Bagian E5
PETUNJUK-PETUNJUK BAGI JIWA BARU

ISI DARI BAGIAN INI
E5.1 - Kehidupan Baru
E5.2 - Baptisan air-Bagian I
E5.3 -
Baptisan air-Bagian II
E5.4 -
Nilai-nilai Standar Moralitas Seksual

PETUNJUK-PETUNJUK BAGI PARA PEMIMPIN: Anda (atau seseorang yang anda tentukan) harus mengulangi petunjuk ini dengan setiap orang yang baru bertobat di dalam satu atau dua hari setelah keputusan mereka untuk menerima Kristus. Apabila anda mempunyai satu kelas atau pelajaran Alkitab untuk orang-orang yang baru bertobat - daftarkan nama mereka untuk mengikuti kelas itu. Apabila tidak - tentukan seseorang (atau lakukanlah sendiri) untuk mengajar mereka minggu demi minggu dengan bahan dalam buku pegangan LATIHAN PARA JIWA BARU pada permulaan dari buku ini.

CATATAN: Kutipan-kutipan ayat Alkitab dalam bahan ini diambil dari Firman Allah Yang Hidup dan dipakai dengan izin.

Bab 1
Kehidupan Baru

Oleh Paul Collins

A. SUATU HIDUP BARU DIMULAI

Anda memulai suatu dimensi kehidupan yang benar-benar baru ketika anda menerima Yesus dalam kehidupan anda. Seseorang berkata, "Apabila anda menemukan Yesus Kristus, maka kehidupan menemukan anda!"

FAYH (Firman Allah Yang Hidup) mencatatnya dengan cara ini: "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!" (2 Kor 5:17-20 LAI). [Terjemahan bebas: "Apabila seseorang menjadi seorang Kristen, dia menjadi orang yang baru di dalamnya, dia tidak lagi orang yang sama seperti dulu Sebuah kehidupan baru telah dimulai"].

1. Apakah Artinya Untuk "Diselamatkan"?

Keselamatan bukanlah sesuatu yang anda lakukan, tetapi sesuatu yang Yesus lakukan ketika anda menerima Dia. Anda tak mungkin dapat menyelamatkan diri anda sendiri, persis seperti orang yang sedang tenggelam tak mungkin dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Ia memerlukan pertolongan seseorang. Ia akan selamat apabila ia menyerahkan seluruh kehidupannya pada si penyelamat itu.

Itulah apa yang Yesus telah lakukan untuk anda. Dia telah menyelamatkan anda dari kehidupan yang dipenuhi dosa, di bawah kendali setan, dan menuju jurang penghukuman Allah ... dan Dia telah menanamkan kaki anda dengan kuat pada tanah yang dikuasai Allah, Dia telah mengambil anda keluar dari cara-cara yang lama dan memberi anda kehidupan yang kekal.

Alkitab mengatakn bahwa Allah telah "melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan AnakNya yang kekasih, di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa" (Kol 1:13-14 tlb).

Sebuah transaksi kekal terjadi ketika Yesus mati di atas kayu salib. Dia telah menggantikan tempat anda dan saya di hadapan BapaNya. Penghakiman Allah yang benar telah mengatakan bahwa kita bersalah karena kita telah berbuat dosa ... tetapi kasihNya yang besar telah mengirim AnakNya untuk mengambil hukuman yang seharusnya ditimpakan atas kita.

Pada saat anda menerima Yesus di dalam kehidupan anda, pertukaran yang indah ini telah terjadi ... "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah" (2 Kor 5:21 tlb). [Terjemahan bebas dari bahasa Inggris: "Allah telah mengambil Kristus yang tidak berdosa, dan mencurahkan padaNya dosa-dosa kita. Kemudian sebagai gantinya Ia menuangkan kebaikan Allah kepada kita"].

Kini seluruh cara kehidupan baru terbentang di hadapan anda ... dan itu semua berada di sekitar orang yang sangat istimewa ... Yesus Kristus. Pada saat anda membuka kehidupan bagi Dia, anda memulai suatu kehidupan di bawah pengaturanNya.

2. Apa Artinya "Dilahirkan Kembali" ?

Aliktab mempunyai cara tersendiri untuk menggambarkan apa yang telah terjadi atas anda. Sesuatu yang disebut "dilahirkan di dalam Roh".

Sesorang laki-laki datang pada Yesus di suatu malam. Ia adalah seorang yang sangat saleh, tetapi hanya dengan memandang sekilas padanya Yesus mengetahui bahwa dia mempunyai suatu kekurangan hal yang paling penting di antara semuanya.

"Nikodemus", KataNya,"Engkau harus dilahirkan kembali!". Nikodemus yang malang. Dia tak pernah mendengarkan hal seperti itu. Dia merasa hal itu sangat sulit untuk dimengerti. Bagaimana mungkin ia memasuki kandungan ibunya dan dilahirkan kembali untuk kedua kalinya ? Kemudian Yesus menerangkan kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah."

"Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah kamu heran, karena Aku berkata kepadamu; Kamu harus dilahirkan kembali" (Yoh 3:5-7 tlb).

Yesus menggunakan kelahiran sebagai ilustrasi. Dia sedang menggambarkan pengalaman menjadi hidup bagi Allah di dalam alam Roh.

Seorang bayi tidak mempunyai pengetahuan atau hubungan dengan dunia luar sebelum dia dilahirkan, dan dengan cara yang sama itu setiap pribadi yang belum dilahirkan di dalam Roh Allah tidak mempunyai pengetahuan atau hubungan dengan Allah, dan dengan hal-hal yang menyangkut sorga dan kekekalan.

Sembilan bulan sebelum bayi dilahirkan ia hidup. Ia mempunyai semua potensi dari kehidupan, tetapi tanpa kemampuan untuk menggunakannya.

a. Seorang Bayi Mempunyai Mata - Tetapi Tak Dapat Melihat. Ada juga penglihatan-penglihatan yang di dalam masing-masing kita, masih tinggal mati menunggu untuk "dihidupkan kembali" oleh Roh dari Allah. Hal itu merupakan suatu kemampuan untuk mengerti hal-hal tentang Allah.

Bayangkan apabila dua bayi yang belum dilahirkan dapat berkomunikasi satu dengan yang lain, dan seorang berkata dengan yang lainnya, "Saya tidak percaya dengan apa yang saya dengar tentang kehidupan setelah kelahiran!"

Bagi kita hal itu kedengaran konyol ketika adanya hal-hal indah yang terbentang di hadapannya saat bayi itu dilahirkan ke dalam dunia ini. Tetapi hal yang sama persis terjadi juga di kehidupan kerohanian kita.

Alkitab menerangkannya sebagai berikut:

"Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara roahni" (1 Kor 2:14).

b. Seorang Bayi Mempunyai Telinga tetapi Ia Tak Dapat Mendengar. Seringkali sebelum Dia berkata pada kerumunan orang banyak itu, Yesus akan berteriak: "Barangsiapa yang mempunyai telinga ... hendaklah ia mendengar!"

Ada suatu kemampuan untuk mendengarkan Allah melalui telinga-telinga rohani. Allah selalu menginginkan untuk berhubungan dengan anda. Dia telah membuat anda hidup di dalam Roh agar anda dapat mendengar Dia !

c. Seorang Bayi Mempunyai sebuah Mulut Tetapi Tidak Dapat Berbicara. Seorang bayi juga mempunyai sebuah mulut dan mempunyai potensi untuk berbicara sebelum dia dilahirkan ... tetapi tidak mempunyai kemampuan berkomunikasi.

Allah menginginkan suatu hubungan dengan kita. Yaitu, Dia ingin terjalin suatu komunikasi ... untuk berbicara pada kita, dan bagi kita berbicara dengan Dia. Dan ini hanya mungkin apabila kita hidup secara rohani.

d. Seorang Bayi Mempunyai Paru-paru Namun Ia Tak Dapat Bernapas. Hal yang pertama ketika seorang bayi baru dilahirkan - adalah menangis. Ia mulai menghirup udara untuk pertama kalinya.

Alkitab menyebut Roh Allah sebagai "Napas kehidupan", dan apabila anda menerima Yesus - Allah "menghembuskan" RohNya di dalam anda dan anda "dilahirkan kembali".

e. Dicuci Pada Saat Kelahirannya. Kemudian, perawat akan mengambil bayi itu dan mencucinya. Pada saat kita dilahirkan secara rohani penyucian terjadi di dalam jiwa-jiwa kita. Semua kotoran dan noda yang telah terjadi selama hidup kita, lewat pikiran, perkataan, dan perbuatan di masa lalu, semua itu dicuci bersih oleh Roh Allah.

f. Diberi Pakaian Baru. Ingatlah akan waktu-waktu dimana seorang ibu menyiapkan pakaian-pakaian kecil untuk calon anggota keluarga yang baru iu. Alkitab mengatakan bahwa Allah memberikan pakaian pada anak-anak rohaniNya dengan pakaian-pakaian kebenaranNya (Yes 61:10).

g. Dirawat dan Diberi Makan. Rasul Petrus menulis pada orang-orang Kristen yang baru dan memberitahu mereka:

"Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan" (1 Ptr 2:2).

Anda akan bertumbuh di dalam iman dengan membaca Firman Allah, Alkitab ... itulah makanan rohani anda.

h. Diberi Nama Keluarga. Ketika anda dilahirkan di dalam Roh, anda akan jadi bagian keluarga Allah. Allah adalah Bapa anda yang mengasihi dan memelihara anda dan memperhatikan anda. Kini anda menyandang NamaNya, dan kemanapun anda pergi anda mewakili Dia.

3. Cara Pandang yang Baru

Sekarang anda berada di sini ... anda telah melangkah pada suatu dimensi yang baru dari kehidupan. Tiba-tiba anda melihat kehidupan di sekeliling anda dengan cara pandang yang baru.

