Sikap Mau Diajar

Pergunakalah waktu Anda untuk mendengarkan serta membaca kira-kira sepuluh kali waktu Anda berbicara. Ini akan memastikan Anda terus belajar serta memerbaiki diri.

Gerald Mc. Ginnis, Presiden merangkap Directur Utama Respironics, Inc.

Yang penting adalah apa yang Anda pelajari setelah mengetahui semuanya.

John Wooden, Pelatih Basket yang masuk Hall of Fame.

Gambar: Charles Chaplin

Sukses Menyamar Sebagai Pengembara

Jika Anda melihat gambaran pria kecil dengan kumis kecil, membawa tongkat, dan mengenakan celana baggy, sepatu besar yang aneh, dan topi, Anda langsung tahu bahwa itu adalah Charlie Chaplin hanyalah Michael Jordan. Dan untuk mengukur siapa yang lebih hebat, kita harus menunggu tujuh puluh lima tahun lagi untuk mengetahui seberapa baiklah semua orang mengingat Michael.

Ketika Chaplin lahir, tak seorang pun pernah menyangka bahwa ia akan menjadi tenar. Dilahirkan dalam kemiskinan sebagai putera dari pemusik Inggris, ketika masih kecil ia menemukan dirinya di jalanan ketika ibunya dimasukkan ke lembaga. Setelah bertahun-tahun di rumah penampungan serta yayasan yatim piatu, ia mulai bekerja di panggung untuk menunjang hidupnya. Di usia tujuh belas tahun, ia sudah menjadi aktor kawakan. Pada tahun 1914, di pertengahan usia dua puluhan, ia bekerja pada Mack Sennett di Keystone studios di Hollywood, dengan upah $150 per minggu. Selama tahun pertama dari bisnis film itu, ia membuat tiga puluh lima film sebagai aktor, penulis, dan sutradara. Semua orang segera mengakui talentanya, dan popularitasnya pun meningkat. Setahun kemudian, ia mendapatkan upah $ 1,250 per minggu. Lalu pada tahun 1918, ia melakukan sesuatu yang belum pernah didengar orang sebelumnya. Ia menandatangani kontrak senilai $1 juta yang pertama kalinya dalam industri hiburan. Ia sudah kaya; ia sudah terkenal; dan ia menjadi pembuat film paling berkuasa di dunia - di usia yang baru dua puluh sembilan tahun.

Chaplin sukses karena ia memiliki talenta besar dan dorongan yang luar biasa. Namun ciri- ciri itu didorong oleh sikap yang mau diajar. Ia terus berupaya untuk tumbuh, belajar, dan menyempurnakan aktingnya. Bahkan ketika ia sudah sangat populer serta mendapatkan bayaran tertinggi pun di dunia, ia tidak puas dengan status quo.

Gambar: Anak belajar jalan

Chaplin menjelaskan hasratnya untuk memerbaiki diri kepada seorang pewawancara:

Jika sedang menonton salah satu film saya yang ditayangkan kepada hadirin, saya selalu memerhatikan apa yang tidak membuat mereka tertawa. Jika, umpamanya, beberapa hadirin tidak tertawa melihat akting yang saya maksudkan untuk melucu, saya langsung merobek-robek adegan tersebut dan berusaha menemukan apa yang keliru dengan gagasannya atau dalam pelaksanaannya. Jika saya mendengar tawa padahal suatu adegan tidak saya maksudkan untuk melucu, saya akan bertanya kepada diri sendiri, mengapa orang tertawa menyaksikannya.

Hasrat untuk tumbuh itu menjadikannya sukses secara ekonomi, dan membawa tingkat kesempurnaan yang tinggi pada segala yang dilakukannya. Di zaman itu, karya Chaplin dianggap sebagai hiburan yang mengagumkan. Dengan berjalannya waktu, ia dikenal sebagai jenius komika. Hari ini, banyak filmnya dianggap sebagai mahakarya, dan ia dihargai sebagai salah seorang pembuat film terbesar sepanjang zaman. Penulis naskah film sekaligus kritikus film, James Agee menulis "Pantomim yang terbaik, emosi yang terdalam, serta persajakan yang paling kaya serta paling menggugah ada dalam karya Chaplin".

