MENJADI PENGIKUT KRISTUS

Belajar untuk Menjadi Seorang Murid

By Gunter Krallmann


A. APA ARTINYA MENJADI SEORANG MURID

(1)

Yesus Menginginkan Banyak Murid

  1. Apakah murid itu ?

    1. Murid adalah seorang pengikut (Mark 2:14, Mark 6:1).
    2. Murid adalah seorang yang mau belajar (Mat 11:29, Luk 6:40). Kesimpulannya : Seorang "murid" adalah seorang Kristen yang memutuskan untuk mau mengikut Yesus Kristus, mau belajar dari Dia dan mau hidup sesuai dengan kehendakNya. "Pemuridan" adalah suatu proses untuk menjadi seorang murid yang
      • bertumbuh semakin serupa dengan Kristus.
      • dilatih supaya dapat menjadi serupa dengan Kristus.

  2. Contoh-contoh tentang pemuridan di dalam Alkitab

    Musa dan Yosua
    Elia dan Elisa
    Daud dan pengikut-pengikutnya
    Yohanes Pembaptis dan murid-muridnya
    Yesus dan 12 muridNya
    Paulus dan Silas,
    Timotius, Titus, dsb.
         (Bil 11:28)
    (I Raja-raja 19:19-21)
    (I sam 22:2 ; 1 Tawarikh 11:10)
    (Mark 2:18)

  3. Pentingnya Pemuridan

    1. Selama dalam misiNya di bumi, Yesus menyadari bahwa pemuridan merupakan hal yang terpenting.
      • Selain pelayananNya untuk "umum" (khotbah, mengajar, menyembuhkan,dsb), Dia menyediakan waktuNya untuk melatih ke-12 muridNya melalui pelayanan "khusus".
      • Selama tiga sampai tiga setengah tahun waktuNya atau masa diantara Dia dibaptis sampai saat kenaikkanNya ke Surga, Dia menempatkan pelatihan bagi ke-12 muridNya sebagai prioritas yang utama.

    2. Yesus menugaskan bagi para generasi berikutnya mengikuti proyek pelatihan untuk pemuridan (Mat 28:19).

      • Yesus tidak memformulasikan penugasan ini sebagai saran atau pilihan, tetapi sebagai obligasi mutlak.
      • Yesus mengajarkan supaya kita tidak hanya mengajak orang untuk masuk Kristen, tetapi menjadikan mereka murid (Dia menginginkan buah pada akhirnya: Yoh 15:16).

    3. Pemuridan adalah metode optimal untuk memenangkan dunia bagi Allah.

      • Pengaruh yang besar dari pengajaran agama di masa gereja mula-mula dan masa pelayanan Paulus membuktikan bahwa pelatihan dalam pemuridan merupakan cara yang paling efektif untuk mengabarkan Injil di dunia.
      • Kualitas lebih penting daripada kuantitas : sedikit orang yang berkomitmen untuk menjadi murid, dan yang telah belajar untuk menjadi serupa dengan Kristus, akan lebih mengenal Allah daripada sejumlah besar pengikut yang kurang memiliki kepercayaan**.
      • Menjadikan banyak murid merupakan strategi yang dipilih Allah untuk memenangkan dunia.

  4. Nilai dari pelatihan dalam pemuridan**

    Para pengikut akan dipimpin dan dilatih untuk menjadi murid-murid yang benar. Para murid akan bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus. Mereka akan mengalami hidup yang indah karena persekutuannya dengan Kristus. Murid akan menceritakan pengalaman hidup mereka kepada orang lain. Melalui misi menjadikan banyak murid, pekabaran Injil di dunia akan semakin berkembang dengan pesat. Jika kita menjadikan banyak murid, kita menyenangkan hati Allah, karena kita bersungguh-sungguh dalam melakukan perintahNya yang tertulis dalam Mat 28:19.

Untuk pemahaman lebih lanjut:

Baca 1 Petrus 2:21. Apa artinya (secara praktis) menjadi seorang pengikut Kristus?


(2)

Dua Tujuan Utama dari "Pelatihan dalam Pemuridan"

  1. Tujuan pertama dari "pelatihan dalam pemuridan" : menuntun orang Kristen untuk mencapai kedewasaan rohani.

    Kedewasaan rohani tidak didapat secara otomatis seiring dengan pertambahan usia, pengetahuan atau pengalaman. Kedewasaan rohani merupakan tahapan pertumbuhan iman, berdasarkan ketaatan dalam mengikuti ajaran yang benar tentang pemuridan Alkitabiah.**

    Apakah ciri-ciri dari kedewasaan rohani?

    Mengapa kita harus menjadi dewasa rohani?

  2. Tujuan kedua dari pelatihan dalam pemuridan : penggandaan secara rohani melalui reproduksi.**

    Yesus, tokoh utama dalam pemuridan, memanggil ke-12 muridNya dengan tujuan untuk melihat mereka mampu bereproduksi** (Mat 4:19, Mark 3:14). Dia melatih mereka selama tiga --tiga setengah tahun, sampai mencapai suatu titik dimana mereka dapat melanjutkan dan menyampaikan ajaranNya di bumi dengan bantuan Roh Kudus (Yoh 17:4, Mark 16:15, Kis 1:8). Reproduksi dan penggandaan secara rohani dapat dilaksanakan bila murid mampu menyatakan kualitas dari kehidupannya di dalam Kristus kepada orang lain.

    Beberapa contoh tentang penggandaan secara rohani melalui reproduksi :

    Hal ini penting untuk diketahui : Melalui pekabaran Injil akan diperoleh banyak pengikut, menambah jumlah pengikut yang lahir-baru.** Melalui pelatihan dalam pemuridan akan diperoleh banyak murid, menambah jumlah orang yang dewasa dalam iman, yang nantinya mereka ini akan menggandakan jumlah pengikut yang lahir-baru.**

    Untuk pemahaman lebih lanjut : Bagaimana anda menilai hubungan antara "pelatihan dalam pemuridan" dengan menghasilkan buah (Yoh 15:16)?


(3)



Harga Menjadi Seorang Murid Sejati

  1. Yesus meminta suatu harga yang harus dibayar**bagi mereka yang ingin menjadi muridNya.

    Mereka harus memberikan prioritas utama bagi Dia. Dia mengharapkan mereka untuk :

    Karena Yesus meminta sedemikian tinggi harga yang harus dibayar untuk menjadi muridNya, Dia menantang** setiap orang untuk terlebih dulu menghitung untung ruginya (Luk 14:28-32). Tidak semua orang mau membayar harga seperti itu

    Ditinjau dari besarnya harga yang harus dibayar dalam pemuridan, tidaklah mengherankan bahwa Yesus memulai misiNya dengan merekrut "hanya" beberapa orang yang benar-benar mengasihiNya. Sedikit orang itu nantinya akan cukup untuk mengubah dunia!

  2. Pemuridan sejati meminta penyerahan diri secara total

    Hidup sebagai murid yang benar bukanlah suatu ekstra bagi beberapa orang Kristen yang bersemangat**; tetapi lebih merupakan norma dari komitmen Kristiani yang diinginkan Yesus bagi semua pengikutNya. Pemuridan sejati diawali dengan pengakuan dan mau menerima kenyataan bahwa Yesus adalah Tuhan dalam seluruh kehidupannya. (Yoh 13:13, lihat juga Kol 1:16-17)

    Murid sejati adalah orang yang merespon pada tuntutan radikal** Kristus dengan komitmen yang radikal **pula kepada Dia. Sangatlah penting untuk mengetahui bahwa tujuan tertinggi dari kerajaan Allah -- tujuan dimana Yesus mau hidup dan mati bagi kita -- tidak memperkenankan kedangkalan dan hati yang bimbang** menjadi bagian dalam diri pengikutNya.

  3. Persyaratan rohani bagi pemuridan sejati dapat difokuskan pada beberapa hal dasar :

    1. Mengasihi Yesus untuk selamanya.**
      Termasuk mengijinkan** Dia untuk memimpin kehidupan kita sesuai dengan kehendakNya (ketaatan).
    2. Kegersangan rohani.
      Menggambarkan kerinduan yang dalam untuk bertumbuh dan melayani Allah.
    3. Sikap mau diajar. Sikap yang mau taat pada otoritas perintah Allah dan para pemimpin rohani yang Allah berikan pada kita.
    4. Kesetiaan.
      Paulus menyatakan bahwa hanya orang-orang setia yang memenuhi syarat untuk mengikuti pelatihan dalam pemuridan (2 Tim 2:2; lihat juga Luk 16:10-12).
    5. Kemauan untuk berkorban.
      Bertumbuh menjadi dewasa rohani akan meminta banyak pengorbanan waktu, tenaga, "at time of relationship"**,dsb. Apakah kita mau mengatur hidup kita sesuai dengan program pemuridan yang Allah inginkan bagi kita secara pribadi, untuk melihat bagaimana kita dibentuk untuk menjadi serupa dengan Kristus?

Jika kita menyadari bahwa kita tidak dapat memenuhi kelima hal itu seperti yang diharapkan, jangan terlalu kecewa; tetapi, mari kita tetap berusaha untuk mencari Allah dan menaati perkataanNya: Fil 2:13. Allah yang setia dan yang mengasihi kita akan selalu dapat dan mau menolong kita: 2 Kor 9:8 dan 1 Tes 5:23-24.

Untuk pemahaman lebih lanjut:

Definisikan strategi pemuridan dari rasul Paulus seperti yang tertulis dalam 2 Tim 2:2.


B. MENJADI SEORANG MURID

(4)

Sifat Allah sebagai Bapa**

  1. Sifat Allah sebagai Bapa yang sempurna

    Allah menyatakan diriNya dalam pelbagai cara melalui perantaraan para nabi (Ibr 1:1).
    Yesus menyatakan sifat Allah sebagai Bapa (Ibr 1:2) (Sebagai contoh, lihat tentang Khotbah di Bukit: Mat 5-7).
    Allah adalah Bapa** (Ef 3:14-15).
    Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8), Sempurna (Mat 5:48), dan Bapa kita (Mat 6:9), kita diberi hak istimewa untuk mengalami kasihNya yang sempurna (1 Yoh 4:18).

  2. Maksud dari Kasih Allah Bapa kepada manusia

    Allah menghendaki supaya semua manusia diselamatkan. (1 Tim 2:4)
    Allah rindu semua orang mau menjadi anak-anakNya. (Yer 3:19)
    Allah ingin menyatakan KasihNya. (Mik 7:18)
    Allah berkehendak untuk memberikan berkat secara melimpah. (Yoh 10:10)
    Allah ingin memelihara dan mencukupi kebutuhan kita. (1 Pet 5:7)
    Allah mau membebaskan kegelisahan kita. (Yoh 14:1)
    Allah selalu mau untuk menjawab doa. (Yes 65:24; Mat 7:11)
    Allah ingin memberi manusia tempat tinggal yang kekal. (Yoh 14:2-3)

  3. Allah menyatakan diriNya sebagai Bapa yang sempurna

    Allah adalah Bapa : - Pelindung (Maz 91; Yoh 10:27-9)
    - Penyedia (Mat 6:26-33)
    - Penolong (Maz 10:14)
    - Penghibur (2 Kol 1:3-4)
    - Pembimbing (Ul 8:3)
    - Penasehat (Maz 73:24)
    - Pengoreksi** (Ibr 12:5-11)

  4. Ekspresi dari Kasih Allah sebagai Bapa

    Allah itu baik (Luk 6:35)
    Allah itu murah hati. (Yak 1:5)
    Allah itu sumber penghiburan. (2 Kor 1:3)
    Allah itu penuh belas kasih. (Luk 15:20)
    Allah itu lemah lembut. (Hos 11:3-4)
    Allah itu sabar. (Mat 18:26-7)
    Allah itu menghakimi. (1 Pet 1:17)
    Allah itu adil. (Wah 15:3)
    Allah itu setia. (2 Tim 2:13)
    Allah itu mencukupi kebutuhan kita. (1 Pet 5:7)
    Allah itu memberikan ketenangan. (Mat 11:28-9)
    Allah itu mengampuni. (1 Yoh 1:9)

  5. Kasih Allah sebagai Bapa digerakkan oleh tindakan manusia**

    Dalam Perjanjian Lama dan juga dalam kehidupan Yesus yang menunjukkan Dia adalah Bapa sendiri (Yoh 1:18; 14:9) menyatakan bahwa kasih Allah digerakkan oleh respon manusia atas kasihNya sebagai Bapa.

    Maka Allah juga mengalami hal-hal ini :
    - kekecewaan (Yeh 22:30-31)
    - duka cita (Yer 8:18; Yes 53:3)
    - kepedihan (Kej 6:6; Luk 19:41)
    - berkabung (Yer 8:21)
    - terharu (Mat 9:36)
    - kebahagiaan (Luk 15:22-4)
    - suka cita / kegirangan ( Zef 3:17)

  6. Sifat Allah sebagai Bapa merupakan dasar bagi kehidupan Kristen untuk mengerti :
    - rencana penyelamatan manusia (Gal 4:4-7)
    - pengangkatan menjadi anak-anak Allah (Roma 8:15; 1 Yoh 3:1)
    - jalan masuk kepada Bapa (Ef 2:18)
    - urapan Roh Kudus (Luk 11:13)
    - doa yang dijawab Allah (Mat 7:11)

    Untuk pemahaman lebih lanjut :

    Apa yang dinyatakan dalam Lukas 15:11-32 tentang sifat Allah sebagai Bapa?


