Pesan dari Nabi-Nabi mengenai Raja Penyelamat

Pesan dari Nabi-Nabi mengenai Raja Penyelamat

Pada zaman raja-raja keturunan Nabi Daud, Allah SWT. mengutus beberapa nabi yang terus-menerus memberitakan tentang kebenaran. Mereka tidak hanya menegur umat Israil pada waktu mereka berbuat kejahatan, mereka memberi penjelasan tentang orang yang dijanjikan itu dari Allah. Orang yang dinantikan itu disebut Imam Mahdi atau Raja Penyelamat. Makin lama makin jelas apa yang dinubuatkan tentang orang itu. Salah satu dari nabi-nabi itu adalah Nabi Yesaya.

Nabi Yesaya tinggal di kota Baitul Maqdis (Yerusalem) dianatara tahun-tahun 760-710 sebelum Masehi. Karena dia hidup begitu lama, dia tetap sebagai nabi selama ada empat raja. Pada umumnya, raja-raja itu menghormati Nabi Yesaya dan memperhatikan semua yang ia sampaikan dari Allah SWT. Nabi Yesaya mengarang satu buku yang tercantum dengan Kitab-Kitab Suci Taurat dan Zabur yang masih ada sejak zaman itu. Di dalamnya, Nabi Yesaya memapar semua yang Allah berfirman tentang Raja Adil itu yang dijanjikan.

Nabi Yesaya berkata bahwa orang itu yang terpilih dari Allah SWT.akan dilahirkan secara ajaib. Raja itu akan mempunyai ibu tetapi tidak ada ayah! Selain tanda itu, orang itu akan mengadakan banyak mukjizat sebagai bukti bahwa dia berasal dari Allah. Dengan keadilan dan kesucian Yang Diutus itu akan menjelaskan hukum Allah dan membebaskan tawanan-tawanan kejahatan. Bagian itu menyenangkan hati umat Allah dan cocok dengan apa yang mereka nantikan sejak Allah pertama menjanjikannya kepada Nabi Adam dan Siti Hawa. Soalnya Nabi Yesaya menerima keterangan yang lain dari Allah yang diangap aneh.

Nabi Yesaya mengatakan bahwa Raja itu akan menderita walaupun dia tidak berbuat kesalahan. Raja itu akan menanggung akibat dosa orang-orang jahat. Raja itu akan mati syahid karena taat kepada Allah, tetapi akan hidup lagi karena Allah berkenan kepada dia. Nubuatannya memang aneh tetapi cocok juga dengan apa yang Allah jelaskan kepada Nabi Daud di dalam Kitab Suci Zabur. Disana juga ada keterangan bahwa dia akan ditolak para pemimpin manusia. Dan juga difirmankan bahwa tangan dan kakinya akan ditusuk pada waktu di dibunuh bersama dengan orang-orang jahat.

Bagi kebanyakan keturunan nabi Ibrahim nubuatan-nubuatan yang aneh itu tidak masuk akal. Setelah zaman raja-raja Israil yang berakhir kira-kira 600 tahun sebelum Masehi, Tanah Kanaan dikuasai oleh raja-raja Babel, Persia, Yunani, dan Romawi. Umat Allah tetap menantikan kedatangan Raja Adil dari Allah SWT. waktu penderitaannya menjadi tajam pengharapan mereka makin naik. Pasti Allah akan mengabulkan janji-Nya. Tetapi kapan?

Pertanyaan:
Siapa nama nabi itu yang menerima banyak keterangan tentang Yang Dijanjikan?
Nabi itu tinggal di mana?
Tanda apakah mengenai kelahiran Raja Adil itu disampaikan kepada Nabi Yesaya?
Apa yang aneh mengenai Raja itu yang Yesaya jelaskan?
Apakah umat Allah SWT. tetap menantikan kedatangan Yang Dijanjikan?

Acuan: Yesaya 7, 9, 35, 53 dan Zabur 2, 22

Kelahiran Isa Almasih

Di Nasira, sebuah kota di daerah Jalil, Israil, ada seorang perawan yang mengasihi Allah bernama Siti Maryam. Siti Maryam sudah bertunangan dengan seorang pemuda yang bernama Yusuf yang juga mengasihi Allah SWT. dan patuh (bertaqwa) kepada-Nya. Pada suatu hari, malaikat Jibril menampakkan diri kepada Siti Maryam. Malaikat itu berkata, "Assalamualaikum! Jangan takut, Maryam, sebab engkau berkenan di hati Allah. Engkau akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang harus engkau beri nama Isa." Nama Isa berarti Allah menyelamatkan.

"Tetapi saya belum menikah," kata Siti Maryam kepada Jibril, "bagaimana hal itu bisa terjadi?" Jibril menjawab, "Melalui mukjizat Allah. Itulah sebabnya anak yang akan engkau lahirkan akan disebut Kudus. Tidak ada yang mustahil bagi Allah."

