Bagian E3
MERUNTUHKAN TEMBOK-TEMBOK BABEL

Oleh: Ralph Mahoney

Bab 1
Meruntuhkan Tembok-
Tembok Babel

Pendahuluan

Ada TIGA HALANGAN BESAR untuk mengabarkan Injil. Ketiganya ini menghalangi penginjilan terhadap mereka yang belum pernah mendengar kabar baik tentang apa yang telah dilakukan Yesus Kristus untuk menyelamatkan dan memberkati semua bangsa. Halangan-halangan itu adalah:

Dalam bagian ini, Meruntuhkan Tembok-tembok Babel, anda akan belajar bagaimana mengatasi masalah PEMBANGUNAN GEDUNG GEREJA ini.

Yang dua lagi akan diterangkan di dalam bab yang lain.

A. TEMBOK-TEMBOK BABEL

Kebanyakan pemimpin-pemimpin Kristen yang paling modern saat ini tidak tahu bahwa kejadian-kejadian yang terjadi lima ribu tahun yang lalu masih mempengaruhi nilai-nilai dan juga tindakan-tindakannya. Pengaruh dari Babel masih sangat terasa di antara kita, menggantikan apa-apa yang telah Allah perintahkan, menjadi hal-hal seperti kemanusiaan (humanis), berpusatkan diri sendiri, dan memuja diri sendiri. Semua hal itu sebenarnya telah merampok kita dari tujuan Allah yang benar di dalam Gereja.

1. Latar Belakang Dari Babel

Ketika Nuh dan anak-anaknya keluar dari bahteranya, perintah Allah jelas. "Allah ... berfirman kepada mereka, beranak cuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi" (Kej 9:1). Allah telah mempunyai tujuan yang besar untuk seluruh dunia. "Dan kamu, beranak cuculah dan bertambah banyak, sehingga tak terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, bertambah banyaklah di atasnya" (Kej 9:7).

Tujuan Allah untuk semua orang yang selamat melewati banjir besar adalah agar mereka: "berkembang biak, menjadi banyak dan memenuhi bumi" (Kej 9:1,7 niv).

a. Dosa dan Ketidaktaatan. Dalam Kejadian 10, keturunan Nuh didaftarkan sebagai Sem, Ham dan Yafet. Keturunan Sem dan Yafet diberkati. Ham dan keturunannya (bangsa Kanaan) di kutuk.

"Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya ... Setelah Nuh sadar dari mabuknya dan mendengar apa yang dilakukan anak bungsunya kepadanya, berkatalah ia, terkutuklah Kanaan ..." (Kej 9:22,24,25).

Banyak ahli-ahli Alkitab menyakini bahwa ayat-ayat ini menggambarkan perbuatan-perbuatan homoseks dari Ham terhadap Nuh ayahnya. Karena itu hukuman menimpa Ham dengan keturunannya yaitu bangsa Kanaan.

Anak pertama Ham adalah Kusy. "Kusy memperanakan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali orang yang berkuasa di bumi" (Kej 10:8). Kata Ibrani untuk GIBBOWR (yang diterjemahkan berkuasa atau perkasa (bahasa Inggris)) artinya "prajurit tiran yang gagah perkasa". Ia memburu orang-orang untuk memperbudak mereka. Ia dipenuhi dengan hawa nafsu untuk berkuasa atas orang lain.

Ayat 10 memberitahukan kita "Mula-mula kerajaannya terdiri dari Babel".

b. Tiruan Dari Sistem Keagamaan. Babel adalah keturunan Ham di bawah kepemimpinan Nimrod, yang membawa sistem keagamaan tiruan ke dalam dunia ini. Nimrod bergerak di bawah inspirasi dari setan dan roh jahat untuk menghasilkan pengganti bagi hal-hal yang benar (asli/sejati).

Saya ingin memperkenalkan apa agama Babel itu, bagaimana anda dapat mengenalinya dan bagaimana anda dapat menanganinya sehingga anda dapat memperuntuhkan menara-menara Babel di dalam gereja anda dan di dalam kehidupan anda. Pengaruh kuno ini masih ada hingga saat ini.

2. Babel Menghalang-halangi Rencana Allah

Mengapa dikatakan merupakan halangan yang besar bagi rencana Allah? Allah menghendaki agar umatNya itu "beranak cucu dan memenuhi bumi sehingga bumi boleh berkembang". Tetapi apa yang kemudian berdiri di tengah-tengah jalan dan menjadi penghalang bagi seluruh dunia agar tidak berkembang dan tidak dipenuhi dengan pengenalan akan Allah?

Penghalang itu adalah "faktor Babel". Pengaruh Nimrod telah merasuki tujuan yang ilahi itu dan menetralkan atau melemahkan apa yang telah menjadi tujuan Allah.

"Adapun seluruh bumi, satu bahasanya dan satu logatnya. Maka berangkatlah mereka ke sebelah timur dan menjumpai tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana."

"Mereka berkata seorang dengan yang lain: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik". Lalu bata itulah dipakai mereka sebagai batu dan ter gala-gala sebagai tanah liat."

"Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai kelangit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi" (Kej 11:1-4).

Allah menginginkan agar umatNya itu tersebar keluar, bertambah-tambah dan beranak cucu dan memenuhi bumi.

Babel itu didirikan untuk menghalang-halanginya. Mereka mendirikan sebuah menara "agar kita jangan terserak ke seluruh bumi", berarti, menghalang-halangi tersebarnya manusia ke seluruh bumi.

Agama Nimrod adalah agama yang sangat terkenal di dunia ini, pengaruhnya dengan sangat kuat membayangi Gereja-gereja Kristen.

