PELAJARAN 7 - PRINSIP

PENDAHULUAN:

Para ahli ilmu pengetahuan dari berbagai latar belakang mungkin tidak akan sependapat mengenai hal-hal yang kecil (sepele), tetapi mereka akan sependapat dalam hal-hal yang dapat membedakan dan mempengaruhi sifat/sikap segala sesuatu yang ada dalam alam semesta. Padahal dalam hal semacam inilah mereka mendasari pandangan mereka.

Kesamaan ini dapat juga kita temui dalam hal yang mendasar mengenai Agama Kristen dan Islam. Dan akan nyata kepada mereka yang akan mempelajari kitab-kitab suci agama-agama tersebut dengan tulus ikhlas dan tanpa prasangka. Prinsip-prinsip inilah yang akan mendasari hubungan antara Allah dengan manusia.

PRINSIP - I MAKSUD ALLAH BAGI KEHIDUPAN KITA

Allah, Pencipta dan Tuhan alam semesta mengasihi kita dan ingin memberkati kita melalui hubungan dengan-Nya.

Kita Membaca Dalam:

Taurat - Ulangan 7:9 "Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-Nya, sampai beribu-ribu keturunan."
Zabur - Mazmur 5:13 "Sebab Engkau yang memberkati orang benar, ya Tuhan, Engkau memagari dia dengan rahmat-Mu seperti perisai."
Injil - Lukas 1:50 "Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia."
Al-Qur'an - Al A'raaf 7:96 "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."

Kesaksian semua Kitab Suci, menyatakan bahwa Tuhan memperhatikan seluruh ciptaan-Nya. Melalui para nabi dan rasul-rasul-Nya, Ia telah menyatakan perhatian dan keinginan-Nya untuk membimbing kita ke dalam kekayaan hidup secara rohani. Kekayaan-kekayaan ini meliputi kedamaian batin, ketenteraman jiwa, kegembiraan, tujuan hidup, kekuatan dan bimbingan. Semuanya ini dapat kita alami dalam hubungan yang akrab dengan Tuhan.

Hubungan yang akrab dengan Tuhan dapat digambarkan dengan illustrasi seperti di bawah ini:

Perhatikan dan bandingkan ayat-ayat Kitab Suci berikut dengan ilustrasi tadi:

Taurat - Yesaya 60:20 "Bagimu akan ada matahari yang tidak pernah terbenam dan bulan yang tidak surut, sebab Tuhan akan menjadi penerang abadi bagimu."
Zabur - Mazmur 16:11 "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; dihadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."
Injil - I Petrus 2:9 "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib."
Al-Qur'an - An Nuur 24:35 "Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti lubang yang tak tembus, yang dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya saja hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki."

Allah menciptakan manusia dengan maksud tertentu yaitu dengan memberikan suatu kehidupan yang dipenuhi dengan kemuliaan dan berkah yang melimpah. Allah mau supaya kita juga mempunyai hubungan yang akrab dengan-Nya seperti digambarkan dalam Sabda Tuhan di atas. Di dalam Dia ada kegembiraan, ketenteraman, kedamaian batin dan masih banyak kekayaan rohani yang Dia berikan kepada kita seperti dalam ilustrasi bola lampu. Tentu saja itu semua hasil dari hubungan yang akrab juga dengan Allah.

Bukankah hal ini merupakan suatu kehidupan indah yang patut kita miliki?

Dapatkah kita mengakui secara jujur, bahwa sebagian besar manusia mengalami hidup yang berkelimpahan saat ini? Bagaimanakah dengan kehidupan Anda?

JIKA TIDAK, MENGAPA? .......... PRINSIP - 2 -->>

PRINSIP - 2 MASALAH TERBESAR YANG DIALAMI MANUSIA
Dosa memisahkan manusia dari persekutuan/hubungannya dengan Allah dan berkah-Nya.
Kita Membaca Dalam:
Taurat - Yesaya 59:2 "Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri-Nya terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar."
Zabur - Mazmur 66:18 "Seandainya ada niat jahat dalam hatiku, tentulah Tuhan tidak mau mendengar."
Injil - I Yohanes 1:10 "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita."
Al-Qur'an - Al Baqarah 2:81 ".... barangsiapa berbuat dosa dan ia telah diliputi oleh dosanya, mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."

Manusia telah diciptakan supaya mempunyai suatu hubungan yang tetap dengan Khaliknya, tetapi manusia oleh sifat keras kepalanya telah memilih untuk memisahkan dirinya dan mengambil jalannya sendiri (biasanya dalam pemberontakannya yang aktif maupun sikap acuh tak acuh terhadap Tuhan), yang dalam Kitab Suci disebut sebagai "DOSA -- ketidakpatuhan -- pelanggaran terhadap hukum/perintah Tuhan".

Taurat - I Raja-Raja 8:46 "Karena tidak ada manusia yang tidak berdosa."
Yehezkiel 18:20 "Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati."
Zabur - Mazmur 51:7 "Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku."
Mazmur 143:2 "Janganlah berperkara dengan hamba-Mu ini, sebab di antara yang hidup tidak seorangpun yang benar dihadapan-Mu."
Injil - Roma 3:23 "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah."
Al-Qur'an - Al Ankabut 29:40 "Maka tiap-tiap (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri."

Kita Membaca Dalam Al-Qur'an:

Ar Ruum 30:10 ".....akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan adalah (azab) yang lebih buruk,..."
Al Baqarah 2:36 "Lalu keduanya (Adam dan Hawa) digelincirkan oleh syaitan dari sorga itu dan keduanya dikeluarkan dari keadaan semula."
Al A'raaf 7:22-23 "..... Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka (Adam dan Hawa): 'Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?' Keduanya berkata: 'Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.'"
Ali Imran 3:11 "..... Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya dan Allah sangat keras siksa-Nya."
Al Baqarah 2:276 "..... Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafirannya, selalu berbuat dosa."

Berdasarkan Sabda Tuhan di atas bahwa dosa telah memisahkan manusia dengan Allah yang menyebabkan kematian rohani, perasaan-perasaan takut, frustasi (gagal), tidak mempunyai tujuan hidup, tidak bahagia, merasa bersalah, dan hidup dengan menuruti hawa nafsu duniawi atau keinginan diri sendiri, akibat ketidakpatuhan/ketidaktaatan kita kepada Allah. Hal inilah yang menjadi masalah terbesar yang dialami oleh manusia sehingga kita tidak lagi mempunyai hubungan yang indah dengan Allah.

MAUKAH ANDA MENGAKUI BAHWA ANDA TELAH BERDOSA?

APAKAH YANG DAPAT ANDA
PERBUAT UNTUK MENGHAPUS DOSA ANDA? .......... PRINSIP - 3 -->>

PRINSIP - 3 KETIDAKBERDAYAAN MANUSIA
Dengan usahanya sendiri, manusia tidak dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Agar dapat menyelesaikannya manusia harus memandang/datang kepada Allah.
Kita Membaca Dalam:
Taurat - Amsal Solaiman 14:12 "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."
Zabur - Mazmur 125:5 "Tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya Tuhan mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan."
Injil - Titus 3:5 "Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus."
Al Qur'an - Al An'aan 6:70 ".... Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Qur'an itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak (pula) pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya."

Manusia telah berusaha untuk menutupi dosanya dengan jalan kebajikan (berbuat baik) yaitu menimbang perbuatannya yang jelek dengan perbuatan yang baik, beramal sebanyak-banyaknya, filsafat kemanusiaan dan melakukan usaha-usaha yang bersifat politik.

