Selamat Datang Kembali

SELAMAT DATANG KEMBALI

Oleh: Tom Yeakley

The Navigators adalah sebuah organisasi Kristen yang bersifat antar denominasi. Yesus Kristus Memberikan Amanat Agung kepada para pengikut-Nya dalam Matius 28:19, "...Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku..." Tujuan utama The Navigators adalah menolong melaksanakan amanat tersebut dengan menjadikan murid dan mengembangkan pembuat murid di setiap bangsa. The Navigators di Indonesia disponsori oleh Yayasan Persekutuan untuk Pekabaran Injil dengan nama Para Navigator.

PENDAHULUAN

Selamat datang kembali! Anda baru saja tiba di Indonesia dengan menyandang gelar baru dan segudang cita-cita untuk menata masa depan. Dengan kembalinya Anda ke Indonesia, Anda mulai menghadapi dunia nyata. Dunia nyata ini dapat membuat Anda frustrasi, marah, jengkeI, takut, dan bahkan rendah diri. Namun, perasaan-perasaan seperti ini adalah wajar. Banyak teman Anda yang lebih dulu kembali dari Anda ke Indonesia, juga mengalami hal yang sama. Ternyata mereka dapat mengatasinya. Nah, Anda pun pasti dapat mengatasinya.

Setiap orang yang pernah tinggal di luar negeri, kemudian kembali ke negara asalnya, akan melewati suatu masa penyesuaian atau adaptasi. Masa penyesuaian ini bukanlah suatu proses yang sulit karena semua orang yang pernah tinggal di luar negeri akan mengalaminya. Masa penyesuaian ini juga akan dialami oleh orang-orang yang baru menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi, lalu bekerja. Hanya biasanya masa penyesuaian bagi orang-orang yang kembali dari luar negeri akan lebih lama dibandingkan dengan orang-orang yang baru menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi.

Melalui buku kecil ini, diharapkan Anda akan tertolong untuk mengatasi semua tantangan yang Anda hadapi pada masa ini. Sediakanlah waktu untuk membaca buku ini pada saat Anda baru tiba di Indonesia dan kemudian simpanlah. Buku ini akan lebih bermanfaat lagi bila dibaca ulang setelah Anda berada di Indonesia beberapa bulan dan mulai menghadapi berbagai tantangan. Selamat datang dan selamat berjuang!

Bandung, 1 Juli 1993
Tom Yeakley

 

UCAPAN TERIMA KASIH

Saya mengucapkan terima kasih kepada para alumni dari luar negeri yang telah menolong saya dalam penyusunan buku kecil ini. Mereka telah memberikan banyak nasihat untuk memperbaiki isinya dan dengan rela hati membagikan pengalaman mereka untuk melengkapi buku ini.

Saya juga mengucapkan terima kasih khususnya kepada Linda Yefita, Aileen Zecha, dan Hendra Suhartanto yang telah banyak menolong saya sehingga buku ini dapat diterbitkan. Allah pasti mengingat apa yang telah dilakukan mereka (lbrani 6:10).

DAFTAR ISI

Halaman .....................................................
Pendahuluan.................................................. 3
Ucapan Terima Kasih.......................................... 5
Guncangan Budaya yang Membalik............................... 9
Sepuluh Tantangan yang Akan Anda Hadapi...................... 13
1. Hubungan Pribadi dengan Tuhan yang Menjadi Tawar
dan Biasa............................................... 13
2. Kesepian karena Jauh dari Teman-Teman Lama dan
Rindu akan Hal-Hal yang Ditinggalkan.................... 14
3. Stres Mencari Pekerjaan dan Stres pada Saat Memulai
Pekerjaan yang Baru..................................... 15
4. Stres karena Kembali Tinggal dengan Keluarga Anda....... 18
5. Stres karena Sakit-Penyakit............................. 19
6. Stres karena Wabah Materialisme dan Konsumerisme........ 19
7. Stres karena Pengaruh Gaya Hidup di Kota Besar ......... 21
8. Stres yang Menyebabkan Suatu Sikap yang Suka Mengritik.. 21
9. Stres karena Meninggalkan Gereja atau Persekutuan
yang Lama............................................... 22
10. Stres yang Disebabkan oleh Hubungan-Hubungan Sosial..... 23
Kesimpulan................................................... 25
Janji-Janji Allah............................................ 27
Program Pembacaan Kitab-Kitab dalam Perjanjian Baru.......... 33
Program Pembacaan Kitab-Kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama.. 35

Guncangan Budaya yang Membalik

Banyak orang yang kembali ke negara asalnya, setelah tinggal di negara lain beberapa waktu, berpendapat bahwa mereka akan merasa "betah" lagi secara otomatis di negara mereka. Tetapi ternyata tidak selalu demikian. Bahkan mereka sering merasa asing di negara sendiri. Mereka menjadi tidak kerasan. Tanpa mereka sadari, timbul dalam diri mereka suatu sikap negatif terhadap budaya asalnya. Mereka mulai suka mengritik, misalnya mengenai lalu lintas yang macet, orang-orang yang tidak mau antre, sistem komunikasi yang sering tidak lancar dan lain sebagainya. Belum lagi masalah disiplin kerja atau kebersihan yang kurang mendapat perhatian. Mengapa hal ini dapat terjadi?

Setiap orang yang pernah meninggalkan budaya asalnya dan tinggal di negara yang budayanya berbeda, akan mengalami "guncanga budaya". Guncangan budaya ini akan dialami oleh orang-orang yang meninggalkan hal-hal yang biasanya mereka hadapi, dan kini menghadapi hal-haI yang baru. Mungkin Anda masih ingat saat pertama kali Anda harus mendaftarkan diri di universitas atau saat pertama kali Anda terpaksa minta tolong kepada orang lain untuk melakukan sesuatu yang tampaknya sangat sederhana. Atau Anda masih ingat saat Anda merindukan nasi dan bukannya hamburger, pizza, atau makanan asing lainnya. Karena Anda masih baru dan belum berpengalaman, semuanya itu dapat menyebabkan Anda stres.