Lalu Siti Maryam menjawab, "Saya ini hamba Allah; biarlah terjadi pada saya seperti yang engkau katakan." Kemudian Jibril pergi meninggalkan Siti Maryam. Dan Siti Maryam sudah hamil. Yusuf berpikir bahwa Siti Maryam sudah berdosa dan bukan perawan lagi. Dia mengambil keputusan untuk diam-diam membatalkan pertunangannya.

Pada waktu itu, seorang malaikat utusan Allah SWT. tampak kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata, "Yusuf, jangan takut mengambil Siti Maryam sebagai istrimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus." Maka Yusuf bangun dan menaati seruan Allah SWT. Ia menikahi Siti Maryam, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai Siti Maryam melahirkan.

Kemudian Kaisar Agustus, raja seluruh Roma, memerintahkan bahwa semua orang harus pulang ke kampung halamannya untuk sensus. Yusuf dan Maryam kedua-duanya keturunan Nabi Daud berasal dari kota Daud, Bait Lahm. Karena itu, walaupun Siti Maryam masih hamil, mereka terpaksa pergi ke Bait Lahm empat hari perjalanan. Tetapi ketika tiba disana dan mencari penginapan, tak satu pun yang kosong. Siti Maryam sudah siap untuk bersalin. Di manakah mereka harus beristirahat?

Tempat yang ada bagi mereka adalah tempat yang sangat sederhana, sebuah kandang binatang. Di dalam kandang itulah, Isa Almasih dilahirkan. Aneh sekali! Yusuf dan Siti Maryam sudah diberitahu oleh malaikat bahwa bayi yang baru lahir ini adalah Imam Mahdi atau Penyelamat, yaitu Almasih. Tetapi Dia lahir di kandang. Walaupun begitu, nubuat-nubuat telah digenapi. Keturunan Nabi Daud dilahirkan oleh seorang perawan di Bait Lahm. Tidak pernah ada orang yang dilahirkan oleh seorang perawan seperti itu.

Mengapa Anak Raja dari segala raja, Almasih, dilahirkan di sebuah kandang dan tidak di sebuah istana? Itu adalah tanda tentang kerendahan hati Isa Almasih. Tempat kelahiran-Nya juga mengingatkan dunia ini bahwa nabi-nabi menyebut-Nya "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia". Dia adalah Yang datang dari surga untuk tinggal di antara rakyat jelata.

Pertanyaan:
Malaikat Jibril menampakkan diri kepada siapa?
Bagaimana Siti Maryam menjadi hamil?
Isa Almasih lahir di mana? Mengapa dia tidak lahir di istana seperti raja biasa?

Acuan: Injil, Lukas 1-2

Isa Bertemu dengan Seorang yang Beragama

Sebelum Isa Almasih mulai bertindak sebagai Yang Dijanjikan, Allah SWT. mengutus Nabi Yahya untuk mengumumkan bahwa saat yang dinantikan telah datang. Nabi Yahya menyuruh orang-orang keturunan Ibrahim agar bertobat dan menyiapkan diri untuk kedatangan Raja Penyelamat. Semua yang rela tunduk pada kehendak Allah disuruh mandi di Sungai Yordan sebagai tanda bahwa mereka menerima penyuciian dari Allah.

Pada suatu hari Nabi Isa sendiri menampakkan dirinya di tempat dimana Nabi Yayha berkhotbah tentang Firman Allah SWT. Saat Nabi Yahya melihat Nabi Isa dia mengatakan dengan suara besar, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia!" Walaupun belum jelas bagaimana Raja Adil dapat disebut Domba Allah, banyak orang mulai mengikuti Isa Almasih. Nabi Isa mulai mengajar orang tentang kebenaran Allah dan dia menyembuhkan orang sakit. Nabi Isa menjadi sangat popular.

Pada suatu malam seorang pemimpin agama bernama Nikodemus datang untuk mengujungi Nabi Isa. "Guru", Nikodemus mulai dengan hormat, "Tentu Engkau datang dari Allah, karena hanya begitu dapat Bapak melakukan semua mukjizat-mukjizat." Barangkali Nikodemus mau berbicara tentang maksud hukum Allah di dalam Taurat.

Nabi Isa tidak menjawab dengan basa basi. "Kalua seorang tidak lahir kembali, dia tidak bisa pergi ke Surga." Nikodemus merasa bingung. Dengan cara apa bisa seorang lahir dua kali? Bagaimana mungkin bisa seorang yang sudah tua kembali ke dalam ibu untuk lahir lagi?