Manusia lupa bahwa usaha untuk melakukan perbuatan baik dalam hidupnya adalah sia-sia, karena ia tidak menyadari bahwa perbuatan baiknya adalah hasil dari kehidupannya yang najis (berdosa). Manusia dalam pandangan Allah yang Maha Suci menyadari bahwa dia adalah seorang yang najis bahkan perbuatan baik yang dilakukannyapun cemar dan kotor, seperti yang dilukiskan dalam Taurat - Yesaya 64:6.

KISAH SEORANG BERDOSA YANG MENDAPAT PENGAMPUNAN
------------------------------------------------

Ada seorang laki-laki yang demikian tertekan dan merasa putus asa akibat perbuatannya yang penuh dosa dan ketidakjujuran. Ia telah mengambil keputusan untuk pergi kepada seorang temannya yang saleh dan terpandang di suatu negeri yang cukup jauh untuk memohon petunjuk dan nasehat. Setibanya di sana ia langsung menjelaskan maksud kedatangannya, ia menjelaskan bahwa ia merasa begitu tersiksa siang dan malam oleh perasaan bersalah, frustasi, dan penuh ketakutan. Dia menanyakan kepada temannya, perbuatan baik macam manakah yang harus dikerjakan agar ia dapat terlepas dari perasaan-perasaan yang telah diterangkannya.
Sebelum memberikan jawaban, temannya menyuruh seorang pelayan untuk membuatkan minuman yang sejuk baginya, tetapi sebelum menawarkan minuman pada temannya, tuan rumah menambahkan setetes tinta yang menghitamkan minuman itu. Orang itu lalu bertanya pada temannya "Apakah yang kau perbuat?" Temannya lalu menjawab "Saya hanyalah menjawab pertanyaan anda yang mula-mula; anda pasti menolak minuman yang ditawarkan karena saya telah memberi tinta. Sekarang anda ingin agar Allah yang Maha Suci menerima perbuatan baik anda, sedangkan anda telah mengisi hati dan pikiran anda dengan dosa."
Orang ini mengerti akan perumpamaan dan pelajaran dari temannya tersebut. Akhirnya ia mau datang dengan segenap hati dan jiwanya kehadapan Tuhan dan dengan penuh rasa penyesalan memohon pengampunan Tuhan.

Karena ketidakberdayaan manusia untuk dapat berkenan di hadapan Tuhan, maka dia harus menyerahkan dirinya kepada Tuhan dan mempercayai apa yang difirmankan-Nya:

Taurat - Yesaya 64:6 "kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor."
II Tawarikh 20:20 "Percayalah kepada Tuhan, Allahmu, dan kamu akan tetap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!."
Zabur - Mazmur 13:6 "Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu."
Mazmur 32:1 "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!"
Injil - Efesus 2:8 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,."
Ibrani 11:6 "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
Al-Qur'an - Al Mu'minun 23:109 "(Karena) sesungguhnya, ada segolongan dari hamba-hambaKu berdoa (di dunia) :'Ya Tuhan kami, kami telah beriman, oleh karena itu ampunilah kami dan berilah kami rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat yang sebaik-baiknya."
Al Baqarah 2:256,257 "Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama ..... barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus ..... Allah pelindung orang-orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman) .........."

Kita sering mencoba berusaha untuk mengubah kehidupan kita yang penuh dosa dengan perbuatan-perbuatan baik kita tetapi sering gagal/tidak berhasil. Setiap kali kita berkeinginan untuk berbuat baik tetapi malah sebaliknya yang kita lakukan yaitu berbuat jahat/dosa. Sebab sudah menjadi kebiasaan kita untuk melakukan hal yang praktis menurut ukuran kita/dunia (menggampangkan sesuatu), mencoba-coba untuk melanggar ketentuan Allah yang dianggapnya hanya melakukan dosa kecil.

KALAU MANUSIA TIDAK BERDAYA UNTUK BISA MEMECAHKAN MASALAH-NYA, (DOSA), BAGAIMANAKAH HAL TERSEBUT DAPAT DILAKSANAKAN?

KITA DAPAT MELIHAT DALAM .......... PRINSIP - 4 -->>

PRINSIP - 4 ALLAH MENYINGKAPKAN RENCANANYA
Karena ketidak berdayaan manusia, Allah dengan Kasih-Nya yang besar telah menyediakan tebusan bagi mereka.

Kita Membaca Dalam:

Taurat - Yesaya 19:20 ".....apabila mereka berseru kepada Tuhan oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka."
Zabur - Mazmur 49:8,9 'Tidak seorangpun yang dapat membebaskan dirinya atau memberi tebusan kepada Allah ganti nyawanya, karena terlalu mahal harga pembebasan nyawanya, dan tidak memadai ......"
Injil - Efesus 2:8,9 "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Al-Qur'an - Ash Shaffaat 37:107 "Dan Kami ganti anak itu (putera Ibrahim, sahabat Allah) dengan seekor sembelihan besar."

Karena Allahlah satu-satunya yang dapat menyediakan tebusan bagi manusia, maka manusia harus memandang kepada Allah agar diselamatkan. Memandang kepada Allah dengan cara (seperti dalam perumpamaan) di bawah inilah yang disebut beriman dalam Kitab Suci.

KISAH SEORANG HAKIM DAN TEMANNYA
--------------------------------

Seorang laki-laki dihadapkan ke pengadilan untuk diadili karena ia telah mencuri sejumlah uang dari suatu perusahaan tempat di mana ia bekerja. Ketika sang hakim mulai bertanya pada terdakwa seperti biasa yang dilakukan oleh seorang hakim ternyata sang hakim mengenal terdakwa sebagai seorang sahabat lamanya yang paling akrab. Pertemuan yang tak disangka-sangka ini membuat sang hakim kebingungan, ia berada dalam keadaan yang sangat terjepit. Karena terdakwa adalah teman baiknya, maka ia terjepit dalam dua keputusan yang saling bertentangan. Pertama-tama jika ia membebaskan terdakwa dari hukuman yang harus dijalani, maka dalam hal ini ia telah mengingkari tugasnya sebagai seorang hakim dan ini bertentangan dengan hukum yang berlaku. Hal yang kedua, jika ia menghukum terdakwa berarti ia melawan suara hatinya yang selalu memperingatkannya bahwa terdakwa adalah seorang teman dekatnya yang tidak boleh diabaikan begitu saja. Di antara himpitan kedua keputusan yang saling bertentangan ini, ia merenungkan kembali apa makna hidup bersahabat dan juga apa makna hukum itu sendiri. Akhirnya sang hakim mengambil keputusan lain yang lebih bijaksana dan tak bertentangan dengan kedua keputusan di atas yaitu dengan membayar uang yang telah dicuri oleh temannya itu. Ini berarti bahwa ia telah membantu membebaskan sahabatnya dan juga ia telah menjunjung hukum itu sendiri. Teman yang menerima kebebasan dan kemurahan dari sang hakim ini sangat bersukacita, dan ia selalu mengingat kebaikan ini selama hidupnya.

Jika merenungkan kisah di atas secara mendalam, maka kita dapat melihat bahwa ini merupakan suatu gambaran dari apa yang dikerjakan Allah ketika Ia menebus kita dari segala dosa dengan korban yang maha besar.
Tetapi sekarang muncul satu pertanyaan, apakah kita telah benar-benar menerima rahmat penebusan dari Allah?