B. APAKAH TANDA-TANDA DARI BABEL ITU?

1. Marilah Kita Membuat

Pertama-tama: "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik". Ini adalah prakarsa dari manusia, dan ini terpisah serta berlawanan dengan kehendak Allah, meninggikan diri sendiri dan berkata, "Marilah kita!"

Bandingkan dengan apa yang tertulis dalam Matius 16:17,18 dimana Yesus berkata, "Aku akan!" "Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan". Ini adalah gagasan yang ilahi. Gagasan kemanusiaan meninggikan dirinya sendiri melawan kehendak Allah. Prakarsa yang ilahi mendukung maksud Allah. Pernyataan Babel adalah, "Marilah kita". Pernyataan ilahi "Aku akan".

Sebagai seorang pemimpin gereja, mana yang akan anda canangkan hari ini? Pernyataan "Aku akan" dari Yesus, atau "Marilah kita" dari prakarsa diri anda sendiri? Anda harus memilih salah satu di antaranya. Pernyataan "Marilah kita" (membawa) kita pada menara-menara Babel zaman ini. Sedangkan "Aku akan" memimpin kita pada keterlibatan di dalam penginjilan ke seluruh dunia.

2. Marilah Kita Mendirikan

Yang kedua: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota". Lagi, berlawanan dengan perkataan Yesus, "Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu (gerejaKu)". Siapa yang akan melakukan pekerjaan pembangunan itu? Apakah "Marilah kita" yang melakukan ataukah Dia yang kata-kataNya "Aku Akan Mendirikan?"

Tak tahukah anda, Yesus adalah pembangun yang agung. TujuanNya adalah ke seluruh dunia dan apa yang Ia bangun tidak, tidak, tidak pernah dapat dibatasi hanya pada satu tempat saja. Sedangkan apa yang terjadi di Babel adalah benar-benar di batasi di suatu tempat. Pembangunan itu di pusatkan di satu tempat. Pada diri mereka sendiri. Tekanannya adalah pada GEREJA "LOKAL". (Kata "lokal" tidak tertulis dalam Alkitab). Inilah perbedaannya, dan anda perlu memperhatikan agar anda dapat diperingatkan.

Apakah ini merupakan suatu ambisi dari banyak pendeta-pendeta di negara-negara Barat? Memang benar. Banyak "Nimrod-Nimrod" modern saat ini, yang membanggakan ambisi, ego, rencana-rencana pembangunan gereja "lokal"nya dan akan melawan tujuan dari Allah mengenai penginjilan di seluruh dunia.

Karena itu, sebagai lawan dari "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota - marilah kita membangun sebuah menara; marilah kita mendirikan", adalah Amanat Agung dari Tuhan Yesus untuk pergi keluar ke seluruh dunia, memberitakan Injil pada setiap makhluk. Tujuan Allah masih untuk pergi "... keluar dan memenuhi bumi ini", Roh dari Babel adalah "untuk mendirikan" bukan untuk "keluar". Hamba-hamba Tuhan, apakah yang sedang anda lakukan hari ini?

a. Pembangunan-pembangunan Gereja. Bukanlah kebetulan bahwa Nimrod dan Babel itu masih mempunyai pengaruh di dalam arsitektur gereja.

Menara Nimrod disebut Ziggurat, yang ber-arti "suatu peringatan". Tingginya 600 kaki dan mempunyai enam puluh tingkat.

Memandang ke bawah dari langit dan melihat bangunan ini, maka bangunan ini akan tampak seperti salib Columbus. Dari Utara, Selatan, Timur dan Barat, ada 900 anak tangga yang naik menjulang ke atas di tiap sisinya membentuk suatu garis lurus dari bawah ke atas.

Dari samping bentuknya seperti pyramid.

"Dan mereka berkata ... marilah kita mendirikan bagi kita ... sebuah menara, yang puncaknya sampai ke langit ..." (Kej 11:4).

Mengapa pemimpin-pemimpin gereja di negara Barat membangun gedung-gedung gereja dengan bumbungan yang sangat tinggi? Adakah satu ayat di dalam Alkitab yang mengatakan pada kita untuk membangun gereja-gereja atau katedral-katedral seperti itu - yang lebih kurang mempunyai "... puncak sampai ke langit?"

Apabila anda mengetahui ayat-ayatnya, beritahulah saya. Selama empat puluh tahun, saya belum pernah menemukan satu ayat pun.

Pernyataan di bawah ini adalah ringkasan mengenai menara Babel. "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota, dan sebuah menara yang puncaknya sampai kelangit. Marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh bumi" (niv).

Sudah sering kali saya berkata, "Cara pemimpin-pemimpin gereja di negara-negara Barat menghamburkan semua uang untuk campuran semen (bangunan-bangunan) - sehingga akan membuat seseorang percaya bahwa Amanat Agung adalah `Pergilah ke seluruh dunia dan bangunlah gereja-gereja untuk setiap makhluk hidup'". Yesus dan rasul-rasul pertamaNya menekankan pada BERITA! BUKAN pada CAMPURAN SEMEN!

Belum ada bangunan gereja hingga pada pemerintahan Constantine (kira-kira abad keempat setelah Kristus). Kaisar Roma yang "bertobat" ini secara radikal mengubah dan mempolitisir gereja - ia merubah kuil-kuil kafir menjadi katedral-katedral - kemudian memasukkan tradisi dari Nimrod yang fana itu ke dalam tradisi Gereja. Sepak terjangnya/tindakannya akhirnya menghasilkan seribu tahun masa peralihan yang disebut "zaman Kegelapan".

Gereja di negara Barat sampai saat ini masih belum bebas dari pengaruh Constantine - Nimrod ini.