Tetapi, lama-kelamaan Anda dapat menyesuaikan diri dengan budaya yang baru ini. Pendaftaran ulang di kampus tidak lagi menakutkan bagi Anda. Anda tidak perlu minta tolong kepada orang lain untuk sesuatu yang tadinya tidak dapat Anda lakukan. Bahkan Anda mulai menyukai makanan yang berbeda dengan makanan asal Anda. Dengan bertambahnya pengalaman, Anda tidak merasa takut atau malu lagi. Anda mulai menikmati kehidupan di negara yang baru ini. Ada banyak hal yang pada mulanya terasa aneh atau asing, sekarang menjadi biasa bagi Anda. Anda telah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Anda berubah!

Ketika Anda kembali ke Indonesia, tanpa Anda sadari Anda telah berubah. Anda merasa seperti orang yang berbeda dari saat Anda pertama kali berangkat. Budaya Anda yang baru telah mempengaruhi Anda bukan hanya dalam hal yang positif, melainkan juga dalam hal yang negatif. Dan mungkin selama Anda berada di luar negeri, budaya Indonesia pun mengalami perubahan. Anda mengira bahwa Anda akan dapat menyesuaikan diri dengan cepat. Namun, Anda pasti terkejut! Dugaan Anda meleset. Anda merasa asing di negara Anda sendiri. Anda mulai merasa tertekan. Pengalaman ini disebut "reverse culture shock" (guncangan budaya yang membalik).

Pada waktu Anda kembali ke Indonesia, Anda mau tak mau menyesuaikan diri dengan situasi yang Anda hadapi. Anda harus berubah. Semakin lama Anda tinggal di luar negeri, semakin lambat biasanya proses penyesuaian ini. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda akan dapat mengatasinya.

Guncangan budaya yang membalik ini merupakan suatu pengalaman yang umumnya dialami oleh orang-orang yang pernah tinggal di luar negeri dan kemudian kembali ke negara asalnya. Guncangan ini tidak dapat dihindari atau Anda anggap sepele. Pada waktu Anda merasa siap menghadapi proses ini, pada waktu itu pula Anda mulai merasa frustrasi atau bersikap negatif. Bila Anda bersikap demikian, ingatlah bahwa ini terjadi karena guncangan budaya yang membalik. Dengan berlalunya waktu, guncangan ini akan hilang dengan sendirinya.

Berikut ini adalah sebuah daftar mengenai sikap-sikap yang penting Anda miliki bila Anda ingin berhasil menyesuaikan diri dengan budaya Anda yang lama dengan cepat. Pakailah daftar tersebut sebagai pokok doa Anda selama menjalani proses ini:

  1. Mempunyai keinginan untuk menyesuaikan diri
  2. Bergantung sepenuhnya pada Allah
  3. Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan
  4. Berani mengambil inisiatif
  5. Bertekun dalam segala keadaan
  6. Mau berkomunikasi
  7. Sabar
  8. Terbuka untuk melihat hal-hal yang lucu
  9. Senang diajar
  10. Mau meminta pertolongan dan nasihat

Sepuluh Tantangan yang Akan Anda Hadapi

Berikut ini adalah sepuluh tantangan yang akan Anda hadapi sepulangnya Anda dari luar negeri. Menolong sekali bila Anda bersikap bahwa hal-hal itu merupakan kesempatan bagi Anda untuk terus bergantung pada Allah dan melihat Dia bertindak bagi Anda.

Allah ingin agar Anda dapat mengatasi semua tantangan ini dan Ia siap menolong Anda. Yang penting ialah Anda mempunyai kerinduan untuk minta pertolongan-Nya. Allah berjanji, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku" (Mazmur 50:15).

1. Hubungan Pribadi dengan Tuhan yang Menjadi Tawar dan Biasa

Anda kembali ke Indonesia dengan suatu visi untuk melayani Tuhan. Anda ingin dipakai oleh Tuhan dan terbeban untuk melihat kemuliaan-Nya dinyatakan melalui Anda. Yang menjadi masalah, sejak Anda tinggal lagi di Indonesia, visi ini sulit dilaksanakan. Visi yang begitu jelas sebelum Anda kembali, semakin lama semakin kabur, dan mulai membuat Anda frustrasi. Bahkan jika Anda tidak berhati-hati, Anda bisa menjadi marah atau jengkel terhadap Tuhan. Mengapa hal ini dapat terjadi?

Pertama, banyak orang yang kembali dari luar negeri memiliki visi yang tidak realistis. Mereka bersikap terlalu ideal. Karena itu, cobalah membuat sasaran-sasaran yang realistis. Mintalah nasihat dari mereka yang pernah mengalami proses penyesuaian ini untuk mengetahui apakah visi Anda realistis atau tidak. Rasa kecewa dapat timbul karena tujuan yang tidak tercapai.

Kedua, visi ini akan menjadi kabur bila Anda selalu menyendiri atau bergaul dengan orang-orang yang memiliki visi yang berbeda dengan Anda. Anda perlu melibatkan diri Anda dalam suatu persekutuan atau gereja yang dapat menolong Anda mengembangkan visi Anda. Bila Anda melakukannya seorang diri, Anda dapat "mati" secara rohani. Bahwa kita semua adalah anggota-anggota Tubuh Kristus memang benar karena kita saling membutuhkan. Janganlah menunggu sampai Anda diundang. Ambillah inisiatif dan carilah persekutuan atau gereja yang cocok dengan Anda yang akan menolong Anda bertumbuh dan melayani Tuhan.

