-*- DARIMANA DATANGNYA VISI ANDA? -*-

Yeremia adalah seorang pemuda yang baru saja memulai berjalan dengan TUHAN dan melayani di Bait Suci. Pada suatu hari Firman TUHAN datang kepadanya dan mengatakan bahwa TUHAN sudah mengenalnya sebelum dia dilahirkan, dan dia adalah seorang pemuda istimewa, yang disiapkan oleh TUHAN untuk menjadi seorang nabi. Yeremia memprotesnya, mengatakan bahwa dia tidak pandai berbicara dan masih muda. TUHAN meyakinkan Yeremia muda dan memberikan janji-janji besar. Kemudian TUHAN mengajukan pertanyaan kepadanya (lihat Yeremia 4:4-12): "Apakah yang kau lihat, hai Yeremia?"

Yeremia menjawab dengan benar. Dia melihat tanda-tanda pertama dari kehidupan baru untuk negerinya. TUHAN berkata, "Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku."

  1. Apa yang Anda lihat dari TUHAN?

    Siapa saja yang harus menerima visi yang menyala-nyala?

    Alkitab menyatakan, "Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat" (Amsal 29:18). Dan orang pertama yang menjadi liar adalah Anda yang mengalami kebosanan dalam kehidupan Kristen Anda. Menerima visi adalah lebih daripada sekadar menerima suatu penglihatan dalam ibadah penyembahan kharismatik. Visi itu adalah suatu kesadaran yang mendalam dalam batin kita tentang mengapa kita dilahirkan, dan yang jauh lebih penting lagi, mengapa Anda, dan bukan orang lain yang menerima visi dan telah lahir baru oleh pekerjaan Allah sendiri.

  2. Visi adalah nubuatan kehidupan baru dari Allah.

    Suatu pandangan sekilas tentang masa depan yang kita terima sebelum hal itu terjadi dapat saja terjadi oleh anugerah Allah asalkan kita benar-benar taat kepada-Nya, tetapi awas dan berhati-hatilah sebab Iblis membenci janji-janji Allah tentang Kehidupan Baru. Iblis mencoba membunuh bayi Musa yang sudah ditetapkan untuk menjadi pembebas bangsa oleh kuasa Allah. Iblis juga mencoba membunuh bayi Yesus, yang akan membebaskan seluruh dunia. Iblis juga menyerang bayi-bayi yang masih dalam rahim ibunya. Iblis menyerang semua orang Kristen lahir baru, dan dengan cara yang sama, suatu 'Visi Baru' juga akan diserang habis-habisan oleh Iblis.

    Visi dan Vultures

    Beberapa tahun lalu, waktu kami sedang berkendaraan di padang pasir di Afrika Barat dalam perjalanan untuk mengunjungi suatu Sekolah Alkitab yang terpencil letaknya, dari kejauhan kami melihat beberapa burung Vultures terbang berputar-putar di atas. Mungkin karena terlalu banyak menonton film koboi, maka kami tahu bahwa ada sesuatu yang sedang sekarat akan mati atau memang sudah mati. Tetapi kira- kira apa itu? Kemudian kami mengubah arah perjalanan kami, memotong jalan, langsung pergi menuju ke tempat di bawah burung Vultures itu beterbangan berputar-putar dan kami tiba di tempat itu dalam waktu hanya beberapa menit saja.

    Vultures

    Ketika kami tiba di tempat itu, kami melihat sekelompok burung, ada tujuh burung Vultures yang besar dan hitam warnanya berjalan di tanah dan sedang bergerak maju menuju seekor anak kambing yang baru dilahirkan, yang induknya masih terlalu lemah untuk mengusir burung- burung itu. Kami menakut-nakuti burung-burung itu supaya terbang dan pergi sampai anak kambing itu memperoleh kekuatan untuk lari.

    Dengan melihat burung-burung Vultures yang berkepala hitam, kami melihat suatu gambaran tentang kuasa-kuasa kegelapan dan serangan- serangannya terhadap visi-visi dan rencana-rencana yang baru dilahirkan. Alkitab menyebutkan kuasa kegelapan sebagai "burung- burung di udara". Burung-burung Vultures ini siap sedia untuk menyerang kita begitu kita selesai membuat suatu rencana kerja baru di ladang Tuhan. Mereka bermaksud untuk menyerang visi kita dan memberikan kepada kita berbagai macam kesulitan waktu kita akan memulainya dan bertahan terus.

  3. Burung-burung di udara.

    Vulture 1 disebut ketidakpercayaan.

    Dia bertengger di atas bahu kita dan berteriak-teriak terus- menerus, membisikkan hasutan kepada kita, "Benarkah Allah mengatakan ini?"

    Vulture 2 disebut kebimbangan.