(5)

Dosa

  1. Apakah dosa itu?

    Dalam naskah asli Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru digunakan berbagai macam variasi untuk mengekspresikan karakteristik dosa :
    - kehilangan kemuliaan Allah** (Roma 3:23)
    - pelanggaran hukum Allah (1 Yoh 3:4)
    - murtad (2 Tes 2:3)
    - melanggar perintah Allah** (1 Tim 2:14)
    - perbuatan salah** (Titus 2:14)
    - kejahatan** (Roma 1:29)
    - cara hidup yang tidak baik** (Kis 3:26)
    - tidak mengenal ajaran Allah** (Roma 1:18)
    - ketidaktaatan (Ibr 2:2)
    - pemberotakan (Yeh 2:3)
    - permusuhan** dengan Allah (Roma 5:10)

  2. Beberapa konsekuensi dosa
    - rasa bersalah (Maz 51:3-4)
    - tidak ada damai (Roma 3:17)
    - tidak berpengharapan (Ef 2:12)
    - kebutaan rohani (2 Kor 4:4)
    - tidak merasakan** hadirat Allah (Yoh 3:36)
    - terpisah dari Allah (Yes 59:1-2)
    - mati rohani (Ef 2:5)
    - penghakiman (Yoh 5:29)
    - hukuman kekal (Mat 25:46)
    - penderitaan abadi (Wah 14:11)

  3. Dosa berkuasa untuk menghancurkan
    Dosa itu : - menjerat (Ibr 12:1)
    - menghalangi** (1 Pet 3:7)
    - mencemarkan (Mark 7:20-3)
    - membutakan pengetahuan (Ef 4:18)
    - merusak (Titus 1:15)
    - memperbudak (Roma 6:17)
    - mengutuk (Yak 5:12)
    - menimbulkan kemurkaan Allah (Yoh 3:36)
    - menyebabkan kematian rohani (Ef 2:1)

  4. Mengapa dosa itu mengerikan**?

    Dosa mendukakan hati Allah (Kej 6:5-7).
    Dosa menghalangi kehendak Allah untuk menyatakan terang KerajaanNya.
    Dosa mendukung berdirinya kerajaan kegelapan.
    Dosa menyebabkan Yesus mati di kayu salib.
    Dosa membuat darah Yesus tercurah.
    Dosa itu menyakiti para pendosa itu sendiri.
    Dosa itu mempengaruhi pengikutnya.

  5. Setiap orang bertanggung jawab atas dosanya sendiri.

    Roma 14:12; Yeh 18:20; Mat 16:27
    Semua orang telah berdosa (Roma 3:23).
    Kita lebih memilih untuk mengasihi diri sendiri daripada mengasihi Allah.
    Kita menyalahgunakan kelebihan yang dianugrahkan Allah pada kita.
    (Perhatikan bahwa Amsal 24:9 mengkategorikan dosa sebagai hal yang bodoh)

  6. Yesus mati untuk menebus dosa kita.

    Dia mengorbankan diriNya sehingga kita semua terbebas dari segala belenggu dosa.

Untuk pemahaman lebih lanjut :

Pelajari ajaran dari rasul Paulus tentang dosa dalam (Roma 6:12-23).


(6)

Pertobatan

  1. Syarat utama untuk memasuki Kerajaan Allah adalah "Pertobatan".

    Untuk menjadi seorang Kristen - seorang anak Allah dan juga sekaligus menjadi murid Yesus Kristus- langkah pertamanya adalah bertobat. Mat 3:2 Mat 4:17; Luk 13:5 Mark 6:12 Kis 2:38

  2. Bagaimana pertobatan yangsejati itu?

    Pertobatan adalah orientasi baru secara total dalam cara berpikir dan bertindak, perubahan menyeluruh dalam pemikiran dan tindakan.

    1. Pertobatan menyatakan perubahan pola pikir. Ada pandangan baru tentang dosa (bentuknya, keburukannya dan konsekuensinya).
    2. Pertobatan menyatakan perubahan sikap/tindakan.
      • berbalik kepada Allah (Kis 26:20; Luk 15:18). (berbalik dari mengasihi diri sendiri menjadi mengasihi Allah, tidak taat menjadi taat, dari pemberontak menjadi penurut)
      • menjauhi dosa (2 Kor 7:14; Kis 14:15). (keputusan untuk membenci dosa, meninggalkan perbuatan dosa untuk selamanya)
      • mempersembahkan hidup kita bagi Allah yang memiliki kita.

  3. Beberapa ciri dari pertobatan
    - mengakui dosa kita melalui doa (Luk 18:13)
    - membayar harga** (Luk 19:18)
    - melepaskan illah-illah lain (1 Sam 7:3; Kis 19:19)
    - melayani Allah (1 Tes 1:9)
    - menghasilkan buah yang baik (Mat 3:8)
    - melakukan pekerjaan baik (Kis 26:20)

  4. Beberapa tokoh Alkitab yang memiliki pertobatan sejati :

    Daud (2 Sam 12:13; Maz 51)
    Anak yang hilang (Luk 15:18-21)
    Zakheus (Luk 19:1-10)
    Simon Petrus (Mark 14:72; Luk 22:62)

  5. Bertobat merupakan kewajiban bagi kita

    Kita semua telah berdosa (Roma 3:23)
    Allah berhak atas hidup kita :
    - Dia telah menciptakan kita. (Maz 139:13)
    - Dia telah menjaga hidup kita. (Maz 121:5-8)
    - Dia telah mengasihi kita. (Yoh 17:23)
    - Dia memberikan AnakNya bagi kita. (Yoh 3:16)
    Bagi kita, Yesus telah mengorbankan diriNya di atas kayu salib sehingga dosa-dosa kita diampuni berdasarkan pertobatan kita. (Luk 24:46-47)
    Allah Bapa, Yesus Kristus, dan Roh Kudus mau menerima kasih kita yang tulus, komitmen dan pelayanan kita, berdasarkan atas pertobatan kita.

    Firman Allah yang memerintahkan untuk bertobat :
    - Mark 1:15
    - Kis 3:19
    - Kis 17:30; 26:20

  6. F. Ada sukacita di Surga setiap ada pertobatan dari orang berdosa. (Luk 15:5-7; 9-10; 22-4; 32)

Untuk pemahaman lebih lanjut : Renungkan Roma 2:4


(7)

Iman yang Menyelamatkan**

A. Syarat kedua untuk memasuki Kerajaan Allah adalah iman yang menyelamatkan.

Langkah terpenting kedua supaya diselamatkan dan mulai mengikut Yesus sebagai muridNya adalah percaya. (Mark 1:15; Kis 20:21; Yoh 3:16, 6:47; Kis 16:31, 10:43, 13:38-9)

B. Apakah arti dari iman yang menyelamatkan ?

Iman menuju keselamatan menyatakan berbagai aspek, antara lain : - percaya pada kebenaran wahyu Alkitab (Ibr 11:1-6) - percaya pada Injil (Mark 1:15) - percaya pada Yesus (Yoh 3:15) - percaya setulus hati (Roma 10:9-10) - memiliki iman dalam Yesus (Fil 3:9) - mengundang Yesus masuk dalam hati (Wah 3:20) - menerima Yesus (Yoh 1:12) - menjadi taat dengan segenap hati (Roma 6:17) - percaya kepada Allah (Ibr 2:13) - memiliki keyakinan pada Allah (1 Pet 1:21) - menaruh harapan pada Allah (1 Tim 4:10) - menyerahkan hidup bagi Allah (Maz 37:5) - iman adalah anugerah Allah (Ef 2:8; lihat juga Yoh 6:65 dan Ibr 12:2)

C. Beberapa tokoh Alkitab yang memiliki iman yang menyelamatkan :

Nathanael (Yoh 1:45-50) Thomas (Yoh 20:27-29) Kepala penjara di Filipi (Kis 16:27-34) Salah seorang penjahat yang disalib di Kalvari (Luk 23:40-43) Orang Samaria (Yoh 4:41-42) Dan masih banyak lagi : Kis 4:4, 13:12, 17:11-12, 18:8, 19:18

D. Jaminan Keselamatan

Kita dapat yakin tentang keselamatan kita (1 Yoh 5:13; Roma 8:38-39; Yoh 19:25) Dasar dari keyakinan kita adalah : - percaya pada Allah dan segala perkataanNya (Tit 1:2; Roma 10:13). - percaya pada Yesus dan segala sabdaNya (Wah 3:20; Yoh 6:37, 10:28-29). - kesaksian Roh Kudus dalam diri kita (Roma 8:14-16; 1 Yoh 3:24). - kasih kepada sesama kita (1 Yoh 3:14). INGAT!!! Kita jangan pernah percaya pada perasaan kita, tetapi percaya pada keberadaan Allah dan kebenaran FirmanNya.

E. Baptisan air merupakan bukti pengakuan iman kita kepada Yesus di hadapan jemaat.

Dalam sejarah gereja, pernyataan Alkitab tentang baptisan telah diinterpretasikan dan dinyatakan melalui berbagai variasi cara dalam denominasi-denominasi yang berbeda. Gereja mula-mula melakukan baptisan dengan mengikuti** petunjuk sebagai berikut : - iman yang menyelamatkan dan baptisan air dilakukan bersamaan (Mark 16:16; Kis 2:38, Kis 2:41, 10:43-48, 16:14-15, 18:8) - siapa yang percaya dan bertobat akan dibaptis (mark 16:16; Mat 28:19). - baptisan merupakan penyucian dosa (Kis 22:16), penguburan dalam Kristus (Kol 2:12), dan menjadi satu dengan Kristus dalam hidup yang baru (Roma 6:3-4).

F. Ada suka cita besar dalam keselamatan. (Kis 8:39, 16:34; Roma 5:11; Maz 51:12)

Untuk pemahaman lebih lanjut : Pengertian apa yang dapat diperoleh tentang iman yang menyelamatkan, dalam Roma 3:21-8?


(8) Lahir Baru

A. Kita telah memasuki hidup baru dengan pimpinan Roh Kudus.

Kita telah dilahirkan kembali. (1 Pet 1:3) Kita telah lahir dari** Allah. (1 Yoh 5:1) Roh Kudus hidup dalam hati kita. (2 Kor 1:22) Kita telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Kristus. (Kol 2:13) Kita telah dibangkitkan di dalam Kristus. (Ef 2:6) Kita memiliki hidup kekal. (Yoh 3:16) Kita telah menerima kesaksian dari Roh Kudus. (Roma 8:16) Kita telah dimeteraikan dengan Roh Kudus. (Ef 1:13) Tubuh kita telah menjadi bait Roh Kudus. (1 Kor 6:19) Kita telah diperbaharui oleh Roh Kudus. (Tit 3:5) Kita memiliki pemikiran Kristus. (1 Kor 2:16) Kita telah disucikan, dikuduskan dan dibenarkan. (1 Kor 6:11) Kita memiliki kasih Allah dalam hati. (Roma 5:5) Kita masing-masing telah diberi karunia oleh Roh Kudus. (1 Kor 12:4-11) Kita telah menjadi anggota dari tubuh Kristus. (1 Kor 12:27)

B. Kita telah memiliki hubungan yang baru dengan Allah.

Kita mengenal Allah. (Yoh 17:3) Kita telah menjadi anak-anak Allah. (Yoh 1:12) Kita diangkat sebagai anak-anakNya. (Roma 8:15) Kita menjadi anggota kerajaan Allah. (Ef 2:19) Kita menjadi ahli waris. (Roma 8:17) Kita memiliki keberanian dan jalan masuk kepada Allah. (Ef 3:12) Kita telah dianugrahi janji-janji yang berharga. (2 Pet 1:4) Kita diperdamaikan dengan Allah. (Roma 5:10) Kita hidup damai bersama Allah. (Roma 5:1) Kita adalah umat pilihan Allah. (1 Pet 2:9)

C. Kita memiliki pandangan yang baru tentang dosa.**

Kita telah dibersihkan dari dosa. (2Pet 1:9) Kita telah dikuduskan. (1Kor 6:11) Kita telah mati terhadap dosa. (1Pet 2:24) Kita telah dibebaskan dari dosa. (Roma 6:18) Kita memiliki keyakinan yang teguh.** (Ibr 10:22) Kita tidak lagi di bawah penghukuman. (Roma 8:1) Kita telah ditebus. (Ef 1:7) Kita telah diampuni. (Kol 1:14) Kita telah diselamatkan. (Ef 2:8) Kita sudah dibenarkan. (1Kor 6:11, 1 Kor 1:30) Kita telah menanggalkan manusia lama. (Kol 3:9-10) Kita tidak lagi menuruti keinginan daging. (Ef 2:3) Kita mengarahkan pikiran pada hal-hal rohani. (Roma 8:5-6) Kita telah disembuhkan. (1 Pet 2:24) Kita tidak lagi menjadi hamba kegelapan. (Ef 2:3)

D. Kita telah memasuki suatu hubungan yang baru dengan dunia.

Kita telah disalibkan bagi dunia. (Gal 6:14) Kita telah menjadi anggota kerajaan Allah. (Kol 1:13) Kita memiliki tempat di Surga. (Ef 2:6) Kita menjadi kawan sewarga dari orang-orang Kudus. (Ef 2:19) Kita memiliki kehidupan dalam iman. (Gal 2:20) Kita mengalahkan dunia. (1 Yoh 5:4-5) Kita memperoleh pengharapan baru. (Kol 1:27) Kita menantikan kedatangan Kristus yang kedua di dunia. (2 Pet 3:12)

Untuk pemahaman lebih lanjut : Mengapa Yesus sangat menekankan, dalam Yoh 3:1-21, bahwa kita perlu dilahirkan kembali?


C. BERTUMBUH MENJADI SEORANG MURID

(9)

Menyediakan Saat Teduh yang Teratur

A. Mengapa harus melakukan saat teduh setiap hari?

1. Dengan saat teduh, kita menunjukkan kasih kita kepada Allah. ( Ingatlah bahwa kita diciptakan untuk menjalin persekutuan dengan Allah.) 2. Kita semakin mengenal Allah kalau kita sering bersekutu dengan Allah. 3. Saat teduh merupakan waktu yang penting bagi pertumbuhan dan kesehatan rohani kita. - Kita mendapatkan makanan rohani.** - Iman kita diperbaharui dan dikuatkan. - Kita diberi petunjuk. - Kita diperlengkapi untuk menjalani ujian dan menghadapi pencobaan.

B. Dua elemen penting dalam saat teduh :

1. Firman Allah. ( Allah berbicara pada kita melalui FirmanNya/ Bible reading.) 2. Doa. ( Melalui doa, kita berbicara kepada Allah; tetapi kita juga harus menyediakan waktu untuk mendengarkan Dia.)

C. Petunjuk praktis untuk merencanakan saat teduh yang efektif.

* Pilih tempat yang khusus (suatu tempat yang tenang dan tanpa gangguan dimana kita dapat bertemu Allah secara pribadi; lihat Mat 6:6; dan juga Mark 1:35; Mat 14:23; Luk 5:16)

* Pilih waktu yang sesuai - biasanya tidaklah mudah untuk "menentukan" waktu, karena itu "sediakan" waktu. - tetapkan waktu yang teratur setiap hari (lihat Dan 6:10) - sediakan waktu yang terbaik sesuai dengan keadaan pribadi kita. - tetapi ingat pula satu hal : Allah menginginkan waktu terbaik dari kita. - kualitas dari waktu kita dengan Allah lebih penting daripada kuantitas waktu. - berikan waktu yang cukup bagi Allah untuk berbicara kepada kita.