"Masa Engkau, seorang guru agama, tidak mengerti sesuatu seperti ini!" menambah Nabi Isa. Kelahiran jasmani adalah satu hal, tetapi seorang harus lahir secara rohani dari Allah SWT. juga. Allah mempunyai cara-Nya sendiri untuk menghasilkan hidup baru itu. Sering kali cara Dia tidak seperti apa yang dipikirkan manusia." Nikodemus, seorang yang baik dan beragama, masih terus bingung. Nabi Isa belum berkata apa-apa tentang kewajiban manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik sesuai dengan hukum Allah dalam Kitab Suci Taurat.

"Lihatlah", Nabi Isa menruskan, "Allah SWT. sungguh menkasihi dunia ini dan semua orang di dalamnya, walaupun manusia selalu berbuat dosa dan kejahatan. Allah membuktikan kasih-Nya karena Dia mengutus Yang Dijanjikan dari Surga. Orang Yang Dijanjikan itu akan diangkat untuk menyelematkan dunia ini sebagai dombah korban, tetapi banyak orang tidak akan menerima Jalan Lurus yang disediakan oleh Allah. Orang-orang lebih suka kegelapan daripada terang."

Apakah Nikodemus mengerti apa dimaksudkan Nabi Isa? Rupanya dia mengerti karena ada tanda-tanda bahwa dia menjadi pengikut kemudian.

Pertanyaan:
Siapa diutus oleh Alah SWT. untuk mendahului Nabi Isa?
Mengapa orang-orang mandi di Sungai Yordan itu?
Siapa datang pada malam hari untuk bertemu dengan Nabi Isa?
Nabi Isa mengatakan sesuatu yang membingungkan. Apa itu?
Apa yang membuktikan kasih Allah SWT. untuk manusia?

Acuan: Injil, Yahya 3:1-21; 19:39

Isa Almasih Menyembuhkan Banyak Orang

Di mana pun Isa Almasih pergi, dia menolong banyak orang. Pada satu hari, ada seseorang yang berpenyakit kulit yang mengerikan datang kepada Isa. Kalau seseorang sakit kusta, ia tidak boleh tinggal di rumahnya. Ia harus tinggal di luar kota dan kalau ia melihat orang lain mendekatinya, ia harus berteriak, "Kotor! Najis!", untuk memperingatkan orang itu bahwa ia berpenyakit kusta. Ia juga tidak layak sholat kepada Allah di tempat ibadat. Jadi orang ini pasti merasa terhina dan malu sekali.

Tetapi orang yang sakit kusta tadi memberanikan diri. Ia datang kepada Isa Almasih dan berlutut serta berkata, "Junjunganku, kalau Bapak sudi, tolonglah saya."

Isa Almasih merasa kasihan kepada orang itu. Dia tidak mundur karena takut tertular penyakit kusta orang itu. Dia tidak menegur orang itu karena orang itu tidak berteriak, "Kotor! Najis!" Dia melakukan sesuatu yang aneh sekali. Dia mengulurkan tangan-Nya dan menjamah orang itu. Pasti orang itu sudah lama sekali tidak dijamah oleh orang lain. Pasti ia merasa dikasihi oleh Isa Almasih. Dan Isa Almasih berkata kepada orang itu, "Aku mau menyembuhkan kamu, sembuhlah!" Dan ia sembuh.

Beberapa hari kemudian Isa kembali ke Kafr Nahum, suatu kota yang menjadi tempat tinggal-Nya sekarang. Tersebarlah kabar bahwa Ia sedang di rumah. Lalu banyak orang datang. Mereka berkerumun di sana sampai tidak ada lagi tempat. Di pintu pun penuh sesak dengan orang. Lalu Isa mengajar mereka tentang kerajaan Allah.

Sementara Ia berbicara, masuklah empat orang mengusung seorang yang lumpuh. Mereka hendak membawa orang lumpuh itu ke dekat Isa supaya disembuhkan. Tetapi karena orang-orang terlalu banyak, mereka tidak dapat sampai ke dekat-Nya. Jadi, mereka naik ke atap dan membongkar atap -- tepat di atas Isa. Setelah lobang itu cukup besar, mereka menurunkan orang lumpuh itu bersama tikarnya. Waktu Isa melihat orang itu diturunkan dari atap, Dia sadar bahwa teman-teman orang yang lumpuh itu sungguh-sungguh beriman kepada kuasa Allah. Jadi, Dia berkata kepada orang lumpuh itu, "Anak-Ku, dosa-dosamu sudah diampuni." Aneh, ya? Mengapa Dia berkata begitu? Mengapa Dia tidak berkata, "Sembuhlah!"