3. Marilah Kita Menerima Penyembahan

Nimrod mengambil tempat Allah. Setiap tahun Nimrod menghapuskan penyembahan-penyembahan korban untuk dirinya sendiri berupa ratusan kilogram dari minyak narwastu di puncak Ziggurat Babel. Persembahan itu kira-kira berharga jutaan dollar.

Narwastu inilah yang dicurahkan di atas kaki Yesus (lihat Mat 26:7 dan Yoh 12:3: "Datanglah seorang perempuan kepadaNya membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi yang mahal ...").

Nimrod menyatakan dirinya sendiri sebagai pemerintahan dan allah dari Babel. Dia menjadi dewa pertama yang berpolitik. Dialah yang memulai sistem raja-raja yang dianggap sebagai dewa seperti yang kita tahu mengenai kaisar-kaisar di Jepang, mereka itu disembah dan diperlakukan sebagai Allah.

Mengapa Daniel berabad-abad kemudian dimasukkan ke dalam Gua Singa? Karena Nebukadnezar telah membangun patung dirinya sendiri untuk disembah. Penolakan Daniel berarti hukuman mati. Daniel menentang agama Nimrod, yang telah menyebar keseluruh dunia pada zaman kuno itu.

Dari manakah Kaisar-kaisar Roma mendapatkan gagasan bahwa mereka adalah dewa-dewa? Di zaman Perjanjian Baru adalah hal yang melawan hukum Roma untuk memakai kata Yunani Kurios (diterjemahkan sebagai Tuhan) untuk orang yang bukan Kaisar. Ini juga adalah hasil pengaruh dari Nimrod. Murid-murid yang pertama itu telah mengambil resiko untuk dipenjarakan dan dibunuh dengan memanggil Yesus "Kurios" (Tuhan - lihat Rm 10:9,10).

Yang sangat menarik bagi saya ialah kata Yunani yang di pakai untuk antikris yang menurut Konkordansi karangan Strong disimpulkan sebagai berikut: "anti, artinya sebagai ganti; menempati, sebab itu sering kali dipakai untuk suatu penggantian".

Kata itu tidak saja di pakai untuk sesuatu yang menentang Kristus, tetapi dipakai untuk menempati tempat Kristus. Pernahkan anda mendengar bahwa pimpinan Gereja Roma disebut sebagai "pengganti Kristus di atas bumi ini" - dia mengambil "tempat" Kristus?

Pendeta-pendeta Anglikan kita juga adalah "Tuhan-tuhan rohani" dan "Tuhan-tuhan secara temporal". Sebagai "Tuhan-tuhan rohani" mereka memerintah dalam Gereja. Sebagai "Tuhan-tuhan temporal" mereka mempunyai kursi dalam THE HOUSE OF LORDS Parlemen Inggris.

Saya adalah orang pertama yang mengakui bahwa banyak orang yang baik dan rohani (dan benar-benar demikian) menduduki posisi-posisi resmi seperti di gereja-gereja Katholik Roma dan Anglikan (Protestan). Namun demikian, konsep-konsep dan theologi-theologi sehubungan dengan cara-cara seperti ini, merupakan penentangan yang keras terhadap ajaran Kristus kepada para rasul mengenai hal di atas.

"Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah demikian diantara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi terkemuka diantara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu; sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:25-28 nkjv).

Pendeta-pendeta? Pemimpin gereja? Percayakah anda akan perkataan Yesus ini dan melakukannya?

4. Marilah Kita Mencari Nama untuk Kita Sendiri

"Marilah kita mencari nama untuk kita sendiri, agar kita tidak tercerai berai". Kata-kata ini adalah kata-kata dari paham dominasi kesektean yang penuh dengan kesombongan dan ini adalah keadaan yang paling buruk.

Kata-kata dominasi berarti "memberi nama". Pengaruh ini telah menimbulkan masalah di dalam Gereja sejak abad pertama. Paham denominasi sekte ada di antara murid-murid Yesus:

"Yohanes berkata, Guru, kami lihat seseorang mengusir setan demi namaMu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita" (Luk 9:49).

Paulus harus berurusan dengan orang-orang Korintus yang duniawi dan mempunyai paham - "... bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas; atau aku dari golongan Kristus. Bukankah itu menunjukkan bahwa kamu manusiawi?" (1 Kor 1:12).

Suatu identitas atau sikap ke pemilikan terhadap gereja tertentu (denominasi) bukanlah hal yang salah. Kebanggaan terhadap kedudukan yang tinggi, sikap eksklusif (merasa dirinya lain daripada yang lain) dan paham sekte itulah yang salah - dan seharusnya hal itu TIDAK menempati hati atau pikiran pengikut Kristus yang sejati.

Perhatikan tanggapan Yesus pada murid-muridNya sendiri. "Yesus berkata kepadanya, jangan kamu cegah, sebab barang siapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu" (Luk 9:50). Tuhan! Selamatkan kami dari tembok-tembok sekte Babel ini; entah yang datang dari kebanggaan denominasi ataukah kesombongan karena menjadi gereja yang "berdiri sendiri".

C. BABEL MASIH TETAP HIDUP!

Ketika hukuman Allah datang pada Babel dan akhirnya mereka tercerai berai, mereka membawa agama-agama palsu bersama-sama dengan mereka.

1. Agama Palsu Itu Telah Melingkari Bola Dunia

Sistem agama Nimrod tampak pada pyramid-pyramid Mesir yang dibentuk seperti Ziggurat. Anda akan menemukan pengaruh-pengaruh Nimrod ini didunia baru (Amerika), di antara orang-orang Astek dan orang-orang Inca yang membangun Ziggurat mereka sangat mirip dengan yang ada di Babel.