Ayat-ayat berikut ini menyatakan bahwa Allahlah yang telah menyediakan penebusan dan penyelamatan bagi manusia:

Al-Qur'an - Al Qashash 28:16 "Musa mendoa: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku'. Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang."
Zabur - Mazmur 34:23 "Tuhan membebaskan jiwa hamba-hambaNya, dan semua orang yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman."
Mazmur 56:14 "Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku,......maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan."
Taurat - Keluaran 12:13 "Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah dimana kamu tinggal : Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir."
Yesaya 63:8 "Bukankah Ia berfirman :'Sungguh, merekalah umat-Ku, anak-anak yang tidak akan berlaku curang,' maka Ia menjadi juruselamat mereka ......"
Injil - Matius 26:28 "Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa."
Roma 3:23-25 "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh rahmat-Nya telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Isa Almasih. Isa Almasih telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."
I Petrus 1:18,19 "Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,.....melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Isa Almasih, yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat."

Sering kita kurang menyadari atau tidak tahu bahwa Allah sudah sejak dahulu telah merencanakan dan sudah menyediakan penebusan bagi dosa-dosa kita melalui korban sebagai pembayar dosa-dosa kita tersebut.

BAGAIMANAKAH ALLAH MENYEDIAKAN TEBUSAN ITU? .....PRINSIP - 5 -->>

PRINSIP - 5 TEBUSAN YANG DISEDIAKAN ALLAH ADALAH SATU PRIBADI
Tebusan adalah pribadi yang illahi, Isa Almasih,
yang telah diberkati oleh Rohul-Kudus dan yang disebut Firman Allah.

Kita Membaca Dalam:

Taurat - Yesaya 61:1 (mengenai Almasih) "Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, .........untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan."
Zabur - Mazmur 107:20 "Disampaikan-Nya firman-Nya dan disembuhkan-Nya mereka, diluputkan-Nya mereka dari liang kubur."
Injil - Yohanes 1:1,14 "Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya......."
I Petrus 3:18 "Sebab juga Isa telah mati sekali untuk segala dosa kita, Ia yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Isa membawa kita kepada Allah."
Al-Qur'an - Ali Imran 3:45 ".....ketika Malaikat berkata: Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) dari pada-Nya, namanya Al Masih 'Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan salah seorang di antara orang-orang yang didekatkan (kepada Allah)."

Penebusan dan penyelamatan bukanlah hasil dari melakukan upacara-upacara agama (rituil) manusia ataupun hasil suatu filsafat, juga keselamatan bukanlah hasil usaha manusia. Jika Allah tidak dengan kasih-Nya datang untuk menolong manusia dan menyelamatkan-Nya dari dosa, maka keadaan manusia akan sungguh-sungguh menjadi parah dan sama sekali tidak ada pengharapan.

PERTANYAAN YANG RUMIT DAN JAWABAN YANG BIJAKSANA
------------------------------------------------

Seseorang menanyakan pada temannya suatu pertanyaan yang rumit dan cukup membingungkan seperti berikut : "Menurut pikiran anda siapakah yang terlebih dahulu ada : Allah, Roh-Nya, ataukah Firman-Nya?"

Temannya segera menjawab : "Tentu Allah yang ada lebih dulu, sebab tidak ada sesuatupun yang ada sebelum Dia." Orang itu kemudian berkata : "Jika Allah pada suatu saat berada tanpa Roh atau tanpa Firman, ini berarti bahwa Allah itu adalah Allah yang mati, atau Allah yang bisu, jadi Allah semacam ini adalah Allah yang tidak sempurna, bagaimanakah Dia dapat menjadi Tuhan yang sesungguhnya?" Setelah cukup lama sang teman merenungkan hal itu, kemudian ia berkata : "Anda benar, Allah tidak dapat mati, tanpa Roh, atau bisu, tanpa Firman pada suatu saat ataupun kapan saja, karena di dalam Dia, hidup dan kesempurnaan adalah satu pribadi : Allah, Roh-Nya dan Firman-Nya."

Lalu ditambahkannya lagi : "Roh dan Firman-Nya ada bersama-sama dengan Dia sejak permulaan dan akan tetap tinggal dan tidak akan pernah berubah sampai selama-lamanya. Jadi sekarang kita lihat bahwa Allah tidak dapat dipisahkan secara tersendiri ke dalam Tuhan, Roh, dan Firman. Sebab Dia adalah satu! Yaitu Allah."

Dan Anda pembaca, apakah jawaban Anda untuk pertanyaan yang sangat penting (vital) ini?

Kita dapat membaca mengenai Firman dan Roh di dalam:

Al-Qur'an - Al Baqarah 2:87 ".....Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mujizat) kepada Isa putera Maryam dan kami memperkuatnya dengan Rohul-Qudus......"
Taurat - Mikha 3:8 "Tetapi aku ini penuh dengan kekuatan, dengan Roh Tuhan, dengan keadilan dan keperkasaan, untuk memberitakan kepada Yakub pelanggarannya dan kepada Israel dosanya."
Injil - Wahyu 19:13 "Dan Ia (Isa) memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah 'Firman' Allah."
ADAKAH ISA AL MASIH ANAK ALLAH ?
--------------------------------

Dalam Alkitab dan Al-Qur'an kita dapat membaca mengenai tiga jenis anak:

  1. ANAK SECARA JASMANI, dalam Yohanes 3:6 ".....yang dilahirkan dari daging adalah daging....."; juga didalam Al Ikhlash 112:1-3 "Katakanlah : 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan." Baik dalam Al Quraan maupun Alkitab sama-sama menyatakan bahwa secara jasmani, Al Masih adalah putera Maryam.
  2. ANAK SECARA PERLAMBANG (SIMBOLIK), seperti yang tertera dalam Lukas 16:8 ".....anak-anak terang." dan dalam Al Baqarah 2:177,215,dst., "the son of the road (anak jalanan)", orang-orang musafir. Alkitab dan Al Quraan juga menggunakan perlambang (pernyataan simbolik), ketika kitab-kitab ini berbicara mengenai Allah seperti tertera dalam II Tawarikh 16:9 "Karena Mata Tuhan menjelajah seluruh muka bumi ....", Yaa Siin 36:83 ".....Maha Suci (Allah) yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu....." dan Thaahaa 20:5 ".....Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang bersemayam di atas Arasy (duduk diatas tahta Tuhan/Sorga)". Dengan cara yang sama juga, Al Masih disebut "Anak Manusia".
  3. ANAK SECARA ROHANI, seperti dalam Yohanes 3:6 " ..... yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah Roh." Menurut An Nisaa 4:171 ".... Sesungguhnya Al Masih, 'Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang terjadi dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) Roh dari pada-Nya......". Inilah keberadaan Isa sebagai Anak. Karena Dia berasal dari Roh Allah, maka Dia adalah Anak Allah secara rohaniah.

Allah adalah Roh dan siapa yang lahir dalam Roh adalah juga Roh. Dan sekalipun Isa adalah putera Maryam dalam keberadaan-Nya sebagai manusia, namun Dia tidak berdosa seperti yang tertulis dalam Ibrani 4:15 ".....sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa."