Anda merasa begitu bersih di dalamnya, dan begitu penuh dengan sukacita yang Allah berikan pada anda, bahkan pohon-pohon dan bunga-bunga tampak lebih cerah. Anda melihat teman-teman anda ... bahkan musuh-musuh anda ... di dalam terang yang berbeda. Anda mengerti mengapa mereka kadang-kadang bertindak seperti yang mereka inginkan ... ternyata mereka juga memerlukan Yesus persis seperti anda pada waktu-waktu yang lampau.

Allah telah begitu baik terhadap anda. Sekarang, anda tidak lagi dipenuhi dengan pikiran-pikiran pementingan diri sendiri, anda ingin menolong sesama dan memberi mereka berkat yang sama seperti yang telah anda terima. Kehidupan jadi begitu indah. Itulah tepatnya apa yang Yesus katakan mengenai apa yang akan Dia lakukan. "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan" (Yoh 10:10).

4. Kesadaran yang Baru

Namun tidak hanya itu ! Anda menemukan bahwa kini anda mempunyai kesadaran yang baru tentang kenyataan-kenyataan yang kekal. Allah bukan lagi merupakan suatu pengaruh yang besar jauh di langit sana ... Dia adalah seorang pribadi yang nyata bagi anda. dia adalah seorang Bapa yang penuh kasih !

Yesus begitu nyata, anda dapat berbicara dengan Dia setiap hari, dan mendengar Dia berbicara pada anda dengan suaraNya yang begitu tenang jauh di dalam lubuk hati anda. Anda tidak akan merasa sendirian lagi. Yesus mengatakan "Aku menyertai engkau dan Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau" (Mat 28:30; Ibr 13:5).

Setiap hari, di dalam sisa umur hidup anda yang alamiah ini, anda akan makin menemukan bahwa Yesus itu semakin ajaib dalam hidup anda. Sungguh, di depan anda kini terhampar masa kehidupan yang penuh penemuan-penemuan yang menggembirakan dan menakjubkan.

5. Sebuah Peta dan Sebuah Buku Pegangan

Anda akan memerlukan sebuah peta dan sebuah buku pegangan untuk membantu anda ... dan Allah telah menyiapkan keduanya. Alkitab adalah PerkataanNya yang ditulis bagi anda. Alkitab itu merupakan suatu peta buat anda yang menceritakan dan menggambarkan semua hal yang telah dilakukan Yesus, yang sedang dilakukan, dan yang akan dilakukan. alkitab mengandung semua janji-janji yang indah dari Allah yang kini menjadi milik anda karena anda milikNya. Alkitab juga merupakan suatu buku pegangan bagi kehidupan, dimana di dalamnya terdapat petunjuk-petunjuk dan janji-janji dalam setiap aspek kehidupan dan masa depan anda.

Anda akan ingin terus menerus membacanya lebih daripada melakukan hal-hal yang lainnya. Apabila anda membaca, anda akan belajar keajaiban-keajaiban dari kasih Allah kepada anda. RencanaNya untuk kehidupan anda baik sekarang atau sampai pada kekekalan. Kini bagi anda mulai tersingkap kepenuhan dari hal-hal yang telah diberikan Yesus pada anda dan orang macam apa anda sekarang, karena anda kini adalah milikNya.

6. Seorang Teman dan Seorang Pembimbing

Seperti Allah telah memberikan pada kita sebuah Alkitab untuk menjadi peta yang membimbing kehidupan kita, Diapun telah memberi kita Roh Kudus untuk menjadi sahabat dan pembimbing tetap kita.

Pada saat anda mulai menjalani kehidupan baru itu, Roh Kudus membimbing setiap langkah anda.

PekerjaanNya adalah untuk memimpin pada seluruh kebenaran dan untuk menunjukkan sifat-sifat dari Allah pada kita ... tidak hanya menunjukkan pada kita seperti apa Allah itu, tetapi juga mengubah kita untuk menjadi sama dengan Dia.

Rencana Allah bagi kita adalah hidup bersama Dia selama-lamanya. Karena itu, tahun-tahun kehidupan yang diberikan pada kita di atas bumi ini supaya kita mengembangkan kemampuan untuk hidup dengan nyaman di suasana lingkunganNya yang penuh dengan kesucian, kemurnian, damai, sukacita dan kebenaran.

Pekerjaan Roh Kudus di dalam kita menyatakan tanda-tanda dari kelahiran baru, dan setelah itu memimpin agar kita dapat terus menerus tumbuh di dalam kehidupan kita yang baru itu. suatu ketika, seluruh orang Kristen akan benar-benar menjadi dewasa dan sempurna di hadapan Tuhan.

Beginilah Alkitab menggambarkan pekerjaan Roh Kudus di dalam kita:

"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak terselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambarNya, dalam kemuliaan yang semakin besar" (2 Kor 3;18 tlb).

7. Persekutuan yang Baru

Inilah saat yang paling tepat untuk bersukacita. Anda kini adalah bagian dari keluarga Allah ... keluarga dari kerajaan Semesta alam ! sebagai putra-putra dari Sang Raja ! Rasul Paulus mengambarkannya sebagai berikut:

"Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. Di dalam dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi Bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh" (Ef 2:19-22 tlb).

Alkitab menggunakan banyak ilustrasi untuk menggambarkan hubungan baru yang kita miliki dengan Allah dan keluarga rohani kita yang baru. Kita disebut "sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani, yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah" (1 Ptr 2:5), atau "seorang prajurit yang baik dari Yesus Kristus" (2 Tim 2:3-4), namun ilustrasi utama yang dipakai Allah adalah Tubuh.

"Dan segala sesuatu telah diletakkanNya di bawah kaki Kristus dan Dia telah diberikan kepada jemaat sebagai Kepala dari segala yang ada. Jemaat yang adalah tubuhNya, yaitu kepenuhan Dia ..." (Ef 1:22-23 tlb).

"Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Kamu semua adalah Tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya" (1 Kor 12:12, 27 tlb).

Sekarang anda telah menjadi bagian dari Tubuh rohani, dan seperti juga halnya setiap anggota tubuh jasmani anda begitu penting bagi anggota tubuh lain, maka andapun penting bagi semua anggota tubuh Kristus dan semua Pribadi Kristen itu penting juga bagi anda.

8. Jenis Sukacita yang Baru

Sukacita yang anda alami bukanlah akhir dari sukacita itu sendiri. Sukacita itu merupakan hasil dari hubungan anda dengan Allah melalui iman di dalam Yesus.

Anda telah menyadari bahwa keselamatan itu tidak disebabkan oleh apa yang anda lakukan, tetapi merupakan suatu karunia. Allah yang merencanakan dan memulai pengalaman anda untuk datang dan mengenal Dia.

Sama seperti telah anda pelajari bahwa sangatlah mustahil untuk mendapatkan keselamatan dengan usaha sendiri, demikian juga bahwa sangat mustahil untuk hidup sebagai seorang Kristen tanpa pertolongan dari pihak Allah.

Saat anda bergantung padaNya untuk pengampunan dosa-dosa anda, andapun akan bergantung padaNya untuk hidup di dalam kemenangan dan sukacita dari hari ke hari. Sukacita akan hadir terus menerus sebagai hasil dari hubungan dengan dan kebergantungan akan kuasa Roh Kudus.

Orang-orang Kristen di zaman yang lalu telah hidup dalam situasi yang sulit pada saat-saat tertentu, tetapi sejarah dan alkitab menyatakan dengan tegas bahwa orang percaya itu mengalami sukacita di dalam segala keadaan.

Rasul Paulus menuliskan di dalam Perjanjian Baru mengenai pengalaman ini:

"Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus."

"Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengaharapan akan menerima Kemuliaan Allah."

"Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan."

"Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada Kita" (Rm 5:1-5).

9. Akan Ada Pencobaan-pencobaan

Setiap orang akan dicobai, karena itu anda mengharapkannya. Anda akan menjadi lebih peka terhadap pencobaan dosa di sekeliling anda daripada waktu-waktu sebelumnya.

Bahkan Yesus dicobai saat Dia hidup ini 2000 tahun yang lalu. Tentunya Dia mempunyai pengalaman tentang pertempuran di dalam pikiranNya tentang peristiwa-peristiwa pencobaan.

Tetapi Alkitab menyebutkan secara jelas bahwa ketika Dia dicobai, Dia tidak pernah berbuat dosa. Dia telah merambah jalan-jalan itu terlebih dahulu bagi kita, sehingga jika kita mengikuti, dapat hidup dalam kemenangan dari hari ke hari.

Pencobaan adalah pekerjaan dari si iblis. Ia selalu ingin melecehkan pengalaman seseorang dengan Yesus, sebisa-bisanya. Rasul Yakobus membuat suatu pernyataan yang mengejutkan ketika dia menulis:

"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginan sendiri, karena dia diseret dan dipikat olehnya" (Yak 1:14).

Ada perbedaan yang penting antara pencobaan dan dosa itu sendiri. Kita semua dicobai, dan musuh biasanya mencari daerah yang paling lemah dari kehidupan kita sebagai sasarannya.

Namun demikian, pencobaan tidak menjadi dosa kecuali bila kita mulai menyukaiNya dan menerima pemikiran yang salah itu dalam hidup kita. Apabila suatu pemikiran yang jahat datang pada pikiran kita, penting untuk mengetahui bahwa permulaan dari pemikiran itu bukan dari diri anda sendiri, tetapi musuhlah yang memperkenalkan pencobaan itu dengan harapan anda mau menerimanya.

Pada saat inilah anda menentukan pilihannya - dengan menolak pencobaan itu dalam Nama Yesus. apabila anda melakukan hal ini, anda akan menemukan Roh Kudus yang telah siap untuk menolong anda dan memberikan anda kekuatan untuk melawan kejahatan.

Ada sebuah janji yang tertulis di dalam Yakobus 4:7; "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu".

Suatu hal yang penting yang harus kita ingat adalah untuk menjauhkan diri dari daerah-daerah, tempat-tempat dan orang-orang, yang nyata-nyata akan menyebabkan pencobaan yang terbesar. Anda sedang dalam keadaan bahaya untuk terbujuk oleh pencobaan.