Anda akan menemukan agama Nimrod di India hari ini, di kuil-kuil orang Hindu. Anda akan menemukannya di Tibet, Laos dan Kamboja, diantara orang-orang Budha. Pengaruh agama kuno ini telah melingkari seluruh bola dunia dan membawa cengkeraman setan-setannya pada umat manusia bersama dengan semua kutukan-kutukan yang menyertainya.

Bersama dengan Babel (keturunan dari Ham) maka ada juga keturunan-keturunan Sam dan Yafet yang berpegang teguh pada pengetahuan tentang Allah. Sejarah dunia mengenai saat itu menyatakan bahwa akhirnya bangsa Semit bangkit melawan Nimrod dan menjatuhkan dia karena hujatan itu - membuat dirinya sendiri allah.

2. Hal itu merusakkan Tujuan Penginjilan Allah

Agama Babel memfokuskan dirinya pada semua yang lokal, melayani diri sendiri, pengungkapan diri mengenai agama, melawan pandangan-pandangan seluruh dunia dan merupakan penentangan terhadap apa yang ada dalam pikiran Allah. Inilah yang menyebabkan halangan-halangan selama berabad-abad dan telah merusak serta melawan tujuan Allah. Hal ini juga merupakan terbesar dari pengetahuan yang benar akan Allah dan dari injil yang timbul sejak zaman Nimrod sampai saat ini.

D. JANJI ALLAH UNTUK MEMBERKATI SEMUA BANGSA

1. Abraham - Misionari Allah Pertama

Saat itu kira-kira seribu tahun setelah pembangunan Ziggurat dari Babel, Allah memanggil Abraham keluar dari Ur-Kasdim sebagai misionariNya yang pertama.

Yehova mengadakan perjanjian dengan Abraham. Perjanjian itu menuntut suatu yang sulit untuk dilakukan Abraham: "Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu" (Kej 12:1 niv). Saat itulah visi agar seluruh dunia mengenal Dia diperbaharui. Visi itu menuntut untuk meninggalkan keluarga dan pergi pada bangsa-bangsa dari negara, bahasa dan peradaban yang lain. Abraham menjadi misionari Allah yang pertama.

Perjanjian Allah dengan Abraham mengandung tujuh janji. Yang ketujuh adalah yang paling penting. "Di dalam kamu semua bangsa keluarga (terjemahan bebas) bahasa Ibrani = mishpachah, berarti suku bangsa atau golongan-golongan di dunia ini akan diberkati" (ayat 3).

Agar tak ada keraguan-keraguan akan maksud Allah ini, Paulus membuatnya sangat jelas bahwa Allah sedang berbicara tentang penginjilan dari dunia.

"Dan Kitab Suci, sebelumnya telah memberitahukan bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, dan telah terlebih dahulu memerintahkan Injil kepada Abraham: `Olehmu segala bangsa akan diberkati'" (Gal 3:8 niv).

Dua ribu tahun sebelum Kristus, Allah menyatakan kepada Abraham tentang kerinduanNya bahwa orang-orang Kafir di dunia ini akan dibenarkan dan mendapatkan berita Injil. Janji inilah yang berusaha digagalkan oleh pengaruh Babel. "Marilah kita ... membuat bagi kita ... mendirikan bagi kita ... agar kita tidak bercerai berai".

a. Kegagalan Untuk Bertanggung Jawab. Allah telah membuat umatNya Israel, "... menjadi terang untuk bangsa-bangsa" (Yes 42:6,7). Adakah mereka memenuhi peranan itu? Tidak! Mereka telah gagal dengan sangat menyedihkan.

Yehovah memberitahu Abraham apa yang akan terjadi pada keturunannya. "Ketahuilah dengan sesungguhnya bahwa keturunanmu akan menjadi orang asing dalam suatu negeri, yang bukan kepunyaan mereka, dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. Tetapi keturunan yang keempat akan kembali kesini ..." (Kej 15:13,16). Ini terjadi! Yakub memindahkan keluarganya sebanyak tujuh puluh jiwa ke Mesir pada zaman Yusuf (Kej 46:26; Kel 1:5).

Musa membawa mereka keluar kira-kira empat abad kemudian seperti yang dikatakan Allah pada Abraham. "Sesudah lewat empat ratus tiga puluh tahun, tepat pada hari itu juga, keluarlah segala pasukan Tuhan dari tanah Mesir" (Kel 12:41).

2. Israel menjadi Imamat yang Berkerajaan

Ketika Israel keluar dari Mesir, janji pertama yang ditawarkan Allah pada mereka merupakan penyegaran kembali tanggung jawab dan hak-hak istimewa mereka untuk seluruh bumi. Dia berkata, "Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firmanKu dan berpegang pada perjanjianKu, maka kamu akan menjadi harta kesayanganKu sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus" (Kel 19:5,6).

Mengapa Allah memerlukan bangsa yang kudus yang terdiri dari 2,5 juta (Kel 12:37) imam-imam? Satu-satunya alasan yang rasionil adalah untuk memenuhi janji yang dibuatNya dengan Abraham, Ishak dan Yakub.

"Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat" (Kej 18:18).

"Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firmanKu" (Kej 22:18).

"Aku akan membuat banyak keturunanmu seperti bintang dilangit; Aku akan memberikan kepada keturunanmu seluruh negeri ini, dan oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat" (Kej 26:4).

"Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat" (Kej 28:14).

