KETIKA ANDA KENA PHK

Kristus tahu dan ikut merasakan setiap luka yang Anda rasakan

Ibrani 4: Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (ayat 15-16)

Kasih karunia tetap mengalir untuk memenuhi setiap kebutuhan

2 Korintus 12: Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (ayat 9)

Nilai diri kita bukanlah sesuatu yang kita hasilkan, tetapi suatu pemberian dari Allah

Efesus 1: Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya. (ayat 5-6)

Suatu rencana kekal sedang berlangsung di dalam diri kita

2 Korintus 3: Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. (ayat 18)

Pahamilah apa artinya menjadi anak Allah

Roma 8: Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (ayat 17)

Jati diri kita hanya lengkap di dalam Kristus

Kolose 2: ….dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. (ayat 10)

Tidak ada tenaga yang percuma atau pengangguran di dalam gereja Allah

1 Korintus 12: Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. (ayat 27)

Tidak ada yang dapat membuat jiwa seseorang lebih depresi atau putus asa daripada bila seseorang dianggap tidak diperlukan lagi atau di-PHK. Pada saat itu kita akan merasa frustasi, tidak dihargai, tidak berharga, dan tidak berarti. Tetapi intensitas perasaan ini bervariasi tergantung dari apakah kita menilai diri kita dari apa yang kita lakukan atau dari jati diri kita. Sesungguhnya jika kita menilai diri kita karena apa yang kita kerjakan (pekerjaan kita, perbuatan kita, dan sebagainya) maka ketika situasi tidak memungkinkan kita untuk berkarya seperti biasanya, respons emosional yang biasanya kita rasakan adalah merasa hancur. Sedangkan mereka yang menilai dirinya berdasarkan jati diri mereka yang sesungguhnya sadar bahwa meskipun mereka tidak bisa berkarya (baik untuk sementara atau seterusnya), nilai diri mereka sebagai pribadi tetaplah utuh dan mereka akan punya respon emosional yang cukup berbeda. Mereka akan terguncang tetapi tidak hancur. Bagaimana emosi kita bereaksi berkaitan langsung dengan cara kita melihat dan menilai apa yang telah terjadi pada diri kita. Karena itu, salah satu hal terpenting yang harus kita pahami di dalam hidup ini adalah dari mana asal nilai diri kita yang sesungguhnya: dari jati diri kita atau dari apa yang kita lakukan. Apa yang kita lakukan melalui pekerjaan kita memang penting, tetapi hal itu bukanlah yang terpenting. Hal yang terpenting dalam hidup, dan faktor yang memberi keseimbangan dalam menghadapi masalah hidup, adalah mengetahui dengan pasti jati diri kita dan dimana nilai diri kita berada. Sebagai orang Kristen nilai diri kita terletak pada fakta bahwa kita adalah milik Allah, bahwa kita adalah ahli waris Allah dan ahli waris bersama Kristus (Roma 8:17). Bila kita memegang kebenaran ini bukan berarti kita akan terbebas dari luka ketika hidup menjadi sulit. Namun, hal ini tidak akan membuat kita hancur, tetapi hanya terguncang.

Bapa, aku berterima kasih untuk semua kemampuan yang telah Engkau berikan kepadaku, tetapi aku mengerti bahwa kemampuanku itu bukan segala-galanya. Engkaulah segala-galanya bagiku. Tolonglah aku mulai sekarang untuk mendapatan harga diriku terutama Engkau sendiri dan bukanya dari apa yang kukerjakan. Dalam nama Yesus aku berdoa. Amin.