Allah memberi anda janji yang indah, dan kemenangan akan selalu menjadi milik anda, apabila anda hidup di dalam bimbinganNya:

"namun ingatlah ini - Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan dosa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu."

"Pada waktu kamu dicobai, Ia akan memberikan kepadaMu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya" (1 Kor 10:13 tlb). [Terjemahan bebas: "Tetapi ingatlah ini - keinginan-keinginan yang keliru yang datang dalam kehidupan bukanlah suatu yang baru dan berbeda. Banyak orang telah menghadapi masalah-masalah yang sama sebelum kamu"].

"Dan tak ada suatu pencobaanpun yang tak dapat diatasi. Kamu dapat mengharapkan agar Allah tetap membuat pencobaan itu tidak begitu kuat sehingga kamu dapat berdiri terus melawannya, karena Ia telah berjanji mengenai hal ini dan Ia akan melakukanNya seperti apa yang telah dikatakannya."

"Dia akan menunjukkan kamu bagaimana untuk melepaskan diri dari kuasa pencobaan itu sehingga kamu dengan sabar dapat menanggungnya dan melawannya" (1 Kor 10:13 tlb).

B. SEKARANG - BERJALANLAH DENGAN ALLAH

Ketika anda bertobat anda sama sekali berbalik dari kehidupan anda yang lama. Sekarang anda tidak boleh tinggal diam di tempat terus menerus, tetapi mulailah berjalan dengan Allah.

Ini berarti hidup dari hari ke hari bersama dengan Dia dan dipimpin olehNya. Hal ini begitu sederhana dan menyenangkan. Tuhan Yesus Kristus berdiam dalam hatimu di dalam RohNya, tetapi Dia hanya akan mengendalikan bagian dari hidup anda yang diserahkan kepadaNya.

1. Serahkanlah Semuanya KepadaNya

Rasul Paulus menulis kepada orang-orang Kristen tentang hal ini:

"Karena itu saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."

"Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna". (Terjemahan bebas bahasa Inggris: "demikianlah saudara-saudaraku, aku meminta dengan sungguh-sungguh kepadamu untuk memberikan tubuhmu kepada Allah. Biarlah tubuh itu menjadi pengorbanan yang hidup, kudus - sesuatu yang dapat diterimaNya. Apabila kamu memikirkan apa yang Dia lakukan untukmu, adakah ini terlalu banyak untuk diminta ?"

"Janganlah meniru perbuatan dan kebiasaan dari dunia ini, tetapi jadilah seseorang yang baru dan berbeda dengan pembaharuan yang menyegarkan dalam apapun yang kamu lakukan dan pikirkan. Dan kamu akan belajar dari pengalamanmu sendiri bagaimana cara-cara yang sungguh memuaskan kamu" (Rm 12:1-2 tlb).

Karena Roh KudusNya sekarang berdiam dalam tubuhmu, satu-satunya cara untuk menyatakan kehidupanNya dan kasihNya ialah melalui seseorang yang sama sekali menyerah kepadaNya.

Janganlah mengharapkan Roh Kudus untuk mengubah "rumah hatimu", apabila anda menolak untuk membiarkan Dia memasuki semua ruangan. Saya tahu anda semua ingin meyakinkan diri sendiri bahwa anda telah menyerahkan segala sesuatu kepadaNya, karena itu ini ada suatu saran: Ambillah beberapa lembar kertas dan tulislah dalam tiap lembar itu uang yang anda miliki, mobilmu atau apapun harta milikmu, orang-orang yang anda kasihi dan yang terakhir dirimu sendiri.

Berdoalah dengan singkat di dalam doa itu adakan perjanjian pada Tuhan. Berikanlah semuanya kepadaNya - katakan "Inilah Tuhan, rekening bank saya, televisi saya, rumah saya. Saya serahkan semuanya kepadaMu".

Apabila anda menyerahkannya kepada Allah, anda menyerahkan untuk kehidupan dan sukacita dan kedamaian. Inilah yang berarti menjadi murid Yesus.

2. Berkomunikasi dengan Yesus

Kehidupan anda akan bertumbuh dan berkembang apabila anda berkomunikasi dengan Yesus. Rasul Paulus memberikan suatu nasehat yang baik dalam Filipi 4:6-8: terjemahan bebas "Janganlah hendaknya kamu kuatir akan apapun juga; tapi sebaliknya nyatakanlah segala hal keinginanmu kepada Allah di dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Jika kamu melakukannya kamu akan mengalami damai sejahtera Allah, yang jauh lebih menakjubkan daripada yang dapat dimengerti oleh manusia.

Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranMu dalam Kristus Yesus.

a. Kapan Saja, Dimana Saja. Berdoa hanyalah berarti berbicara dengan Allah. Anda dapat berbicara dengan Allah kapan saja ... di dalam bus, kereta api, mobil atau dimana saja. Namun, sungguh suatu yang indah untuk mempunyai tempat yang khusus tiap-tiap hari dimana anda menarik diri dan masuk ke dalam tempat yang rahasia bersama dengan Dia.

Berdiam dirilah dan dengarkanlah. Bawalah semua masalah dan permohonanmu ke dalam hadiratNya. Di sini ada suatu janji yang penting dari Allah yang diberikan untuk menguatkan anda;

"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu" (Mat 6:6 tlb).

b. Temukanlah Seorang Sahabat Doa. "Dan lagi aku berkata kepadamu: jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh BapaKu yang di sorga" (Mat 18:19).

Ini adalah janji yang khusus untuk dua orang manapun yang mau bersepakat untuk berdoa di dalam kesatuan dan iman bersama-sama. Dengan jalan ini anda dapat saling memberi semangat satu dengan yang lain untuk percaya dan bersikap positif di dalam iman. Hal ini akan menambah kekuasaan ekstra bagi kehidupan anda.

Doa semacam ini jangkauannya tak terbatas. Di dalam janjiNya Allah berkata apabila engkau meminta APAPUN ! Begitu indah kemungkinan yang akan terjadi ! Allah akan melakukanNya dari sorga. Betapa besar pengalaman untuk bersatu dengan kekuatan yang ada di sorga dan melihat mujizat-mujizat terjadi dalam kehidupan seseorang dan keadaan di sekelilingNya.

Di dalam Perjanjian Lama dari Alkitab ada sebuah pertanyaan : "Adakah sesuatu apapun yang mustahil untukku?" (Yer 32:27).

Jawabannya adalah Tidak !

c. Bergabung Dengan Orang Percaya. Juga pastikan anda mengunjugi kebaktian-kebaktian doa dan bergabung bersama lain dalam keluarga Allah untuk berdoa. Hal-hal yang besar akan dicapai di dunia ini melalui doa-doa di dalam gereja.

Jadilah bagian dari mereka.

3. Taatlah pada Roh Kudus

"Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" (Flp 4:8 tlb)

Ini adalah nasehat yang baik. Jika anda mencari Tuhan setiap hari untuk bimbingannya di dalam cara hidup anda yang dari apa yang Allah bicarakan melalui FirmanNya pada saat anda membacanya.

Suatu keyakinan dari dalam akan tumbuh di dalam hati anda akan benar tidaknya hal. Taatilah keyakinan ini karena dengan cara inilah anda belajar untuk dipimpin sesuai kehendakNya.

Ada banyak suara di dalam dunia ini, tetapi suara dari Roh Kudus tak pernah meminta anda untuk melakukan sesuatu yang berdosa atau sesuatu yang menyakitkan hati orang lain, dan tak pernah meminta anda untuk melakukan sesuatu yang berlawanan dengan yang tertulis dalam Alkitab.

Anda harus mengharapkan bahwa suatu saat akan ada orang yang mengecewakan anda, tetapi janganlah putus asa. Allah tetap sama, dan sifatNya sangat dapat dipercaya.

Apabila anda menghadapi suatu keputusan atau pilihan di antara dua cara, pilihlah selalu untuk menempuh jalan rohani yang lebih tinggi - jalan yang lebih baik, lebih murni, yang lebih jujur dan penuh dengan kemurahan. Apabila masih ada keragu-raguan tentang sesuatu, mungkin hal itu tidak benar untuk anda lakukan.

4. Bacalah Alkitab Setiap Hari

Alkitab adalah buku anda yang paling menggairahkan. Buku ini adalah buku terlaris di dunia. Di dalam buku itu (terdiri dari 66 buku) terdapat pikiran-pikiran Allah tentang segala sesuatu yang kita hadapi. Apabila anda membaca Firman Allah, anda akan menemukan, anda akan ditantang untuk berubah. Apabila anda menemukan suatu daerah di dalam kehidupan anda yang berlawanan dengan cara Allah - maka anda mempunyai keinginan untuk berubah.

Ini akan menambah sukacita di dalam hidup anda. Membaca Alkitab seperti pada saat kita sedang mandi ... akan memberi kita suatu perasaan bersih dan segar.

Pemazmur menuliskannya seperti di bawah ini:

"Dalam hatiku aku menyimpan janjiMu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau" (Mzm 119:11 tlb).

Melalui firmanNya kita hidup bersama dengan Allah dan kita mendapatkan kekuatan dan otoritas untuk menantang dan mengalahkan pencobaan dari setan. Di dalam Efesus 6:7 kita diberitahu bahwa pedang dari Roh adalah Firman Tuhan.

Putuskanlah bahwa anda akan membaca Firman Tuhan setiap hari. Mulailah membaca Perjanjian Baru. Berdoalah dan mintalah agar Allah bebricara pada anda saat anda membacanya.

Sangat baik untuk mempunyai sebuah catatan atau buku harian untuk menuliskan pelajaran-pelajaran yang penting dan hal-hal yang penting yang anda dapatkan ketika anda membacanya.

Juga catatlah hal-hal yang Allah minta anda lakukan. Akan ada suatu sukacita yang besar dalam mentaati semua perintahNya, karena ketaatan akan menghasilkan kehidupan dan karakter Allah dalam kita.