Kita Membaca Dalam:

Al-Qur'an - Al Anbiyaa 21:91 "(Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara Kehormatannya, lalu Kami tiupkan kedalam (tubuh) nya roh (ciptaan) Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam." Al Baqarah 2:253 "..... Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mujizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus ..........."
Taurat - Amsal 30:4 "Siapakah yang naik ke surga lalu turun? .....Siapakah namanya dan siapa nama anaknya? ......."
Zabur - Mazmur 2:7,8 "Ia berkata kepadaku "'Anak-Ku engkau! ......Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Ku-berikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu."
Injil - Matius 3:17, Markus 1:11, Lukas 3:22, "Sesudah dibaptis, Isa segera keluar dari air ....., lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan :'Inilah Anak yang Ku-kasihi, kepada-Nya lah Aku berkenan.'". Roma 1:3,4 "....tentang anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Isa adalah Anak Allah yang berkuasa.........."

Jadi, Allah melengkapi Isa Al Masih dengan Roh Kudus yaitu Roh Suci yang berada dalam hidup/tubuh-Nya. Yang berarti bahwa Dia hidup dalam kesucian, tidak pernah berbuat dosa meskipun Dia dalam wujud manusia.

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN ISA ALMASIH
------------------------------------

Al Baqarah 2:87 "Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, ..... dan Kami telah berikan bukti-bukti kebenaran kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Rohul-Qudus................."

Al Maa-idah 5:117 "Isa berkata kepada Allah '..... aku, menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di antara mereka, tetapi setelah Engkau wafatkan aku, Engkau sendiri yang menjadi Pengawas terhadap mereka .....".

Maryam 19:33,34 "Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya."

Al Imran 3:55 "(Ingatlah), ketika Allah berfirman : 'Hai Isa sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat. ........."

CATATAN: Siapa saja yang membaca dengan menggunakan kemampuan akal atau pikiran, tentang keempat pernyataan Al-Qur'an mengenai: Kematian, Kebangkitan, dan Kenaikan Isa Almasih akan menemui perdebatan dan pertentangan yang berkepanjangan. Masa-masa setelah Muhammad, peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian seperti ini tidak mengena (relevan). Mereka yang tidak setuju dengan keempat pernyataan Al-Qur'an di atas mendasarkan alasan mereka pada :

Al Nisaa 4:157 ".....mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka ........." mereka di sini ialah orang-orang Yahudi. Tetapi bagi kita (pembaca) yang tidak berat sebelah mengenai keempat pernyataan Al-Qur'an sebelumnya cukup menyakinkan mereka hingga mereka tidak akan menolaknya. Ayat ini (An Nisaa 4:157) tidak mengatakan bahwa Isa tidak dibunuh atau disalibkan, tetapi orang Yahudi tidak melakukannya dengan tangan mereka sendiri. Hingga di sini (titik ini) Injil menyetujui secara penuh.

Untuk pernyataan ini ada beberapa alasan yang dapat mendukungnya:

  1. Jika orang Yahudi sendiri yang telah membunuh Isa, tentu mereka akan merajam-Nya dengan batu, dan ini akan mengakibatkan Dia mati syahid seperti kebanyakan nabi Israel yang lain. Mereka berhasil mendesak orang-orang Roma yang berkuasa di Palestina pada saat itu, untuk membunuh Dia dengan cara penyaliban yaitu suatu cara yang biasa dipakai orang-orang Roma untuk menjalankan hukuman mati atas seseorang pada masa itu.
  2. Jika Allah tidak mau melindungi Isa, maka hal ini akan menjadi sederhana. Karena Dia telah mengijinkan hal ini terjadi. Keadaan yang sama dalam Al-Qur'an yaitu Al Anfaal 8:17 yang mengatakan (menunjuk kepada kemenangan Islam di Badar) ".....bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka....." Allah mengijinkan Isa mati dalam tangan serdadu Romawi agar penebusan manusia berlaku dengan suatu ".....sembelihan yang besar ....." (Ass Shaffaat 37:107). Tidak dengan domba ataupun onta seperti yang lain katakan, tetapi dengan Firman Allah sendiri beserta Roh-Nya yang kekal.
  3. Isa mati dan dikuburkan dengan rapi dalam suatu kuburan yang bersegel (materai), hal ini melegakan pemimpin-pemimpin umat Yahudi. Mereka menyangka akhirnya mereka dapat membebaskan diri dari kecaman terhadap kemunafikan, sikap plin-plan (kehidupan bermuka dua) dan perlakuan mereka yang memperdaya rakyat yang tidak mengerti apa-apa. Semula mereka (orang-orang Yahudi) menjadi sangat senang karena mereka memperoleh kemenangan sesuai dengan rencana mereka dapat menyalibkan Isa Al Masih. Tetapi ini adalah harapan yang sebentar saja. Allah menggagalkan rencana mereka untuk meluputkan diri dari pada-Nya. Allah mengalahkan rencana mereka. Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana telah membangkitkan Dia (An-Nisaa 4:158).

Kita Membaca Dalam:

Al-Qur'an - Al An'aam 6:12,54 ".....Tuhan telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang ........."
Al Hajj 22:37 "Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan daripada kamulah yang dapat mencapainya ....."
Taurat - Yesaya 63:4,5 "..... dan tahun penuntutan bela telah datang. Aku melayangkan pandangan-Ku : tidak ada yang menolong; Aku tertegun; tidak ada yang membantu. Lalu tangan-Ku memberi Aku pertolongan, ......"
Yesaya 53:12 "..... karena Ia (Isa) telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena itu ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.
Zabur - Mazmur 103:2-4 "Pujilah Tuhan, hai jiwaku,.....yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menebus hidupmu dari lobang kubur,......"
Injil - I Timotius 2:5,6 "Karena Allah itu Esa dan Esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Isa Almasih, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan bagi semua manusia :........."
Roma 5:8 "Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Isa telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa."
I Petrus 3:18 "Sebab juga Isa telah mati sekali untuk segala dosa kita, Isa yang benar untuk orang-orang yang tidak benar, supaya Ia (Isa) membawa kita kepada Allah;..............."

BAGAIMANAKAH KITA AKAN LUPUT (DARI HUKUMAN DOSA), JIKALAU KITA MENYIA-NYIAKAN KESELAMATAN YANG SEBESAR ITU? INJIL IBRANI 2:3

APAKAH YANG DAPAT KITA PERBUAT NANTI?
MARI KITA LIHAT ..........PRINSIP - 6 -->>

PRINSIP - 6 BAGAIMANA MENDAPATKAN KESELAMATAN YANG DISEDIAKAN ALLAH? Kita bisa memperoleh keselamatan yang telah disediakan Allah dengan mengundang Isa Almasih, Pengganti kita, untuk tinggal dalam hati kita dan menjadi Tuhan dalam kehidupan kita.

Kita Membaca Dalam:

Taurat - Yeremia 24:7 "Aku akan memberi suatu hari untuk mengenal AKu, yaitu bahwa AKu-lah Tuhan. Mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku ini akan menjadi Allah mereka, sebab mereka akan bertobat kepada-Ku dengan segenap hatinya."
Zabur - Mazmur 13:6 ".....kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu.........."
Injil - Wahyu 3:20 "Lihatlah, Aku (Isa Almasih) berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia."
Al-Qur'an - Ar Ra'd 13:27-29 " ....... Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memimpin orang yang bertaubat kepada-Nya. '(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram..."

Kita harus mentaati Allah dan menerima dengan iman Pribadi itu (Isa), yang telah ditunjuk oleh Allah sebagai Penebus, Penyelamat dan Perantara bagi kita baik dalam dunia ini maupun di dunia yang akan datang (sorga/akherat). Mintalah kepada-Nya dalam suatu doa yang sederhana untuk menyucikan hati Anda dengan darah-Nya yang ajaib dan supaya Dia tinggal dalam hati Anda untuk selama-lamanya.