* Beberapa saran untuk mengatur saat teduh kita. 1. dalam hal** membaca Alkitab : - undang Roh Kudus untuk mengajar kita (Maz 119:18). - kemudian baca bagian Alkitab untuk saat/hari itu (lihat appendix, hal. 120-23). - renungkan Firman Allah itu. - ungkapkan dalam doa tentang apa yang telah kita baca. - tuliskan pelajaran/petunjuk apa yang kita peroleh saat itu. - ingat bagian Alkitab yang berkesan itu.

2. dalam hal berdoa - mulailah dengan mengucap syukur dan memuji Allah. - nyatakan bahwa Roh Kudus yang memimpin hidup kita dalam segala hal. - doakan kebutuhan pribadi. - mohon ampun untuk setiap dosa dan kesalahan. - doakan sesama kita. - sangatlah berguna : memiliki daftar doa untuk setiap hari, misalnya : untuk teman-teman kita, persekutuan, gereja, pemimpin politik, para misionaris, dsb. - hal lain : terbuka pada pimpinan Roh Kudus.

D. Yang harus kita ingat : - memiliki waktu yang "seimbang" antara membaca Alkitab dan berdoa dalam saat teduh - melakukan penerapan yang diambil dalam saat teduh dalam satu hari itu (Yak 1:22). - selalu mengadakan kontak doa dengan Allah selama satu hari itu (Luk 18:1-8). - memiliki waktu-waktu khusus pula dengan Allah dalam setiap minggu selain saat teduh (untuk mempelajari Firman Allah secara lebih dalam lagi; untuk memiliki waktu doa yang intensif, dsb.).

Untuk pemahaman lebih lanjut : Baca Kel 34, terutama pasal 2 dan 29. Apakah seseorang yang memiliki saat teduh dengan Allah dapat dikenali ?


(10)

Mengenal Firman Allah

A. Mengapa seorang murid harus mengenal Firman Allah?

Alkitab adalah Firman Allah yang kudus kepada manusia. Setiap murid membutuhkan Firman Allah ini dalam hidupnya. Firman Allah berguna untuk : - mengajar kita (2 Tim 3:16) - menyatakan kesalahan kita (2 Tim 3:16; Ibr 4:12) - memperbaiki kelakuan kita (2 Tim 3:16) - mendidik kita dalam kebenaran (2 Tim 3:16) - menjadi dasar dari kepercayaan kita** (Roma 10:17) - membangun kita** (Kis 20:32) - memberikan ketentraman (Maz 119:165) - menyatakan pengharapan (Roma 15:4) - menjadikan kita bijaksana (Maz 119:98-100; 130)

B. Bagaimana memahami Firman Allah secara benar?

Kita harus memiliki hati yang mau diajar. Roh Kudus yang akan mengajar** kita (Yoh 14:26; 16:13). Tiga petunjuk dasar yang harus kita pahami : 1. Biasanya, Firman Allah memiliki makna yang sederhana dan jelas.** (Allah tidak bertujuan untuk membingungkan kita: 1 Kor 14:33) 2. Konteksnya harus dilihat juga.** 3. Alkitab merupakan uraian yang terbaik.** (Referensi silang dari Kitab lain membantu pemahaman yang lebih dalam)

C. Bagaimana mengenal Firman Allah?

1. Melalui pendengaran.

2. Melalui baca Alkitab - baca Firman dan berdoa meminta Roh Kudus untuk menerangi hati dan pikiran kita. - baca Kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. - baca sesuai rencana setiap hari (lihat appendix, hal 120-23).

3. Melalui pemahaman Alkitab. (Sebagai contoh adalah orang-orang Berea dalam Kis 17:11) - memiliki tujuan yang jelas tentang hal yang ingin dipahami/dipelajari.** (Sebagai contoh : Abraham adalah bapa orang percaya, kehidupan Yusuf, prinsip-prinsip doa yang benar, bagaimana Yesus mengajar?)

Tulislah prinsip-prinsip yang dipelajari :** - Allah berkehendak untuk membangun pengetahuan kita akan Dia. - segala sesuatu yang Dia ajarkan haruslah kita bagikan kepada orang lain juga.

Metode belajar : - menganalisa tiap ayat atau tiap pasal. - mempelajari karakter seorang tokoh (misalnya Simon Petrus). - mendalami tentang suatu tema tertentu (misalnya tentang pengampunan).

4. Melalui perenungan (lihat Yos 1:8; Maz 1:1-3).

5. Menyimpan FirmanNya dalam hati (Ul 6:5-6; Ams 7:1-3). Dengan menyimpan dan mengingat bagian-bagian Firman itu, kita akan mendapatkan keuntungan** dalam berbagai hal : - iman kita akan semakin dikuatkan (Mat 4:4). - pemahaman itu menolong kita untuk mengerti kehendak Allah (Maz 119:105). - doa kita akan menjadi semakin efektif. - Firman itu menolong kita untuk mengalahkan dosa, pencobaan dan iblis (Maz 119:11; lihat juga Ef 6:17 dan Mat 4:4, 7, 10). Yang harus selalu diingat : Sangatlah penting untuk menerapkan secara praktis setiap pemahaman akan Firman Allah dalam kehidupan sehari-hari (Yoh 13:17; Yak 1:22).

Untuk pemahaman lebih lanjut :

Mengapa penulis dari Mazmur 119 sangat terpesona akan Firman Allah?


(11)

DOA (Bagian 1)

A. Apakah doa itu?

Berdoa artinya berbicara dengan Allah. Melalui doa, kita dapat berkomunikasi dengan Allah tentang banyak hal** : - mengucap syukur bagi Dia (1 Tim 2:1) - memuji Dia (Ibr 13:15) - menantikan Dia (Maz 27:14) - mendengarkan Dia (Yoh 10:27) - meminta kebutuhan kita (1 Sam 1:17) - mendoakan orang-orang lain (1 Sam 12:19) (lihat appendix, hal 124-5) - mengakui segala dosa kita (1 Yoh 1:9) - menghadapi** peperangan rohani (Ef 6:10-18)

B. Mengapa kita perlu berdoa?

1. Doa adalah hak istimewa. - di dalam doa, kita diperbolehkan untuk datang kepada Allah. (kita berdosa -- Allah adalah Kudus; kita bebal -- Allah MahaTahu) - di dalam doa, kita akan menerima berkat bagi diri kita sendiri maupun orang lain. 2. Melalui doa, kita akan mengenal Allah. - semakin banyak waktu yang kita sediakan bagi Dia, semakin kita mengenal Dia dengan baik. - doa membuat kita mengerti rencana Allah (Kis 10:1-20). 3. Doa memenuhi kebutuhan manusia** rohani kita. - doa menjadi saluran berkat dalan hidup kita. Berkat itu antara lain : pengampunan, penghiburan, penguatan, bimbingan, dsb. 4. Melalui doa, kita dapat bekerja sama dengan Allah. - Allah berkehendak untuk mau menjawab doa kita (Mat 7:7). - Dia mau mengubah rancangan-rancanganNya sebagai respon dari doa kita (Kej 18:23-32). Allah akan mengubah rencanaNya disebabkan oleh (sebagai contoh) doa-doa Musa (Kel 32:9-14) dan doa-doa Hizkia (2 Raja 20:1-6). - Melalui doa, kita dapat melebarkan** kerajaan Allah (Mat 6:10). - Kita dapat mengalahkan setan melalui doa (Mat 12:29). 5. Kita sudah diperintahkan untuk berdoa (1 Tes 5:17). 6. Kita sebaiknya berdoa supaya Allah dipermuliakan (Yoh 14:13). 7. Siapapun yang berdoa, membuat hati Allah bersuka cita (Ams 15:8).

C. Kemungkinan-kemungkinan** yang sangat besar dari doa.

Janji : - setiap orang dapat berdoa (Mark 11:23 : 'siapapun' ) - untuk meminta segala sesuatu (Mark 11:24 : 'apapun' ) - di setiap waktu (Mark 11:25 : 'kapanpun' ) Tantangan : - Mat 7:7 - Maz 2:8 - Yer 33:3

D. Contoh-contoh doa yang hebat dalam Alkitab

Kej 18:16-33 (Abaraham) Kel 32:7-14 (Musa) 2 Sam 7:18-29 (Daud) 1 Raja 8:15-53 (Salomo) Ezra 9:5-15 (Ezra) Ne 1:4-11 (Nehemia) Dan 9:3-19 (Daniel) Yoh 17:1-26 (Tuhan Yesus)

Untuk pemahaman lebih lanjut :

Apa yang dapat kita pelajari tentang doa Tuhan Yesus dalam Markus 11:22-26?


(12)

DOA (Bagian kedua)

A. Penghalang dari doa

Dosa yang belum diakui (Yes 59:1-2) Tidak mau mengampuni (Mar 11:25) Motivasi yang salah (Yak 4:3) Keraguan (Yak 1:6-8) Tidak percaya (Ibr 11:6) Kelambanan (Yak 4:2)

B. Iblis selalu berusaha untuk mencegah kita berdoa.

Setan takut terhadap orang yang tekun berdoa, karena : - doa memberikan kekuatan dalam hidup kita dan pelayanan kita kepada Allah. - doa merupakan senjata yang paling ampuh untuk mengalahkan rencana-rencana jahat. - setan sudah dilumpuhkan melalui doa. Meskipun begitu, setan berusaha keras untuk mengurangi kekuatan doa kita (misalnya melalui bencana, godaan, pikiran jahat, penghukuman, keputusasaan, menabur keraguan). Kita perlu berjaga-jaga dan berdoa (Mat 26:41). Dan kita harus melawan iblis (1 Pet 5:8-9; Yak 4:7).

C. Dua dasar** untuk percaya dalam doa.

1. Karakter Allah : - Komitmen Allah : Dia telah berjanji untuk menjawab doa (Yer 33:3) - Kemaha-kuasaanNya : Dia dapat menjawab doa (Kej 18:14) - KasihNya : Dia berkehendak untuk menjawab doa (Yer 29:11-14) - KesetiaanNya : Dia berjanji untuk menjawab doa (1 Raja 8:56)

2. Kedudukan kita sebagai anak** : - Kita telah diangkat sebagai anak. (Roma 8:15) - Kita beroleh jalan masuk kepada Bapa. (Ef 3:12) - Bapa berkehendak untuk memberkati kita . (Mat 7:7-11) - Bapa ingin memberikan warisan doa. (Maz 2:8)

D. Pentingnya penyertaan Roh Kudus.

Kita membutuhkan Roh Kudus karena : - Dia memberikan 'roh berdoa**'. (Zakh 12:10) - kuasaNya menguatkan kita. (Roma 8:26) - kebijaksanaanNya memimpin kita. (Roma 8:26-27) - kita berdoa "di dalam Roh". (Ef 6:18)

E. Prinsip-prinsip doa yang benar.

Karena kuasa doa itu sangat luar biasa, Alkitab mengajar kita tentang cara berdoa secara efektif : - dengan penuh kesadaran** (1 Yoh 3:21-22) - sesuai dengan kehendak Allah (Mat 6:10) - tinggal** di dalam Yesus (Yoh 15:7) - di dalam nama Yesus (Yoh 14:13) - di dalam Roh (Ef 6:18) - dengan iman (Mat 21:22) - permohonan** kepada allah (Kej 18:25) - mengingatkan janji-janji Allah (Kel 32:13) Untuk lebih jelas lagi, lihat Yak 4:3; Am 21:13; 1 Pet 3:7; Ibr 4:16; Maz 100:4.

F. Sama seperti Yesus, kita juga harus tekun berdoa.

Bagi Yesus, doa merupakan hal terpenting - hidupNya dan pelayananNya diwarnai oleh doa (Luk 3:21; 6:12; 9:16; 9:29; 22:17-19; Luk 22:41-46; 23:34; 24:50-51). - Dia menyatakan bahwa doa lebih penting daripada makanan (Mat 4:2), tidur (Luk 6:12), dan pelayanan bagi orang banyak (Luk 5:15-16).

Dia menyediakan banyak waktu untuk berdoa (Mark 1:35; Mat 14:23; Luk 5:16) Yesus menjadi pembela bagi orang-orang percaya saat ini (Ibr 7:25, Roma 8:34).

Untuk pemahaman lebih lanjut : Dalam hal-hal apa saja doa Bapa kami (Mat 6:9-13) menjadi model** doa?


(13)

Pribadi dan Pelayanan Roh Kudus

A. Roh Kudus adalah bagian dari Trinitas. Roh Kudus bukan hanya sebagai senyawa** tetapi juga merupakan seorang pribadi. - Dia adalah anggota ketiga dari Allah Tritunggal. Sama seperti Allah Bapa dan Allah Putra, Roh Kudus memiliki sifat kekal (Ibr 9:14), Maha Hadir (Maz 139:7), Maha Tahu (1 Kor 2:10), dan Maha Kuasa (Luk 1:35). Dia menampakkan ciri-ciri kepribadiannya : - intelek (Roma 8:27) - sensitif (Ef 4:30) - berkehendak (1 Kor 12:11)

B. Alkitab menyebutkan Roh Kudus dengan berbagai macam cara :

Melalui nama yang berbeda : - Roh Allah (Mat 3:16) - Roh Kristus (Roma 8:9) - Roh yang baik (Neh 9:20) - Penolong, Penghibur (Yoh 14:16, 26) - Roh kebenaran (Yoh 14:17) - Roh yang menjadikan kita anak Allah** (Roma 9:15) - Roh kasih karunia (Ibr 10:29)

Melalui simbol-simbol : - burung merpati (Mat 3:16) - angin (Kis 2:2) - suara (1 Kis 19:12) - minyak (1 Sam 16:13) - air (Yes 44:3; Yoh 7:37-39) - meterai (Ef 1:13) - api (Kis 2:3)

C. Karya Roh Kudus dalam diri orang percaya.

Roh Kudus : - menginsafkan (Yoh 16:8-11) - menyebabkan kelahiran kembali (Yoh 3:5-8) - memberikan jaminan keselamatan (Roma 8:16) - tinggal di dalam kita (Yoh 14:17) - mengajar kita (Yoh 14:26; 16:13-14) - menolong kita (Roma 8:26) - melayani kita (Roma 15:16) - mengadakan** buah-buah Roh (Gal 5:22-23) - mengaruniakan banyak talenta (1 Kor 12:4-11) - berbicara melalui kita (Mark 13:11) - memberikan kekuatan untuk bersaksi (Kis 1:8) Lihat juga dalam Yoh 14:16; Roma 5:5; 1 Tes 1:6; Roma 14:17; Roma 15:13; Mat 12:28.