Beberapa guru agama yang duduk di situ mulai bertanya-tanya di dalam hati, "Berani benar orang ini bicara begitu! Ia menghina Allah. Siapa yang boleh meng-ampuni dosa, selain Allah sendiri?" Mereka tidak tahu bahwa Isa Almasih adalah Domba Allah yang datang untuk menghapus dosa dunia, termasuk dosa orang lumpuh itu!

Isa Almasih tahu pikiran mereka. Ia berkata, "Mengapa kalian bertanya-tanya begitu di dalam hatimu? Manakah yang lebih mudah, mengatakan, 'Dosamu sudah diampuni', atau mengatakan 'Bangunlah, angkat tikarmu dan berjalanlah'? Tetapi sekarang Aku membuktikan kepadamu bahwa di atas bumi ini Aku berkuasa mengam-puni dosa." Lalu Isa berkata kepada orang yang lumpuh itu, "Bangunlah, angkat tikarmu dan pulanglah!" Orang itu bangkit, mengambil tikarnya, lalu berjalan keluar.

Pertanyaan:
Ketika orang yang sakit kusta mendekati Isa Almasih, apa yang Isa lakukan?
Mengapa keempat orang itu membongkar atap rumah itu?
Apa yang Isa Almasih katakan kepada orang lumpuh itu? Mengapa?

Acuan: Injil, Mateyu 8:1-4; Markus 2:1-12

Isa Almasih Mempunyai Kuasa

Pada suatu kali Nabi Isa pergi ke pantai Danau Jalil dekat Kafr Nahum. Ada beberapa nelayan yang telah bekerja keras sepanjang malam tampa mendapatkan seekor ikan pun. Nabi Isa naik ke dalam salah satu perahu yang ada disana sambil para nelayan membasuh jalanya. Setelah duduk dia berkata kepada seorang nelayan yang bernama Shafwan (Simon), "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."

Shafwan merasa capai dan kesal karena bekerja keras tanpa penhasilan apa-apa. Baragkali dia berpikir bahwa seorang nabi lebih tahu tentang agama daripada ikan. Walaupun demikian Shafwan berkata, "Baik, Guru. Aku akan menebarkan jala sekali lagi." Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. Mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang untuk membantu. Waktu mereka itu datang, kedua-dua perahu diisi dengan ikan hingga hampir tenggelam.

Setelah kejadian itu Shafwan dan beberapa nelayan yang lain menjadi penikut Nabi Isa (Hawariyyin). "Mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia," berkata Nabi Isa kepada mereka.

Pada suatu hari yang lain ketika sudah sore, Isa Almasih dengan pengikut-pengikutnya naik perahu. "Mari kita pergi ke seberang danau," kata Isa kepada mereka. Lalu mereka berangkat. Mereka pandai mengemudikan perahu; mereka juga senang berlayar di Danau Jalil. Oleh karena Isa Almasih capai sekali, dia tertidur. Dia sudah mengajar dan menolong banyak orang pada siang harinya. Jadi ketika dia naik perahu, ayunan gelombang laut itu membuatnya tidur nyenyak.

Tak lama kemudian tiba-tiba angin ribut melanda danau itu. Gelombang yang besar mulai menghantam perahu dan air mulai masuk ke dalam perahu. Pengikut Nabi Isa yang pintar mengemudikan perahu berusaha untuk berlayar sampai ke darat, tetapi mereka tidak berhasil. Mereka mencoba mengeluarkan air yang sudah masuk ke dalam perahu itu, tetapi karena air yang masuk begitu banyak, akhirnya mereka putus asa. Perahu itu hampir penuh dengan air. Pasti mereka akan tenggelam. Di buritan perahu itu, Isa sedang tertidur dengan kepalanya di atas bantal. Mereka membangunkan Isa Almasih dan berkata, "Oh Guru, apakah Engkau tidak peduli bahwa kita akan celaka?"

Nabi Isa bangun, lalu membentak angin itu, dan berkata kepada danau itu, "Diam, tenanglah!" Angin dan ombak itu pun reda, lalu danau menjadi sangat tenang. Isa Almasih bertanya kepada pengikut-pengikutnya, "Mengapa kalian takut? Mengapa kalian tidak percaya kepadaku?"

Mereka menjadi heran dan takut. Berkatalah mereka kepada satu sama lain, "Siapa sebenarnya orang ini sampai angin dan ombak pun taat kepadanya?"

Pertanyaan:
Bagaimana Nabi Isa bertemu dengan beberapa dari Hawariyyinnya?
Pada waktu Simon menaati Nabi Isa apa terjadi?
Apakah pengikut-pengikut Isa Almasih pintar mengemudikan perahu?
Apa terjadi pada waktu mereka menyeberangi Danau Jalil?
Bagaimana mereka selamat?

Acuan: Injil, Luka 5:1-11; 8:22-25

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
raja_penyelamat.doc60 KB
raja_penyelamat.htm15 KB

Komentar