Seandainya Chaplin menggantikan sikap mau diajarnya itu dengan kepuasan diri yang sombong ketika ia sukses, namanya akan disejajarkan dengan Ford Sterling atau Ben Turpin, bintang film bisu yang sudah dilupakan orang. Namun Chaplin terus tumbuh dan belajar sebagai seorang aktor, sutradara, dan akhirnya eksekutif film. Ketika ia belajar dari pengalaman bahwa para pembuat film ditentukan nasibnya oleh studio serta distributor, ia mulai membentuk organisasinya sendiri, yaitu United Artists, bersama dengan Douglas Fairbank, Mary Pickford, atau D.W. Griffith. Perusahaan film ini masih beroperasi hingga sekarang.

Refleksi

Para pemimpin menghadapi bahaya sikap berpuas diri dengan status quo. Jika seorang pemimpin sudah memiliki pengaruh serta mencapai tingkat kehormatan tertentu, untuk apa ia terus tumbuh?

Jawabannya sederhana:

Pertumbuhan Anda menentukan siapa Anda sesungguhnya.

Siapa Anda sesungguhnya menentukan siapa yang akan tertarik kepada Anda.

Siapa yang tertarik kepada Anda menentukan sukses organisasi Anda.

Siapa yang tertarik kepada Anda menentukan sukses organisasi Anda.

Jika Anda ingin menumbuhkan organisasi Anda, Anda harus tetap mau diajar.

Izinkan saya untuk memberi Anda lima panduan untuk membantu Anda mengembangkan serta mempertahankan sikap mau diajar:

1. Obatilah Penyakit Tujuan Anda

Ironisnya, kurang sikap mau diajar sering kali berakar pada prestasi. Anda orang yang dengan keliru percaya bahwa jika mereka dapat mencapai suatu sasaran tertentu, mereka tidak perlu bertumbuh lagi. Itu bisa terjadi dengan hampir segalanya: meraih gelar, mencapai posisi yang diinginkan, mendapatkan penghargaan tertentu, atau mencapai sasaran keuangan.

Namun para pemimpin yang efektif tidak mungkin berpikir seperti itu. Begitu mereka berhenti tumbuh, potensi mereka akan lenyap - termasuk potensi organisasinya. Ingatlah kata-kata Ray Kroc: "Selama Anda tetap hijau, Anda akan tetap bertumbuh. Begitu Anda matang Anda akan mulai membusuk."

2. Atasilah Sukses Anda

Satu lagi ironi dari sikap mau diajar adalah bahwa sukses sering kali menghambatnya. Para pemimpin yang efektif tahu bahwa yang membantu mereka sampai ke sana takkan di sana. Jika Anda sudah sukses di masa lalu, hati-hatilah. Dan renungkanlah ini: jika yang Anda lakukan kemarin masih tampak hebat bagi Anda, hari ini Anda belum berbuat banyak.

3. Jangan Ambil Jalan Pintas

Teman saya, Nancy Dorman, mengatakan, "Jarak terjauh antara dua titik adalah jalan pintas". Itu memang benar. Demi apa pun yang berharga dalam hidup ini, ada harga yang harus Anda bayar. Sementara Anda berhasrat tumbuh di suatu bidang tertentu, cari tahulah apa syaratnya, termasuk harganya, lalu bertekadlah untuk membayarnya.

4. Tukarkanlah harga Diri Anda

Sikap mau diajar menuntut kita untuk mengakui bahwa kita tidak mengetahui segalanya, dan itu bisa membuat kita tampak payah. Selain itu, jika kita terus belajar, kita harus juga terus membuat kekeliruan-kekeliruan. Namun seperti yang dikatakan oleh penulis serta pengrajin yang ahli, yaitu Elbert Hubbard, "Kekeliruan terbesar yang dapat dibuat seseorang dalam hidupnya adalah terus menerus takut membuat kekeliruan". Anda tidak mungkin bangga dan mau diajar sekaligus.