D. Semua orang percaya dipenuhi oleh Roh Kudus (Ef 5:18).

Beberapa tokoh Alkitab yang hidupnya dipenuhi Roh : - Daud (1 Sam 16:13) - Tuhan Yesus (Luk 4:1, 14) - Para rasul (Kis 2:2-4) - Paulus (Kis 9:17)

Ada beberapa hal yang menghalangi kita untuk hidup dalam kepenuhan Roh Kudus, misalnya ketidaktaatan (Kis 5:32), congkak (1 Pet 5:5), tanpa iman** (Ibr 11:6), kejahatan** (Kis 8:18-24).

Langkah-langkah memasuki hidup yang dipenuhi Roh : - mengakui dosa melalui pertobatan dan pengakuan (1 Yoh 1:9). - meminta untuk dipenuhi Roh (1 Yoh 5:14-15) sesuai dengan perintah Allah (Ef 5:8). - percaya (Ibr 11:6; Mark 11:24). (Ingat janji Tuhan Yesus dalam Luk 11:13) Menurut naskah asli dari Ef 5:18, pemenuhan Roh bagi orang Kristen tidak hanya dialami

satu kali saja, akan tetapi orang itu akan dipenuhi Roh secara terus-menerus dalam hidupnya. (Perhatikan kehidupan Simon Petrus, dia dipenuhi Roh dalam Kis 2:4 dan kemudian dipenuhi lagi dalam Kis 4:31)

Untuk pemahaman lebih lanjut : Pelajari ajaran Paulus tentang Roh Kudus dalam Roma 8:1-17, 26-27.


(14)

Pujian

A. Apakah pujian itu?

Pujian berarti : Memuji kebesaran Allah** (1 Taw 29:10:13) Menyatakan kebaikan Allah** (Yes 25:1) Memberitakan segala perbuatan Allah (1 Pet 2:9) Memuliakan Allah (Maz 29:1) Membesarkan** Allah (Dan 4:34) Memegahkan Allah (Maz 34:3) Meninggikan Allah (Maz 99:5) Menyatakan kekaguman pada Allah (2 Tes 1:10)

B. Mengapa kita harus memuji?

Manusia diciptakan untuk memuji Allah. (Ef 1:3-14) Selain manusia, tidak ada makhluk lain yang dapat memuji Allah. (Maz 30:9; 115:17-18) Allah layak menerima pujian kita. (Wah 5:9-14) Pujian adalah persembahan yang menyukakan hati Allah. (Ibr 13:15-16) Untuk menyatakan kebesaran Allah pada dunia. (Maz 66:5-8) Untuk memuji perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukanNya. (Maz 98:1) Allah bersemayam di atas puji-pujian umatNya. (Maz 22:3) Pujian mendatangkan berkat atas kita. (Maz 67:5-6) Pujian itu membangun iman kita. (Roma 4:20) Kita telah diperintahkan untuk memuji Allah. (Maz 146:1; 100:4)

C. Kapan sebaiknya kita memuji Allah?

Di setiap waktu. (Maz 34:1; 145:2) Dalam segala situasi. (Ibr 13:15) (Perhatikan contoh dari Paulus dan Silas: Kis 16:25)

D. Bagaimana kita memuji Allah?

Dengan kata-kata. (Maz 9:1) Dalam nyanyian. (Maz 104:33) Menggunakan alat musik. (Maz 150:3-5) Dengan sujud menyembah. (Maz 95:6) Dengan mengangkat tangan. (Maz 134:2) Menggunakan tari-tarian. (Maz 150:4)

E. Apakah isi pujian?

Memuji Allah Bapa : kebesaranNya, kemuliaanNya, kekudusanNya, kasihNya, kesetiaanNya, keadilanNya, kemurahanNya, kebijaksanaanNya, ke-maha kuasaan-Nya, keajaibanNya dan juga janji-janjiNya.

Memuji Allah Putra : pengorbananNya, penyelamatanNya, kemenanganNya, darahNya, namaNya, pengajaranNya, rendah hatiNya, kelembutanNya, rasa haruNya, dan ke-Tuhanan-Nya dalam segala hal.

Memuji Allah Roh Kudus : kehadiranNya, kelembutanNya, penghiburanNya, pengajaranNya, kuasa pelayananNya, buah-buah Roh, dan talenta yang diberikan pada kita.

F. Sikap-sikap yang benar dalam memuji Allah.

Dengan hati yang tulus. (Maz 119:7) Dengan segenap hati. (Maz 138:1) Di dalam roh. (Yoh 4:23-24) Dalam kebenaran. (Yoh 4:23-24)

G. Puji-pujian indah yang terdapat dalam Alkitab.

Kel 15:1-18 1 Sam 2:1-10 Neh 9:6-37 Maz 103; 147; 148; 150 Luk 1:46-55 Roma 11:33-36 Wah 7:9-12

Untuk pemahaman lebih lanjut :

Renungkan nyanyian puji-pujian Daud dalam 1 Taw 16:8-36.


(15)

Terlibat dalam Pelayanan Gereja

A. Mengapa kita harus terlibat dalam pelayanan di gereja?

Dimana satu atau dua orang berkumpul dalam namaKu, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka (Mat 18:20). Untuk pertumbuhan iman, kita perlu berkat dari Allah yang dinyatakan dalam hidup persekutuan dengan saudara-saudara seiman (lihat Ibr 10:25). - Kita dapat menikmati persekutuan dengan saudara-saudara kita di dalam Kristus. - Kita akan banyak menerima saran, petunjuk, koreksi, dsb. - Iman kita akan semakin dikuatkan. - Kita akan banyak menerima nasihat dan pertolongan. Gereja membuka kesempatan bagi kita untuk menggunakan karunia-karunia yang telah kita miliki. - Kita dapat menyalurkan berkat melalui karunia ataupun pelayanan yang telah diberikan Allah. - Bila kita tidak mau memberikan apapun yang telah kita terima, kita akan mengalami kemunduran** rohani.

B. Ciri-ciri yang dimiliki oleh gereja yang dinamis : - komitmen total terhadap ke-Tuhan-an Kristus. - kasih dan kesehatian di antara jemaatnya. - kehidupan doa yang kuat. - adanya worship. - berjalan dengan kuasa Roh Kudus dan mengalami karunia-karunia yang diberikanNya. - membangun kehidupan kudus. - mengajak orang-orang yang berdosa untuk bertobat. - mengajarkan tentang Injil keselamatan. - melakukan perbuatan baik terutama bagi orang yang membutuhkan. - rela untuk berkorban. - meningkatkan keterlibatan dalam banyak pelayanan. - bersiap-siap dan menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali.

C. Prinsip-prinsip dari persekutuan Kristen yang sejati : - saling mengasihi (Yoh 13:34) - saling mendahului dalam memberi hormat (Roma 12:10) - saling menasihati (Ibr 13:3) - saling membangun ((Roma 14:19) - saling menghibur (1 Tes 4:18) - saling mengampuni (Ef 4:32) - saling melayani (Gal 5:13) - saling menanggung beban (Gal 6:2) - saling mengajar (Kol 3:16) - saling menegur (Kol 3:16) - saling mendoakan (Yak 5:16) - saling memberi tumpangan (1 Pet 4:9) Lihat juga Roma 15:7; 1 Pet 5:5; Ef 5:21; Ef 4:2; Ibr 10:24; Kis 2:42-47.

D. Beberapa bagian dimana kita dapat terlibat dalam pelayanan di gereja kita masing-masing :

Cari kehendak Allah terlebih dulu, baru kemudian berbicara dengan pastor atau pendeta supaya menolong kita untuk menemukan bidang pelayanan seperti yang dikehendaki Allah bagi kita. Beberapa bidang itu antara lain : tim doa untuk gereja, pelayanan anak, kelas Alkitab, pelayanan kaum muda, persekutuan di rumah, mengajar tentang Firman, tim musik, tim Pekabaran Injil, distribusi literatur, pelayanan dalam hal-hal praktis.

E. Bagaimana sebaiknya kita terlibat dalam pelayanan gereja?

Berdasarkan kasih**. (1 Kor 13:1-3) Untuk kemuliaan Allah. (1 Kor 10:31) Tetap tekun berdoa. (1 Tes 5:17) Dengan rendah hati. (Mat 11:29) Dengan suka cita. (Fil 4:4)

Untuk pemahaman lebih lanjut : Petunjuk apa yang kita dapat tentang kehidupan bergereja dalam Roma 12:9-21; 1 Tes 5:14-24; dan 1 Kor 13:4-7?


(16)

Bertumbuh dalam Iman

A. Ada banyak variasi iman di dalam Alkitab.

Iman yang menyelamatkan. (Yoh 3:16) Karunia iman. (1 Kor 12:9) Iman yang aktif. (Yoh 14:12; Mark 11:23) (Bagian ini akan memfokuskan pada tipe iman yang ketiga : iman yang aktif.)

B. Apakah iman yang aktif itu?

Iman bukan hanya pengertian tetapi juga butuh tindakan (Ams 3:5). Iman adalah kepercayaan mutlak, keyakinan yang teguh. Iman didasarkan pada karakter Allah (Maz 9:10) dan pada FirmanNya (Roma 10:17). Iman itu selalu aktif sampai saat ini.. (Iman adalah percaya bahwa Allah selalu memenuhi janjiNya saat ini, Dia mau menjawab doa-doa kita; Dia selalu ikut campur tangan dalam setiap kehidupan kita.)

C. Beberapa tokoh Alkitab yang memiliki iman yang aktif.

Abraham (Roma 4:19-21) Yosua (Yos 10:12-14) Daud (1 Sam 17:45-47) Daniel (Da 6:23) Tuhan Yesus (Yoh 11:40-44) Simon Petrus (Kis 9:32-34) Paulus (Kis 27:25)

D. Beberapa penghalang untuk memiliki iman yang aktif.

Perasaan tertuduh (1 Yoh 3:21) Ketakutan (Yoh 14:21; Mark 4:4) Keraguan (Yak 1:6-8; Mark 11:23) Mencari penghormatan dari manusia (Yoh 5:44) Kecongkakan (Ams 3:5; Yos 7:2-5)

E. Bagaimana iman kita dapat bertumbuh?

1. Melalui banyak merenungkan Firman Allah. - semakin mengenal sifat-sifat Allah ( renungkan, misalnya Mazmur 14 ). - menyimpan dalam hati semua janji-janji Allah dan prinsip-prinsipNya.

2. Dengan belajar dari cara-cara Allah untuk mendidik manusia. - dalam kitab Ibrani 12:5-11 - memperhatikan perjanjian-perjanjian Allah dalam kehidupan setiap orang Kristen baik di masa lalu maupun di masa sekarang. - merefleksikan pimpinan Allah dalam kehidupan kita.

3. Memiliki waktu doa. - lihat kehidupan Yosafat (2 Taw 20:1-3); Hizkia (2 Raja 19:14-20); dan Daud (1 Sam 30:4, 6).

4. Dengan memuliakan Allah (Roma 4:20).

5. Menghadapi semua tantangan (yang diijinkan Allah untuk terjadi), untuk menguji iman kita. (Perhatikan kehidupan Daud dalam 1 Sam 17:32, 37, 45-46.)

6. Belajar tentang rahasia untuk bertumbuh dalam iman : Iman tidak tumbuh berdasar pada usaha kita sendiri, tetapi berdasarkan pada pengenalan kita akan Yesus atau Allah. - Yesus yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita dalam kesempurnaan (Ibr 12:2). - Kita harus memiliki kepercayaan penuh kepada Allah (Mark 11:22).

F. Iman yang aktif akan banyak melakukan perkara-perkara yang besar.

Yes 3:15 Yoh 14:12 Mark 9:23 1 Yoh 5:4

Untuk pemikiran lebih lanjut : Pelajari dengan sungguh-sungguh Maz 78, prinsip-prinsip iman yang bagaimana yang anda temukan?


(17)

Prinsip-prinsip Bimbingan Tuhan

A. Sangatlah penting untuk mengetahui kehendak Allah dalam kehidupan kita.

Allah memiliki rencana dalam setiap kehidupan manusia (Maz 139:16, Yer 1:5). Sebagai Bapa yang mengasihi kita, Allah menginginkan dasar kehidupan kita sesuai dengan kehendakNya (Ul 28:1-2, 15). Dia tidak menyembunyikan kehendakNya, tetapi Allah ingin menyatakan diriNya dan maksudNya kepada kita (Ibr 11:6; Yak 1:5). Dia menginginkan kita untuk pandai dalam mengambil setiap keputusan (Maz 32:8-9). Ketaatan maupun ketidaktaatan kita akan kehendak Allah sering berpengaruh dalam kehidupan kita dan juga kehidupan orang lain (Yos 6:18; 7:1-26).

B. Sangatlah mungkin untuk mengetahui kehendak Allah bagi kita.

Sebenarnya arah dari sebagian besar kehidupan kita sudah ditentukan dengan jelas dalam Alkitab. (Perhatikan: sepuluh hukum Taurat [Kel 20:1-17] dan khotbah di bukit [Mat 5-7]) Tetapi ada beberapa bagian, dimana kita perlu untuk mencari dan mengetahui bimbingan Allah supaya Dia menunjukkan langkah yang harus kita ambil sesuai dengan kehendakNya (misalnya dalam hal memilih pekerjaan ataupun dalam hal memilih pasangan hidup). Allah hendak menunjukkan jalan yang harus kita tempuh (Maz 25:12; 32:8).

C. Kita harus belajar supaya dapat melihat kehendak Allah dengan jelas.

Kemauan yang tulus untuk melakukan kehendakNya (Roma 12:1-2; lihat juga Mat 6:33). Ketaatan (Maz 25:10). Rendah hati (Maz 25:9). Mendengarkan Allah dalam doa (Ams 8:34) Percaya kepada Allah (Ams 3:5-7).

