dimenangkan. Keinginan itu terus bertumbuh dalam hatinya. Sambil membuat sepatu, dia mendoakan orang-orang di berbagai belahan dunia. Apakah keinginan itu berasal dari Tuhan? Dia terus mendoakan keinginan itu dan mengujinya. Dan tak lama kemudian, dia bertindak untuk memenuhi keinginannya itu. Dia juga mempunyai karunia rohani yang menolong dia untuk memelopori pelayanan ke India. Dan Tuhan juga akan melakukan hal yang sama dalam hidup kita.

Kemampuan

1 Korintus 12:6 dikatakan kita mempunyai banyak kemampuan juga pelayanan yang berbeda-beda. Tuhan memberikan kemampuan-kemampuan kepada kita untuk menjalankan pelayanan yang Tuhan kehendaki kita lakukan.

Keluaran 31:3 berbicara tentang seorang yang bernama Bezaleel. Dikatakan bahwa Roh Allah memenuhi dia dengan keahlian, kemampuan, pengertian dan pengetahuan tentan seni, kerajinan tangan dan segala macam hal. Dan Tuhan juga memberikan kemampuan-kemampuan kepada Saudara. Saudara tahu apa kemampuan Saudara. Orang-orang di sekeliling Saudara juga sudah mengamatinya. Saudara punya tanggung jawab untuk mengembangkan dan menggunakannya.

Ada orang-orang yang sangat pintar dengan angka-angka. Ada yang mempunyai keahlian bekerja dengan orang-orang. Ada yang bekerja baik dengan konsep-konsep. Ada yang bisa mengkomunikasikan pikirannya dengan baik. Ada yang keahliannya menulis. Dan ada orang yang bisa menolong orang lain dalam menata atau mengorganisir. Ibu saya berkata, waktu saya kecil, bila saya keluar dari kamar mandi, ibu akan temukan bahwa handuk-handuk sudah tertata dengan rapi. Terutama kalau kakak-kakak saya terlebih dulu ada di dalam. Mereka memakai handuk kemudian dilemparkan saja. Saya tidak tahan. Jadi saya akan mengambil handuk-handuk itu dan saya gantung dengan rapi.

Waktu saya umur 12 tahun, saya ingin sekali bermain American Football. Tapi tidak ada tim football. Jadi saya bertanya kepada seorang anak, "Apakah kamu mau main football? Datanglah ke rumah saya nanti sore." Saya mengajak anak-anak lain juga sampai ada 15 orang. Saya tanyakan apa mereka punya peralatan seperti helm dan lainnya. Ada yang punya, ada yang tidak. Jadi saya menemui ayah saya. Dia orang bisnis. Saya katakan bahwa ada yang tidak punya helm padahal kita mau membentuk tim. Saya tanyakan apakah ayah bisa menolong saya mendapatkan helm. Ayah bertanya dimana dia bisa mendapatkan helm. Saya bilang, "Coba temui orang yang punya toko olah raga itu." Lalu ayah pergi. Dia kembali dan menanyakan ukuran helm yang diperlukan. Jadi saya tanyakan ukuran helm setiap anggota tim dan saya berikan kepada ayah. Lalu ayah saya mengambil helm-helm itu. Kemudian, kami perlu belajar berlatih, jadi saya katakan," Yang berbadan besar, sebaiknya ada di baris depan. Dan yang lain yang lebih kecil dan lebih cepat, ambil posisi belakang. Dan saya akan menjadi kaptennya." Lalu kami mulai berlatih dan kami menjadi cukup baik. Tapi kita akan bermain melawan siapa? Lalu saya naik sepeda ke toko olah raga dan saya tanyakan,"Apa bapak kenal anak-anak lain yang suka bermain football?" "Ya."