Usahakan supaya Anda tetap melakukan saat teduh Anda secara teratur karena hal itu penting bagi Anda. Anda memerlukan makanan rohani dari firman Tuhan setiap hari, khususnya selama masa penyesuaian ini. Bila saat teduh Anda membosankan atau bahannya tidak cocok lagi bagi Anda, cobalah metode yang baru. Gunakanlah buku harian atau bacalah keempat Injil. Dengan menyediakan banyak waktu untuk membaca firman Tuhan, akan timbul keinginan untuk menyelidikinya lebih dalam lagi. Pada bagian terakhir buku ini ada suatu sistem pembacaan seluruh kitab Perjanjian Baru selama satu bulan. Anda hanya perlu menyediakan waktu 30 menit setiap hari untuk dapat melakukannya. Cobalah!

2. Kesepian karena Jauh dari Teman-Teman Lama dan Rindu akan Hal-Hal yang Ditinggalkan

Selama beberapa tahun terakhir ini, Anda mungkin bergaul erat dengan teman-teman yang baru. Tetapi ketika Anda kembali ke negara asal Anda, Anda terpaksa meninggalkan mereka dan mulai membina hubungan lagi dengan orang-orang yang baru. Padahal teman-teman lama Anda ini sangat berarti bagi Anda.

Anda hendaknya menyadari bahwa Tuhan juga mampu memberikan pengganti mereka. Sama seperti Tuhan telah memberikan teman-teman baru pada saat Anda pertama kali tiba di luar negeri, Ia juga akan memberikan teman-teman baru pada saat Anda berada kembali di lndonesia. Jadi, janganlah Anda menjauhkan diri dari pergaulan; berusahalah bergaul dengan banyak orang. Mungkin ada di antara mereka yang dengannya Anda dapat menjalin persahabatan. Beranikan diri Anda untuk masuk ke dalam pergaulan yang baru.

Bila Anda meninggalkan seorang kekasih di luar negeri, Anda mungkin akan sangat merindukannya. Perasaan ini tentu saja wajar. Dengan mengirim surat, fax atau menelepon dia, tekanan yang Anda rasakan akan berkurang. Yang penting, Anda selalu menghubunginya. Bila Anda jarang menghubunginya, Anda akan cenderung berpikiran negatif. Anda mungkin mengira bahwa ia telah melupakan Anda; mungkin ia sedang mengalami musibah. Atau mungkin ia sudah menemukan kekasih yang baru. Prasangka-prasangka seperti ini dapat diatasi dengan mengadakan kontak dengan dia secara teratur.

Bila Anda bertemu dengan teman-teman yang juga pernah mengalami hal yang sama dengan yang Anda alami, ini dapat menolong Anda mengobati rasa rindu Anda. Berdoalah supaya Tuhan mempertemukan Anda dengan mereka. Dengan berbagi rasa, beban kita akan terasa lebih ringan.

Satu hal lagi yang akan menolong Anda untuk menghilangkan rasa rindu Anda adalah dengan pergi ke tempat-tempat yang serupa dengan tempat-tempat yang biasa Anda kunjungi di luar negeri. Misalnya, kalau Anda dulu sering bertemu dengan teman-teman Anda di McDonalds, maka sekarang kunjungilah tempat seperti itu dengan teman-teman Anda yang baru. (Ini tergantung apakah McDonalds ada di kota Anda.) Yang perlu diingat adalah: carilah tempat atau ciptakan suasana yang serupa yang dapat menolong Anda mengingat semua hal yang telah Anda tinggalkan atau paling tidak, yang dapat menghibur Anda.

3. Stres Mencari Pekerjaan dan Stres pada Saat Memulai Pekerjaan yang Baru

Pada waktu Anda kembali ke Indonesia, tentu banyak harapan yang dituntut dari diri Anda, baik oleh keluarga Anda, maupun oleh teman-teman Anda. Anda telah memperoleh pendidikan yang lebih baik dan mendapat prestasi yang lebih baik pula. Sekarang, mampukah Anda menerapkan semua pengetahuan yang telah Anda peroleh itu?

Mungkin keluarga Anda akan meminta Anda meneruskan bisnis keluarga yang selama ini telah berjalan dengan lancar. Namun, bila Anda memiliki visi yang berbeda dengan yang diharapkan keluarga Anda, maka ini dapat menimbulkan konflik. Karena itu, Anda perlu membicarakannya dengan keluarga Anda supaya mereka tidak merasa kecewa bila Anda memilih pekerjaan yang lain.

Semua anggota keluarga juga tentu berharap agar Anda mendapat pekerjaan dengan cepat. Tetapi ada orang yang harus menunggu enam bulan, bahkan ada yang lebih dari itu, untuk memulai suatu pekerjaan. Anda tidak perlu kecewa atau putus asa sekiranya Anda adalah salah seorang di antaranya. Anda tetap mempunyai pekerjaan: mencari pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pekerjaan itu.

Selama Anda mencari pekerjaan ini, Anda mungkin mengalami stres yang berat. Anda mungkin bertanya-tanya apakah Tuhan akan membuka jalan. Saat menjalani wawancara pun dapat membuat Anda bingung dan gugup. Sering hal-hal yang ditanyakan pada waktu Anda diwawancara, tidak seperti yang Anda dengar di luar negeri. Di Indonesia ada banyak hal yang bersifat subyektif yang akan menentukan apakah Anda diterima atau tidak dalam suatu perusahaan. Kadang-kadang uraian tugas yang diberikan untuk suatu pekerjaan juga kurang jelas. Tetapi, percayalah bahwa Tuhan akan menolong dan menyertai Anda dalam menghadapi proses ini. Bila pintu kesempatan yang satu ditutup, itu berarti bahwa Tuhan akan membuka pintu kesempatan yang lain, yang lebih baik dan cocok untuk Anda. Yang penting, Anda harus tetap bertekun dalam menghadapi segala keadaan (lbrani 10:36).