TANGANNYA TAK PERNAH MENGECEWAKAN
---------------------------------

Ada seseorang yang ingin mendaki puncak gunung Everest, puncak tertinggi dari pegunungan Himalaya. Ia membawa segala sesuatu yang diperlukan dan menyewa seorang penunjuk jalan yang akan menunjukkan jalan yang harus ditempuh (dilewati). Ketika mereka berangkat, cuaca sangat baik. Mereka berangkat dengan gembira hingga waktu makan siang mereka tidak mengalami kesulitan sedikitpun. Setelah selesai makan siang mereka melanjutkan perjalanan kembali, tetapi apa yang mereka temui? Jalan yang akan ditempuh menjadi sulit, semuanya berjalan begitu cepat dan keadaan berubah jauh dari keadaan sebelumnya. Jalan kecil yang mereka telusuri menghilang, puncak karang yang curam dan licin muncul dimana-mana. Tiba-tiba mereka bertemu dengan sebuah lobang yang menganga sangat dalam di depan mereka yang membuat pendakian tidak bisa dilanjutkan. Setelah berpikir sejenak, sang petunjuk jalan mendekati pinggiran lubang dan melihat kalau-kalau ada sesuatu yang dapat menolong mereka untuk menyeberangi lubang yang curam itu. Ia menemukan sebuah ujung karang yang mencuat teguh (kuat).

Setelah yakin bahwa ia dapat melompat lewat ujung karang itu, iapun melompat melalui ujung karang ke seberang lubang itu. Pendaki tadi ingin menyusul sang petunjuk jalan, tetapi setiap kali ia mulai menyeberang, ketakutan muncul dalam benaknya, ia takut terperosok ke dalam lubang yang dalam dan berkarang runcing di dasarnya. Melihat keraguannya, sang petunjuk jalan memeluk erat-erat karang itu dan kakinya ditekan kuat-kuat ke pinggir lubang lalu ia mengulurkan tangannya kepada pendaki tadi. Dia berkata: "Peganglah tanganku dan gunakanlah sebagai penahan agar tuan dapat melompati lubang ini." Dalam ketakutan dan ketidak beraniannya pendaki itu tetap saja kebingungan. Petunjuk jalan itu menatapnya dalam-dalam dan berkata: "Tuan, tangan ini telah berulang kali menolong banyak pendaki melewati jurang dan lubang yang licin dan mengerikan semacam ini, dan belum pernah gagal walaupun sekali. Percayalah kepadaku dan menyeberanglah!" Pendaki itu melakukan seperti apa yang ditawarkan oleh penunjuk jalannya, dan dengan cepat dia dapat tiba di seberang lubang yang curam itu dengan selamat dan dengan penuh sukacita karena ia sekarang telah berada pada jalan menuju ke puncak yang ingin dicapainya.

Bagaimana dengan Anda? Anda sedang berada pada jalan menuju suatu puncak yang sangat tinggi, yang membawa Anda menuju suatu kedamaian dari Allah dan kehidupan yang kekal dari-Nya. Apakah Anda menolak atau ragu-ragu ataupun bingung untuk mempercayakan diri Anda ke dalam keilahian-Nya, untuk menolong Anda mencapai kehidupan yang kekal itu? Percayalah dan berimanlah kepada tangan itu, yang telah terluka di atas kayu salib dan biarlah Dia menyelamatkan Anda !!

Kita Membaca Dalam:

Taurat - I Tawarikh 22:19 "Maka sekarang, arahkanlah hati dan jiwamu untuk mencari Tuhan, Allahmu. ......."
Zabur - Mazmur 28:7 "Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, ....."
Injil - Roma 10:10 "Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan."
Ibrani 10:22 "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat....."
Al-Qur'an - Al Mujaadilah 58:22 ".....Mereka itu orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari pada-Nya. ......."

ALLAH TELAH MELAKUKAN BAGIAN-NYA BAGI KESELAMATAN ANDA, SUDAHKAH ANDA MELAKUKAN APA YANG MENJADI BAGIAN ANDA?

APAKAH YANG AKAN KITA TERIMA JIKA KITA MENGERJAKAN APA YANG MENJADI BAGIAN KITA? YAITU UNTUK MEMPERCAYAKAN DAN MENYERAHKAN SELURUH HIDUP KITA KEPADA DIA, SANG JURU SELAMAT, ISA AL MASIH !!

MARI KITA LIHAT DALAM .......... PRINSIP - 7 -->>

PRINSIP - 7 AKIBAT MENERIMA KESELAMATAN DARI TUHAN
Bila kita menerima keselamatan dari Allah, menerima pengampunan atas segala dosa kita, maka ada kedamaian di hati kita dan perubahan yang lengkap dalam kehidupan kita.

Kita membaca Dalam:

Bila Anda telah menyadari bahwa Anda sangat memerlukan pertolongan Allah agar Anda dapat menerima keselamatan dan hidup yang berkelimpahan sekarang dan selamanya ............

Bila Anda yakin bahwa pribadi Illahi yang ditetapkan Allah sebagai Penebus, Juruselamat, yang tidak lain adalah Firman-Nya yang sangat berkuasa dan Roh-Nya yang kekal...........

Maka berimanlah kepada-Nya dengan mengundang Dia (yang adalah Al Masih dari Allah) untuk masuk ke dalam hati anda dan untuk memerintah hidup Anda ..................

Dan Anda dapat menerima dengan iman hal-hal berikut:

  1. Pengampunan yang pasti dari dosa-dosa yang telah Anda perbuat masa lalu dan menerima bantuan Illahi untuk dapat mengatasi pencobaan dan pelanggaran-pelanggaran akibat dosa yang akan menghalangi perjalanan Anda kepada kehidupan kekal di masa yang akan datang (Bacalah Mazmur 32:5; Amsal 28:13; Yesaya 43:25 dan 53:5,6; Yehezkiel 36:25; Mikha 7:18-20; Matius 9:1-8; Roma 5:6-9; Efesus 2:1-10 dan An Nuur 24:21).
  2. Suatu hubungan yang baru (persekutuan) dengan Allah, yang menjamin karunia dan berkat dalam kasih-Nya dan akan membukakan jalan menuju kekayaan berkat Tuhan. (Bacalah Mazmur 16:7-11; Yeremia 31:34; Roma 8:12-17; II Petrus 1:3-5; I Yohanes 1:1-13 dan Ali Imran 3:45-49).
  3. Damai yang sempurna di dalam hati Anda dan jaminan yang telah Anda terima yaitu kehidupan kekal dan bahwa nama Anda telah tertulis dalam kitab kehidupan di sorga. (Bacalah : Mazmur 4:9; Yesaya 26:3 dan 43:1-4; Yohanes 6:47-51; 10:22-30 dan 14:27; Roma 5:1-11; Filipi 4:6-7; I Yohanes 5:11-13; Wahyu 3:1-5; Al Imran 3:55; Al An-aam 6:126,127).
  4. Perubahan yang sempurna, indah dan ajaib yang menyebabkan Anda dengan kekuatan Allah dapat membenci dosa dan dibebaskan dari cengkeramannya, dimana Anda dapat mencintai kebaikan dan melakukannya sebagai tanggapan atas kasih Allah terhadap Anda, dan akhirnya kita melayani Dia dan sesama kita. (Bacalah Mazmur 4:7-8; Yehezkiel 36:26-27; II Korintus 5:14-21; Al An'aam 6:122 dan Asy Syuura 42:8-9)