D. Tiga cara utama untuk menerima bimbingan Tuhan

1. melalui Firman Allah (Maz 119:9-11, 105) 2. melalui perkataan Roh Kudus (Kis 11:12; 13:2; 16:6-7) 3. melalui nasehat dari saudara-saudara seiman (Ams 12:15)

E. Daftar praktis untuk mengetahui apakah hidup kita dalam bimbingan Tuhan.

- Apakah saya taat pada bimbingan Tuhan yang telah Dia nyatakan pada saya? - Apakah saya mau untuk melepaskan keinginan saya sendiri, dan taat sepenuhnya pada kehendak Allah? - Apakah yang Firman Allah katakan dalam situasi saya saat ini? - Apakah saya membawa semua permasalahan yang saya hadapi dalam doa yang sungguh-sungguh, terus-menerus dan percaya? - Apakah saya mau menerima penjelasan dari para pembimbing rohani saya? - Apakah saya selalu bertindak berdasar pada perasaan? - Apakah saya membatasi bimbingan Allah dengan menggunakan kepintaran saya? - Apakah saya terlalu mengharapkan bimbingan Allah melalui cara yang luar biasa? - Dapatkah saya mengenali penghambat yang ada dalam lingkungan saya? - Apakah kata hati yang diberikan Allah pada saya? - Apakah saya memilih waktu sesuai dengan waktu Allah? - Bagaimana Allah memimpin kehidupan orang Kristen lain dalam situasi yang sama? - Apakah segala hal yang saya pandang sebagai bimbingan dari Allah tidak melanggar prinsip-prinsip Firman Allah?

F. Ingatlah selalu :

Allah berkehendak untuk menjadikan setiap waktu berharga bagi kita. Allah tidak pernah berbuat kesalahan. Allah tidak pernah terburu-buru. Damai Allah dalam hati akan memelihara pikiran yang benar (Yes 26:3; Fil 4:7) Kepuasan dan kebahagiaan sejati hanya dapat diperoleh dengan taat pada kehendak Allah. Taat pada kehendak Allah berarti mengerjakan sesuatu yang benar, pada saat yang tepat, dan dengan sikap hati yang benar.

Untuk pemahaman lebih lanjut : Dalam hal apa Eliezer dapat menjadi contoh bagi kita (Kej 24:1-61)?


(18)

Ujian dan Godaan

A. Allah menguji kita dengan maksud baik.

Allah menguji kita karena Dia ingin mencurahkan berkat atas kita. - Allah ingin mempersiapkan kita supaya kita dapat menerima lebih banyak lagi berkat yang telah Dia persiapkan bagi kita. - Dia mencoba untuk menyatakan kelemahan kita supaya kita sadar bahwa kita membutuhkan berkat-berkatNya (2 Taw 32:31; Ul 8:2).

Allah menguji kita dengan maksud untuk : - mengajar kita (Ul 8:3) - menguatkan kepercayaan kita padaNya (1 Pet 1:6-7) - membentuk karakter kita (Yak 1:2-4)) - memurnikan kita (Maz 66:10) - membuat kita bertekun dalam doa (Luk 11:5-9; Mat 15:21-28) - mengajar kita merendahkan diri (Ul 8:2) - mengajar disiplin (Ul 8:5)

Tokoh-tokoh Alkitab yang sukses dalam menempuh ujian dari Allah : - Abraham : ketaatan (Kej 22:1-19) - Yusuf : kesetiaan (Kej 37:5-9; 28; 39:20; 41:40) - Daud : kesabaran (1 Sam 16:12-13; 2 Sam 5:4) - Kaleb : ketabahan (Yos 14:6-14)

Kunci supaya tetap teguh dalam menempuh ujian dari Allah : Dengan pertolongan dari Allah, kita berusaha mempertajam sikap-sikap yang disebut dalam 2 Petrus 1:5-9 yaitu ketekunan, iman, kebajikan, pengetahuan, pengendalian diri, kesabaran, kesalehan, kasih dari saudara-saudara seiman dan kasih kepada semua orang.

B. Setan menggoda kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan jahat

Setan menggoda kita karena dia ingin menghancurkan kita. - dia ingin supaya kita tidak memiliki lagi kasih Allah. - dia membuat kita selalu merasa tertuduh dengan kesalahan kita. - dia ingin melunturkan kepercayaan kita kepada Alah. - dia menginginkan kita supaya mau melayani dia. - dia bermaksud membawa kita masuk dalam perbudakan. - dia ingin membuat kita binasa.

Setan menggoda kita melalui berbagai kesempatan : - tidak berbakti kepada Allah (Mat 4:9) - kesombongan (Kis 12:22-23)) - kebutuhan jasmani (Mat 4:3) - keinginan daging (1 Kor 7:5) - nafsu sex (Kej 39:7-10) - ketidaktaatan (Kej 3:1-7) - bersungut-sungut (1 Kor 10:10) - hamba uang (Yoh 12:6)

Dua kunci utama untuk mengatasi godaan setan : 1. keteguhan hati kita - selalu waspada dan berdoa (Mark 14:38) - tidak memberikan kesempatan pada setan (Ef 4:27) - menggunakan seluruh persenjataan rohani (Ef 6:11) - melawan si setan (Yak 4:7) 2. pertolongan Yesus - Yesus telah dicobai dalam berbagai hal sama seperti kita. (Ibr 4:15) - Karena itu, Dia mampu menolong kita saat mengalami pencobaan. (Ibr 2:18) - kita perlu memandang Yesus yang memimpin kita dalam iman. (Ibr 12:2)

C. Bila kita gagal dalam ujian ataupun pencobaan, kita dapat dipulihkan.

Langkah yang perlu adalah : mengaku, bertobat, disucikan dan kemudian diampuni. (1 Yoh 1:9)

D. Sangat penting :

Saat kita menghadapi ujian ataupun pencobaan, Allah selalu memperhatikan kita. - Dia tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan kita. (! Kor 10:13) - Allah juga memberikan jalan keluar. (1 Kor 10:13) Sebenarnya, pencobaan bukanlah dosa; tetapi, saat kita menyerah ke dalam pencobaan itu, maka pencobaan itu telah menjadi dosa.

Untuk pemahaman lebih lanjut : Apa maksud dari Yakobus 1:12-16 tentang pernyataan bahwa Allah menguji kita untuk mendatangkan kebaikan bagi kita, tetapi setan menggoda kita untuk membawa kita masuk ke dalam maut?


(19)

Penatalayanan

A. Kita sudah dipilih untuk menjadi pelayan-pelayan Allah.

Segala sesuatu yang kita miliki adalah kepunyaan Allah. (Kis 17:25) Allah adalah yang empunya, kita adalah hambaNya. (Mat 25:14) Penatalayanan menyatakan hak-hak dan juga tanggung jawab. Allah meminta pertanggungjawaban kita masing-masing atas semua yang dipercayakanNya pada kita. (Roma 14:12)

B. Yesus menekankan pentingnya suatu penatalayanan yang baik.

Luk 12:42-48; Luk 16:1,2; Luk 16:10-12; Luk 19:11-27

C. Apa yang diharapkan dari seorang pelayan yang baik?

Dia harus mengabdi kepada tuannya. (Mat 25:24-27, 30) Dia harus mengatur rumah tangga tuannya. Dia harus bertindak sesuai dengan keinginan tuannya. (Mat 25:20-21, 27) Dia harus setia. (Luk 16:10-12)

D. Hal-hal dasar dalam penatalayanan.

1. penggunaan waktu yang bertanggung jawab. -waktu sangatlah berharga. (Hidup kita hanya singkat, dan waktu yang terbuang tidak dapat dikembalikan.) - waktu telah dipercayakan kepada kita dengan tujuan tertentu (1 Kor 10:31). - membuang waktu sama artinya dengan jatuh ke tangan setan. - kita harus menggunakan waktu sebaik mungkin (Ef 5:15-16). - kita sebaiknya tidak bertindak dibawah tekanan, tetapi berdasarkan prioritas (pertama : hubungan kita dengan Allah; kedua : keluarga kita; ketiga : pelayanan rohani kita; keempat : pekerjaan kita; kelima : aktivitas-aktivitas lain) - kita punya cukup waktu untuk melakukan kehendak Allah. - berdoa artinya memanfaatkan waktu dengan baik.

2. penggunaan uang yang bertanggung jawab. - kita jangan mengumpulkan harta di bumi, tetapi di surga (Mat 6:19-20). (bahaya dari kekayaan : Mat 6:21; Mark 4:19; 1 Tim 6:9) - sebagai orang Kristen, kita sebaiknya memberikan persepuluhan kepada Allah sama seperti persembahan-persembahan kita yang lain (ada bahaya jika kita merampok Allah : Mal 3:8-10) - memberikan persepuluhan bukan berarti memberikan dana kepada Allah, tetapi sebagai penghargaan kepada TUAN kita. (Ams 3:9) - kita memberikan persembahan kepada Allah : dengan tulus hati (1 Taw 29:3, 5, 9), secara teratur (1 Kor 16:2), dengan pengorbanan (Luk 21:1-4), dengan senang hati (2 Kor 9:7). - memberi lebih baik daripada menerima (Kis 20:35).

3. mempersembahkan tubuh kita kepada Allah (Roma 12:1) - tubuh kita adalah bait Roh Kudus (1 Kor 3:16). - kita tidak menyerahkan tubuh kita kepada dosa tetapi kepada Allah (Rom 6:13). - kita sebaiknya hidup dalam jalan yang benar (Mark 6:31; Luk 21:34)

4. melayani orang lain dengan karunia-karunia rohani yang kita miliki. - berbagai macam karunia yang diberikan oleh Roh Kudus (1 Kor 12:1-11) dimaksudkan untuk memperbaiki dan memperlengkapi tubuh Kristus (Ro 12:4-8; 1 Kor 14:12)

5. menggunakan rumah kita untuk melayani Allah. - membukakan pintu bagi setiap orang yang memerlukan pertolongan dan nasehat. - suatu tempat dimana keramahan ditawarkan. - sebagai tempat untuk persekutuan.

E. Upah bagi seorang pelayan yang baik.

Luk 16:10-12; Mat 25:20-23; Mat 25:31-40

Untuk pemahaman lebih lanjut : Renungkan 1 Korintus 4:1-2


(20)

Kekudusan dan Pengudusan

A. Kekudusan Allah.

Allah adalah Kudus (1 Pet 1:16; Im 20:26). Dalam Alkitab dinyatakan bahwa Kekudusan Allah adalah sifat Allah itu sendiri (lihat Kel 3:5; Yes 6:3; Wah 4:8; Alkitab menyebutkan Kekudusan Allah lebih sering daripada KasihNya, sebagai misal). Kekudusan Allah berarti "keberbedaan", hidup "terpisah" dari semua yang tidak sempurna dan tidak bersih; Allah adalah sempurna, murni, tidak memiliki kesalahan, agung dan kemuliaan atas segala hormat dan kekaguman.

B. Allah menginginkan kita memiliki hidup kudus.

1 Pet 1:15; Ef 1:4; Im 11:44-45

C. Mengapa kita harus memiliki hidup kudus?

Sebagai orang Kristen yang sudah lahir baru, kita memiliki kehidupan yang berbeda dimana orang lain dapat melihat kita hidup "terpisah" dari dunia dan "melayani" Allah. - jika kita benar-benar anak Allah, kita seharusnya menunjukkan sifat-sifat kekudusan dari keluarga Allah (Ibr 12:10; 1 Pet 2:9). - Yesus mengorbankan diriNya, supaya kita menjadi kudus (Kol 1:22. - barangsiapa hidup di dalam Kristus, dia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1 Yoh 2:6). - kehidupan yang kudus mendatangkan berkat dalam hidup kita (Ul 26:16-19). - sangatlah indah bila kita dapat menjadi berkat bagi orang lain (1 Pet 3:1). - kehidupan kudus yang kita miliki di bumi merupakan persiapan bagi kehidupan surga (Ibr 12:14; Wah 21:27).

D. Apa artinya pengudusan?

Secara garis besar, pengudusan dapat diartikan sebagai berikut : - proses untuk menjadi kudus dalam seluruh aspek kehidupan kita (1 Pet 1:15). - semakin menjadi penurut-penurut Allah (Ef 5:1) - semakin bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus (Ef 4:15). - diubahkan terus-menerus menjadi serupa dengan Kristus (2 Kor 3:18).

E. Allah menginginkan pengudusan kita.

1 Tes 4:3; 2 Tes 2:13; Yoh 17:17, 19

F. Ada tiga tokoh utama yang menolong dalam pengudusan :

Allah Bapa (1 Tes 5:23) Allah Roh Kudus (2 Tes 2:13; Roma 15:16) Tuhan Yesus (1 Kor 1:30; Ef 5:26)

G. Sarana untuk pengudusan hidup kita.

Pengudusan kita dilakukan - dalam Kristus (1 Kor 1:2) - melalui pengorbanan Yesus (Ibr 10:10) - dengan darahNya (Ibr 13:12) - dalam kebenaran (Yoh 17:17) - oleh Firman Allah (1 Tim 4:5) - dengan iman (Kis 26:18)

H. Tugas kita untuk menguduskan kehidupan kita (2 Kor 7:1)

Mari kita hidup - di dalam Kristus (Kol 2:6) - di dalam Roh (Gal 5:16) - dengan rendah hati (Mik 6:8) - dengan kejujuran (Ro 13:13) - dalam ketaatan (2 Yoh 6) - dalam kasih (Ef 5:2) - dalam kebenaran (3 Yoh 4) - dalam terang (1 Yoh 1:7)

Untuk pemahaman lebih lanjut : saat mempelajari 1 Petrus 1 - 1 Petrus 3, pengertian apa saja yang kita dapat tentang kekudusan dan pengudusan?


D. MELAYANI SEBAGAI SEORANG MURID

(21)

Mengasihi Allah

A. Apakah "Kasih" itu?

Kasih bukan hanya sekedar perasaan, tetapi suatu tindakan dari keinginan. Kasih adalah keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi orang lain. Mengasihi Allah berarti hidup untuk menyenangkan Bapa dengan cara mengutamakan Dia dan kehendakNya dalam kehidupan kita. Roh Kudus memperlengkapi kita dengan kasih yang tidak mementingkan diri sendiri (Ro 5:5; Gal 5:22).