Allah ingin memberkati seluruh kaum (suku bangsa, dan golongan-golongan) dan Dia memerlukan banyak sekali imam-imam - misionari untuk menjadi perantaraNya menyebarkan kebenaranNya bagi bangsa-bangsa tersebut. Harapan Allah adalah bahwa bangsa Israel akan mempunyai iman untuk menerima semua yang ditawarkan itu dan agar mereka dapat mencapai ketentuan itu. Tetapi hal ini tidak terjadi! "Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu ... (karena) ... firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya" (Ibr 3:10; 4:2 niv).

a. Dua Persyaratan. Perjanjian itu (kontrak) diberikan dengan dua persyaratan bagi bangsa Israel:

  1. "mentaati suaraKu" dan
  2. "berpegang teguh pada perjanjianKu".

Seseorang hanya memerlukan membaca Keluaran 20 untuk melihat bahwa Israel telah menolak persyaratan yang pertama, yaitu "mendengarkan suaraKu".

"Mereka berkata kepada Musa: Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami ... (Kel 20:19).

"... suara yang membuat mereka yang mendengarnya memohon, supaya jangan lagi berbicara kepada mereka" (Ibr 12:19).

Karena mereka telah menolak suara dari Allah, maka tidak mungkin bagi orang Israel memenuhi kehendak dan tujuan Allah bagi mereka untuk menjadi "imamat yang berkerajaan".

Beberapa bab kemudian kita melihat bahwa Israel juga memberontak atau menolak persyaratan yang kedua, yaitu "berpegang pada perjanjianKu".

"Setelah itu berpalinglah Musa, lalu turun dari gunung dengan ke dua loh hukum Allah (perjanjian) dalam tangannya ..."

"Dan ketika ia mendekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa, dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu" (Kel 32:15,19).

Musa hanya melakukan apa yang telah dilakukan oleh orang-orang Israel karena dosa dan ketidaktaatannya - mereka telah memecahkan perjanjian, mereka tidak berpegang pada perjanjian. Karena itu Musa melemparkan kedua loh batu itu di atas mana perjanjian-perjanjian itu tertulis dan memecahkannya. "... perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjianKu telah mereka ingkari ..." (Yer 31:32).

3. Keimamatan Orang Lewi

Janji yang telah dibuat dengan Israel di puncak Sinai untuk menjadikan mereka "imamat yang berkenan" bukanlah ditujukan khusus pada keimamatan orang Lewi. Orang Lewi menjadi imam-imam sebagai akibat dari kegagalan dan ketidaktaatan seperti yang disebutkan diatas.

Persyaratan pertama - "dengarkanlah atau taatilah suaraKu" - telah dipecahkan. Bagaimana Allah dapat memenuhi janjiNya untuk menjadikan mereka "imamat yang berkerajaan" apabila mereka tidak mau mendengar suaraNya?

Tujuan Allah sekali lagi telah dirusak ketika Israel mengingkari janji itu. Pada hari itu, Allah menyatakan hukumanNya: "Maka berdirilah Musa di pintu gerbang itu serta berkata: Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku, lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi. Berkatalah ia kepada mereka: Beginilah Firman TUHAN, Allah Israel, `Baiklah kamu masing-masing mengingatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian kemari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya'" (Kel 32:27).

Ketika hal itu terjadi, hanya satu suku bangsa saja yang mempunyai pedang yang terhunus. Itu adalah suku Lewi. Apa yang terjadi dengan suku-suku yang lain? Alkitab mengatakan, "Harun telah membuat mereka semua telanjang di hadapan para musuhnya".

Ketika membaca ini, seseorang dapat berpikir bahwa mereka berlari berkeliling tanpa mengenakan pakaian! Itu bukan yang dimaksud oleh kata-kata Ibrani yang tertulis tentangnya. Dikatakan mereka secara militer dilucuti (ditelanjangi) di hadapan para musuh-musuhnya. Mereka telah meletakkan senjata mereka walaupun telah dikelilingi oleh para musuh.

Anak-anak Israel telah membawa semua emas dan perak keluar dari Mesir. Mereka memiliki jutaan dollar apabila dihitung dengan ukuran hari ini.

Disinilah mereka, ahli waris-ahli waris dari rumah perbendaharaan dunia kuno, dan mereka telah meletakkan semua persenjataan mereka. Mereka tidak lagi melindungi harta warisan itu. Secara militer mereka telanjang! Betapa bodohnya!

Orang-orang Lewi adalah satu-satunya suku bangsa yang masih setia. Dengan senjata di tangan mereka kemudian masuk di antara orang-orang yang tidak bersenjata itu dan membunuh kira-kira tiga ribu orang hari itu. Allah menentukan para Lewi sebagai imam-imam, karena mereka masih tetap menyandang senjata di samping mereka. Mereka adalah para pelindung dari bangsa-bangsa dan harta warisan itu. Yang lainnya mengabaikan semua keamanan dan kekayaan dari bangsa itu.

"Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu. Kemudian berkatalah Musa, Baktikanlah dirimu [bani Lewi] mulai hari ini kepada TUHAN ... supaya kamu diberi berkat pada hari ini" (Kel 32:28,29 niv). Demikianlah bani Lewi menjadi bangsa imamat.

Tetapi tujuan Allah, yaitu suatu bangsa yang imamat, telah tertunda kira-kira selama lima belas (15) abad. Kebanyakan orang-orang di dunia saat ini telah menunggu beberapa generasi sebelum mengenal tentang Allah yang benar.

Di sepanjang sejarah Ziggurat itu akan tetap dibangun di seluruh dunia ini. Pengaruh Nimrod akan menjadi semakin besar dan membayangi pengetahuan tentang Satu Allah Yang Benar.

Dunia harus menunggu lebih daripada seribu tahun sebelum ada umat yang "mendengarkan (mentaati) suara Allah" dan "berpegang pada perjanjianNya".