Bila Anda telah menerima semua kenyataan (di dalam keempat pernyataan) di atas dengan segenap hati, sekarang datanglah kepada Allah dengan doa sebagai berikut:

KepadaMu ya Allah saya datang dengan penuh hormat, ya Khalik langit dan bumi,.....saya datang mengaku segala kesalahan dan dosa yang telah menarik saya dari hadapan hadirat-Mu dan telah menjatuhkan saya ke dalam kegelapan yang amat sangat serta keputus-asaan yang mendalam.....kini saya datang kepada-Mu ya Allah, karena saya tahu bahwa Engkau mengasihi saya, dan berkatilah saya dengan kasih karunia-Mu. Datanglah ke dalam kehidupan saya, ampunilah kesalahan-kesalahan saya di masa lalu dan berilah kedamaian .........ketenangan .......di dalam hati saya.......kuasailah diri saya yang penuh dengan tabiat-tabiat dan sifat-sifat yang jelek dan berikanlah kehidupan yang kekal kepada saya. Semua ini saya panjatkan demi nama Isa Al Masih, Firman-Mu dan Roh-Mu, yang telah menyerahkan diri-Nya untuk saya di atas kayu salib, sebagai suatu tebusan yang dapat memperkenankan saya ke hadapan hadirat-Mu.....yang telah bangkit dengan kemenangan dari dalam kubur dan yang sekarang sedang mendoakan saya di hadapan-Mu. Amin!

KEPUTUSAN PRIBADI ANDA

Jika Anda telah berdoa dengan segenap hati dan pikiran Anda, doa yang tercantum pada bagian terakhir Prinsip 7, sekarang Anda boleh mengisi garis titik di bawah ini, dan peganglah ini bersama Anda sebagai suatu peringatan:

Saya, ..............................., telah menyerahkan hidup saya sepenuhnya ke dalam tangan Isa Al Masih sebagai Juruselamat pribadi dan Tuhan. Saya telah mengambil keputusan ini pada, .................................................................

SARAN - SARAN PENTING

Agar Anda dapat memperoleh kekuatan rohani dan pertumbuhan dalam "Kehidupan Baru" yang telah Anda pilih, Anda akan menemukan saran-saran yang sangat membantu kehidupan baru Anda, seperti berikut:

  1. Tentukan waktu dan tempat yang khusus untuk membaca Kitab Suci (Al Kitab) setiap hari. Jika Anda tidak dapat melakukannya seperti ini, bacalah sesering mungkin yang dapat Anda lakukan, pada setiap saat dan tempat yang memungkinkan.
  2. Berdoalah kepada Allah sebelum pembacaan dimulai, mintalah kepada-Nya agar Dia memberikan pengertian yang rohani dari Firman-Nya. Sehabis pembacaan, mintalah kepada-Nya agar memberkati Anda menurut bagian yang telah Anda baca.
  3. Akuilah di hadapan Allah, dalam doa Anda, segala kekurangan dan dosa yang telah Anda perbuat sejak pembacaan terakhir, dan mintalah kepada-Nya untuk mengampuni dan menyucikan Anda, serta menolong Anda agar Anda tidak jatuh ke dalam dosa semacam itu lagi.
  4. Carilah, sebanyak mungkin Anda dapat, persekutuan dengan orang-orang beriman yang sama pengalamannya dengan Anda. Berdoa dan belajarlah Firman Tuhan bersama-sama mereka, dan akhirnya mereka akan menjadi sanak saudara Anda secara rohani.
  5. Ceritakanlah kepada orang-orang lain, khususnya orang-orang yang tinggal di sekitar Anda, mengenai kasih Allah bagi Anda dan juga bagi mereka, nasehatilah mereka untuk meninggalkan cara hidup mereka yang jahat dan mencari Tuhan demi mendapat pertolongan, hingga mereka boleh menerima dari-Nya suatu kehidupan baru dan kekal sama seperti yang telah Anda alami. Jika karena suatu hal yang terduga sebelumnya anda tidak mungkin melakukan hal ini, sediakanlah lebih banyak waktu untuk berdoa pada Allah Yang Maha Kuasa untuk mengubah keadaan semacam ini. Karena Dia adalah Allah dari segala ketidak mungkinan.

Sebelum mengakhiri pelajaran ini ada beberapa SARAN PENTING, yang ingin kami anjurkan ialah agar Anda mempelajari dengan teliti dua hal yang penting dan menentukan di bawah ini:

  1. Adakah orang yang menggantikan Isa Almasih di kayu salib?
  2. Apakah Alkitab (Taurat, Zabur, dan Injil) dipalsukan?

Mari kita bahas satu persatu dua pernyataan di atas tersebut:

I. ADAKAH ORANG YANG MENGGANTIKAN ISA ALMASIH DI KAYU SALIB?

Beberapa penafsir Al-Qur'an setelah Muhammad mengajarkan bahwa ayat yang begitu terkenal, An Nisaa 4:157 ".....mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibkannya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa Al Masih bagi mereka.....", berarti bahwa Isa tidak disalibkan tetapi ada seseorang yang secara ajaib menggantikan-Nya. Tetapi jika konteks ini dipelajari secara keseluruhan, kita dapat melihat bahwa pokok dari kalimat ini adalah orang-orang Yahudi, dan sungguh, orang Yahudi tidak membunuh-Nya. Pandangan-pandangan dari penafsir-penafsir ini sebenarnya mengandung pertentangan. Pertentangan-pertentangan itu adalah :

  1. Sangatlah sulit untuk mencocokkan bagian ini dari konteks dengan ayat yang berikut yaitu ayat 158 "..... Allah membangkitkan dia kepada-Nya.....". mengapa Allah membangkitkan Dia sedangkan Dia tidak mati?
  2. Sangatlah sulit untuk mencocokkan penafsiran ini dengan ayat-ayat Al-Qur'an yang telah di daftarkan pada halaman ....... buku pelajaran ini yaitu : Al Baqarah 2:87 ; Ali- Imran 3:55 ; Al Maaidah 5:117 dan Maryam 19:33-34.
  3. Banyak ayat Al-Qur'an lain juga akan menjadi tidak mungkin untuk dapat saling dicocokkan atau diterima apa lagi Taurat, Zabur, dan Injil. (Contohnya: Al Ankabut 29:46 ".....janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah :'Kami telah beriman kepada (Kitab-Kitab) yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nyalah berserah diri.", Al Baqarah 2:136 "Katakanlah (hai orang-orang mu'min) : 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Iskhaq, Yakup dan anak cucunya, dan apa yang diberikan-Nya kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan Nabi-Nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorangpun, di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya'. " dan Asysyu'ara 26:192-196 .....sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibrail) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-Kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama bani Israil mengetahuinya?".