5. Temukanlah Sebuah Rumah Rohani

Sangat penting untuk menemukan sebuah rumah rohani di mana anda dapat menerima pengarahan dan persekutuan dan juga untuk membantu anda dalam pertumbuhan dan pemahaman.

Anda perlu untuk menemukan seorang gembala (yang kadang-kadang disebut juga pendeta, atau penatua, atau hamba Tuhan) ... seorang yang dapat anda teladani dan mempercayakan hidup anda, yang akan menjadi bapa rohani anda.

Hargailah dan setialah pada orang tersebut dan perbolehkanlah dia membimbing anda. Apabila anda menemukan ada daerah-daerah dalam hidup anda yang tak dapat anda menangkan sendirian, mintalah tolong pada gembala anda.

Nasehat dan doanya akan menolong anda. Ingatlah Allah menginginkan anda untuk benar-benar merdeka.

Yaesus berkata: "Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka" (Yoh 8:36).

6. Dukunglah Pekerjaan Allah

Allah sangat menginginkan anda hidup makmur dan memenuhi semua kebutuhan anda.

Satu hal yang akan anda lakukan sekarang ialah hormatilah Allah dengan memberikan uang dan waktu untuk mendukung pekerjaan Allah. Ini adalah bagian dari penyembahan kita dan pertolongan untuk membesarkan KerajaanNya. dengan cara ini, orang lain boleh mendapatkan kesempatan seperti yang telah anda dapatkan, untuk mendengar kabar baik (Injil).

Kebiasaan yang baik yang Allah tanamkan adalah: Bawalah perpuluhan dari tiap hasilmu pada saat engkau mendapat uang dan sisihkanlah untuk pekerjaan Allah.

Bawalah perpuluhan ini pada rumah rohani anda dan persembahkanlah di dalam penyembahan pada Tuhan bersama dengan semua orang beriman.

Inilah cara anda menyatakan kasih dan ucapan syukur pada Allah untuk segala sesuatu yang telah Dia lakukan bagi anda.

7. Karunia-karunia Pelayanan untuk Menolong Anda

Allah telah memberikan karunia-pelayanan khusus untuk gerejaNya seperti halnya para pengajar dan guru-guru. Mereka disebut dengan nama berbeda-beda misalnya: Rasul-rasul, Nabi-nabi, Para Penginjil, Para Gembala dan Guru-guru.

Anda akan belajar untuk membedakan kelima karunia pelayanan ini apabila anda ikut bekerja sama di dalam kehidupan masyarakat Kristen. Mereka adalah pemberian Allah untuk menolong anda. Anda dapat membaca tentang hal tersebut di dalam Efesus 4:11-13.

8. Beritakanlah pada Orang lain Tentang Yesus

Pastikan bahwa anda akan berbagi kehidupan yang baru dengan orang-orang lain. Ini dapat saja membawa kesalah pahaman atau bahkan penganiayaan. Tetapi Allah akan memberikan anda hikmat dalam bagaimna membagikan Injil kepada orang-orang.

Ingatlah, mereka sangat membutuhkan Yesus. Berdoalah bagi mereka dan sadari bahwa Roh Allah sedang memakai kata-kata anda untuk bekerja dalam hati mereka - sekalipun kenyataannya membuktikan hal yang sangat berbeda.

Anda adalah bagian dari pasukan kesaksian yang penuh kuasa di seluruh dunia ini. Saat ini ada jutaan orang telah berbalik pada Kristus dan Dia ingin anda mempunyai sukacita dari memenangkan seseorang bagi Dia juga.

Betapa hebatnya kehidupan anda sekarang! Nikmatilah kehidupan baru itu, dan nikmatilah Tuhan.

Allah memberkati anda, dan selamat datang di dalam keluarga Allah.

C. KESIMPULAN

Ingatlah:

Bab 2
Baptisan Air - Bagian I
Oleh Graham Truscott

Pendahuluan

"Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan" (Mrk 16:16).

Setelah pertobatan dan menerima Kristus sebagai Juruselamat kita, langkah berikutnya di dalam kehidupan kekristenan ialah baptisan air. Kita harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh bahwa baptisan air adalah perintah Allah: "Hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis" (Kis 2:38).

Baptisan air bukanlah sesuatu yang tentangnya kita dapat menyenangkan hati kita sendiri. Sangatlah penting bagi setiap orang beriman di dalam Kristus untuk mentaati perintah dari Firman Allah mengenai baptisan air. Dan juga penting untuk mentaatinya secara alkitabiah. Yesus berkata: "Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku" (Yoh 14:21).

Alkitab menceritakan pada kita bahwa di dalam buku 1 Samuel bahwa raja Saul ingin menyenangkan hati Tuhan dengan pengorbanan-pengorbanan binatang, tetapi ia telah tidak taat pada perintah Allah. Tuhan berbicara kepada dia melalui hambaNya Samuel: "Tetapi jawab Samuel, `Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan ? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik daripada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik daripada lemak domba-domba jantan"' (1 Sam 15:22).

Kata-kata ini datang sebagai suatu peringatan pada kita hari ini. Anda mungkin mau dan rela untuk melayani banyak hal bagi Tuhan. Mungkin anda siap untuk melakukan banyak pekerjan-pekerjaan baik yang lainnya. Anda mungkin mencoba untuk melayani Tuhan dengan berbagai cara seperti Saul.

Tapi apabila anda tidak siap untuk mentaati perintah Allah untuk "Dibaptiskan" dengan cara Alkitabiah, maka Tuhan tidak akan menerima semua pelayanan dan pengorbanan anda itu.

Kita melihat betapa mutlak perlunya mentaati perintah Allah "dibaptiskan" dengan cara Alkitabiah ketika kita melihat bahwa Yesus "menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya" (Ibr 5:9).

Dalam terang dari peringatan yang sungguh-sungguh ini, marilah kita memeriksa Firman Allah, dan melihat apakah yang dikatakanNya tentang baptisan air.

Biasanya ada lima pertanyaan yang dipertanyakan tentang baptisan air:

Perintah-perintah Allah mengenai baptisan air sangat berbeda dengan tradisi-tradisi manusia.

Karena itu harus benar-benar kita memikirkan akan peringatan yang diberikan Tuhan Yesus kepada mereka yang "melakukan demi adat istiadatmu sendiri [peraturan-peraturan yang diturunkan oleh nenek moyangmu] ... Firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku" (Mat 15:6 amp).

A. SIAPA YANG SEHARUSNYA DIBAPTISKAN ?

Sebelum Ia naik ke sorga, Tuhan Yesus Kristus memerintahkan murid-muridNya:

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum" (Mrk 16:15-16).

Di sini kita melihat bahwa perintah Tuhan Yesus itu sangat sederhana dan jelas. Hanya mereka yang telah menjadi orang percaya sejati dengan cara menaruh iman mereka di dalam Kristus yang harus dibaptiskan. Kemudian, jelas juga bahwa mereka yang dibaptis itu haruslah cukup dewasa untuk dapat mengambil keputusan secara pribadi mengenai Kristus.

Beberapa anak-anak menerima Kristus pada usia yang masih sangat muda. Apabila mereka telah mempunyai iman yang kokoh di dalam Kristus, merekapun telah siap untuk dibaptiskan.

Alkitab menunjukkan adanya suatu "usia yang dapat dipertanggung jawabkan". Usia di saat dimana seorang anak mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. "Sebab sebelum anak itu tahu menolak yang jahat dan memilih yang baik ..." (Yes 7:16 niv). Sebelum tiba usia itu, maka anak-anak dari orang percaya selamat dan aman oleh karena iman dari orang tua mereka.

"... andai kata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus" (1 Kor 7:14b niv).

Lagi, dalam Matius 28:19-20, Yesus memerintahkan murid-muridNya: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-muridKu dan baptiskanlah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman".

Di sinipun kata-kata itu sangat jelas. Hanya mereka yang telah menjadi murid dengan cara memilih untuk mengikut Tuhan Yesus Kristus, dan pengajaran-pengajaranNya, yang harus dibaptiskan.

Sekarang Yesus mengatakan persyaratan-persyaratan untuk menjadi murid ialah sebagai berikut: "Jikalau seorang datang kepadaKu dan ia tidak membenci bapanya, ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki dan perempuan [perbandingan antara kasih kepada mereka dan kasih kepadaKu], bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi muridKu. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak dapat menjadi muridKu" (Luk 14:26-27 amp).

Demikianlah kita melihat bahwa seseorang yang akan dibaptiskan haruslah merupakan murid dari Yesus Kristus. Seorang murid adalah seorang yang telah memilih untuk menjadikan Kristus sebagai kasih yang terutama di dalam kehidupannya. Setiap orang yang belum melakukan hal ini "tidak dapat menjadi muridKu" kata Yesus.

Dan apabila mereka tak dapat menjadi muridNya, mereka tidak dapat dibaptis. Sangat sederhana sekali.

"Dibaptiskan": Siapa ? Mereka yang telah menempatkan iman pribadi mereka di dalam Tuhan Yesus Kristus. Mereka yang telah mengambil keputusan sendiri untuk menjadi muridNya dan mengikutiNya.

Tidak ada otoritas di dalam Alkitab untuk membaptis seseorang kecuali mereka yang telah bertobat dari dosa-dosa mereka dan telah mengambil keputusan sendiri secara pribadi untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka dan mengikut Dia.

Kita tak dapat mentaati perintah yang kedua - "Dibaptiskan" - kecuali jika kita telah mentaati perintah yang pertama - "Bertobat". Bahkan mereka yang lahir dalam keluarga Kristen harus benar-benar bertobat, dan harus hidup di dalam iman dalam Kristus.

1. Contoh-contoh Di Dalam Alkitab

Selama pelayanan dari pengikut-pengikut Kristus, hanya mereka yang benar-benar bertobat dan percaya dan menerima Kristus dalam hati mereka yang dibaptiskan.

a. Pada Hari Pentakosta. "Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain, `Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara ?'"

