Editorial

Editorial

Salah satu bidang yang memerlukan penilaian yang baik adalah penempatan posisi. Jika Anda adalah pemimpin, menempatkan bawahan Anda pada posisi yang tepat tentu merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan kemajuan suatu komunitas. Pun jika Anda belum pada waktunya menentukan posisi bagi orang lain, mengetahui bahwa Anda sudah berada pada posisi yang tepat atau belum, merupakan suatu hal yang krusial. Semua itu memerlukan penilaian yang baik. Pada edisi kedua bulan ini, kami menyajikan artikel

Editorial

Seorang pemimpin harus tajam dalam menilai. Dalam melaksanankan peranannya, ia harus menilai segala sesuatu dengan baik, sehingga apa yang dilakukannya memberi manfaat bagi komunitasnya dan masing-masing individu yang ada dalam komunitas itu. Nah, dalam hal apa saja seorang pemimpin harus menilai dengan baik? Menurut artikel yang kami sajikan di bawah ini, setidaknya ada empat hal yang di dalamnya seorang pemimpin harus melakukan penilaian yang baik. Apa sajakah keempat hal itu? Silakan Anda simak.

Editorial

Masih dalam lingkup tema Menentukan Prioritas, edisi e-Leadership kali ini menyuguhkan kepada Anda empat bidang yang harus diutamakan oleh seorang pemimpin dalam pekerjaan kepemimpinan mereka. Empat bidang ini sangat penting bagi efektivitas kepemimpinan. Jika salah satu dari empat bidang ini diabaikan, seorang pemimpin tidak akan efektif dalam melakukan peran kepemimpinannya. Apa saja keempat bidang tersebut? Silakan simak artikel yang telah kami siapkan. Selain artikel itu, kami juga telah menyiapkan

Prioritas

Prioritas, menurut KBBI, berarti yang didahulukan dan diutamakan daripada yang lain. Hal ini, dalam kepemimpinan Kristen merupakan sesuatu yang diperlukan. Bagaimana pemimpin mendahulukan dan mengutamakan apa-apa yang harus dilakukan adalah salah satu kunci sukses keberhasilan. Masalahnya, banyak orang mengalami kesulitan dalam menentukan prioritas. Mereka kesulitan menentukan apa dan mana yang harus didahulukan. Kalaupun mereka sudah menentukan apa yang didahulukan, ada kemungkinan juga skala prioritas

Editorial

Seorang pemimpin, selain memiliki manajemen waktu yang baik, diharapkan pula mengerti waktu kekiniannya dengan baik -- menggunakannya untuk mengerti apa yang terjadi pada masa lampau, melakukan apa yang dapat diterapkan pada kini, serta menggunakan kekiniannya itu untuk memikirkan waktu yang akan datang. Karena itu, simak artikel yang telah kami siapkan di bawah ini. Kami harap, artikel ini, berserta dengan bahan lainnya seperti kutipan dan resensi buku, bisa menjadi berkat bagi Anda. Pimpinan Redaksi

Editorial

Bicara soal waktu, kita semua, apa pun profesi kita dan di mana pun kita berada, memiliki porsi waktu yang sama -- 24 jam sehari. Meski demikian, terkadang orang lain dapat menyelesaikan lebih banyak pekerjaan daripada yang kita kerjakan, padahal waktu kerja kita dengan orang itu sama. Jika demikian, apa sebenarnya yang menjadi masalah? Jawabannya adalah manajemen waktu. Manajemen waktu yang baik akan memungkinkan kita untuk dapat menggunakan waktu dengan baik, dan pada akhirnya mendapatkan hasil

Editorial

Shalom! Seperti yang telah kami janjikan pada edisi lalu, melalui edisi e-Leadership bagian kedua bulan Maret ini, kita akan sama-sama belajar mengenai seni memotivasi orang lain. Penting bagi seorang pemimpin -- setelah terlebih dahulu mengenal orang-orang yang dipimpinnya -- untuk dapat memotivasi para pengikutnya mencapai tujuan bersama. Nah, kiranya sajian yang telah kami siapkan ini dapat membantu Anda mengerti lebih dalam mengenai aspek-aspek yang terkandung dalam motivasi, khususnya dalam

Editorial

Agar dapat menghadapi seseorang dengan baik, tentu saja kita harus mengenal orang tersebut terlebih dahulu; bagaimana karakternya dan bagaimana sebaiknya ia disikapi. Hal ini merupakan salah satu hal yang terpenting dalam dunia kepemimpinan. Seorang pemimpin sudah seharusnya mengenal orang-orang yang dipimpinnya sehingga pada akhirnya ia mampu menghadapi mereka dengan cara yang tepat. Artikel yang telah kami sediakan di bawah ini memaparkan beberapa jenis karakter besar manusia yang ditemui Yesus

Editorial

Pada edisi e-Leadership yang lalu, kita sudah mengenal penyebab timbulnya putus asa dan cara-cara untuk mengatasi rasa putus asa tersebut secara singkat. Nah, pada edisi kali ini, kami mengajak Anda untuk menyimak bahasan lebih mendalam tentang bagaimana kita dapat mengatasi keputusasaan, agar kita dapat menang saat ia menyerang. Nehemia, merupakan figur yang sungguh tepat untuk diteladani ketika kita diserang oleh rasa putus asa. Kami harap, uraian Charles R. Swindoll tentang cara-cara Nehemia menghadapi

Editorial

Setiap kita pasti pernah merasakan apa yang namanya putus asa. Dalam kepemimpinan Kristen pun kita mengalaminya. Kita menjadi mudah putus asa saat tantangan, masalah, dan hambatan datang. Ujungnya, usaha dan perjuangan kita berhenti di tengah jalan dan tidak pernah selesai. Karena itu, mari kita belajar dari Nehemia untuk mengatasi masalah putus asa ini. Dari sosoknya dan usahanya membangun kembali tembok Yerusalem, kita akan dapat mengenali apa yang menjadi penyebab timbulnya rasa putus asa dan

Pages

Komentar