Setelah Anda mendapat pekerjaan, Anda mungkin masih mengalami stres. Anda mungkin mulai membandingkan diri Anda dengan teman-teman yang lain, baik dari segi gaji maupun dari segi prestasi atau kedudukan. Misalnya, ada yang berpendapat bahwa seorang wiraswasta lebih berhasil daripada seorang yang bekerja untuk orang lain. Mengenai hal ini, Anda harus waspada. Janganlah Anda selalu membandingkan diri dengan orang lain.

Pikirkanlah baik-baik sebelum Anda menerima suatu pekerjaan. Apakah Anda akan merasa puas bekerja di tempat itu? Apakah pekerjaan itu merupakan jawaban doa Anda? Tidak cukup bagi Anda hanya asal kerja saja. Tetapi jangan pula Anda cepat ganti pekerjaan. Jika dalam waktu singkat Anda sudah pindah pekerjaan, maka reputasi atau nama baik Anda bisa rusak. Tanyalah Tuhan lebih dulu sebelum Anda pindah pekerjaan.

Mungkin Anda merasa kecewa dengan teman-teman sekerja Anda karena mempunyai motivasi yang berbeda. Anda ingin berprestasi dalam pekerjaan Anda, tetapi teman sekerja Anda tidak peduli dengan prestasi. Asal dapat gaji cukup, mereka sudah senang. Kualitas kerja teman sekantor pun bisa mengecewakan. Namun, ingatlah bahwa Anda bekerja untuk Tuhan, bukan untuk manusia. Lakukanlah pekerjaan Anda dengan sebaik-baiknya tanpa membandingkannya dengan orang lain.

Mungkin Anda merasa bahwa kondisi pekerjaan Anda tidak sesuai dengan yang telah dibicarakan pada waktu Anda diwawancara. Mungkin hal-hal yang tadinya Anda harapkan, tidak dipenuhi. Tuhan mengetahui semua itu dan Ia akan memakai setiap kesempatan untuk mendatangkan kebaikan bagi Anda yang mengasihi Dia (Roma 8:28).

Orang yang kembali dari luar negeri juga kadang-kadang merasa frustrasi dengan cara hidup atau cara kerja di sini. Di Barat, cara hidup orang berpedoman pada pandangan "time is money" dan semuanya harus dilakukan serba cepat atau "instant". Di Indonesia tidak ada istilah "instant" (kecuali Pop Mie). Gaya hidup di sini lebih santai dan lambat dibandingkan dengan di Barat. Urusan birokrasi bisa berbelit-belit dan tugas-tugas yang sederhana bisa menghabiskan banyak waktu. Jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan setiap hari mungkin jauh lebih sedikit dibandingkan dengan di luar negeri. Karena itu, Anda perlu waktu untuk menyesuaikan diri dengan hal-hal ini. Percayalah, semuanya itu akan menjadi biasa pada akhirnya.

Sebagai seorang lulusan luar negeri, mungkin Anda akan menduduki jabatan yang lebih tinggi daripada rekan sekerja Anda yang lain atau mendapat gaji yang lebih besar daripada mereka yang sudah lama bekerja di perusahaan, tempat Anda bekerja. Ini dapat menyebabkan orang lain iri hati atau marah pada Anda. Serahkanlah pada Tuhan sekiranya Anda mengalami hal itu. Ia pasti akan memberi Anda hikmat untuk mengatasinya.

4. Stres karena Kembali Tinggal dengan Keluarga Anda

Selama Anda tinggal di luar negeri, Anda mendapat kesempatan untuk hidup mandiri dan bebas mengatur hidup Anda sendiri. Tetapi sekarang Anda mungkin kembali tinggal dengan keluarga Anda. Mereka mungkin memperlakukan Anda seperti anak yang masih perlu diatur. Mereka masih ingat keadaan Anda sebelum berangkat ke luar negeri. Rupanya mereka pun perlu waktu untuk menyadari bahwa Anda sudah dewasa dan pernah hidup mandiri. Cobalah menerima kenyataan ini dan tunjukkan sikap kristiani kepada orang-tua Anda kalau memang mereka memperlakukan Anda seperti anak yang belum dewasa.

Konsep privasi (keinginan untuk tidak diganggu) di Barat berbeda dengan di Indonesia. Jika Anda ingin sendirian dan tidak ingin diganggu, akan sulit bagi Anda untuk mencari tempat atau kesempatan. Di mana-mana ada orang. Bahkan orang yang sering ingin menyendiri dianggap tidak normal atau sombong. Keluarga Anda mungkin akan sulit mengerti mengapa Anda ingin menyendiri di kamar. Anda mau tak mau menyesuaikan diri dengan kenyataan bahwa Anda tidak akan memperoleh banyak waktu pribadi di sini.

Juga konsep kepemilikan di Barat berbeda dengan konsep kepemilikan di Indonesia. Mungkin anggota keluarga atau teman Anda akan meminjam barang-barang Anda tanpa lebih dulu peimisi. Kadang-kadang barang-barang itu cukup lama baru dikembalikan, bahkan kadang-kadang dalam keadaan rusak. Jika Anda merasa terganggu, cobalah memberitahu si peminjam tentang perasaan Anda dengan sopan dan lemah lembut.

Juga jika Anda ingin melakukan saat teduh, membaca Alkitab atau buku rohani, atau mengikuti suatu persekutuan, keluarga Anda mungkin mencap Anda seorang yang fanatik. Sulit sekali bagi mereka untuk menerima cara hidup ini, sekalipun mereka adalah orang percaya. Anda harus mencoba untuk mengerti mereka dan tidak marah bila mereka bersikap demikian terhadap Anda.

