KETIKA DICEKAM KESEPIAN

Tidak ada anak yatim piatu di dalam keluarga Allah

Yohanes 14: Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu. (ayat 18)

Mendekatlah kepada Allah

Yakobus 4: Mendekatlah kepada Allah dan Ia akan mendekat kepadamu. (ayat 8)

Mereka yang meminta: Mendapat

Yesaya 58: Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan TUHAN akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! (ayat 9)

Allah tak pernah memisahkan atau menceraikan umat-Nya

Hosea 2: Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan kasih sayang. (ayat 18)

Luangkan waktu bersama Allah dan Dia akan meluangkan waktu bersama anda

Mazmur 25: TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (ayat 14)

Konsentrasikan diri untuk menjadi sahabat

Roma 12: Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberikan tumpangan! (ayat 13)

Dahulukan kepentingan orang lain

Roma 12: Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. (ayat 9-10)

Kasih: Kebajikan yang terbesar

Kolose 3: Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan. (ayat 14)

Kesepian adalah perasaan yang kita alami ketika merindukan kehadiran seorang sahabat, tetapi saat itu tidak ada seorang pun di sana. Tetapi, harus dibedakan antara kesepian yang disebabkan oleh kondisi yang di luar kontrol kita (misalkan ketika kita tidak dapat kemana-mana disebabkan oleh suatu penyakit atau cacat) dan kesepian yang disebabkan oleh ketidakmampuan kita untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Saat kita kesepian karena kondisi kehidupan, kita tidak boleh lupa bahwa tidak satu pun dapat menghambat persekutuan kita dengan surga. Meskipun kita terasing dari orang lain, kita masih tetap dapat berhubungan dengan Sahabat yang sejati itu. Seorang Kristen yang sudah tua yang tinggal di sebuah panti wreda mengatakan: "Aku memang menghabiskan waktuku di panti ini, tetapi aku hidup dalam Allah". Banyak orang yang kesepian bukan karena kondisi fisik mereka, tetapi karena mereka tidak mampu bergaul dengan orang lain. Dikatakan bahwa di dunia yang penuh kekurangan seperti ini, setiap orang bisa mendapatkan sahabat jika dia sendiri mau menjadi seorang sahabat. Seorang pibadi yang sangat kesepian berubah menjadi orang yang banyak dicari orang setelah dia mendengar pendetanya berkhotbah: "Cara terbaik untuk mendapatkan seorang sahabat adalah dengan menjadi seorang sahabat." Dia pulang ke rumah, berlutut dan berdoa: "Tuhan, ampunilah aku karena terlalu memikirkan diri sendiri dan mengabaikan orang lain. Mulai sekarang aku akan mendekati orang lain dengan kasih yang sama seperti yang Engkau tunjukkan kepadaku." Ketika pikirannya berubah dari berpusat pada diri sendiri menjadi berpusat pada orang lain, dia menjadi orang yang lebih menarik dan menyenangkan. Lingkup persahabatannya menjadi lebih luas dan dia menjadi lebih terbuka dalam seluruh pergaulannya. Tidak ada orang Kristen yang hidup tanpa persahabatan dengan Allah. Tetapi, jika kita tidak memiliki persahabatan dengan manusia, ingatlah bahwa bila kita memberikan diri sendiri kepada orang lain, seringkali juga akan memberikan diri mereka kepada kita.

Bapa, apapun alasan rasa kesepianku, tolonglah aku untuk menyimpan kata-kata ini dalam hatiku. Masukkan kebenaran ini jauh ke dalam rohku bahwa Engkau akan selalu hadir bersamaku, dan untuk memiliki sahabat aku perlu menjadi seorang sahabat. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.