Emerson menulis, "Untuk segala yang Anda dapatkan, Anda akan kehilangan sesuatu". Untuk mendapatkan pertumbuhan, lupakanlah harga diri Anda.

5. Jangan Pernah Membayar Kekeliruan yang Sama Dua kali

Teddy Rooselvelt menyatakan, "Ia yang tidak membuat kekeliruan, tidak akan membuat kemajuan". Itu benar. Namun, pemimpin yang terus saja membuat kekeliruan yang sama juga tidak membuat kemajuan. Sebagai pemimpin yang mau diajar, Anda akan membuat kekeliruan. Lupakanlah kekeliruan-kekeliruan itu, tetapi ingatlah selalu pelajaran apa yang Anda peroleh darinya. Jika tidak, Anda akan membayarnya lebih dari sekali.

Renungan

Ketika saya masih kecil di pedalaman Ohio, saya melihat tanda ini di sebuah toko "Jika Anda tidak suka panen yang Anda tuai, periksalah benih yang Anda tabur". Walaupun tanda itu adalah iklan untuk benih, ada prinsip mengagumkan terkandung di dalamnya.

Hasrat untuk tumbuh itu menjadikannya sukses secara ekonomi, dan membawa tingkat kesempurnaan yang tinggi pada segala yang dilakukannya.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Panen seperti apakah yang Anda tuai? Apakah hidup serta kepemimpinan Anda tampaknya semakin baik setiap harinya, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun? Atau, apakah Anda terus saja berjuang hanya untuk memertahankan diri? Jika Anda tidak berada di tempat yang Anda kehendaki sekarang ini, masalah Anda mungkin saja kurangnya sikap mau diajar. Kapankah terakhir kalinya Anda melakukan sesuatu untuk pertama kalinya? Kapankah terakhir kalinya Anda membuat diri anda rentan dengan mengerjakan sesuatu yang bukan bidang Anda? Amatilah sikap Anda terhadap pertumbuhan dan belajar selama beberapa hari atau beberapa minggu mendatang untuk melihat di mana posisi Anda.

Penerapan

Untuk meningkatkan sikap mau diajar, lakukanlah yang berikut:

- Amatilah bagaimana reaksi Anda terhadap kekeliruan. Apakah Anda mengakui kekeliruan-kekeliruan Anda? Apakah Anda minta maaf sepantasnya? Atau apakah Anda bersikap membela diri? Amatilah diri sendiri. Dan mintalah pendapat seorang teman yang dapat dipercaya. Jika reaksi Anda buruk - atau tidak membuat kekeliruan sama sekali - Anda perlu memerbaiki sikap mau diajar.

- Cobalah sesuatu yang baru. Lakukanlah sesuatu yang berbeda hari ini, yang akan mengekstra-rentangkan Anda secara mental, emosional, atau fisik. Tantangan akan mengubah kita menjadi lebih baik. Jika Anda benar-benar ingin tumbuh, jadikanlah tantangan baru bagian dari kegiatan Anda sehari-hari.

- Belajarlah di bidang yang menjadi kekuatan Anda. Bacalah enam hingga dua belas buku setahunnya tentang kepemimpinan atau bidang spesialisasi Anda. Teruslah belajar di bidang di mana Anda sudah menjadi ahli agar Anda tidak menjadi tidak mau diajar.

Latihlah Setiap Hari

Setelah memenangkan kejuaraan dunianya yang ketiga, penunggang sapi, Tuff Hedeman, tidak mengadakan perayaan besar. Ia segera melanjutkan perjalanannya ke Denver utnuk memulai musim yang baru - dan seluruh prosesnya pun diulang lagi. Komentarnya: "Sapi itu takkan peduli apa yag saya lakukan minggu lalu." Entah Anda seorang pemula yang belum terbukti atau veteran yang sukses, jika Anda ingin menjadi juara besok, bersikaplah mau diajar hari ini.

Download Audio: Sikap Mau Diajar

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
sikap_mau_diajar.doc48 KB
sikap_mau_diajar.htm10 KB

Komentar