Bicarakanlah masalah-masalah ini dengan keluarga Anda secara baik-baik. Anda tidak perlu menyediakan waktu khusus untuk membahasnya secara tuntas. Hanya berdoalah supaya Anda diberi kesempatan untuk menjelaskan kepada mereka apa yang Anda alami dan harapkan. Lama-kelamaan mereka akan mengerti cara hidup Anda dan menerima Anda apa adanya.

5. Stres karena Sakit-Penyakit

Anda juga harus menyesuaikan diri secara jasmani dengan keadaan di lndonesia. Makanan yang sudah lama tidak Anda makan, kini dapat Anda nikmati kembali dengan bebas. Karena semua makanan terasa enak, Anda mungkin makan terlalu banyak. Kalau Anda senang makanan yang pedas, hati-hatilah supaya Anda tidak memakannya terlalu banyak. Anda bisa sakit perut. Usahakan supaya Anda makan secukupnya. Sedikit demi sedikit tubuh Anda akan menyesuaikan diri dengan makanan yang sudah lama Anda tinggalkan.

Sistem pengobatan di sini pun dapat membuat Anda stres. Bila Anda harus disuntik, mungkin Anda merasa takut kena penyakit hepatitis (sakit kuning) atau penyakit AIDS karena mungkin jarum atau alat suntik (syringe) yang dipakai tidak steril. Anda dapat mengatasi rasa takut ini dengan menanyakan lebih dulu kualitas dokter-dokter yang akan Anda kunjungi pada waktu Anda sakit. Janganlah berharap sistem pengobatan di sini akan sama dengan di Barat. Bila Anda meragukan diagnosis atau pengobatan dokter tertentu, carilah dokter yang lain untuk memastikan penyakit Anda yang sesungguhnya. Dan jangan lupa berdoa kepada Tuhan supaya Ia menuntun Anda kepada dokter yang tepat. Juga percayakan diri Anda sepenuhnya kepada-Nya karena Tuhanlah yang dapat memberikan kesembuhan yang sempurna.

6. Stres karena Wabah Materialisme dan Konsumerisme

Sekarang Anda mulai menjalani kehidupan sebagai seorang yang dewasa. Anda memiliki pendapatan sendiri dan bertanggung jawab sepenuhnya di hadapan Tuhan untuk mengatur keuangan Anda secara benar. Stres juga dapat timbul selama proses penentuan standar hidup ini. Karena itu, Anda perlu bertanya kepada Tuhan agar Ia menolong Anda menentukan standar hidup yang tepat bagi seorang percaya sehingga Ia yang dimuliakan melalui kehidupan Anda.

Dua hal lain yang juga dapat membuat Anda stres adalah teman-teman dan masalah kemiskinan. Anda dapat menjadi stres melihat gaya hidup teman-teman Anda. Mereka mempunyai mobil, sementara Anda belum mempunyainya sama sekali. Anda merasa kekurangan, terutama kalau Anda selalu minta diantar dan dijemput. Mereka mengenakan pakaian yang bagus-bagus, sedangkan pakaian Anda sendiri sudah tidak baru lagi dan ketinggalan zaman. Anda selalu merasa kekurangan karena Anda membandingkan diri Anda dengan mereka.

Filsafat dunia mulai mempengaruhi gaya hidup Anda sehingga Anda tidak puas dengan apa yang Anda miliki. Anda terdorong untuk membeli segala sesuatu yang baru atau ingin memiliki lebih banyak lagi. Dunia ingin menciptakan suatu sikap hidup yang materialistis dan konsumtif dalam diri Anda. lni menyebabkan Anda selalu mementingkan yang trendi dan mahal. Kalau Anda tidak memiliki ini dan itu, Anda merasa tidak dianggap oleh dunia ini. Tetapi ingatlah bahwa di mata Tuhan bukan keadaan seseorang yang akan menentukan apakah ia seorang yang baik dan berkenan di hadapan-Nya. Tuhan melihat hati kita (1 Samuel 16:7), bukan milik kita. Jadi, berusahalah menyenangkan hati Tuhan, dan bukan manusia. Masalah kemiskinan juga dapat nembuat Anda bingung dan stres. Mungkin Anda bertanya, "Bagaimana seharusnya saya hidup di antara orang-orang yang pendapatannya tidak sebanyak yang saya miliki?" Ketika Anda makan di sebuah rumah makan, mungkin timbul rasa bersalah di hati Anda karena mengetahui bahwa banyak orang yang seharusnya dapat ditolong dengan uang Anda. Mungkin Anda bertanya-tanya bagaimana caranya menghadapi pengemis yang berkeliaran sambil meminta-minta.

Bila Anda menghadapi masalah-masalah seperti ini, mintalah nasihat dari orang-orang yang pernah mengalami hal yang sama. Juga adakan pemahaman Alkitab secara pribadi tentang kemiskinan dan sikap kita dalam menghadapi orang miskin, baik yang sudah percaya maupun yang belum percaya. Jangan lupa membahas tentang pemberian, misalnya berapa banyak dan kepada siapa Anda harus memberi.

7. Stres karena Pengaruh Gaya Hidup di Kota Besar

Pengaruh gaya hidup di kota besar, seperti Jakarta atau Surabaya, bisa menyebabkan Anda stres. Masalah kepadatan penduduk, lalu lintas yang macet, sampah yang bertebaran di mana-mana, dan pelayanan yang cenderung lambat yang dulunya tidak mengganggu Anda, sekarang dapat membuat Anda merasa jengkel dan ingin marah.

Stres juga bisa timbul jika Anda tidak tahu tempat-tempat untuk membeli atau mendapatkan apa yang Anda perlukan. Dan jika Anda mempunyai pembantu atau supir, ini pun dapat menimbulkan masalah baru. Mengurus surat-surat yang baru dan memperpanjang surat-surat yang lama dapat membuat Anda stres karena Anda mungkin terpaksa bolak-balik ke kantor pemerintah.