"Jawab Petrus kepada mereka: `Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus."

"Orang-orang yang menerima perkatannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa" (Kis 2:37,38,41).

Perhatikan bahwa mereka yang menerima firman dan mentaati perintah untuk bertobat itulah yang dibaptiskan.

b. Orang-orang Kristen yang Baru di Samaria. "Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang kerajaan Allah dan nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptiskan, baik laki-laki maupun perempuan [ tidak disebutkan anak-anak]" (Kis 8:12).

Ketika Filipus memberitakan tentang Kristus di Samaria, dan mendemonstrasikan kuasa Allah yang ajaib lewat tanda-tanda kesembuhan dan tanda-tanda ajaib, ada banyak orang laki-laki dan perempuan yang hadir. Kita membaca: "Ketika mereka percaya ... mereka dibaptiskan, baik laki-laki maupun perempuan."

c. Sida-sida dari Ethiopia. "Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu" (Yes 53:7-8), ia memberitakan kabar baik tentang Yesus kepadanya.

"Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air, lalu kata sida-sida itu: `Lihat, di situ ada air, apakah halangannya, jika aku dibaptis?' Sahut Filipus `Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh'. Jawabnya: `Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah'.

"Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membatis dia" (Kis 8:35-38).

Baptisan air untuk orang-orang beriman adalah bagian yang penting dari "kabar baik tentang Yesus". Jika tidak, maka sida-sida itu tidak minta untuk dibaptiskan.

Kata-kata penginjil Filipus pada sida-sida itu sangat jelas: `Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh [dibaptiskan]". Persyaratan ini tidak akan pernah berubah.

d. Saulus dari Tarsus (Rasul Paulus). "Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tanganya ke atas Saulus, katanya: `Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus'.

"Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis" (Kis 9:17-18).

Kita telah memperhatikan, di perjalanan ke Damsyik, Saulus bertobat dari dosa-dosanya, dan memanggil Yesus "Tuhan". Ananias digambarkan sebagai "murid" (Kis 9:10). Ananias menyebut Saul sebagai "saudara Saul", karena melalui iman pribadi di dalam Kristus, Saul telah menjadi saudaranya di dalam Tuhan. Begitulah seorang yang kemudian menjadi rasul Paulus dibaptiskan di dalam air sebagai orang beriman.

e. Kornelius dan Teman-temannya. "`Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?' lalu ia menyururuh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus" (Kis 10:47-48).

Seperti kita ketahui di dalam pelajaran kita tentang pertobatan, Kornelius bersama teman-temannya yang pertama kali percaya dan bertobat (Kis 11:17-18). Kemudian mereka menerima karunia Roh Kudus. Perhatikan bahwa mereka yang menerima Roh Kudus, sama seperti 120 murid di dalam Kisah Para Rasul 2, dibaptiskan di dalam air.

f. Orang-orang Korintus. "Dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis" (Kis 18:8).

Tidak ada kesempatan untuk berdebat: pertama mereka percaya; sesudah itu, mereka dibaptis.

g. Murid-murid di Efesus. "Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid ... mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus" (Kis 19:1,5).

Kita melihat bahwa murid-murid di Efesus ini adalah pengikut-pengikut yang sungguh-sungguh dari Tuhan Yesus. Dan contoh-contoh kehidupan mereka, sama seperti yang lain, menunjukkan bahwa semua baptisan di dalam air secara alkitabiah itu dilakukan setelah pertobatan dan iman. Tak ada satu otoritas pun di dalam Alkitab untuk baptisan bagi mereka yang belum bertobat dari dosa-dosa mereka atau yang belum menerima Yesus Kristus dalam kehidupan mereka.

"Kitab Suci tidak dapat dibatalkan" (Yoh 10:35). Di dalam semua kejadian-kejadian dari baptisan air di atas, mereka yang dibaptiskan adalah mereka yang telah lebih dahulu bertobat dari dosa-dosa dan percaya di dalam nama Yesus Kristus

Ada empat contoh lagi tentang baptisan air di dalam Alkitab. Kita akan menunjukkan sekarang bagaimana kejadian-kejadian di bawah ini juga mengajar bahwa perintah Tuhan untuk "dibaptiskan" itu harus ditaati oleh mereka yang telah lebih dahulu bertobat dan percaya di dalam Dia.

2. Baptisan-baptisan Keluarga

Ada empat bacaan di dalam Alkitab tentang baptisan-baptisan keluarga. Kita sekarang sedang membicarakan pokok bahasan tentang baptisan keluarga di dalam terang Alkitab:

a. Keluarga Stefanus. "Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya" (1 Kor 1:16). "Saudara-saudara, kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama kali bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus" (1 Kor 16:15).

Dengan membaca dua ayat ini bersama-sama, kita mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang baptisan dari keluarga Stefanus.

Bacaan yang pertama menceritakan pada kita bahwa hanya Stefanus bersama keluarganya dibaptiskan oleh Rasul Paulus.

Tetapi di dalam ayat yang kedua, kita mempelajari bahwa seisi keluarga adalah "petobat" - berarti bahwa mereka telah bertobat dan berbalik kepada Kristus. Kata-kata "mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus" menunjukkan dua hal tentang keluarganya ini:

Karena mereka semua telah mengabdikan diri di dalam Kristus, Paulus membaptiskan mereka dalam air.

Para ahli-ahli Alkitab menyetujui bahwa kata "seisi keluarga" di dalam Perjanjian Baru pada masa itu meliputi orang-orang yang menumpang dan para pelayan. Sungguh, setiap dari mereka itu menanggapi petunjuk-petunjuk dari para rasul - "bertobat", "dibaptiskan", "menerima Roh Kudus" - meneguhkan hal ini: ketiga pengalaman ini adalah untuk orang-orang yang menerima petunjuk, mengerti Injil, bertobat, dan beriman.

b. Kepala Penjara dan Seisi Rumahnya. "Jawab mereka,'Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.'"

"Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya."

"Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis."

"Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah" (Kis 16:31-34).

Jelaslah bahwa seluruh keluarga kepala penjara itu bergegas menuju ke sel penjara ketika mereka merasa adanya gempa yang telah membebaskan para narapidana.

Paulus dan temannya Silas, memberitakan Injil pada mereka semua - di sana di dalam sel penjara. Mereka semua mendengar Firman Tuhan.

Dan karena mereka semua percaya, mereka semua memberi diri dibaptis. Begitulah semua keluarga dari kepala penjara itu mendengar dan percaya Firman Allah.

Karena itu, mereka semua dibaptiskan sebagai orang-orang beriman, dan semua bersukacita di dalam kesukaan dari keselamatan yang baru mereka temukan.

Sekali lagi kemudian, kita melihat bahwa inilah baptisan bagi orang yang percaya.

c. Baptisan dari Seisi Rumah Kristus. "Tetapi Kristus, kepala rumah ibadah itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis" (Kis 18:8).

Orang yang terkemuka ini percaya pada Tuhan bersama dengan seluruh anggota keluarganya. Maka, mereka semua dikatakan mengalami baptisan orang beriman. Orang-orang Korintus lainnya yang percaya dibaptis dalam air dengan cara yang serupa.

d. Seisi Rumah Lydia. "Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lydia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah."

"Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan Paulus. Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya `Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku'. Ia mendesak sampai kami menerimanya" (Kis 16:14-15).

Hati Lidia terbuka untuk Injil, dan untuk Tuhan Yesus. Ia menjadi orang percaya yang setia dan dibaptiskan.

Lewat kekuatan dan otoritas dari data di atas, ditambah dengan Lidia sendiri, akhirnya kita menyimpulkan: Apakah itu isi keluarga Lidia atau keluarga yang lain, setiap anggota keluarga harus benar-benar bertobat dari dosa-dosanya percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus dan InjilNya sebagai suatu pengalaman pribadi, sebelum seluruh anggota keluarga itu dapat dibaptiskan.

Sekarang kita dapat melihat dari tiap-tiap kejadian mengenai baptisan air dalam Perjanjian Baru. Kebenaran memancar dari kesebelas contoh-contoh tadi. Perintah untuk "Dibaptiskan" ialah bagi mereka yang mempunyai iman, pribadi dalam Kabar Baik tentang Keselamatan melalui Kristus dan telah menerima Dia sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

"Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan" (Kol 2:12).

B. BAGAIMANA KITA SEHARUSNYA DIBAPTISKAN?

Sekarang kita telah diteguhkan dengan jawaban dari Alkitab untuk pertanyaan "Siapa yang harus dibaptiskan?" Allah menjawab kita dengan keras dan jelas dari FirmanNya. Calon untuk baptisan air harus seorang yang bertobat, dan telah mempunyai pengalaman keselamatan pribadi keselamatan melalui Kristus.

Pertanyaan berikutnya adalah "BAGAIMANA kita seharusnya dibaptiskan?" Kalau kita benar-benar merindukan untuk mendirikan dasar yang baik, dan kuat bagi kehidupan kristen kita, sangat penting untuk menemukan jawaban yang benar.

Di dalam bahasa Yunani, bahasa yang dipakai untuk menulis Perjanjian Baru, kata dari baptisan adalah baptizo, yang diambil dari bapto, yang berarti "dibenamkan", "dicelup", "ditenggelamkan".

Contohnya, kata bapto dipakai di antara orang Yunani untuk menerangkan bagaimana seseorang itu memberi warna sebuah baju. Apabila sepotong kain akan diberi warna, maka kain itu dicelupkan dalam cairan yang berwarna sehingga berubah serupa dengan warna dari zat cair itu.

Contoh yang lain tentang pemakaian kata ini adalah mengambil air dengan cara memasukkan sebuah gayung ke dalam tempat yang lain. Gayung yang dipakai untuk mengambil air itu dicelupkan sampai ke bawah air dari tempat yang lebih besar.