4. Janji Digenapi

"Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus AnakNya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak" (Gal 4:4,5).

E. MENGAPA YESUS DATANG?

1. Yesus Datang untuk Memberi Israel Kesempatan yang Terakhir

Dari Abraham ke Kristus kira-kira 2.000 tahun - selama dua puluh abad itu Israel telah gagal berpegang pada perjanjian Allah yang dibuatNya dengan Abraham. Semua bangsa belum menerima berkat, seperti apa yang telah direncanakan oleh Allah. Israel tidak menjadi terang bagi bangsa-bangsa Kafir seperti yang diinginkan Allah. "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan ... menjadi terang untuk bangsa-bangsa;"

"Dan Dia berkata ... Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari padaKu sampai keujung bumi" (Yes 42:6; 49:6).

Bukannya menjadi terang bagi Allah untuk bangsa Kafir, tetapi inilah yang dikatakanNya tentang Israel. "Sebab oleh karena kamulah nama Allah dihujat di antara bangsa-bangsa lain" (Rm 2:24). "Aku akan menguduskan namaKu yang besar yang sudah dinajiskan di tengah-tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan ditengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa (kafir) akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN ..." (Yeh 36:23).

Ketika Yesus datang, Dia menangisi Israel dan ibu kotanya. "Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya, kataNya: "Wahai betapa baiknya jika engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu...

"Sebab akan datang harinya, bahwa musuhmu akan mengelilingi engkau dengan kubu, ... menghimpit engkau dari segala jurusan dan mereka akan membinasakan engkau beserta dengan pendudukmu dan pada tembokmu mereka tidak akan membiarkan satu batupun tinggal terletak di atas batu yang lain, karena engkau tidak mengetahui saat, bilamana Allah melawat engkau" (Luk 19:41-44).

Ketika akhirnya ditolak oleh orang-orang Yahudi, Yesus berkata, "Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu" (Mat 21:43). Siapakah bangsa yang akan diberi Kerajaan itu? Kita akan mengetahuinya kemudian.

Israel telah berbuat dosa pada hari-hari kesempatan mereka. Israel telah kehilangan kesempatan mereka yang terakhir untuk menjadi bangsa misionari dari Allah - suatu imamat yang berkerajaan. Sekarang orang-orang lain akan menerima berkat, dan akan diberikan kesempatan untuk menggantikan apa yang telah digagalkan oleh Israel.

2. Yesus Datang untuk Mengakhiri Bait Allah dan Pembangunan Bait Allah

Dia datang untuk menghancurkan kuasa dari sistem agama Nimrod yang telah begitu angkuh di dalam konstruksi ke agamaan.

"Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: `Apa yang kamu lihat di situ - akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan'" (Luk 21:5,6).

"Lalu Yesus berkata kepadanya: `Kau lihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan'" (Mrk 13:2).

Ada alasan yang sangat bagus mengapa Yesus ingin menghancurkan Bait Allah. "Beginilah firman TUHAN: Langit adalah tahtaKu dan bumi adalah tumpuan kakiKu; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagiKu?" (Yes 66:1).

"... Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia ..." (Kis 7:48). "Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia" (Kis 17:24).

Allah ingin berdiam dalam hati-hati umatNya. Itulah rencanaNya.

"Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Kor 3:16).

"... Allah tetap di dalam kita, dan kasihNya sempurna di dalam kita" (1 Yoh 4:12).

"... Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umatKu" (2 Kor 6:16).

Pendeta, adakah anda seperti orang kaya yang bodoh di dalam perumpamaan Yesus itu? "Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar ..." (Luk 12:18).

Jadilah seperti Yesus dan rasul-rasul yang pertama yang telah memberikan penekanan pada BERITA - BUKAN pada CAMPURAN SEMEN (bangunan-bangunan). BERITA itu menghasilkan hati-hati yang siap untuk menyediakan suatu tempat bagi Allah. Sedangkan bahan-bahan bangunan (Gereja-gereja/Katedral-katedral - Ziggurat-ziggurat) akan memukul ego mereka yang membangunnya.

3. Yesus Datang untuk Memberkati SEMUA Bangsa

Yesus datang untuk menghidupkan kembali janji-janji dan rencana Allah, yang telah diberikan terdahulu bahwa seluruh dunia akan mendapatkan berkat lewat pengenalannya pada Allah.

Ketika Dia bangkit dari kematian, Dia berkata, "KepadaKu telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman ... karena itu PERGILAH!"

Ya, Gereja akhirnya pergi juga ... tetapi hanya sejauh Yerusalem. Dari zaman Nuh sampai sekarang, tampaknya problema Allah yang paling utama adalah bagaimana menemukan orang-orang yang mempunyai pandangan dunia. Sedangkan bagi kebanyakan dari kita, yang dipersoalkan hanyalah: saya, keluarga saya, keinginan saya dan cita-cita saya saja. Banyak dari kita orang-orang Pantekosta yang beriman mempunyai sikap, "Saya, isteri saya, kedua anak saya - kami berempat, tidak lain, Kisah Para Rasul 2:4".

Sebelum gereja pertama melaksanakan amanat Yesus yang begitu jelas "... Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk" (Mrk 16:15), Tuhan mengijinkan adanya penganiayaan. Mereka dipaksa keluar dari sarang-sarangnya yang nyaman dan mentaati apa yang diperintahkanNya. Namun saat itu, bukanlah para pengkhotbah (rasul-rasul) yang mentaatinya.

"Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria" (Kis 8:1).

Justru "orang-orang biasalah yang" telah mengadakan kegerakan dan mematahkan keterbatasan rasul-rasul Yahudi untuk memberitakan Injil. "Mereka yang tersebar itu (bukan para rasul - hanya orang biasa) menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4).