Ingatlah selalu bahwa semua orang yang tinggal di kota besar mengalami hal yang sama. Memang orang-orang yang tinggal di kota kecil juga mengalami stres, tetapi mungkin masalahnya berbeda dengan yang dihadapi orang-orang yang tinggal di kota besar. Yang perlu Anda lakukan adalah tetap bergantung pada Allah dan meminta hikmat kepada-Nya supaya Anda dapat mengatasi masalah-masalah ini. Ada baiknya Anda bertanya kepada teman-teman Anda yang telah melewati masa penyesuaian ini. Percayalah, Anda pasti dapat mengatasinya dan dapat kembali menikmati kehidupan Anda seperti dulu.

8. Stres yang Menyebabkan Suatu Sikap yang Suka Mengritik

Dalam bagian-bagian sebelumnya telah dikatakan bahwa orang-orang yang baru kembali dari luar negeri sering mengritik keadaan di sekitarnya. Sikap negatif ini dapat berkembang pada waktu mereka bertemu dengan orang-orang yang juga mengalami guncangan budaya yang membalik. Jika dibiarkan, sikap ini dapat menghalangi mereka dalam mempercepat proses penyesuaian diri dengan lingkungan mereka saat ini. Jadi, hati-hatilah supaya Anda tidak membiarkan sikap negatif itu menguasai Anda.

Ada orang yang berpendapat bahwa hal-hal yang sudah dikenal dan diketahui adalah yang terbaik. Bila mereka mengalami hal-hal yang baru, sering itu dianggap salah atau kurang cocok bagi mereka. Walaupun sikap yang demikian wajar, namun Anda jangan ikut-ikutan. Anda harus tetap mempunyai pandangan yang berbeda. Anda hendaknya menyadari bahwa masa itu akan berlalu.

Yang Anda perlukan selama masa penyesuaian ini adalah sikap yang dewasa. Jangan biarkan sikap suka mengritik berkembang dan meracuni diri Anda. Sebenarnya di mana pun Anda berada, Anda akan mengalami hal yang sama. Tidak ada tempat atau lingkungan yang sempurna. Selama Anda masih hidup di dunia ini, suka dan duka akan datang silih-berganti. Hanya di surga Anda akan menjumpai tempat tinggal yang sempurna.

Bila Anda bersikap jujur dengan diri Anda sendiri, Anda akan mengakui bahwa selama tinggal di luar negeri pun, Anda mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan dan yang menyebabkan Anda tertekan. Karena itu, setiap kali Anda ingin memberi respons yang negatif, ulangilah kata-kata yang berikut ini, "Tidak ada yang salah, hanya berbeda." Mengucapkan kata-kata ini dapat menolong Anda mengendalikan diri sehingga Anda dapat melawan pikiran-pikiran yang negatif dan merusak.

9. Stres karena Meninggalkan Gereja atau Persekutuan yang Lama

Mungkin selama Anda berada di luar negeri, Anda terlibat dalam persekutuan di kampus atau sering mengikuti kebaktian di sebuah gereja yang sungguh-sungguh menolong Anda bertumbuh. Sekarang setelah Anda kembali ke Indonesia, Anda merasa persekutuan atau gereja yang Anda kunjungi tidak sebaik yang Anda pernah hadiri. Anda mungkin rindu mendengar lagu-lagu yang sering diputar di persekutuan atau gereja yang lama tersebut.

Pada waktu kita terlibat dalam sebuah persekutuan atau gereja, kita selalu menganggap persekutuan atau gereja itu istimewa. Mengapa? Karena dari situlah kita memperoleh makanan rohani bagi pertumbuhan kita. Dan tidak mengherankan bila kita merasa kehilangan ketika kita meninggalkannya.

Tetapi ingatlah bahwa Allah kita mahahadir. Ia hadir tidak hanya di suatu tempat tertentu, tetapi Ia juga ada di mana-mana. Anda tidak meninggalkan Allah di luar negeri pada waktu Anda kembali ke Indonesia sebab Ia menyertai Anda senantiasa. Ia pasti akan menyediakan suatu tempat yang cocok bagi Anda di mana Anda dapat bersekutu dan berbakti untuk menyembah dan memuji Dia. Allah ingin agar Anda terus-menerus bertumbuh di dalam Dia dan melayani Dia.

Janganlah sekali-kali Anda membandingkan persekutuan atau gereja yang lama dengan yang baru. Bersyukurlah kepada Tuhan karena Ia masih memberi kesempatan kepada Anda untuk mengalami hal-hal yang baru. Berusahalah menerapkan apa yang sudah Anda dapatkan. Allah telah membuat suatu investasi dalam kehidupan Anda dan Ia berharap agar investasi itu mendatangkan hasil. "Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, daripadanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, daripadanya akan lebih banyak lagi dituntut" (Lukas 12:48b).

10. Stres yang Disebabkan oleh Hubungan-Hubungan Sosial

Tekanan atau stres juga dapat disebabkan oleh hubungan-hubungan sosial. Kalau Anda masih belum menikah, keluarga Anda mungkin mendesak Anda agar segera menikah. Bahkan lebih jauh lagi, mereka mungkin mengusulkan beberapa nama dan berusaha memperkenalkan Anda kepada beberapa calon. Kalau orang-tua Anda belum menjadi orang percaya, keadaan ini dapat membuat Anda stres.

Kecenderungan budaya Timur adalah menikah pada usia yang relatif muda. Kalau Anda sudah berusia 25 tahun dan belum menikah, keluarga Anda mungkin mulai bertanya-tanya atau berpikiran yang negatif tentang Anda. Kalau Anda membandingkan diri Anda dengan teman-teman sebaya, mungkin Anda merasa sudah ketinggalan jauh. Apalagi kalau mereka kelihatannya lebih berhasil daripada Anda.