B. Allah berhak menerima kasih kita.

Allah adalah Kasih (1 Yoh 4:8). Dia yang terlebih dulu mengasihi kita (1 Yoh 4:10). Karena begitu besar Kasih Allah kepada kita, sehingga Dia mengaruniakan anakNya yang tunggal bagi kita (Yoh 3:16). Allah melingkupi kita dengan KasihNya yang sempurna (Maz 23:6).

C. Bagaimana cara mengekspresikan kasih kita kepada Allah?

1. mengucap syukur atas keberadaanNya dalam hidup kita. (pikirkan tentang KasihNya, kebaikanNya, kemuliaanNya, belas kasihNya, kesetiaanNya, keadilanNya, kesediaanNya untuk mengampuni, dsb.)

2. melalui pujian kita bagi Dia - dikarenakan sifatNya yang luar biasa. - dikarenakan perbuatanNya yang besar.

3. melalui keinginan kita untuk mau bergaul dengan Allah - kita akan semakin mengenal Allah ( terutama melalui firmanNya). - kita dapat bersekutu dengan Dia dalam doa.

4. melalui seluruh aspek kehidupan kita yang menyenangkan hati Allah. - menempatkan Allah sebagai Tuan dalam kehidupan kita. (misal : bertumbuh menjadi serupa Kristus, berbuat adil dan kebaikan, memenuhi panggilan Amanat Agung.) - menyenangkan Bapa dalam setiap tingkah-laku kita. (memiliki hidup kudus baik dalam pikiran maupun tindakan kita.) - membantu mengurangi bebanNya atas dunia (lihat Luk 13:34; Kis 9:4). Kita dapat mengubah dunia melalui doa (Mat 6:9-10). - keinginan kita untuk mau berkorban bagi Allah. Lihat contoh dari seorang janda di Markus 12:41-44. Allah telah memberikan milikNya yang paling berharga - AnakNya - bagi kita. Apakah kita mau berkorban bagi Dia?

5. melalui ketaatan kita pada FirmanNya (Yoh 14:15; Mat 7:21-23)

6. dengan mengatakan padaNya bahwa kita mengasihi Dia - dalam doa dan pujian. - melalui kata-kata dan nyanyian.

D. Semua pekerjaan kita bagi Allah harus didasarkan pada kasih kita kepada Allah.

Segala sesuatu yang dikerjakan tanpa kasih, tidak ada faedahnya (1 Kor 13:1-3). Kasih kita yang benar kepada Allah membuktikan komitmen kita kepada Allah. (Perhatikan bagaimana dalamnya Yesus menguji kasih Simon Petrus kepada diriNya dalam Yoh 21:15-17) Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa dan akal budi kita adalah hukum yang utama (Mat 22:35-38; Ul 6:4-7).

E. Banyak berkat bagi orang-orang yang mengasihi Allah.

Allah mengasihi mereka. (Ams 8:17) Allah memegang janji dan kasih setiaNya terhadap orang yang mengasihi Dia. (Ul 7:9) Allah menjaga semua orang yang mengasihi Dia. (Maz 145:20) Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia. (Roma 8:28) Allah menyediakan segala sesuatu bagi mereka yang mengasihi Dia. Allah menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang yang mengasihi Dia. (Kel 20:6)

Untuk pemahaman lebih lanjut : Allah menghargai setiap hal yang menunjukkan kasih kita kepada Dia; pelajari contoh dalam Markus 14:3-9.


(22)

Memiliki Hati yang Mau Melayani**

A. Untuk menjadi yang terbesar dalam Kerajaan Allah, kita harus mau menjadi pelayan.

Mark 9:33-35; Mark 10:35-45; Luk 22:27; Yoh 13:12-17

B. Ciri-ciri dari seorang pelayan sejati

- tidak egois - lebih suka memberi daripada menerima - peka terhadap kebutuhan orang lain (Fil 2:4) - mau menanggung beban orang lain (Gal 6:2) - mengutamakan** kerajaan Allah (Mat 6:33) - memuliakan Allah dalam segala hal** (1 Kor 4:7; 2 Kor 10:17) - rendah hati (Ef 4:2) Secara singkat : seorang pelayan sejati dengan tulus menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani kebutuhan orang lain.

C. Pelayan sejati dalam Alkitab

Yosua ( Bil 11:28) Elisa (1 Raja 19:21) Andreas (Yoh 1:41-42; 12:20-22) Tabita (Kis 9:36-39)

D. Yesus adalah contoh terbaik dalam hal pelayanan

Dia merendahkan diriNya untuk menjadi seorang pelayan bagi manusia (Fil 2:7) - Yesus menyediakan anggur (Yoh 2:1-8) - Yesus memecah-mecah roti (Mat 14:19; Luk 24:30) - Yesus menyediakan sarapan (Yoh 21:5, 9-13) - Dia menyembuhkan orang sakit (Mark 3:10; Mat 8:14-16) - Dia menghibur seorang ibu (Luk 7:12-15) - Dia memberkati anak-anak (Mat 19:13-15 Yesus bahkan merendahkan diriNya untuk melayani murid-muridNya (Yoh 13:1-17).

E. Seorang pelayan tidak dapat melayani dua tuan (Luk 16:13)

Apakah kita melayani Allah atau diri kita sendiri? (Mat 6:33; Mark 10:37) Apakah kita melayani Allah atau mamon? (Mat 6:24) Kita diharapkan untuk melayani Allah, dan hanya Allah. (1 Kor 4:1) (Perhatikan contoh dari Yosua dalam Yos 24:15)

F. Allah menolak keangkuhan, tetapi Dia memberikan berkatNya bagi orang yang rendah hati (1 Pet 5:5)

Allah membenci keangkuhan (Ams 8:13), dan Dia menghendaki kerendahan hati (Mik 6:8) Allah menolak keangkuhan dari Uzia (2 Taw 26:16), Nebukadnezar (Dan 4:224-33), dan Herodes (Kis 12:21-23).

Tetapi Dia memberkati dan menghargai kerendahan hati, misalnya seperti : Musa (Bil 12:3), Daniel (Dan 2:30), dan Paulus (Kis 20:19). Kepemimpinan rohani tidak mungkin terjadi tanpa kerendahan hati (Luk 14:11).

G. Harga** menjadi seorang pelayan Allah

Dia tidak diharapkan untuk "sukses" sebanding dengan kesetiaannya** (1 Kor 4:2) Dia yang sungguh-sungguh melayani sama artinya dengan melayani Yesus. (Mat 25:31-40) Dia akan terpuaskan bila dapat menyenangkan hati Allahnya (2 Ti 2:4) Tuannya akan menghargai dia (Mat 25:21)

H. Kita perlu belajar untuk merendahkan hati

Yesus berkata bahwa kita harus belajar rendah hati dari Dia (Mat 11:29). Karena itu, sebaiknya kita : - merendahkan diri di hadapan Allah (1 Pe 5:6) - meminta kepada Allah supaya memberikan watak yang rendah hati dalam pribadi kita.

Untuk pemahaman lebih lanjut : Menurut Fil 2:5-11, sikap yang bagaimana yang seharusnya kita miliki?


(23)

Karunia Roh Kudus

A. Roh Kudus memperlengkapi orang-orang percaya supaya dapat menghadapi ujian-ujian yang disediakan oleh Allah bagi mereka.

Roh Kudus memberikan : - buah-buah Roh (Gal 5:22-23) - pelayanan yang berbeda (1 Kor 12:28; Ef 4:11) - karunia yang berlain-lainan (Roma 12:6-8) - karunia-karunia Roh (1 Kor 12:8-10)

B. Karunia of revelation**

1. Berkata-kata dengan pengetahuan (1 Kor 12:8) Melalui wahyu Allah, mengetahui kenyataan tentang pribadi seseorang atau situasi secara pasti. Contoh: Yusuf (Kej 41:25-32), Elisa (2 Raja 6:8-12), Yesus (Yoh 4:17-18), Yesus (Mat 21:2-3).

2. Berkata-kata dengan hikmat (1 Kor 12:8) Melalui wahyu Allah, menjelaskan pikiran dan rencana Allah sebagai bantuan untuk mengatasi situasi tertentu. Contoh : Salomo (1 Raja 3:24-28), Yesus (Luk 20:20-26), Gamaliel (Kis 5:38-39).

3. Membedakan bermacam-macam roh (1 Kor 12:10) Melalui wahyu Allah, memiliki penglihatan untuk mengetahui roh apa yang bekerja dalam pribadi orang atau situasi. Contoh: Yesus (Mat 12:34), Yesus (Luk 13:11-16), Yesus (Yoh 8:44), Paulus (Kis 13:6-12)

C. Karunia kuasa**

1. Iman (1 Kor 12:9) Kemampuan Ilahi** untuk percaya dan yakin bahwa Allah akan menyatakan kekuasaanNya dalam situasi tertentu. Contoh: Yosua (Yos 10:12-14), Elia (1 Raja 18: 17-40), Yesus (Mar 4:37-40), Yesus (Yoh 11:41-44).

2. Menyembuhkan (1 Kor 12:9) Kemampuan Ilahi yang menyatakan kuasa Allah untuk menyembuhkan. Contoh: Yesus (Mar 1:29-31), Yesus (Mar 3:1-5), Filipus (Kis 8:6-7), Paulus (Kis 14:9-10).

3. Melakukan mujizat (1 Kor 12:10) Kemampuan Ilahi untuk melakukan karya supernatural. Contoh: Elisa (2 Raja 4:1-7), Yesus (Yoh 2:1-11), Yesus (Luk 9:6-17), Stefanus (Kis 6:8)

D. Karunia Ujaran**

1. Bernubuat (1 Kor 12:10) Mengkomunikasikan ungkapan pesan Allah dalam situasi tertentu (biasanya berhubungan dengan masa depan). Contoh: Yesaya (Mat 13:14), Yesus (Mat 24:3-42), Yesus (Yoh 21:18), Agabus (Kis 11:27-28). Tuntunan Alkitab: 1 Kor 14:1-6, 22-33, 39-40.

2. Berkata-kata dengan bahasa roh Dapat mengekspresikan dirinya dalam bahasa roh** Contoh: Para Rasul (Kis 2:4), para orang percaya di rumah Kornelius (Kis 10:46), para murid dimEfesus (Kis 19:6), Paulus (1 Kor 14:1-28).

3. Menafsirkan bahasa roh (1 Kor 12:10) kemampuan untuk menyampaikan arti bahasa roh ke dalam bahasa yang dapat dimengerti. Tuntunan Alkitab: 1 Kor 14:13, 26-28.

Untuk pemahaman lebih lanjut : Karunia apa yang nyata dalam pelayanan Simon Petrus seperti yang tertulis dalam Kisah Rasul 2-5 dan 10?


(24)

Peperangan Rohani

A. Mengenali musuh

Perjuangan kita adalah melawan penguasa dunia yang jahat (Ef 6:12). Musuh utama kita adalah setan. Dalam Alkitab, setan disebut juga sebagai: - iblis (1 Pe 5:8) - pendakwa (Wah 12:10) - pencoba (Mat 4:3) - pendusta (Yoh 8:44) - pembunuh (Yoh 8:44) - ular (Kej 3:1) - malaikat terang (2 Kor 11:14) - si jahat (1 Yoh 2:14)

B. Mengetahui bagaimana musuh menyerang

Iblis berjalan berkeliling untuk menghancurkan orang Kristen (1 Pe 5:8). Dia licik dan cerdik dalam taktiknya (Ef 6:11; Kej 3:1-6). Dia pintar memilih situasi yang tepat untuk menjalankan rencana jahatnya (Mat 4:2-3). Beberapa cara iblis menyerang: - medan pertempuran utamanya adalah pikiran kita: - dia mendakwa (Zakh 3:1) - dia menipu (2 Kor 11:14) - dia mencobai (1 Tes 3:5) - dia menginspirasikan pikiran jahat, kebingungan, keraguan, ketakutan, keputusasaan (Mat 16:23; Kis 5:3) - dia menimbulkan keinginan daging (Gal 5:17) - dia juga mencari celah masuk dalam kehidupan orang yang terlibat dengan pemujaan, obat-obat terlarang, pemujaan berhala, pemujaan nenek moyang, sihir atau bentuk okultisme yang lain (Kis 16:16-18; 1 Sam 28:6-19; 15:22, 23) - dia merasuki orang dengan roh jahat (Luk 13:10-16) Kita harus mengabaikan rencana jahat dari setan (2 Kor 2:11)

C. Mengetahui senjata yang kita miliki

Senjata kita bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah (2 Kor 10:4) Menurut Efesus 6:14-18, senjata itu terdiri atas : - ikat pinggang kebenaran - baju zirah keadilan - kasut kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera - perisai iman - - ketopong keselamatan - pedang Roh, yaitu Firman Allah - doa Sebagai laskar Kristus, kita harus selalu siap siaga: - sadar dan berjaga-jaga (1 Pe 5:8) - tidak memberi kesempatan pada iblis (Ef 4:27) - mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah (Ef 6:13) - melawan iblis (Yak 4:7)

- menyerang dan menggunakan pedang Firman (Mat 4:4, 7, 10) - melawan setan dengan iman yang teguh (1 Pe 5:9)

D. Setan sebenarnya lawan yang sudah dikalahkan.

Kemenangan yang menentukan atas setan telah dinyatakan Yesus di atas kayu salib (Kol 2:14-15). Setan telah dikalahkan untuk selamanya (Ibr 2:14-15). Semua perjuangan setan, selama dia masih menguasai dunia, adalah perjuangan untuk mundur**(Yoh 14:30). Nasib akhir dari si setan sudah ditetapkan (Mat 25:41; Wah 12:9-10).

E. Sebenarnya kita sudah diberi kuasa atas setan

Yesus telah memberikan kepada kita kuasa yang kita perlukan (Luk 10:19). Roh Kudus didalam kita lebih kuat daripada Setan yang ada di dunia (1 Yoh 4:4). Ada kuasa dalam Darah Yesus (Wah 12:11), dalam Nama Yesus (Fil 2:9-10), dalam perkataan kesaksian kita (Wah 12:11), dan dalam iman kita (1 Yoh 5:4). Saat kita melawan setan, dia akan melarikan diri (Yak 4:7). Kita dapat mengikat setan (Mat 18:18). Kita dapat meruntuhkan kekuatan musuh (2 Kor 10:4). Ingat : kemenangan kita hanya dapat diperoleh dalam Yesus Kristus (1 Kor 15:57).