Sangat penting bahwa Gereja Yunani Kuno telah menyimpan kata "baptizo" ini dalam bahasa liturgi mereka sejak permulaan, dan selalu mengerti bahwa baptizo tidak mempunyai arti lain kecali mencelup ke dalam air.

Sampai pada hari ini, Gereja-gereja Yunani membaptis dengan cara menenggelamkan di dalam air. Kita boleh diyakinkan bahwa orang-orang Yunani mengerti akan arti dari bahasa mereka sendiri !

1. Metode Alkitabiah Tentang Baptisan

Karena kata-kata dalam Alkitab berarti "mencelupkan", "Menenggelamkan", "memasukkan ke dalam", kita seharusnya juga mengharapkan menemukan hal ini pada baptisan yang dilakukan di dalam Alkitab. Dan inilah tepatnya apa yang kita temukan.

a. Yohanes Pembaptis. "Maka datanglah kepadanya [Yohanes Pembaptis] penduduk dari Yerusalem, dari seluruh Yudea dan dari seluruh daerah sekitar Yordan. Lalu sambil mengaku dosanya mereka dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan" (Mat 3:5-6).

Alkitab mengajar bahwa baik baptisan Yohanes dan baptisan Tuhan Yesus sendiri memilih suatu tempat dimana banyak air, di sanalah mereka melakukan baptisan itu: "Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-muridNya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis. Akan tetapi Yohanes pun membaptis juga di Ainon, dekat Salim, sebab di situ banyak air, dan orang-orang datang ke situ untuk dibaptis" (Yoh 3:22-23).

Ainon berarti "mata-mata air" atau "sumber-sumber air". Anda dapat pergi ke sana hari ini dan masih dapat melihat begitu banyak air. Petunjuk lain di dalam Yohanes 3:23 adalah "karena di sana banyak kolam-kolam dan aliran-aliran air (terjemahan Weymouth). "Banyak air" merupakan faktor penting, karena mereka membaptiskan dengan cara menenggelamkan calon itu ke dalam air.

b. Baptisan Kristus. "Pada waktu itu datanglah Yesus dari Nazaret di tanah Galilea, dan Ia dibaptis di sungai Yordan oleh Yohanes. Pada saat Ia keluar dari air, Ia melihat langit terkoyak ..." (Mrk 1:9-10).

Tuhan kita Yesus dibaptiskan di dalam air, dan keluar dari dalam air. Dia datang "dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejakNya" (1 Ptr 2:21). Sudahkah anda mengikuti teladanNya? Sudahkah anda dibaptiskan di dalam air, dan keluar dari dalam air?

c. Sida-sida Dari Etiopia. "Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita" (Kis 8:38-39).

Mengapa Alkitab mengatakan "mereka keluar dari air"? Karena kata "baptis" berarti dicelupkan di bawah, dan Perjanjian Baru tidak mempunyai cara yang lain tentang baptisan.

2. Suatu Penguburan dan Kebangkitan

Alkitab mengajarkan bahwa baptisan adalah suatu penguburan. Calon orang beriman itu benar-benar dikuburkan di dalam air:

"Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam kematianNya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian" (Rm 6:3-4).

"Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan" (Kol 2:12).

Kita akan membahas dengan segera tentang pentingnya hal ini secara rohani. Di sini kita memperhatikan bahwa semua yang telah dibaptiskan itu dikuburkan di dalam air, sama seperti Kristus dikuburkan di dalam tanah. Alkitab juga mengajarkan bahwa baptisan adalah kebangkitan untuk kehidupan yang baru:

"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru" (Rm 6:4).

"... baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati" (Kol 2:12).

"Kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus" (Kol 3:1).

Di dalam baptisan air, setelah calon itu dikuburkan, dia dibangkitkan dari dalam air. Baptisan air adalah sebuah penguburan dan suatu kebangkitan.

"BAGAIMANA seharusnya kita dibaptiskan?" Hanya ada satu cara: di dalam air. Alkitab tak mengajar kita dengan cara yang lain.

C. DI MANA KITA SEHARUSNYA DIBAPTISKAN?

Dari pelajaran kita tentang "BAGAIMANA kita seharusnya dibaptiskan?" jawaban pada pertanyaan kita yang ketiga sangatlah jelas. "DI MANA kita seharusnya dibaptiskan?"

Alkitab mengatakan bahwa mereka membaptiskan di dalam air di mana ada banyak air. Baptiskan di dalam laut, dalam sungai di aliran-aliran air, di kolam-kolam, sumber-sumber air dan sebuah bak air. Apabila mungkin, baptiskanlah di udara terbuka seperti yang tertulis dalam Alkitab, sebagai suatu kesaksian untuk umum.

Namun, beberapa gereja telah mempunyai sebuah tempat permandian air yang cukup dalam yang disebut "tempat baptisan", di dalam bangunan gereja itu. Untuk mengikuti pola dari Alkitab, dianjurkan tempat itu harus menjadi tempat di mana seseorang dapat dikuburkan dan dibangkitkan kembali - suatu tempat di mana ada banyak air.

Bab 3
Baptisan Air - Bagian II

"Demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah" (Mat 3:15).

A. MENGAPA KITA HARUS DIBAPTISKAN?

MENGAPA kita harus dibaptiskan ? Karena Tuhan Yesus yang memerintahkanNya. Karena hal itu merupakan langkah kedua dari petunjuk para rasul di atas nama kita ingin membangun hidup kita sekalian sebagai orang beriman.

Selanjutnya, baptisan air mempunyai pengertian rohani yang lebih dalam. Amat banyak buku dapat ditulis mengenai makna rohani dari baptisan. Tapi akan membicarakan aspek-aspek yang paling penting dari baptisan air.

1. Hati Nurani yang Murni

"Ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, dimana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu."

"Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan - maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan jawaban hati nurani yang baik kepada Allah oleh kebangkitan Yesus Kristus" (1 Ptr 3:20,21 smf).

Kisah di atas adalah fakta sejarah dan Alkitab, bahwa oleh karena dosa manusia, Allah menutupi bumi ini dengan banjir air, dan hanya menyelamatkan Nuh dan keluarganya yang ada di dalam bahtera. Seluruh bumi tertutupi dengan air. Alkitab mengatakan halini "menggambarkan kiasan" suatu baptisan.

Bagaimana baptisan dalam air itu "merupakan jawaban pada Allah untuk hati nurani yang murni?" Itu berarti Allah sedang menanyakan apakah hati nurani kita itu murini/bersih. Alkitab mengatakan,"Betapa lebihnya darah Kristus, ... akan menyucikan hati nurani kita" (Ibr 9:14).

Apabila hati nurani anda yang penuh dosa itu telah dicuci oleh darah Kristus dan dimurnikan, anda tidak perlu lagi merasa malu atau bersalah datang ke hadirat Allah. Sebab hati nurani anda murni. Karena itu di dalam baptisan anda meneguhkan kepada Allah - sebagai jawaban - bahwa hati nurani anda telah disucikan oleh darah Kristus dan sekarang hati nurani itu murni. Puji Tuhan !

2. Suatu Kesaksian Bagi Umum (orang banyak)

"Dibaptis dalam kematianNya" (Rm 6:3).

Setiap kali seseorang dibaptiskan secara alkitabiah, mereka sedang memberi kesaksian pada dunia bahwa Putera Allah (Yesus Kristus) telah disalibkan di atas salib, menumpahkan darahNya dan mati untuk dosa-dosa mereka.

Tubuh matiNya diletakkan di dalam kuburan. Tetapi Dia tidak tetap tinggal di sana. Setelah tiga hari Dia bangkit dari kuburNya, berkemenangan atas dosa dan kematian.

Setiap kali seorang percaya dibaptiskan, menyatakan pengakuan iman kepadaNya, kesaksian secara umum diberikan mengenai fakta yang mulia ini:

"Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru" (Rm 6:4).

3. Menguburkan "Manusia Yang Lama"

Seringkali dikatakan bahwa "Baptisan adalah kesaksian lahiriah (terlihat dari luar) tentang pengalaman yang di dalam". Memang benar. Tetapi sebenarnya lebih dari itu !

Baptisan adalah suatu pengalaman juga ! Dari pelajaran dalam Roma 6 dan Kolose 2, kita melihat bahwa baptisan air adalah suatu penyamaan dari seorang percaya yang begitu mendalam dan indah dengan Tuhan Yesus di dalam kematianNya, penguburanNyadan kebangkitanNya, pada saat baptisan air itu dilakukan:

"Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa" (Rm 6:6,7,14).

"Karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati" (Kol 2:12).

Kata-kata indah apakah yang dapat menceritakan tentang kelepasan yang begitu mulia yang kita dapatkan lewat salib Kristus! Dibebaskan dari pergumulan! Dibebaskan dari dosa! Dibebaskan dari penuduhan, kesalahan dan ketakutan. Dosa dipakukan di atas salib. Manusia lama dikuburkan. Kita sendiri dibangkitkan di dalam kehidupan yang baru. Ini adalah pengalaman yang di dalam bagi mereka yang mengikuti Tuhan mreka melalui baptisan air.

4. Pernyataan dari Kemenangan

"Dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan ..."

"Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenanganNya atas mereka" (Kol 2:12,15).

Di dalam baptisan air secara Alkitabiah, seorang percaya dengan pasti telah meletakkan dasar yang bagus dan kuat !

Baptisan air memberi kesaksian di hadapan setan bersama-sama dengan semua roh jahatnya, bahwa Tuhan Yesus telah menang atas mereka semua lewat salibNya. Baptisan air menyatakan bahwa Yesus telah melepaskan orang percaya dari kerajaan dan kuasa setan. Haleluyah !

5. Pengakuan Iman

"Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di sorga" (Mat 10:32,33).

Perjanjian Baru mengajar kita bahwa cara pertama bagi orang yang baru percaya untuk mengakui iman mereka yang baru dalam Kristus kepada masyarakat adalah dengan dibaptiskan air di hadapan umum.