Stres juga dapat disebabkan oleh teman-teman sekerja, khususnya kalau Anda berhadapan dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. Anda terbeban supaya mereka mengenal Tuhan, tetapi pada keryataannya mereka mungkin akan mengejek atau mengucilkan Anda. Anda ingin menunjukkan kasih kepada mereka, tetapi mereka mungkin menanggapinya dengan gurauan yang menyinggung perasaan Anda.

Allah mengetahui semua hal yang Anda alami. Bahkan jumlah rambut di kepala Anda pun diketahui-Nya (Matius 10:30-31). Ia sangat memperhatikan Anda. Melalui semua itu Ia akan mendatangkan kebaikan bagi Anda (Roma 8:28). Ialah yang berkuasa dan berdaulat atas segala-galanya. Ia adalah Allah yang mahabaik dan segala sesuatu yang dilakukan-Nya adalah baik. Ia tidak akan melupakan atau meninggalkan Anda. Anda juga tidak perlu merasa takut bahwa seseorang, atau suatu organisasi, atau bahkan pemerintah akan menghalangi rencana Allah bagi Anda. Percayalah kepada-Nya (Yeremia 29:11).

Kesimpulan

Stres tidak selalu berakibat buruk atau sesuatu yang jahat.

Stres dapat membuat kita lebih dekat kepada Allah atau malah sebaliknya. Reaksi kita terhadap stres itulah yang akan menentukan apakah stres itu berakibat buruk atau baik bagi kita.

Mungkin Anda berpikir bahwa Anda tidak akan mengalami hal-hal yang telah dibahas sebelumnya. Namun sekiranya Anda pernah mengalaminya, Anda tidak perlu cemas. Itu tidak berarti bahwa Anda kurang rohani atau telah gagal. Anda mengalami stres karena Anda pernah tinggal di negara lain dan sekarang kembali tinggal di negara Anda. Ingatlah bahwa Tuhan tentu mempunyai rencana yang indah untuk semuanya ini.

Rasul Paulus berkata, "Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri dari Allah" (2 Korintus 1:3-4).

Tuhan mempunyai rencana yang indah bagi Anda, yaitu menolong orang lain yang juga sedang dalam proses penyesuaian seperti yang Anda alami. Tuhan ingin supaya Anda menguatkan dan menghibur mereka supaya tidak putus asa atau menjadi depresi. Anda perlu mendorong mereka supaya terus-menerus bergantung pada Tuhan Yesus. Ia tidak pernah mengecewakan.

Rasul Paulus lebih lanjut berkata, "Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati. Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi, karena kamu juga turut membantu mendoakan kami, supaya banyak orang mengucap syukur atas karunia yang kami peroleh berkat banyaknya doa mereka untuk kami" (2 Korintus 1:8-11).

Janji-Janji Allah

Berikut ini adalah beberapa janji Allah yang dapat Anda renungkan dan gunakan dalam doa Anda selama masa penyesuaian ini. Bermanfaat sekali bila Anda menghafalkan beberapa ayat di antaranya supaya Allah dapat mengingatkan Anda pada waktu Anda sedang menghadapi suatu tantangan. Anda juga dapat menggunakannya sebagai bahan saat teduh Anda.

Keselamatan dan
Hidup yang Kekal
Jaminan Keselamatan
Yohanes 1:12
Yohanes 3:16
Yohanes 5:24
Yohanes 6:47
Yohanes 20:31
Kisah Para Rasul 16:31
Roma 6:22-23
Roma 10:9
Roma 10:13
Titus 3:4-7
Titus 1:3
1 Yohanes 2:25
Wahyu 3:20

Pengampunan Dosa

2 Tawarikh 7:14
Mazmur 32:5-6
Mazmur 103:12
Yesaya 1:18
Yesaya 55:6-7
Matius 6:14
Kisah Para Rasul 10:43
Ibrani 8:12
1 Yohanes 1:9

Kasih Allah

Ayub 23:10
Mazmur 103:17
Nahum 1:7
Matius 6:31-33
Matius 10:29-31
Yohanes 14:21
Yohanes 15:9-10
Roma 5:8
Roma 8:32
1 Korintus 10:13
Ibrani 12:11
1 Petrus 5:7

Jawaban Doa

1 Raja-Raja 18:37-38
Mazmur 34:5
Mazmur 37:4
Mazmur 50:15
Mazmur 86:7
Yeremia 33:3
Lukas 11:9-10
Yohanes 16:24
Filipi 4:6-7
Yakobus 5:15-16
1 Yohanes 5:14-15

Perlindungan Allah

2 Tawarikh 16:9a
Mazmur 5:11-12
Mazmur 20:7
Mazmur 27:1-3
Mazmur 34:7
Mazmur 46:2
Mazmur 68:5
Mazmur 73:23
Mazmur 84:11
Mazmur 91:5-8
Yesaya 4l:10
Yeremia 17:7-8
Roma 8:31
2 Tesalonika 3:3

Pimpinan Allah

Mazmur 32:8
Amsal 3:5-6
Amsal 16:3
Yesaya 30:21
Yesaya 40:11
Yesaya 42:16
Yesaya 45:2-3
Yeremia 29:11
Yohanes 16:13
Yakobus 1:5

Hubungan Sosial

Amsal 16:7
Pengkhotbah 4:9-10
Lukas 6:35-37
Roma 12:17-20
Roma 14:1-4
Roma 15:7
Efesus 4:2-3
Efesus 4:15
Efesus 4:29-32
Efesus 6:1-3
1 Petrus 3:7
1 Petrus 3:8-9