Untuk pemahaman lebih lanjut : Apakah yang diajarkan dalam Matius 4:1-11 tentang peperangan rohani?


(25)

Kepemimpinan Rohani dalam Keluarga

A. Arti pentingnya keluarga.

Keluarga diilhami oleh Allah (Kej 1:27-28). Keluarga merupakan rencana Allah untuk menggandakan manusia (Kej 1:28). Keluarga dimaksudkan untuk menjadi tempat pelatihan yang lami bagi anak-anak kita. Keluarga merupakan lingkungan yang paling alami bagi pertumbuhan iman kita. Keluarga adalah sel terkecil dari "Kehidupan Surgawi". Keluarga yang saleh merupakan tempat perlindungan terkuat di dunia saat ini (Maz 91).

B. Perintah Alkitabiah dalam keluarga

Kristus adalah kepala dari suami (1 Kor 11:3). Suami adalah kepala dari isitri (1 Kor 11:3; Ef 5:21-25) - Suami diharapkan untuk mengasihi istrinya (Ef 5:25). - Istri diharapkan untuk tunduk kepada suami (1 Pe 3:1).

C. Orang tua mempunyai tanggung jawab rohani bagi anak-anak mereka.

Anak bukan hanya milik orang tua; Allah telah mempercayakan orang tua sebagai pelayan. Orang tua menolong untuk membentuk potensi dari anak-anak yang telah Allah berikan. Mereka mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan (Ef 6:4). Pengaruh orang tua merupakan hal terpenting untuk menentukan nasib kekal** bagi anak-anaknya (Am 22:6). Tujuan dari membesarkan semua anak adalah menjadikan anak-anak dewasa dalam Kristus dan siap untuk melayani Allah.

D. Bagaimana seorang bapa dapat menerapkan kepemimpinan rohani secara praktis di rumah.

1. kehidupannya menjadi teladan (1 Pe 5:3) (Bapa, sebagai contoh, dapat menunjukkan kasih Allah, kebaikan, kemurahan hati, keadilan dan kemauan untuk mengampuni)

2. melalui fungsinya sebagai "nabi" bagi keluarganya (1 Pe 2:9) - dia sebagai wakil Allah dalam keluarga (terutama saat mengajarkan Firman Allah bagi keluarganya; Ul 5:5) - dia menyerahkan keluarganya kepada Allah (mendoakan keluarganya).

3. memberikan pengarahan rohani (misalnya: konseling tentang perpuluhan, gereja mana yang diikuti, dsb.)

4. memprioritaskan keselamatan iman dari anak-anaknya.

5. menggunakan otoritasnya sebagai orang tua dan kedisiplinan - Allah menghajar orang-orang yang dikasihiNya (Ibr 12:6) - kurangnya disiplin dari orang tua akan dapat merusak anak (Ams 29:21) (Jika orang tua menahan diri supaya jangan terlalu ikut campur dalam kehidupan anak-anaknya - maka si setan akan menggunakan kesempatan itu) - anak-anak harus belajar dari pengalamannya, meski orang tua menghajar setiap kesalahan yang mereka perbuat, orang tua masih tetap mengasihi mereka.

E. Berkat-berkat yang menyertai bila kepemimpinan saleh** di dalam rumah.

Orang tua akan memiliki hati yang sukacita di hadapan Allah (Ams 23:24). Ketidakadilan akan dijauhkan dari anak-anak (Kel 20:5-6). Anak-anak hidup dalam kelimpahan berkat**(Ams 20:7). Anak-anak dipimpin menurut jalan Allah (Ams 22:6). Orang tua memberikan teladan yang baik bagi anak-anaknya (2 Tim 1:5). Orang tua menurunkan reputasi yang baik bagi anak-anaknya (Ams 17:6). Berkat tercurah melalui doa orang tua (2 Sam 7:25, 1 Raja 8:20).

Untuk pemahaman lebih lanjut : Pelajari contoh dari Abraham (Kej 18:19), Daud (1 Raja 2:1-4; 3:3), dan Lois/Eunike (2 Tim 1:5; 3:15).


(26)

Kerja sama dalam Sebuah Persekutuan

A. Persekutuan merupakan sarana untuk menuju pertumbuhan rohani

Kita tidak dapat mencapai kedewasaan rohani dengan usaha sendiri; kita membutuhkan persekutuan dengan orang lain untuk menolong kita bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus (Ef 4:11-16). Apapun nama dari persekutuan itu ("kelompok sel", "persekutuan jemaat", "persekutuan rumah", dsb), semua jenis persekutuan itu dimaksudkan untuk menolong anggotanya dalam pertumbuhan rohani (Mat 28:19; Yoh 21:15-17; Kis 20:28). Persekutuan menolong orang Kristen belajar tentang Yesus, mendorong mereka untuk hidup dalam kekudusan. Menjadi bagian dari persekutuan bukan hanya sekedar untuk bertemu teman, tetapi lebih merupakan jalinan ikatan yang berarti** dengan sesama pengikut Kristus. Persekutuan merupakan kunci penting bagi Jemaat Mula-mula untuk bertumbuh secara dinamis (Kis 2:46; 12:12; 16:40; Kol 4:15; Fil 2).

B. Sebelum memulai persekutuan

1. Seorang pemimpin harus dipilih. 2. Dia harus dilatih tentang bagaimana cara untuk memimpin sebuah persekutuan. 3. Seseorang harus berdoa dengan sungguh-sungguh bagi mereka yang ingin ikut persekutuan. 4. Para partisipan perlu diajar tentang beberapa prinsip dasar: - mereka harus paham tujuan dari persekutuan (Kol 1:28-29; 2 Tim 2:2) - mereka perlu menghormati wewenang dari pemimpin persekutuan - mereka mau setia dan bekerja sama dengan pemimpin dan anggota persekutuan yang lain.

C. Berdasarkan Kis 2:42, ada empat jenis aktivitas utama

1. Belajar bersama melalui ajaran Alkitab yang telah diterima (Kis 20:20). - Pengajaran itu tentang hal praktis dalam kehidupan sehari-hari (Mark 12:41-44). - Pengajaran itu memberikan pengetahuan dan juga menghasilkan tindakan (Yak 1:22). - Hal-hal yang dapat dipelajari : doa yang efektif; kepemimpinan rohani dalam keluarga; cara mengendalikan lidah; mengatur keuangan secara bertanggung jawab; rajin beribadah**; hal-hal duniawi/kekudusan; dsb. 2. Bersekutu dengan sesama pengikut Kristus. - sharing (kemenangan: sebagai dorongan; kebutuhan: untuk doa). - saling memperhatikan (Gal 6:2). - penyembahan dengan pujian dan nyanyian (Ef 5:19). - bersosialisasi. 3. Mengadakan perjamuan kudus. 4. Saling mendoakan (Kis 12:12).

D. Saran-saran praktis bagi pemimpin persekutuan. - Persiapan pertemuan secara rutin (tentu saja dengan dukungan doa). - Membuat orang yang hadir merasa diterima dan dihargai. - Memimpin pembicaraan, tetapi tidak terlalu mendominasi (Memberi gagasan, membahas Alkitab, memberi kesimpulan). - Mendorong si pemalu untuk mau berpartisipasi (mendorong, memberikan pertanyaan yang menolong). - Menegur dengan kasih bagi mereka yang menyimpang atau mengalihkan pembicaraan. - Jangan biarkan pertemuan itu menjadi rutinitas yang monoton. - Kadang-kadang, undang beberapa orang yang belum mengenal Kristus supaya mereka juga ingin untuk mengenal Dia. - Saat jumlah anggota lebih dari 15 orang, bagilah anggota dan bentuk kelompok baru. - Latih seorang asisten-pemimpin yang nantinya dia akan dapat memimpin kelompok yang baru ataupun menggantikan kedudukan pemimpin lama. (Pemimpin lama dapat memimpin kelompok baru yang lain.) - Mencari upaya sehingga persekutuan dapat menjadi suatu kehidupan dalam gereja.

D. Bagaimana setiap orang dapat berpartisipasi

- Terbuka pada Allah: Allah menginginkan supaya talenta yang kita miliki dapat digunakan untuk menjadi berkat bagi orang lain. - Terbuka dengan saudara seiman: sharing-kan tentang kehidupan kita. - Rendah hati: saling menghargai antara yang satu dengan yang lain. - Tetap taat dan setia.

Untuk pemahaman lebih lanjut: Prinsip-prinsip apa yang ditunjukkan dalam cara kehidupan Jemaat Mula-mula (Kis 2:42-47; 4:32-35)? (27)

Komitmen terhadap Amanat Agung

A. Pentingnya pelayanan pekabaran Injil.

1. Allah ingin melihat semua orang di dunia diberkati (Kej 12:2-3; Maz 67:1-3; Yes 66:19-20; 1 Tim 2:3-4; Wah 7:9-11). 2. Allah mengaruniakan AnakNya yang tunggal menjadi misionaris (Yoh 3:16). 3. Allah memberikan kuasa Roh Kudus bagi pelayanan misi di dunia (Kis 1:8). 4. Allah mendirikan gerejaNya di bumi, sehingga melalui misi pekabaran Injil, gereja akan berfungsi sebagai kubu pertahanan di medan musuh (2 Kor 4:3-4). 5. Misi pekabaran Injil akan mendatangkan berkat bagi misi itu sendiri, gereja, dan dunia. 6. Pemenuhan Amanat Agung dapat menentukan kapan Yesus akan datang kembali ke dunia dan waktu kiamat (Mat 24:14).

B. Makna apa yang tersirat dalam Amanat Agung

Yesus telah mempersiapkan setiap orang yang mengikut Dia sebagai murid sejati, untuk mengabarkan Injil bagi orang-orang yang belum mengenal Dia: - Kita telah diutus (Yoh 20:21; 2 Kor 5:20). - Kita telah diutus sebagai saksi Kristus (Kis 1:8). - Kita diutus untuk pergi ke seluruh penjuru dunia (Mat 28:19). - Kita diutus kepada segala makhluk (Mar 16:15). - Kita diutus untuk mengabarkan Injil (Mar 16:15). - Kita diutus untuk memuridkan semua bangsa (Mat 28:19). - Kita diutus untuk melayani dengan kuasa Roh Kudus (Kis 1:8).

C. Langkah awal Pekabaran Injil adalah rumah kita sendiri

Amanat Agung mengutus kita untuk pergi ke seluruh dunia, tetapi dunia berawal dari rumah kita sendiri. Karena itu: - Kita perlu bersaksi pada saudara-saudara dekat, tetangga, dan teman-teman. - Kita juga harus dapat menjadi saksi di tempat kerja kita (sekolah, pabrik, kantor, dsb). - Jika Allah mengutus kita ke desa, kota atau negara lain untuk mengabarkan Injil, kita harus taat pada perintahNya.

D. Bagaimana cara-cara praktis untuk dapat memenuhi Amanat Agung?

1. Melalui doa kita. Misalnya, kita dapat mendoakan: - pintu-pintu yang mau terbuka untuk Pekabaran Injil. (Kol 4:3) - perlindungan bagi para hamba Allah. (Ro 15:30-31) - keteguhan dan kuasa dalam berdoa. (Kis 4:29-31) - banyak pekerja untuk tuaian (Mat 9:38)

2. Melalui pemberian kita Kita dapat memberikan persembahan uang (lihat 2 Kor 8:1-4), tetapi - yang lebih penting - kita dapat mempersembahkan hidup kita/anak-anak kita bagi pelayanan.

3. Melalui kehidupan kita Seorang pemburu tidaklah menunggu datangnya buruan, tetapi dia mencari buruannya. Jadi kita harus "pergi" ke seluruh dunia untuk menjangkau dengan kasih Allah orang-orang yang belum mengenal Kristus.

E. Mengapa setiap murid sejati dituntut untuk memenuhi Amanat Agung?

1. Allah telah mengutus setiap muridNya untuk pergi dan mengabarkan kasih Kristus. (Mat 16:15; Yoh 3:16) 2. Bila kita tidak taat, kita akan merasa bersalah dihadapan Allah dan manusia. (Ams 24:11-12) 3. Harga sebuah jiwa lebih berharga daripada seluruh harta dunia. (Mat 16:26) 4. Manusia dalam keadaan putus asa (berpikir tentang kelaparan, ketakutan, rasa bersalah, tidak berpengharapan, terikat dengan setan, dsb.) 5. Barangsiapa tidak pernah mendengar Injil, dia akan tersesat. (Ro 10:14; Yoh 3:18) 6. Lebih dari setengah jumlah penduduk bumi yang belum mendengar kabar Injil. Apakah kita benar-benar mengasihi Allah sehingga mau dengan setulus hati memenuhi keinginanNya untuk melihat dunia diselamatkan?

Untuk pemahaman lebih lanjut: Bagaimana anda memahami 1 Kor 15:34 dan 2 Pet 3:11-12 sehubungan dengan Amanat Agung?


(28)

Cara-cara Untuk Mengenalkan Seseorang kepada Kristus

A. Hal-hal yang penting untuk disiapkan

Yakin pada diri sendiri bahwa anda telah cukup siap (dalam hal kasih, pengetahuan tentang Alkitab, cara-cara pendekatan, dsb.) Berdoa meminta kepada Allah supaya dipimpin kepada setiap orang yang hatinya sudah disiapkan oleh Allah sendiri. Ciptakan rasa percaya orang itu terhadap anda dengan cara menjalin hubungan yang baik dengan dia (friendship evangelism). Bersandar pada kuasa Roh Kudus untuk pimpinanNya dan hikmatNya.