Kita telah melihat, pada Perjanjian Baru, contoh-contoh bahwa baptisan air bukanlah sesuatu yang tersembunyi, tetapi terbuka, suatu kesaksian yang berani di hadapan orang lain. Pengakuan dan kesaksian di hadapan umum ini memperkuat iman dan keputusan kita untuk mengikuti Kristus !

6. Meneguhkan Kesatuan Kita Di Dalam Kristus

"Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus" (Gal 3:27, 28).

Orang percaya yang dibaptiskan memberi kesaksian bahwa ia sama dan satu dengan semua pengikut-pengikut Kristus yang lain.

Dengan menumpahkan darahNya di atas salib, Tuhan Yesus telah membuat semua orang beriman di dalam Dia "... mempersatukan dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan" (Ef 2:14 kjv).

Di dalam Yesus Kristus tidak ada Kristen Yahudi, Kristen Inggris, Kristen Afrika, Kristen India, tidak ada Kristen yang kaya atau yang miskin, tidak berpendidikan atau yang berpendidikan, tidak ada hamba atau tuan, tidak ada hitam atau putih, tidak ada laki-laki atau perempuan, tidak ada denominasi atau missi - "... karena kamu semua satu didalam Kristus Yesus".

Dengan demikian orang percaya, lewat baptisan, sedang mengakui persamaan ini. Orang yang baru percaya meneguhkan kesatuannya di dalam Kristus bersama dengan semua orang Kristen di dunia ini. Ia sekarang tergabung di dalam keluarga dari semua yang telah percaya di dalam Kristus dan dibaptiskan dengan cara Alkitab.

Setiap orang percaya yang dibaptiskan namun masih berpegang pada perbedaan tentang adanya kelas-kelas, ras dan perasaan denominasi atau sikap-sikap merasa lebih tinggi dari orang Kristen lainnya, dalam pikiran mereka hidup berlawanan dengan kebenaran dan kesaksian dari baptisan. Orang-orang semacam itu perlu untuk bertobat dan disucikan lagi dengan darah Kristus.

7. Menerima Tujuan Allah

"Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes" (Luk 7:30).

Walaupun ayat di atas bicara tentang baptisan Yohanes Pembaptis, namun pelajaran rohani dari situasi ini dan baptisan orang beriman di dalam Nama Yesus Kristus adalah sama.

Lewat baptisan air kita menyatakan kerelaan kita menerima tujuan Allah bagi kehidupan kita. Allah mempunyai suatu tujuan - suatu rencana - bagi setiap kita. Tetapi, apabila kita tidak mentaati perintahNya untuk "Dibaptiskan", kita menolak tujuanNya bagi kita. Saya percaya bahwa tujuan Allah adalah yang terbaik, bukankah demikian ?

8. Pemisahan dari Kehidupan yang Lama

"Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut dan mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut" (1 Kor 10:1,2).

Kejadian satu-satunya dalam Perjanjian Lama yang diberikan pada kita sebagai suatu gambaran dari baptisan air adalah baptisan umat Israel di dalam Laut Merah.

Sekalipun permukaan air itu jauh di atas kepala mereka, dan air itu telah berada sebagai "... tembok di kanan kiri mereka, orang Israel berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut" (Kel 14:29).

Mereka telah diselamatkan dari penghukuman Allah melalui darah anak domba di atas pintu mereka. Mereka telah dilepaskan dari perhambaan dan ikatan Mesir.

Tetapi mereka: dibaptiskan menjadi pengikut Musa berarti sama sekali terpisah dari Mesir, Firaun raja Mesir, dan dari semua orang-orang Mesir. Firaun dan kereta-kereta orang Mesir dan para penunggang kudanya dicampakkan ke dalam laut, dan dihancurkan di dalam air yang didatangkan Allah atas mereka (Kel 15:19,21).

Dengan cara yang sama itu, orang-orang percaya yang telah mengikut Tuhan mereka melalui air dari baptisan (dan mereka yang ingin dibaptiskan) harus hidup sama sekali terpisah dari kebiasaan-kebiasaan yang jelek dan cara-cara yang penuh dosa dari dunia (Mesir).

9. Memenuhi Semua Kebenaran

"Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya. Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya, `Akulah yang perlu dibaptis olehMu, dan Engkau yang datang kepadaku?'"

"Lalu Yesus menjawab, kataNya kepadanya: `biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah' dan Yohanes pun menurutiNya. Dan ... Yesus dibaptiskan" (Mat 3:13-16).

Apabila Putera Allah, Tuhan Yesus yang tidak berdosa itu, harus dibaptiskan untuk memenuhi semua kebenaran Allah, lalu siapakah kita ini untuk mengatakan kita tidak perlu dibaptiskan air seperti Dia? Orang-orang percaya, di dalam baptisan mereka, menunjukkan bahwa seperti Tuhan mereka, mereka bersedia untuk memenuhi semua kebenaran Allah.

10. Membawa Sukacita

"Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia."

"Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita" (Kis 8:38,39).

"Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis. ... dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah" (Kis 16:33,34).

Sida-sida itu kembali ke Etiopia dengan bersukacita, dan menanamkan benih-benih dari Gereja Kristus di sana.

Hasilnya masih sangat nyata hingga saat ini, hampir 2000 tahun kemudian.

Kepala penjara, sebenarnya tidak memilih apapun yang dapat menyebabkan dia bahagia. Narapidananya lolos. Dan penjaranya rusak. Tetapi sukacita dari keselamatan dan baptisan begitu memenuhinya hatinya, sehingga dia bersukacita dengan seluruh isi rumahnya.

Saat ini, banyak yang mencari sukacita dengan cara-cara yang tidak menyenangkan Tuhan. Diluar Tuhan tidak ada sukacita yang berumur panjang. "Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah" (Mzm 16:11).

Apabila anda mengikuti jalanNya, yang memimpin pada baptisan anda juga akan bersukacita. Karena ada hubungan langsung di dalam Alkitab antara baptisan air dan sukacita - yang mendalam, yang rohani, yang tidak pernah habis sebagai akibat dari mentaati Allah.

Banyak lagi alasan-alasan mengapa kita harus dibaptiskan dan alasan itu dapat menjadi satu daftar panjang. tetapi semua ini menunjukkan penekanan yang Allah berikan mengenai baptisan. Perhatikan lagi bahwa semua pengalaman baptisan air adalah untuk mereka yang menerima dan mengalami sendiri kasih karunia dan berkat dari Allah.

11. Sunat hati

"Dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah ... dan sunat yang benar ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah" (Rm 2:28,29).

Paulus mengajarkan bahwa mereka "orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah" (Flp 3:3).

Peraturan sunat secara jasmani telah digantikan dengan pengalaman nurani pemotongan kuasa dosa dan keinginan-keinginan daging, lewat menguburkan dan membangkitkan lagi orang-orang percaya yang sejati di dalam baptisan: "Kamu telah dipenuhi di dalam Dia [Kristus], Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa."

"Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati" (Kol 2:10-13).

Sekarang hal ini jelas sudah. Baptisan adalah bagi mereka telah menerima Kristus, dan seluruh kepenuhan dari kehidupanNya. Dan hal ini berarti melepaskan tubuh dari dosa-dosa dan keinginan kedagingan, melalui pengalaman rohani dikuburkan bersama dengan Dia di dalam baptisan air.

Menurut Alkitab, baptisan adalah bagi mereka yang telah bertobat, dan mempunyai iman pribadi yang menyelamatkan di dalam Yesus Kristus. Apabila anda belum dibaptiskan sejak anda bertobat dari dosa-dosa anda dan menerima Kristus sebagai Juruselamat anda, maka langkah selanjutnya haruslah mentaati perintah Allah untuk memenuhi semua kebenaran dengan menerima baptisan air.

12. Perintah Allah

"MENGAPA kita harus dibaptiskan?"

Karena kesaksian yang mulia dan pengalaman yang begitu indah dari baptisan air. Karena baptisan adalah suatu langkah yang penting dalam rencana Allah bagi kehidupan kita.

Di atas semua, Allah telah memerintahkan kita untuk dibaptiskan. Bahkan bila kita tidak mengerti semua alasan-alasan dan arti-arti rohani dari baptisan air, fakta yang satu ini harus memaksa kita untuk mentaati Allah; ini adalah perintahNya.

Ia berkata: "Barangsiapa memegang perintahKu dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh BapaKu dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diriKu kepadaya" (Yoh 14:21).

Bukti nyata akan kasih kita pada Kristus bukanlah pada kata-kata kita, bukan juga banyak hal yang kita lakukan bagi Dia, bukan doa-doa kita, atau pembacaan Alkiab kita, atau seringnya kita ke geraja, walaupun semua ini tentunya harus dilakukan. Bukti yang benar ialah: adakah kita telah melakukan perintahNya ? "Aku bersegera dan tidak berlambat-lambat untuk berpegang pada perintah-perintahMu" (Mzm 119: 60). Adakah anda bergegas untuk memegang perintah-perintahNya juga "Untuk dibaptiskan?" Firman Allah berkata: "Lalu Ia menyuruh mereka dibaptis dalam nama Yesus Kristus" (Kis 10:48).

B. KAPAN SEHARUSNYA KITA DIBAPTISKAN AIR?

"Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis" (Kis 22:16).

Dari jawaban-jawaban yang kita temukan dalam Alkitab bagi pertanyaan-pertanyaan yang terdahulu, maka jawaban bagi pertanyaan yang terakhir sudah jelas.

"KAPAN SEHARUSNYA KITA DIBAPTISKAN AIR?" Segera setelah kita bertobat dari dosa-dosa kita, dan percaya akan Injil, menerima Tuhan Yesus Kristus di dalam hati kita.

Kata agar kita bertindak setelah bertobat dan diselamatkan adalah "sekarang ". "Allah ... sekarang memerintahkan semua orang di manapun untuk bertobat" (Kis 17:30 terjemahan bebas). "Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu" (2 Kor 6:2).