Kesabaran dan Ketekunan

Mazmur 27:14
Mazmur 37:7
Yesaya 40:31
Roma 2:6-7
Roma 5:3-5
1 Korintus 15:58
Galatia 6:9-10
Ibrani 10:35-36
1 Yakobus 1:2-4
Yakobus 5:7-8
2 Petrus 3:8-9
Yesaya 12:2
Yohanes 10:27-30
Yohanes 14:16-17
Roma 8:35-39
Efesus 1:12-14
Efesus 4:30
Filipi 1:6
1 Petrus 1:5
1 Yohanes 5:11-13
2 Yohanes 1:2

Penghiburan Allah

Mazmur 23:4
Mazmur 27:10
Yesaya 40:31
Yesaya 42:3
Mazmur 51:19
Mazmur 55:23
Mazmur 103:13-14
Yesaya 43:2
Yesaya 50:7
Matius 5:4
Matius 11:28-30
Matius 28:20
Roma 8:28
2 Korintus 1:3-4

Damai Sejahtera dan
Ketenteraman

Keluaran 33:14
Mazmur 85:9
Mazmur 119:165
Yesaya 26:3
Matius 11:28-29
Yohanes 14:27
Roma 5:1
Roma 8:6
Kolose 3:15
1 Petrus 3:9-11

Kuasa Allah

1 Tawarikh 29:11
Ayub 42:2
Mazmur 50:9-12
Mazmur 115:3
Mazmur 147:5

Pemeliharaan Allah

Mazmur 23:1
Mazmur 34:10:11
Mazmur 37:25
Mazmur 69:34
Mazmur 72:13
Mazmur 95:6-7
Mazmur 111:5
Matius 6:33
Markus 10:29-30
2 Koritus 9:8
Filipi 4:9

Ketaatan

Ulangan 4:39-40
Ayub 17:9
Mazmur 119:57-58
Amsal 1:32-33
Yesaya 1:19
Matius 5:19 (FAYH)
Lukas 6:46-48
Yohanes 14:21,23
Yohanes 15:5
Yohanes 15:10-12
1 Yohanes 3:21-22

Iman

Mazmur 5:12
Mazmur 32:10
Mazmur 118:8-9
Amsal 29:25
Matius 21:21-22
Markus 5:36
Markus 9:23-24
Markus 11:22-24
Roma 8:3
Efesus 2:8-9
Ibrani 11:6
1 Yohanes 5:4


Pressed out of measure and pressed to all length;
Pressed so intensely it seems, beyond strength;
Pressed in the body and pressed in the soul;
Pressed in the mind till the dark surges roll;
Pressed by foes, and a pressure from friends; Pressure on pressure, till life nearly ends.


Pressed into knowing no helper but God;
Pressed into loving the staff and the rod.
Pressed into liberty where nothing clings;
Pressed into faith for impossible things.
Pressed into living a life in the Lord,
Pressed into living a Christ-life outpoured.


1. Cowman, Mrs. Charles E. Stremns in the Desert, Zondervan Publishing, Grand Rapids, Michigan, 1925, hal. 150.

Program Pembacaan Kitab-Kitab Suci dalam Perjanjian Baru

Selama Anda menjalani masa penyesuaian ini, bermanfaat sekali bila Anda sering membaca Alkitab. Anda dapat memperoleh nasihat, penghiburan, dan petunjuk dari firman Tuhan. Semakin banyak Anda menghadapi tekanan, semakin banyak pula Anda memerlukan firman Tuhan.

Berikut ini adalah Sebuah daftar rencana pembacaan seluruh kitab Perjanjian Baru selama satu bulan. Diperlukan kurang lebih 30 menit setiap hari untuk menyelesaikan seluruh kitab Perjanjian Baru ini.

Pembacaan Kitab-Kitab dalam Perjanjian Baru

HariBacaan AlkitabHariBacaan Alkitab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mat. 1-18
Mat.9-15
Mat. 16-22
Mat.23-28
Mrk.1-6 2
Mrk.7-12
Mrk. 13 -Luk. 2
Luk. 3-7
Luk. 8-12
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Kis. 8-13
Kis. 14:20
Kis. 21-28
Rm. 1-8
Rm. 9:-16
1 Kor. 1-11
1 Kor. 12-2 Kor. 7
2 Kor. 8 - Gal
Ef. - Flp

Program Pembacaan Kitab-Kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama

Perjanjian Lama juga berisi nasihat, penghiburan, dan petunjuk dari Tuhan bagi seorang yang percaya. Ada banyak ajaran kristiani yang bermanfaat di dalamnya bagi kehidupan kita yang disertai dengan contoh-contoh nyata, baik yang positif maupun yang negatif.

Berikut ini adalah sebuah daftar rencana pembacaan kitab-kitab sejarah menurut urutannya dalam Perjanjian Lama. Diperlukan kurang lebih 45 menit setiap hari untuk menyelesaikan seluruhnya dalam waktu satu bulan.

Pembacaan Kitab-Kitab Sejarah dalam Perjanjian Lama

HariBacaan AlkitabHariBacaan Alkitab
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Kej. 1-11
Kej. 12-21
Kej. 22-29
Kej. 30-37
Kej. 38-45
Kej. 46 - Kel. 4
Kel. 5-13
Kel. 14-22
Kel. 23-32
Kel. 33-40
Yos. 1-10
Yos. 11-20
Yos. 21 - Hak. 4
Hak. 5-12
Hak. 13-21
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1 Sam. 1-11
1 Sam. 12-18
1 Sam. 19-28
1 Sam. 29 - 2 Sam.6
2 Sam. 7-15
2 Sam. 16-22
2 Sam. 23 - 1 Raj. 4
1 Raj. 5-10
1 Raj. 11-18
1 Raj. 19 - 2 Raj. 3
2 Raj. 4-9
2 Raj. 10-17
2 Raj. 18-25
Ezr. 1-10
Neh. 1-7
Neh. 8-13
Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 

Komentar