B. Bagaimana cara mengarahkan pembicaraan

1. Share tentang Injil Keselamatan - Allah mengasihi dunia (Yoh 3:16) - Semua orang telah berdosa (Ro 3:23) - Dosa menyebabkan kematian rohani (Ro 6:23) - Allah mengaruniakan PutraNya untuk menebus dosa manusia (Yes 53:5-6) - Yesus mengalahkan maut dan menyelamatkan manusia (1 Kor 15:4; Ibr 7:25) - Supaya dapat diselamatkan, orang berdosa perlu : 1. meninggalkan cara hidupnya yang jahat : bertobat 2. percaya kepada Yesus : iman yang menyelamatkan (Yoh 1:12) 2. Biarkan dia supaya menghitung untung-ruginya terlebih dulu. - Luk 14:25-33; 9:57-62 - Tekankan arti bahwa menerima Yesus sama juga menjadikan Dia sebagai Tuhan dalam kehidupannya. (Kis 2:36) - Dia harus mau mengakui keberadaan Yesus dalam hidupnya di depan umum. (Ro 10:9- 10) - Dia harus mau meninggalkan semua berhala (misalnya : pemujaan pada roh nenek moyang). 3. Menjelaskan tentang arti pentingnya Kristus (Yoh 3:18, 36; Kis 4:12). 4. Perhatikan bagaimana Roh Kudus sendiri yang menginsafkan dosa (Yoh 16:8). 5. Tantang dia untuk bertobat dan menaruh kepercayaannya kepada Yesus. 6. Ajak dia untuk berdoa, sebagai berikut : "O Yesus aku mengaku bahwa aku orang berdosa. Aku mengucap syukur karena Yesus mau mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosaku. Mohon ampun untuk semua dosa yang telah kuperbuat. Aku berjanji untuk berbalik dari dosa dan tidak mengulanginya lagi. Aku mengundang Engkau untuk masuk dalam hidupku sebagai Tuhan dan Juruselamat. Terima kasih untuk kehidupan baru yang Engkau berikan padaku. Amin." 7. Jelaskan padanya tentang jaminan keselamatan. 8. Tunjukkan padanya tentang arti pengakuan dosa dan pengampunan (1 Yoh 1:9).

C. Menolong dia untuk memulai hidup baru di dalam Kristus.

Mendoakan dia setiap hari. Memberikan padanya beberapa literatur Kristen yang baik untuk dipelajari. Mengenalkan dia dalam suatu persekutuan atau gereja. Jika memungkinkan, sediakan waktu untuk bertemu dan mengajar dia secara teratur. Dorong dia supaya bertumbuh secara pribadi di dalam Kristus melalui : - doa setiap hari (Luk 18:1) - membaca Alkitab setiap hari (Kis 17:11 - percaya kepada Yesus (Yoh 6:28-29) - ketaatan (Kis 5:32) - persekutuan dengan oran-orang lain yang baru lahir baru (Kis 2:42) - bersaksi (Luk 8:39) - bekerja buat Allah (Yoh 9:4)

D. Berkat-berkat bagi pemenangan jiwa

Jiwa diselamatkan dari kebinasaan. (Yoh 3:16) Menyebabkan suatu suka cita di Surga. (Luk 15:5-7, 22-24) Yesus ditinggikan atas semua penderitaanNya. (Yes 53:11) Mendatangkan suka cita bagi orang yang memenangkan jiwa. (Fil 4:1)

Untuk pemahaman lebih lanjut: Bandingkan perbedaan dari pendekatan yang dilakukan Yesus dalam Yoh 3:1-21 dan Yoh 4:1-42.


(29)

Cara Untuk Memuridkan Orang (Bagian 1)

A. Sebagai murid Yesus yang sejati, kita diharapkan untuk menjadikan banyak murid.

Mat 28:19; 2 Tim 2:2 Ketika kita telah mencapai kedewasaan di dalam Kristus (atau paling tidak sedang bertumbuh menjadi dewasa di dalam Kristus), kita diharapkan untuk menyatakan kehidupan kita di dalam Kristus kepada orang-orang Kristen lain, sehingga mereka dapat dituntun menuju kedewasaan rohani dan dapat melakukan penggandaan. (Lihat kembali bab (2) : Tujuan utama dalam Latihan Pemuridan)

B. Melaksanakan pendekatan yang efektif

Ada tiga macam cara dalam latihan pemuridan : 1. kelompok besar (Mat 5:1-2) 2. kelompok kecil (Mat 13:36-52; Yoh 13:1-20) 3. pelatihan pribadi (Mat 17:25-27; Yoh 21:15-22) Metode terakhir (3) merupakan cara yang paling efektif - Anda dapat menjalin hubungan yang erat dengan mudah - Anda dapat memusatkan pada semua kebutuhan pribadinya dan pertanyaannya tentang arti murid. - Anda dapat lebih fleksibel dalam mengatur waktu untuk bertemu. Pendekatan yang ideal merupakan kombinasi dari ketiga cara tersebut : - Sama seperti cara yang digunakan Yesus untuk melatih ke-12 muridNya. - Jika memungkinkan, hadirilah kebaktian di gereja yang sama dengan murid anda (kelompok besar), persekutuan yang sama (kelompok kecil), dan kemudian tambahkan hal-hal lain tentang pemuridan secara individu (pelatihan pribadi).

C. Bagaimana cara menentukan orang yang akan dimuridkan.

1. Berdoalah meminta hikmat supaya dapat memuridkan orang yang tepat (Lihat contoh yang dilakukan Yesus dalam Luk 6:12-13) 2. Bukalah "mata" anda lebar-lebar Murid yang potensial kemungkinan ada diantara orang-orang di gereja anda, teman-teman dalam persekutuan anda; kemungkinan dia adalah saudara dekat, teman, sahabat, rekan sekerja, dsb. 3. Arahkan pada suatu standard tinggi Pelatihan pemuridan yang efektif tergantung pada tingkatan dimana murid yang potensial dapat memenuhi lima kondisi dasar yang disebutkan dalam bab (3) bagian C. 4. Bentuklah hubungan-pemuridan - mau untuk mengambil inisiatif dan mengundang seseorang untuk ikut latihan pemuridan. - tetapkan dua tujuan utama : kedewasaan rohani dan penggandaan. - jelaskan tentang komitmen yang anda inginkan (misalnya: berapa banyak waktu yang anda luangkan dalam seminggu; tanyakan padanya (menurut Ibr 13:17), apakah dia mau taat pada anda sebagai pemimpin rohani selama proses pelatihan. - minta dia berdoa untuk menegaskan apakah Allah sendiri yang menuntunnya dalam pelatihan pemuridan tersebut.

D. Beberapa Peringatan

* Jangan menjanjikan diri anda kepada orang lain yang belum dinyatakan Allah secara jelas (Allah tidak menjanjikan pertolongan ataupun berkat untuk setiap langkah yang tidak sesuai dengan kehendakNya.)

* Carilah sejumlah murid sesuai dengan kemampuan anda masing-masing.

* Karena terjalinnya suatu hubungan yang erat, banyaknya keterbukaan, dan juga aspek-aspek pribadi terungkap (misalnya tentang cara pikir), anda sebaiknya jangan mencari murid yang berbeda jenis kelaminnya.

* Jangan "bersaing" dengan pendeta anda; sebaliknya, bekerja samalah dengan pimpinan gereja untuk memuridkan jemaatnya.

Untuk pemahaman lebih lanjut: Apa yang anda dapatkan dari seleksi murid yang dilakukan rasul Paulus, dalam kasus Silas (Kis 15:22, 32, 40) dan Timotius (Kis 16:1-3; 2 Tim 2:2)?


(30)

Cara Untuk Memuridkan Orang (2)

A. Mengatur waktu untuk pelatihan pemuridan pribadi

Sangatlah penting untuk bertemu secara teratur - bertemu paling sedikit 1 jam setiap minggu. - memiliki tempat yang bebas gangguan. - sebagai seorang pemimpin, anda harus mengatur rencana denganbaik. Tahap-tahap yang dilakukan dalam pertemuan tersebut : (1). Bukalah dengan doa. (Minta pimpinan Roh Kudus, dan juga doakan supaya pertemuan itu dapat menghasilkan buah.) (2). Ceritakan tentang pengalaman anda seminggu yang lalu. - Keterbukaan anda akan mendorong murid itu untuk terbuka juga. - Ceritakan kemenangan-kemenangan yang anda alami dan juga tentang kejatuhan anda. - Periksa tugas yang anda berikan minggu lalu. - Dengarkan pertanyaan/problem yang dialami murid anda. (Tetapi: jangan hanya menghabiskan waktu untuk membahas problemnya; sebaliknya, rencanakan untuk waktu yang akan datang, anda memberikan waktu tidak lebih dari 20 menit untuk langkah ke (2). (3). Berikan petunjuk - utamakan untuk mempelajari Firman Allah. - buka dan baca Alkitab sehingga murid dapat belajar tentang prinsip-prinsip Alkitab (Lihat contoh yang dilakukan Yesus dalam Luk 24:45). - tentukan rencana yang teratur sehingga dapat menyampaikan dasar-dasar dalam latihan pemuridan (misalnya: mulailah dengan mengenalkan pelajaran-pelajaran yang terdapat dalam buku ini). - murid diberi tugas dan dibahas pada minggu berikutnya (misal: membaca buku tentang doa sebanyak 3 pasal; menulis tentang pengakuan pribadinya; belajar tentang Abraham sebagai bapa orang beriman). - memuji Allah bersama-sama; mengucap syukur untuk waktu yang anda miliki bersama; memohon ampun dalam segala hal; dsb. - tidak lupa untuk saling mendoakan dalam minggu tersebut.

B. Membentuk murid

Seorang murid perlu diajar dalam tiga tingkatan : 1. pengetahuan melalui instruksi anda (misalnya: dia menerima pengajaran tentang prinsip-prinsip bimbingan) 2. keahlian melalui hal-hal praktis yang dia alami bersama anda. (misal: anda menunjukkan padanya bagaimana cara mengampuni) 3. keyakinan baru melalui transformasi (misalnya: dia diyakinkan bahwa sangatlah penting untuk bangun pagi-pagi buta sehingga memiki saat teduh yang cukup)

Beberapa petunjuk untuk memotivasi murid supaya bertumbuh : - jadikan kehidupan pribadi anda sebagai teladan - jadilah seorang Kristen dan pemimpin yang menyenangkan dan antusias - beri dia semangat (Tunjukkan perhatian anda : nyatakan potensi yang dia miliki; ekspresikan penghargaan anda kepadanya) - berikan padanya tanggung jawab (misal: menyuruh dia untuk membuka dalam doa, kemudian belajar untuk mengajar; dan akhirnya perkenalkan dia dalam persekutuan anda) - doakan dia - tunjukkan padanya kasih yang tak bersyarat - selalu menyiapkan diri untuk dia Sangantlah penting : sebagai seorang teman sejati, ceritakan kehidupan anda kepadanya. Luangkan sebanyak waktu yang memungkinkan di luar waktu pertemuan.

Untuk pemahaman lebih lanjut : Saat anda membaca Markus 2-6, prinsip-prinsip apa yang dinyatakan dan dipilih Yesus untuk melatih ke-12 muridNya?


(31)

Kerajaan Allah Segera Datang

  1. Allah menghendaki KerajaanNya didirikan

    Pandangan tersebut yang menjadi tema utama dalam khotbah dan pengajaran Yesus (lihat : Mat 4:17; 4:23; 6:33; 9:35; 13:1-52; Kis 1:3). Tuhan Yesus hidup dan mati untuk tujuan tersebut (Kol 1:13). Hal tersebut juga disebutkan sebagai suatu permintaan khusus dalam Doa Bapa kami (Mat 6:10).

  2. Semua sejarah terfokus pada kedatangan Kerajaan Allah.

    Kerajaan Allah dalam diri manusia dimulai saat Allah bertahta dan mengatur dalam hati manusia. (Luk 17:21; Ro 14:17)
    Injil Kerajaan Allah akan diberitakan di seluruh dunia, kemudiaan barulah tiba kesudahannya. (Mat 24:14)
    Yesus akan datang kembali sebagai Raja di atas segala raja. (1 Tes 4:16; Wah 17:14)
    Kita harus berjaga-jaga menyambut hari kedatangan Allah. (Mat 24:37-44; 2 Pe 3:10)
    Manifestasi Kerajaan Allah akan digenapi (2 Pe 3:13)
    Semua orang benar akan menjadi bagian dari Kerajaan kekal (Mat 26:29)

  3. Alasan Mengapa Kerajaan Allah segera datang.

    1. Kerinduan yang dalam dari Allah sebagai Bapa (Yer 3:19; 13:11)
    2. Kasih Allah (Yoh 3:16)
    3. Belas kasihan Allah (Mat 9:36; Luk 13:34)
    4. Yesus belum mendapatkan penghargaan yang setimpal dengan penderitaan yang telah ditanggungNya (Yes 53:10-12) - Dia telah membayar dosa manusia dengan harga yang mahal, darahNya (1 Pe 1:18-19) - Dia menebus dosa manusia supaya mereka semua diselamatkan (1 Tim 2:3-4)
    5. Yang paling berharga bagi manusia adalah nyawanya**(mar 8:36)
    6. Ancaman dari setan terhadap jiwa manusia (1 Pe 5:8)
    7. Kesengsaraan bagi mereka yang tidak diselamatkan. - di bumi : tidak ada damai/suka cita/pengampunan/pemenuhan - di kekalan : mengalami sengsara kekal karena terpisah dari kasih Allah.
    8. Akan datangnya malapetaka bagi setiap orang yang tidak percaya. - Murka Allah ada di atas mereka (Yoh 3:36) - Adanya kepastian tentang hari penghakiman (Gal 6:7; Ibr 9:27)
    9. Adanya Amanat Agung untuk mengabarkan Injil. - Merupakan kewajiban mutlak bagi setiap orang Kristen. - Jangkauannya universal Semua bangsa harus diselamatkan (Mat 28:19) Setiap makhluk harus diselamatkan (Mar 16:15) - Sebagai orang Kristen, kita memikul tanggul jawab bagi jiwa-jiwa yang terhilang (Ams 24:11-12; Yehez 33:8-9)

  4. Beberapa tokoh Alkitab yang menyatakan bahwa Kerajaan Allah akan datang segera

    Tuhan Yesus (Luk 4:43; Yoh 10:16; Yoh 9:4)

    Rasul Petrus (2 Pe 1:5-11; 2 Pe 3:11, 14, 17-18; 2 Pe 3:12)

    Rasul Paulus (Kis 2:24; Ef 5:16; Fil 3:12-14)

  5. Hal tentang kedatangan Kerajaan Allah harus menjadi perspektif dunia bagi setiap murid yang sejati

    Komitmen kita untuk melihat Kerajaan Allah didirikan haruslah: - teguh (Luk 9:62; Yes 50:7)
    - bijaksana (Ef 5:15)
    - setulus hati (Yer 48:10)
    - giat, tekun dan rajin (Mat 11:12; 2 Pe 3::12)

    Untuk pemahaman lebih lanjut: Pikirkan tentang pernyataan-pernyataan Rasul Paulus dalam Fil 2:12 dan Ef 5:14-18