*Beberapa penafsir Islam kuno yang dihormati dan beberapa penulis Hadits juga tidak sepaham. Seperti Az Zamakhshari, Ar Razi, Ibnu Abbas, Wahab, Muhammad Ibn Ishaak dan yang lain mengatakan bahwa Isa Al Masih benar-benar mati untuk kira-kira tiga sampai tujuh jam sebelum Dia diangkat/dibangkitkan ke sorga oleh Allah. Kisah mengenai penggantian Isa dari kayu salib tak dapat dipercayai karena beberapa sebab berikut:

  1. Paling tidak ada sepuluh orang yang akan diajukan sebagai pengganti, dari teman-teman dekat Isa hingga musuh-musuh-Nya yang paling jahat, ataupun orang-orang yang tidak termasuk dalam kedua golongan ini.
  2. Sangatlah tidak dapat diterima bahwa Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Perkasa harus mengadakan mujizat pemalsuan untuk mengelabuhi mata orang Yahudi.
  3. Dalam Al Baqarah 2:253 dan di beberapa tempat dalam Al-Qur'an kita membaca bahwa Allah memperkuat Isa Al Masih dengan Ruhul Qudus. Tidak mampukah Allah untuk membenarkan (meneguhkan) dan melindungi-Nya hingga akhir?
  4. Al-Qur'an menyatakan bahwa Isa Al Masih dapat bangkit dari kematian. Tidak mampukah Dia untuk melindungi hidup-Nya sendiri?
  5. Karena Allah sendiri dapat membangkitkan Isa dari kubur, apakah keuntungan-Nya membunuh seseorang yang tak bersalah untuk menggantikan Dia pada tempat-Nya.
  6. Atau tidak dapatkah si pengganti ini melakukan usaha untuk membela dirinya, dengan berteriak bahwa ia bukanlah Isa? Sesungguhnya segala sesuatunya menjadi tersiar jika ini betul-betul telah terjadi!
  7. Orang-orang yang sangat mengasihi dan menghormati Isa mengatakan bahwa mereka telah melihat dengan mata kepala sendiri, Isa telah menderita seperti seorang penjahat di tangan serdadu Romawi. Sungguh mereka, dari kebanyakan orang, akan lebih senang jika Dia mengakhiri kehidupan-Nya dengan cara yang mereka pikir lebih cocok untuk kematian seorang nabi, yaitu langsung diangkat ke sorga. Tetapi tidak! Para Murid telah mengatakan yang sebenarnya, apa yang telah terjadi.

* Kita kembali ke An Nisaa 4:157 ".....tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka.....". Seharusnya seorang penafsir yang baik tidak perlu mengawali dengan suatu penggantian sama sekali. Ini akan berarti seolah-olah orang Yahudi telah berhasil, bahwa rencana mereka berhasil, seperti yang mereka inginkan yaitu orang Romawi telah mengerjakan pekerjaan yang hina untuk mereka, suatu pekerjaan yang tak mau mereka kerjakan bahkan tidak mampu untuk mengerjakannya. Tetapi semua keberhasilan itu hanya sebentar. Allah telah mempunyai rencana di luar dugaan dan ingatan mereka. Dia telah membangkitkan Isa dari kematian dengan segala akibat yang tidak dapat diterima oleh semua orang berdosa di mana-mana: orang Yahudi, orang Kristen, dan juga orang Romawi!.

II. APAKAH ALKITAB (TAURAT, ZABUR, INJIL) DIPALSUKAN?

Beberapa penafsir Al-Qur'an sesudah Muhammad yang mengajarkan secara salah bahwa Isa telah digantikan pada kayu salib, mengemukakan bahwa Alkitab bertentangan dengan ajaran mereka yang tanpa dasar itu, sebagai pengganti pandangan yang berdasarkan fakta dan kenyataan sebagaimana seorang penafsir yang baik, yang ahli. Tetapi mereka lebih cenderung memilih jalan memfitnah dengan kampanye menentang Alkitab dengan mengatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan. Mari kita sejenak melihat apa yang dikatakan oleh Muhammad dan Al-Qur'an mengenai hal ini.

  1. Beberapa kutipan dari Al-Qur'an mengenai Taurat (Perjanjian Lama):

    Al Baqarah 2:87 "Dan sesungguhnya, Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut sesudah itu dengan Rasul-rasul,..........."

    Al Jaatsiyah 45:16 "Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada bani Israil Al Kitab (Taurat) dan kekuasaan dan kenabian; dan Kami berikan kepada mereka atas bangsa-bangsa (pada masanya)."

    As Sajdah 32:23-23 "Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat), maka janganlah kamu (Muhammad) ragu-ragu menerima (Al-Qur'an itu) dan Kami jadikan Al Kitab (Taurat) itu petunjuk bagi bani Israil. Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan selalu menyakini ayat-ayat Kami."

    Catatan: An Nisaa 4:7

    Al Mu'min 40:53,54 "Dan sesungguhnya telah Kami berikan petunjuk kepada Musa; dan Kami wariskan Taurat kepada bani Israil, untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir."

  2. Apa yang dikatakan Al-Qur'an mengenai Zabur (Mazmur):

    An Nisaa 4:163 ".....Dan Kami datangkan Zabur kepada Daud."
    Al Anbiyaa 21:105 "Dan sungguh telah Kami tulis di dalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasannya bumi dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh."

  3. Beberapa kutipan dari Al-Qur'an tentang Injil (Perjanjian Baru):

    Al Hadiid 57:27 "Kemudian Kami iringi di belakang mereka dengan rasul-rasi\ul Kami dan Kami iringi (pula) dengan Isa putra Maryam: dan Kami berikan kepadanya Injil dan Kami adakan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang. Dan mereka mengadakan rahbaniyyah. Kami tidak mewajibkannya kepada mereka tetapi (mereka sendirilah yang mengada-adakannya) untuk mencari keridhaan Allah,....."

    Al Maa-idah 5:46 "Dan Kami iringkan jejak mereka (Nabi-Nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."

    Az Zukhruf 43:63 "Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: 'Aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya. Karena itu bertahwalah kepada Allah dan taatlah (kepada)ku.'".

  4. Al-Qur'an dibandingkan terhadap/dengan Perjanjian Lama (Taurat), Pernjanjian Baru (Injil) dan Mazmur (Zabur):

    Asyasyu'ara 26:192-199 "Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? Dan kalau Al-Qur'an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu dia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir), mereka tidak (juga) akan beriman kepadanya."

    Yunus 10:94 "Maka jika seandainya kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca kitab sebelum kamu. Sesungguhnya, telah datang kebenaran kepadamu dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu.."

  5. Al-Qur'an membenarkan Perjanjian Lama (Taurat), Zabur (Mazmur) dan Perjanjian Baru (Injil):

    Al An'aam 6:92 "Dan ini (Al-Qur'an) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya....."

    Al Maa-idah 5:48 "Dan Kami telah turunkan kepadamu Kitab Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu Kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)...."

    Yunus 10:37 "Tidaklah mungkin Al-Qur'an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Qur'an itu) membenarkan Kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya. Tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam."

    Faathir 35:31 "Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Qur'an) itulah yang benar, dengan membenarkan Kitab-Kitab yang sebelumnya.........."

    Yusuf 12:111 ".....Al-Qur'an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (Kitab-kitab) yang sebelumnya....."

  6. Al-Qur'an dalam pandangan orang Yahudi dan Kristen pada zaman Muhammad:

    Al Baqarah 2:91 "Dan apabila dikatakan kepada mereka : 'Berimanlah kepada Al-Qur'an yang diturunkan Allah!' Mereka berkata : 'Kami hanya beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami!'. Dan mereka kafir kepada Al-Qur'an yang diturunkan sesudahnya, sedang Al-Qur'an itulah yang hak; yang membenarkan apa yang ada pada mereka......"

    Al Baqarah 2:101 "Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (Kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah ke belakang (punggungnya), seolah-olah mereka tidak mengetahuinya (bahwa itu adalah Kitab Allah)."