    Burung Iblis itu membisikkan lagi, katanya, "Jangan mempercayai Allah, orang lain ataupun dirimu sendiri." Musa sempat mendengarkan ocehan burung Iblis semacam ini dan agaknya mulai terpengaruh dan bertanya kepada Allah, "Siapakah aku ini? Bagaimana jika mereka tidak percaya kepadaku dan tidak mendengarkan perkataanku? Aku tidak pandai bicara, sebab aku berat mulut dan berat lidah. Ah, Tuhan utuslah kiranya siapa saja yang patut Kauutus." (Keluaran 3:11; 4:1,10)

    Vulture 3 disebut takut.

    Burung Iblis itu menghasut lagi, katanya, "Apa yang akan dikatakan oleh orang lain jika engkau membuat kesalahan, hanya dapat bekerja setengah jalan atau akan gagal total."

    Vulture 4 disebut patah semangat.

    Yosua diperingatkan Allah untuk waspada terhadap burung Vulture yang hitam dan jelek ini (lihat Yosua pasal 1; Ulangan 31:6).

    Vulture 5 disebut kemalasan.

    Hagai melihat adanya burung Iblis, dan mengatakan kepada orang- orang untuk selalu menguatkan dan meneguhkan hati serta terus bekerja (lihat Hagai 2:4).

    Vulture 6 disebut pengganggu konsentrasi.

    Vulture ini adalah burung Iblis yang sangat tangguh yang duduk di bahu kita dan selalu membisikkan hal-hal lain yang harus kita kerjakan sekarang, supaya oleh bisikan-bisikan itu konsentrasi kita jadi terganggu sekali (lihat Lukas 8:14).

    Vulture 7 disebut ketidaksabaran.

    Iblis ini licik, buruk, dan kejam. Kalau dia tidak berhasil menghambat kita melalui rasa ketakutan yang dicobanya untuk ditanamkan ke dalam pikiran kita, maka dia akan mendorong kita untuk berlari-lari bertindak mendahului Allah. Mendahului rencana dan kehendak Allah. Jika iman sampai berubah menjadi kesombongan, maka yang tadinya adalah visi yang dibimbing oleh Allah, kini berubah menjadi pekerjaan kedagingan dan pasti akan menyebabkan kegagalan! Waspadalah terhadap yang satu ini, Iblis ini sungguh sangat cerdik dan licin, dan dapat memikat ketidak-sabaran kita.

    Mengapa Ada Serangan Semacam itu dari Iblis?

    Itulah prinsip yang dimaksudkan dalam Amsal 29:18. Tanpa wahyu/visi, maka rakyat akan menjadi liar, yaitu kehilangan keyakinan alkitabiah, kehilangan standar moral, dan membuang pengekangan moral sehingga akhirnya musnah. Dalam Matius pasal 25 Anda akan dapat membaca perumpamaan tentang gadis-gadis yang bijak yang mempunyai visi untuk mempersiapkan diri, hamba-hamba yang bijak yang mempunyai visi untuk memanfaatkan sebanyak-banyaknya karunia rohani yang telah diterimanya dan domba-domba dengan visi yang menyala-nyala untuk melayani yang lain.

  4. Jadi apa yang Anda lihat?

    1. Atau mungkin Anda tidak mempunyai visi? Jika demikian halnya, lakukanlah apa yang dikerjakan oleh Rasul Yohanes dan segera masuklah ke dalam Roh, supaya dikuasai oleh Roh dan menemui Yesus (lihat Wahyu 1:10).
    2. Mungkinkah Anda hanya melihat sedikit? Kalau seandainya, menurut pendapat Anda sendiri, visi Anda telah gagal, maka kuburkanlah itu dalam kepastian dan pengharapan yang pasti untuk mengalami kebangkitan (lihat Kisah Para Rasul 16:6-10).
    3. Apakah Anda sudah melarikan diri dari Visi? Ingatlah bahwa Firman TUHAN datang kepada Yunus dua kali, dan demikian juga kepada Yohanes Markus (lihat 2Timotius 4:11).
    4. Apakah Anda menderita karena satu visi? Ingat tentang Yusuf yang mempunyai visi yang sejati dari TUHAN tetapi dia mengalami penderitaan karena visinya itu, baik penderitaan fisik maupun penderitaan jiwa (Mazmur 105:16,17), demikian juga terhadap Habakuk dalam Habakuk 2:1-5. Coba Anda periksa apa yang dikatakan Daniel (Daniel 10:7-8,16-17). Dia harus dikuatkan oleh Allah untuk dapat melanjutkan. Seperti Daniel 10:14, waspadalah tentang waktu yang tepat, itu sangat vital. Pakailah waktu TUHAN, jangan pakai waktu menurut perhitungan atau rekayasa kita sendiri.
    5. Untuk mereka yang benar-benar mempunyai visi.
      • Kerjakan apa yang dikerjakan oleh Abraham (Kejadian 15:5-10).
      • Tambahkan pengorbanan pribadi kepada visi.
      • Usirlah burung-burung di udara (Kejadian 15:11).
      • Harapkan Allah untuk memberikan konfirmasi atas visi Anda (Kejadian 15:13).

Sumber:
Situs : School of Mission On-line -- Dr. Les Norman
URL : http://www.dci.org.uk/indonesian/ind-30.htm