4. Yesus Datang untuk Membuat Kita Bangsa Para Imam

Para Rasul Yahudi tidak lagi memperhatikan Amanat dari Yesus dibanding dengan kita sekarang. Mereka hanya duduk di sana, menikmati kebangunan rohani dan berkat di Yerusalem.

Hingga pasal ke 8 dari Kisah Para Rasul, ketika penganiayaan itu datang, mereka tidak melakukan apa-apa menyangkut rencana Tuhan untuk memberitakan Injil keseluruh dunia itu. Namun para orang biasa akhirnya memberikan respon ketika penganiayaan itu membuat mereka tercerai berai.

Petrus berkata, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri ..." (1 Ptr 2:9). Hal yang paling utama dijanjikan oleh Allah pada umat Israel, dalam Keluaran 19, sekarang telah terjadi.

Tuhan tidak lagi menuntut persyaratan. Dia hanya berkata "KAMULAH imamat yang rajani (umat kerajaan), bangsa yang kudus!" Untuk melayani (menjadi imam), tidak lagi perlu persyaratan, seperti yang ada di Perjanjian Lama tetapi kini tanpa syarat.

"Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda:

"Bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjianKu itu telah mereka ingkari ...

"... sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN; Aku akan menaruh TauratKu dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka ..." (Yer 31:31-33).

Kini, tindakan Allah adalah mengatakan, "Aku akan" - "Aku telah mencoba membangkitkan kerelaan dari umatKu Israel untuk bekerja sama denganKu, tetapi mereka menolak. Sekarang dengan tanpa pamrih, Aku akan melakukannya".

Tidak ada lagi "pendeta (pejabat keagamaan)" atau "orang biasa" di manapun dalam Alkitab. Yesus mengatakan bahwa kita adalah "raja-raja dan para imam". "Dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, BapaNya, bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin" (Why 1:6). "Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi" (Why 5:10).

F. APA YANG AKAN MERUNTUHKAN TEMBOK-TEMBOK BABEL?

Suatu hal yang dapat meruntuhkan tembok-tembok Babel adalah kedatangan Allah dan yang menyebabkan mereka semua berbahasa lain. "Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu Babel, karena disitulah dikacau balaukan TUHAN bahasa seluruh bumi dan dari situlah mereka diserakkan TUHAN ke seluruh bumi" (Kej 11:6-9).

Itulah yang ingin dicapai oleh Hari Pentakosta ... untuk mencerai beraikan mereka yang berbicara di dalam bahasa-bahasa baru ke seluruh penjuru bumi - untuk memberitakan Injil dari Kristus. Itulah yang akan meruntuhkan tembok-tembok Babel.

Maksud Allah bukanlah untuk mendirikan klub-klub kecil `berkatilah saya', tetapi untuk keluar mencapai dunia. Maksud Allah adalah untuk memberi kuasa pada kita untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadi martir-martir bagi Yesus Kristus (Kis 1:8). Bahasa-bahasa yang dikacaukan itulah dulu yang meruntuhkan tembok-tembok penghalang dari Babel.

1. Fokuskan Penginjilan pada Seluruh Dunia

Maksud Allah dengan Pentakosta (Kis 2:4) adalah untuk hal di atas bagi GerejaNya. Pencurahan Roh Kudus harus dapat membuat kita berpikiran dan memiliki mental yang luas. Pentakosta harus dapat membuat kita menyadari bahwa ada banyak orang-orang dari lain bangsa dan bahasa yang sedang menunggu Injil.

Setiap kali anda berbicara dalam bahasa asing ingatlah selalu akan program Allah yang global untuk semua bangsa dari "... setiap suku dan bahasa dan bangsa dan negara".

Kitab Wahyu membawa kita ke Sorga dan menunjukkan saat terakhir dari zaman Gereja. Di depan tahta itu berkumpul kerumunan orang yang tak terhitung banyaknya.

"Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru: Engkau layak ... karena ... dengan DarahMu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa. Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan dan manjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi" (Why 5:9,10).

Apabila kehendak Tuhan adalah agar orang-orang "dari setiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa" berada di sorga, sebaiknya anda berdoa agar Allah Yang Mahakuasa akan menolong anda untuk melihat bagian anda dalam pemberitaan Injil itu. Sehingga mereka pun dapat mendengar Injil.

Bagian yang sangat besar dari dunia ini masih menunggu datangnya Injil. Dua dari lima (dua miliar) masih menunggu adanya Gereja untuk mentaati perintah Allah untuk PERGI dan menceritakan - bekerja bersama dengan kerinduan Allah untuk membenarkan orang-orang kafir melalui iman di dalam Yesus Kristus.

Hingga kira-kira 200 tahun yang lalu, Gereja masih terjebak dalam perhambaan dari Babel ini. Zaman kegelapan telah menenggelamkan maksud ilahi ini di bawah sistem keagamaan dari Nimrod. Memang disebut "Kristen" tetapi sebenarnya semua itu adalah "Paham Nimrod". Gereja merupakan suatu sistem politik dengan para pemimpin agama yang memainkan peran itu.

2. Berhentilah untuk Membangun "Bait-bait Allah"

Apakah yang akan dilakukan Gereja di zaman kegelapan itu? Gereja telah mengabaikan mandat untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dan mereka mulai membangun katedral-katedral dengan menara-menara yang menjulang tinggi "... yang puncaknya akan mencapai ke langit".

Roh apa menurut anda yang menyebabkannya? Apakah datang dari Amanat Agung Tuhan? Apakah datang dari hati Yesus yang penuh kasih "Yang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang" (Luk 19:10)?