"Apa bapak tahu bagaimana mengeja nama-namanya?" Lalu saya mencari nama mereka di buku telpon dan menelpon mereka. "Kumpulan tim di sana dan kita akan bermain Sabtu depan." Jadi mereka membentuk tim. Saya bertemu dengan mereka dan menceritakan apa yang telah dikerjakan tim kami. Lalu Sabtu berikutnya kami bermain melawan mereka. Kami mengalahkan mereka habis-habisan. Kami terorganisir dan kami punya helm yang bagus. Lalu mereka ingin bermain lagi. Kemudian ada tim dari kota lain yang ingin bermain melawan kami. Jadi ini merupakan kemampuan.

Sehingga bukan merupakan sesuatu yang mengherankan ketika saya berusia 31 tahun ketika Para Navigator meminta saya untuk pergi ke Eropa Timur. "Kami ingin Anda memulai pelayanan di sana."

"Apa sudah ada orang lain di sana?"

"Ada sepasang suami istri."

Jadi saya naik sepeda saya dan bertanya kepada beberapa orang, "Apa mau bermain di Eropa Timur bersama saya. Kumpulkan tim. Kamu yang besar di sana, yang kecil di sana". Jadi, Saudara bisa lihat, saya melakukan hal yang sama.

Beberapa di antara Saudara juga memiliki kemampuan seperti itu. Kemampuan yang berbeda-beda, yang sudah tumbuh di dalam Saudara selama bertahun-tahun. Apa yang saya lakukan sekarang adalah melihat kemampuan-kemampuan yang ada pada orang lain.

Suatu hari saya mendapatkan surat dari seseorang yang ditulis dengan sangat indah. Lalu saya bilang kepadanya,"Kamu harus mulai menulis. Surat yang baru saya terima dari kamu begitu bagus gaya ekspresinya." Lalu tahu apa yang dikatakannya? "Ah, tidak…tidak." Saya bilang, "Ya, ya!"

Sekarang saya dalam proses untuk menolong mereka menulis lebih banyak lagi. Karena saya berpikir bahwa iblis sedang mematahkan semangat orang-orang dalam menyatakan kemampuan mereka. Mungkin kedengarannya rendah hati untuk mengatakan bahwa saudara tidak punya kemampuan apa-apa. Tapi kemampuan adalah oleh karena anugerah Allah. Dan karena anugerah-Nya sedang bekerja dalam diri Saudara, dia memberikan kepada Saudara kemampuan. Dan suatu hari kelak Saudara akan berdiri di hadapan Allah, dan Dia akan bertanya,"Apa yang kamu lakukan dengan kemampuan yang Aku berikan kepadamu?"

Saya melihat bahwa jika Saudara tidak menggunakan kemampuan-kemampuan Saudara, Saudara akan kehilangan kemampuan itu - Matius 25:28

Pengkhotbah 10:10 adalah cerita tentang kapak. Kalau Saudara tidak mempunyai kapak yang tajam, maka Saudara akan membutuhkan jauh lebih banyak tenaga dan usaha untuk memotong kayu. Tapi kalau diasah, akan mudah sekali untuk memotong kayu. Oleh karena itu kita harus mengasah kemampuan kita.

Kepribadian

Dalam Mazmur 139:13 dikatakan bahwa Tuhan telah menciptakan pribadiku yang terdalam. Allah memberikan kepada kita kepribadian yang berbeda-beda.

Berapakah diantara Saudara yang ekstrovert? Berapa yang introvert? Tuhan telah membuat kita sedemikian rupa. Tuhan membuat kita dengan kepribadian yang istimewa. Beberapa diantara kita bersifat praktis, yang lain teoritis. Beberapa orang senang 'hitam-putih', yang lain senang berada di 'daerah abu-abu'. Sekarang saya akan menguji Saudara. Kadang-kadang kita membeli mainan yang dikemas dalam sebuah kotak, dan Saudara harus merakit atau memasangkannya. Jadi Saudara membuk kotak dan terdapat potongan-potongan yang terpisah-pisah. Dan ada kertas yang berisi petunjuk langkah-langkah yang harus diikuti untuk menyatukan potongan-potongan itu. Ini ujiannya: Berapa diantara Saudara yang langsung mulai tanpa membaca dulu petunjuknya? Berapa yang akan membaca dulu petunjuknya? Berapa orang yang akan mulai dulu, lalu mendapat kesulitan, tapi tetap tidak akan membaca petunjuknya? Berapa orang yang meski apa pun yang terjadi tidak akan pernah membaca petunjuknya? Begitulah kita apa adanya. Dan Allah telah meletakkan itu di dalam kita.