    Al Baqarah 2:90 "Alangkah buruknya (hasil perbuatan) mereka yang menjual dirinya sendiri dengan kekafiran kepada apa yang telah diturunkan Allah,....."

    Al Baqarah 2:40,41 "Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmat-Ku yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepada-Ku, niscaya Aku penuhi janji-Ku kepadamu,.....Dan berimanlah kamu kepada apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi seorang yang pertama kafir kepadanya,....."

  7. Walaupun demikian Muhammad dengan penuh kejujuran mengatakan bahwa mereka yang mengikuti ajaran dari kitab sucinya masing-masing tidak memerlukan yang lain. Mereka tentu akan diterima oleh Allah.

    Al Maa-idah 5:43,44 "Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum ALlah, kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari putusanmu)?.....Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi) yang dengan Kitab itu di putuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerahkan dirinya kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir."

    Al Maa-idah 5:47 "Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang fasik."

    Al Maa-idah 5:69 "Sesungguhnya orang-orang Mu'min, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja (di antara mereka) yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."

    Ali Imran 3:113,114 "..... di antara Ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera kepada (mengajarkan) pelbagai kebajikan; mereka itu termasuk orang-orang yang saleh."

    Al Maa-idah 5:82,83 "..... Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata "'Sesungguhnya kami ini orang Nasrani'. Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari Kitab-kitab mereka sendiri);...."

  8. Muhammad dan Al-Qur'an juga menyatakan bahwa tidak seorangpun dapat menjadi seorang Muslim yang baik tanpa mengamalkan ajaran-ajaran dari Taurat, Zabur, dan Injil:

    An Nisaa 4:136 "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.

    Ali Imran 3:84 "Katakanlah: 'Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Iskhaq, Ya'kub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, Isa, dan para Nabi dari Tuhan mereka, Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami menyerahkan diri kepada-Nya."

    Al Baqarah 2:136 "Katakanlah (hai orang-orang Mu'min): 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'kub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada Nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.'"

    Al Baqarah 2:285 "Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman; semuanya beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya dan Rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): 'Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun (dengan yang lain) dari Rasul-rasul-Nya.'"

    Al Ankabut 29:46 "Dan janganlah kamu berdebat dengan Ahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang yang zalim di antara mereka. Dan katakanlah: 'Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nyalah berserah diri.'"

    Al Maa-idah 5:68 "Katakanlah: 'Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat dan Injil dan apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu.'......."

    Siapapun yang mau dengan akal budi membaca ayat-ayat di atas (dan masih banyak ayat-ayat serupa dalam Al-Qur'an) akan segera melihat bahwa Muhammad juga yakin bahwa Taurat, Zabur, dan Injil, yang mana adalah Alkitab, belum dipalsukan semasa hidupnya. Jika tidak, ia tidak akan menulis mengenai kemurnian Kitab-kitab ini (kebenaran) dalam cara yang dapat dilakukannya. Ini membuat setiap orang yang bertentangan dengannya menjadi orang-orang Yahudi, Kristen, dan Islam yang malang.

    Dengan demikian, hanya ada suatu pernyataan lain yang kelihatannya dapat diperdebatkan, yaitu bahwa Alkitab telah dipalsukan setelah Muhammad wafat pada abad ketujuh Masehi. Oleh karena itu marilah kita meneliti dan mencoba melihat jika ada sesuatu yang mungkin dan dapat terjadi.

    Jauh sebelum masa Muhammad dan hingga kini, orang-orang Yahudi telah terbagi ke dalam beberapa golongan baik secara politik maupun agama, yang terus menerus bertentangan satu sama lain dalam masalah-masalah yang bersifat duniawi. Juga kita dapat melihat bahwa keKristenan sendiri sejak dahulu sudah terbagi dalam sekte-sekte yang paling berbeda pendapat mengenai masalah kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang (kehidupan yang kekal setelah kematian). Muhammad sendiri telah menulis, waktu demi waktu, kesempatan demi kesempatan mengenai perpecahan yang membahayakan ini. Ayat-ayat berikut dipilih dari antara sejumlah ayat yang lain, akan menjelaskan apa yang ingin saya katakan:

    Al Baqarah 2:253 "..... Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah Rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan. Akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir........"

    Kita juga tahu bahwa Taurat dan Zabur telah ada sebelum zaman Isa dan tertulis dalam bahasa Ibrani, Yunani, maupun bahasa Arami. Juga telah kita ketahui bahwa sebelum zaman Muhammad Alkitab ataupun sebagian besar dari isinya telah ada dan telah tertulis dalan bahasa: Syria, Koptik, Armenia, Latin, Gotik (bahasa satu suku bangsa di Jerman sekitar abad ke tiga dan ke empat) dll.

    Untuk menyatakan bahwa Alkitab telah dipalsukan setelah zaman Muhammad, ini berarti bahwa:

    1. Wakil-wakil dari seluruh umat Yahudi dan Kristen dari berbagai golongan dan sekte, dari tujuh atau delapan suku yang berbeda dan bahasa yang berbeda, yang telah saling berperang karena pertikaian-pertikaian besar dan menentukan, tiba-tiba menjadi bersahabat.
    2. Mereka telah mengadakan suatu muktamar (pertemuan besar) dimana mereka membuat suatu Alkitab palsu untuk menggantikan Alkitab yang sesungguhnya pada zaman itu.
    3. Mereka telah menghancurkan naskah yang asli dan telah berhasil menyakinkan setiap orang yang memiliki Alkitab (dalam berbagai bahasa) agar mereka menggantikan Alkitabnya dengan Alkitab yang modern dan dipalsukan itu.

    Jika seseorang masih tetap bersikeras dalam pemikiran yang fantastik dan kekanak-kanakan ini, kita dapat menanyakan kepadanya fakta sejarah yang bisa menyatakan hal ini dengan tepat, dan buku-buku sejarah yang menulis hari, tanggal dan tempat muktamar khayalan itu, peserta dan keputusan atau resolusi yang mereka sepakati. Sejarahlah yang setia menyimpan rekaman peristiwa-peristiwa yang kurang penting dari pada peristiwa khayalan ini jauh sebelum kelahiran Muhammad. Apalagi banyak uraian yang dapat kita temukan mengenai pokok masalah yang begitu penting, sekiranya memang benar terjadi hanya di dalam 14 abad yang terakhir!.

    Kami berpendapat juga bahwa Muhammad telah meramalkan pemalsuan seperti ini ketika dia menulis:

    Yunus 10:64 ".....Tidak ada perubahan bagi kalimat-kalimat (janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar."

    Al An'aam 6:34 "..... Tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat-kalimat (janji-janji Allah) ......."

    Faathir 35:43 ".....sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan mendapat pemindahan bagi sunnah Allah itu."

Al-Qur'an - Al Mu'min 40:2,3 "..... Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui, Yang mengampuni dosa dan menerima taubat lagi keras hukuman-Nya; ....."
Injil - Yohanes 1:12 "Tetapi semua orang yang menerima-Nya (Isa Al Masih) diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya."
Yohanes 5:24 "Isa berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Allah yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup."
Zabur - Mazmur 119:162-165 "Aku gembira atas janji-Mu, seperti orang yang mendapat jarahan. ..... Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, ......Berilah ketentraman pada orang-orang yang mencintai Taurat-Mu.........."
Taurat - Yehezkiel 36:26,27 "Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku....."