Dengan cara yang persis sama, kata-kata tindakan untuk dibaptiskan air adalah "sekarang". "Sekarang mengapa engkau masih menunggu? Bangunlah dan berilah dirimu dibaptis" (Kis 22:16).

Alkitab tidak mengetahui apa-apa tentang "kelas-kelas pengarahan", "masa percobaan tiga bulan", "kita lihat apakah akan terus berlangsung", "bersiap-siaplah", atau apapun yang menunjukkan penantian dan penundaan. Perintah Allah adalah "sekarang". Pada hari Pentakosta, tiga ribu orang yang bertobat dari dosa-dosa mereka "dibaptiskan ... pada hari itu" (Kis 2:41). Tidak ada penundaan.

Orang-orang Samaria dibaptiskan di dalam air "... pada saat mereka percaya" (Kis 8:12).

Sida-sida dari Etiopia dibaptiskan segera setelah ia percaya di dalam Kristus, walaupun apa yang didengarnya merupakan khotbah penginjilan yang paling pertama yang pernah didengarnya (Kis 8:35-38).

Rasul Paulus segera dibaptiskan oleh murid Kristen yang pertama datang padanya (Kis 9:17-18).

Kornelius dan sahabat-sahabatnya dibaptiskan segera setelah mereka percaya (Kis 10:48).

Kepala penjara dan seisi rumahnya dibaptiskan pada malam yang sama ketika mereka percaya Kristus (Kis 16:30-34).

Segera setelah mereka mendengar baptisan dari Yesus, orang-orang Efesus yang percaya dibaptiskan oleh Paulus (Kis 19:4-5).

Kita menemukan bahwa tidak ada penundaan dalam beberapa contoh yang diberikan dalam Alkitab.

Berapa banyak berkat-berkat baptisan itu telah dirampok dengan mengatakan, `Saya akan siap-siap dulu di dalam hati. Segera setelah saya siap, saya akan mentaati perintah untuk dibaptiskan". Persyaratan satu-satunya yang ditulis Alkitab untuk baptisan air adalah pertobatan dari dosa, iman pribadi dalam Yesus Kristus, dan penyerahan sepenuhnya untuk menjadi muridNya.

Saat ini juga, Tuhan sedang berbicara di dalam hatimu dari PerkataanNya Sendiri tentang baptisan. Kalau anda merasa anda harus mengikuti perintah Tuhan untuk "Dibaptiskan".

Lakukan dengan segera ! Bangkitlah. Pergilah pada sebuah gereja, seorang pendeta, atau seorang murid yang duduk sesuai dengan Alkitab. Jangan menunda; karena Allah memerintahkan pada anda: "Dan sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu ? Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan dosa-dosamu disucikan sambil berseru kepada nama Tuhan!" (Kis 22:16).

Apabila anda telah bertobat, dan percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat anda, dan mengetahui di dalam hati anda bahwa anda adalah anakNya, kemudian taatilah perintah Allah. Bertindaklah atas FirmanNya. "Bangkit dan memberi diri dibaptis", saat ini juga !

Bab 4
Nilai-nilai Standar Dari Moralitas Seks

Oleh Zac Poonen

Ibrani 13:4 berkata, "Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah"

A. ALLAH MEMANGGIL KITA UNTUK KESUCIAN

Orang-orang percaya, pertama-tama dan yang terutama, haruslah secara moral dan secara seksual suci (bandingkan 2 Kor 11:2; Tit 2:5; 1 Ptr 3:2).

Kata "suci" atau "murni" (bahasa Yunani Hagnos) berarti bebas dari noda-noda hawa nafsu. Hal itu menunjukkan menghindarkan diri dari semua tindakan dan pikiran yang cenderung pada keinginan yang tidak sesuai dengan keperawanan dan kemurnian dari janji pernikahan.

Penekanannya adalah pada menolak dan menghindari semua tindakan-tindakan seks dan kesukaan-kesukaannya yang akan menodai kesucian seseorang di hadapan Allah.

Hal itu termasuk mengendalikan tubuh sendiri dalam "pengudusan dan penghormatan" (1 Tes 4:4). Dan tidak di dalam "nafsu" (4:5). Perintah dari ayat ini adalah untuk kedua-duanya bagi yang hidup sendiri maupun yang menikah.

Dengan memandang pada pengajaran Alkitab mengenai, moralitas seks, lihatlah pada pengajaran berikut ini:

1. Keintiman Seks Disimpan Hanya Untuk Perkawinan

Keintiman seks disimpan hanya untuk hubungannya dalam pernikahan dan Allah hanya menyetujui dan memberkatinya dalam keadaan seperti itu. Melalui pernikahan, suami dan isteri menjadi satu daging sesuai dengan kehendak Allah. Kesukaan jasmani dan emosi akibat dari hubungan nikah yang setia ditetapkan oleh Allah dan dipelihara olehNya dengan penghargaan (Ibr 13:4).

2. Dosa-dosa Seks Mendapat Hukuman Berat

Perzinahan, persundalan, homoseksualitas, pikiran yang penuh nafsu, keinginan-keinginan yang tidak suci, dan nafsu yang rendah adalah dosa-dosa yang sangat serius bagi Allah. Semua itu merupakan suatu pelanggaran terhadap hukum kasih dan penodaan bagi hubungan pernikahan. Dosa-dosa semacam itu mendapat hukuman berat dalam Alkitab. Melakukan semua dosa di atas menempatkan seorang di luar kerajaan Allah (Rm 1:24-32; 1 Kor 6:9-10; Gal 5:19-21).

3. Dosa-dosa Seks Terjadi Di Luar Pernikahan

Yang dimaksudkan Immoralitas dan ketidak sucian seksual adalah hubungan seksual atau hubungan intim di luar pernikahan. Semua perbuatan kenikmatan seks bersama orang lain yang bukan merupakan pasangan dalam pernikahan disebut tidak bermoral. Menelanjangi atau melihat ketelanjangan seseorang yang bukan pasangan anda mengundang hukuman Allah.

Beberapa guru belakangan ini mengajarkan bahwa hubungan seks antara anak-anak muda dan orang-orang dewasa yang "terikat janji" itu masih bisa diterima, apabila hubungan itu segera dihentikan sebelum tercapai hubungan seks yang sempurna. Pemikiran ini berlawanan dengan kesucian Allah dan standar-standar Alkitab dari kesucian. Allah dengan jelas melarang "menelanjangi seseorang" atau "melihat ketelanjangan" dari seseorang yang belum sah menjadi isteri atau suami (Im 18:6-30; 20:11,17,19-21).

4. Orang-orang Beriman Harus Berlatih untuk Mengendalikan Diri

Orang-orang beriman harus berlatih untuk mengendalikan diri dan dengan teguh menolak dengan penuh hormat semua hal-hal yang berhubungan dengan seks sebelum menikah. Untuk membenarkan tindakan hubungan sebelum pernikahan dengan alasan merasa saling "menyerahkan diri" - jelas-jelas melawan standar Allah yang suci. Cara-cara dunia yang tidak suci itu membenarkan immoralitas. Sebagai orang-orang percaya, kita tak boleh melakukan hal itu.

Setelah pernikahan, keintiman seks harus dilakukan hanya terbatas pada pasangan nikahnya saja. Alkitab menanamkan pengendalian diri sebagai suatu aspek dari buah Roh. Hal ini akan tampak dengan sendirinya di dalam kehidupan kita dari sikap-sikap kita yang positif dan murni yang berlawanan dengan tindakan-tindakan seks yang tidak bermoral. Kenikmatan dunia, persundalan, perzinahan, dan ketidakmurnian harus selalu ditolak di antara orang-orang percaya. Penyerahan seseorang pada Allah akan membuka jalan untuk menerima karunia dari penguasaan diri ini (Gal 5:22-24).

5. Istilah-istilah Alkitabiah untuk Immoralitas Seksual

Istilah-istilah Alkitabiah untuk immoralitas seksual, yang menggambarkan besarnya kejahatan itu adalah sebagai berikut:

a. Persundalan (bahasa Yunani Porneia). Menggambarkan aktivitas seks yang sangat bermacam-macam sebelum atau di luar pernikahan. Semua tindakan atau permainan seks yang intim, di luar hubungan pernikahan, termasuk memegang atau meraba bagian tubuh yang tersembunyi atau melihat ketelanjangan dari orang lain, termasuk dalam istilah ini dan jelas-jelas merupakan pelanggaran dari standar-standar moral dari Allah untuk umatNya (lihat Im 18:6-30; 20:11,12,17,19-21; 1 Kor 6:18; 1 Tes 4:3).

b. Nafsu (Yunani:Aslegeia). menunjukkan tidak adanya prinsip moral yang jelas, terutama, tidak menghormati hal-hal untuk tetap mempertahankan kemurnian seks dan sikap yang pantas (1 Tim 2:9). Ini termasuk kecenderungan dalam memuaskan diri sendiri atau membangkitkan birahi secara dosa yang mungkin akan membawa seseorang terlibat dalam perilaku yang tidak sesuai dengan Alkitab (Gal 5:1; Ef 4:19; 1 Ptr 4:3; 2 Ptr 2:2,18).

c. Pelecehan Hak (Yunani: Pleonekteo). Berarti merampas kemurnian dan kesucian seseorang yang Tuhan tetapkan menjadi milik orang tersebut hanya untuk memuaskan keinginan-keinginan diri sendiri. Untuk membangkitkan keinginan seks seseorang yang tak dapat dipenuhi dengan benar adalah pelecehan terhadap orang tersebut (1 Tes 4:6; bandingkan dengan Ef 4:19).

d. Nafsu Birahi (Yunani: Epithunia) adalah mempunyai keinginan yang tidak bermoral yang akan dipenuhinya apabila ada kesempatan (lihatlah Mat 5:28, perhatikan: Ef 4:19,22; 1 Ptr 4:3; 2 Ptr 2:18).

Moralitas yang benar adalah mempertahankan standar-standar yang benar pada saat tak seorang pun kecuali Tuhan yang tahu apa yang kita lakukan.