Sekarang, berapa orang yang menginginkan orang lain untuk berubah? Hampir seluruh hidup saya, saya punya keinginan bahwa orang-orang lain itu normal seperti saya. Kita semua berpikir bahwa kita ini normal dan orang lain masih berkembang. Tapi Tuhan menciptakan kita berbeda-beda untuk suatu maksud. Ada pepatah 'Usahakanlah perbedaan-perbedaan kita berguna bagi kita.'

Yang pertama adalah menyadari perbedaan-perbedaan diantara Saudara. Kejadian 25:27 menunjukkan perbedaan diantara Esau dan Yakub. Kedua, kita harus menerima perbedaan-perbedaan itu. Terimalah seorang akan yang lain sama seperti Kristus telah menerima Saudara. Dia telah membuat Saudara dan Dia juga menerima Saudara, dan juga menghargai perbedaan-perbedaan itu. Jangan hanya menerima perbedaan-perbedaan itu, tapi juga hargai. Bersyukurlah kepada Tuhan atas perbedaan-perbedaan itu.

Pengalaman

Tuhan akan memberikan pengalaman-pengalaman dalam hidup kita. Pengalaman-pengalaman itu mengajarkan kepada kita untuk percaya kepada Tuhan.

Dalam 2 Kor 1:9, Paulus berkata bahwa semua hal ini terjadi supaya kita percaya kepada Tuhan. Pengalaman membangun watak kita, untuk membuat kita lebih serupa dengan Kristus. Roma 5:4 Paulus berkata bahwa penganiayaan dan kesukaran-kesukaran itu akan membentuk kita menjadi serupa dengan Kristus.

Jim memberikan ilustrasi yang menarik tentang putrinya Michelle, bagaimana pengalaman-pengalaman itu membuat dia percaya kepada Tuhan. Dan juga Tuhan memberikan pengalaman-pengalaman supaya kita mencapai maksud-maksud Allah.

Filipi 1:12 Paulus berkata bahwa semua hal ini terjadi supaya Injil meluas.

Kajian bagian Alkitab yang baik mengenai pengalaman ini adalah kisah Yusuf. Kejadian 37-45. Tuhan telah menggunakan semua pengalaman yang sulit itu dalam kehidupan Yusuf untuk membentuk, mempersiapkan, mengembangkan kehidupan batinnya, dan juga menempatkannya pada suatu posisi dimana dia bisa menyelamatkan umat Allah. Tuhan sedang mempersiapkan penyelamat bagi umatnya. Dan ini adalah kajian yang baik tentang bagaimana Tuhan mempersiapkan penyelamat-penyelamat. Jadi pesannya disini adalah Tuhan telah membentuk Saudara. Tuhan telah membuat Saudara sesuai dengan kehendak-Nya. Saudara perlu mengetahui dan mengerti kenapa Tuhan melakukan itu. Itu bukan suatu misteri. Saudara sendiri dan teman-teman terdekat Saudara bisa menolong untuk mengetahuinya. Kita punya tanggung jawab untuk mengembangkan diri kita, kemampuan kita dan menggunakannya. Bukan untuk diri kita sendiri tapi untuk melayani Tubuh Kristus, untuk melayani maksud-maksud Tuhan. Dan ini adalah proyek seumur hidup. Kiranya Tuhan memberkati Saudara dalam hal itu.