Tidak! Tapi roh itu datangnya dari agama Nimrod yang telah mengembangkan sulur-sulur kegelapan atas gereja dan mengutukinya. Yang kemudian menyebabkan adanya penjualan-penjualan liar untuk mendapatkan kesenangan-kesenangan yang menyesatkan, untuk membiayai pembangunan-pembangunan menara gereja yang menjulang kelangit bukan (seperti apa yang di maksudkan) bagi kemuliaan Allah tapi ternyata untuk kesia-siaan yang fana dari manusia.

Saya tidak menentang Gereja untuk mempunyai fasilitas dapat meneruskan pekerjaannya, tetapi bagi pembangunan menara-menara Babel adalah sesuatu yang tidak masuk akal karena itu untuk memuaskan ego dari seseorang dan hal itu adalah kutukan yang berdosa pada Gereja. Allah tidak pernah merencanakanNya. Allah tidak pernah memerintahkanNya ataupun menetapkanNya. Tidak ada satu kata pun kuasa diberikan untuk hal itu dari Kejadian sampai Wahyu.

Namun, apakah yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin gereja dari negara-negara Barat yang memusatkan sebagian besar dari penghasilannya, sumber-sumber, waktu dan usahanya? Bagi saya para pemimpin yang makin lama makin banyak itu adalah para Nimrod yang berkata, "Marilah kita membuat bagi kita! Marilah kita membangun bagi kita! Agar kita jangan tercerai berai - dan mereka malah segan untuk pergi keluar ke seluruh dunia dengan Injil". (Anggaplah itu sebagai suatu sindiran tajam).

Kita menembakkan menara-menara gereja kita ke langit dan bersaing satu dengan yang lain untuk mendapatkan bangunan-bangunan yang lebih menarik perhatian. Itu adalah sistem dari Nimrod yang mengangkat kepalanya yang jelek dan berkata, "Agar kita tidak tercerai berai keluar memenuhi seluruh bumi dan memenuhi tujuan yang ilahi itu". Bukankah itu suatu tragedi? (Pertanyaan ini adalah sindiran tajam yang ilahi).

Problema ini kuno. Dan tidak akan berlalu bersama khotbah Ralph Mahoney.

Tetapi apabila anda adalah seorang pemimpin dengan keberanian dan iman, anda dapat bangkit mematahkan penghalang tembok Babel ini. Anda dapat mulai berdoa melawannya dan mengikat kuasa-kuasa dan perintah-perintah kegelapan sudah ada sejak dulu yang telah mencengkeram dengan cengkeraman mautnya keuangan Gereja dan tidak mau melapaskannya untuk tuaian yang besar dari dunia.

3. Prioritaskan Kembali Keuangan

Di Amerika, kita memberikan 3 sen untuk setiap 100 dollar bagi gereja kita (bukan 3 sen dari setiap dollar; tetapi 3 sen untuk setiap seratus dollar) untuk penginjilan misionari. Ini adalah suatu pernyataan yang menyedihkan yang diberikan pada suatu gereja yang telah dicengkeram oleh ikatan perhambaan dari Babel.

Empat puluh persen dari dunia masih hidup tanpa injil. Mereka belum pernah mendengarnya dan sampai hari ini belum dicapai oleh Injil. Sungguh ini merupakan kejahatan!

Telah sejak dua ribu tahun yang lalu Yesus mengatakan pada pengikutNya apa yang Dia inginkan mereka lakukan; 4.000 tahun telah berlalu dengan sia-sia sejak Allah memberitahu Abraham tentang keinginanNya untuk suatu bangsa yang akan memberkati seluruh bangsa di dunia ini; 5.000 tahun telah digagalkan sejak Allah berbicara tentang rencanaNya bagi seluruh dunia pada Nuh dan putra-putranya - dan dunia yang belum mendengarkan Injil itu masih tetap menunggu.

"Sadarlah kembali sebaik-baiknya dan jangan berbuat dosa lagi! Ada di antara kamu yang tidak mengenal Allah. Hal ini Kukatakan supaya kamu merasa malu" (1 Kor 15:34). Apabila tiga puluh tahun setelah Pentakosta, ketika Paulus menuliskan ayat itu, hal itu telah merupakan sesuatu yang memalukan, maka saat ini hal itu lebih-lebih memalukan - bahwa beberapa orang masih sama sekali belum mengenal Allah.

Kami para pemimpin gereja di negara Barat telah memutuskan kapan, dimana dan bagaimana dapat bangkit dan mematahkan tembok-tembok penghalang Babel ini. Kita harus memakainya sebagai prioritas nomor satu - untuk memberitakan Injil, untuk menyebarkan berita itu, dan berhenti menghambur-hamburkan uang untuk "campuran semen" (untuk membangun kandang hewan yang lebih besar untuk memberi rumah pada domba-domba). Domba-domba itu dimaksudkan untuk ladang, bukan untuk kandang-kandang. "Ladang adalah seluruh dunia" (Mat 13:38).

Saya mengatakan pada ketiga kalinya, bahwa tekanan pada Alkitab adalah berita baik. Penekanan pada ke Kristenan Barat adalah campuran semen. Cobalah anda pikir mengenai hal ini!

G. KESIMPULAN

Salah satu halangan yang paling utama dari pekabaran Injil keseluruh dunia adalah konsep Katedral. Gedung-gedung gereja telah makan sebagian besar sumber keuangan yang seharusnya dipakai untuk pemberitaan Injil. "Tuhan! Lepaskanlah kami untuk dosa yang mengerikan terhadap orang-orang yang belum menerima kabar Injil ini. AMIN!"