38. KETIKA MENGHADAPI PENCOBAAN YANG BERAT

AYAT ALKITAB UNTUK DIRENUNGKAN

Dalam setiap pencobaan selalu ada jalan keluar 1 Korintus 10: Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (ay. 13)

Ingatlah bahwa selalu ada Penolong Ilahi

Ibrani 2: Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai. (ay. 18)

Allah tidak mencobai

Yakobus 1: Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun. Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. (ay. 13-15)

Belajarlah untuk lebih mengasihi Allah dan mengurangi kasih kepada dunia

1 Yohanes 2: Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. (ay. 15-16)

Jika kurang penguasaan diri, Anda akan kecewa

Matius 18: Jika tanganmu atau kakimu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung atau timpang dari pada dengan utuh kedua tangan dan kedua kakimu dicampakkan ke dalam api kekal. (ay. 8)

Jangan abaikan kehidupan doa Anda

Matius 26: Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah. (ay. 41)

Perlengkapi diri Anda dengan perlengkapan yang disediakan Allah untuk melawan pencobaan

Efesus 6: Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis (ay. 11)

Saya pernah mendengar seorang Kristen suatu ketika berkata (agak berkelakar tentu saja) bahwa dia dapat menghadapi semua hal kecuali pencobaan! Tetapi, bagi banyak orang pencobaan bukanlah hal yang dapat dipandang sebagai guarauan. Pencobaan dapat sangat mengganggu, namun kita tidak boleh menganggapnya sebagai sesuatu yang sepenuhnya negatif. Kata Yunani yang biasanya dipakai untuk pencobaan di dalam Perjanjian Baru adalah peirasmos, yang berarti menguji, mencoba atau membuktikan. Jelas tidak ada maksud Allah untuk menjebak atau membuat kita jatuh ketika Dia membiarkan kita dicobai. Dia mengijinkan hal itu terjadi untuk menguatkan kita dan memperlengkapi kita untuk pelayanan yang lebih efektif di dalam kerajaan-Nya. Ketika Yesus pergi ke padang gurun dikatakan bahwa Dia pergi "penuh dengan Roh Kudus" (Lukas 4:1), tetapi Dia keluar "dalam kuasa Roh" (Lukas :14). Dari sekadar penuh telah berubah menjadi kuasa, dibawah tekanan pencobaan. Otot-otot rohani Tuhan kita telah diperkuat dalam pergumulan itu. Betapapun kuat dan gigihnya pencobaan yang menimpa kita, kita punya janji yang teguh dalam Kitab Suci bahwa Allah akan menciptakan jalan keluar. Dengarkan cara Rasul Paulus menyampaikannya dalam 1 Korintus 10:13: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." Bagaimana cara Allah menyediakan jalan keluar bagi kita saat menghadapi pencobaan yang berat? Dia melakukannya dengan memberi kita kekuatan dan kuasa untuk bertahan. Tidak pernah ada saat dalam hidup kita ketika kasih karunia dan kuasa yang diberikan-Nya tidak mampu menyamai (bahkan mengatasi) kuasa pencobaan. Hal ini berarti akan selalu, selalu ada jalan keluar.

Bapa, tolonglah aku untuk mengalihkan mataku dari diriku sendiri dan mengarahkannya kepada-Mu ditengah pencobaan yang menerpaku. Aku tahu setiap pertempuran yang berhasil kumenangkan akan membuat pertempuran berikutnya lebih mudah. Terima kasih untuk kekuatan dan kuasa-Mu yang tak pernah gagal. Aku akan memanfaatkannya. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.