Hukum Reproduksi

HUKUM REPRODUKSI

Dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat seorang pemimpin


Tahun ini dalam konferensi kepemimpinan saya, saya telah menyediakan waktu untuk mengadakan jajak pendapat tidak formal dalam mencari tahu apa yang mendorong para peserta konferensi itu untuk menjadi pemimpin. Hasil surveinya adalah sebagai berikut:

BAGAIMANA MEREKA MENJADI PEMIMPIN

Karunia alami10%
Akibat Krisis5%
Karena pengaruh 
Pemimpin lainnya85%

Jika Anda pernah merenungkan asal mula kepemimpinan, mungkin Anda tidak heran dengan angka-angka tersebut. Memang benar bahwa jarang ada yang menjadi pemimpin karena organisasinya mengalami krisis, dan merka terpaksa melakukan sesuatu.

Satu lagi kelompok kecil terdiri dari orang-orang yang memiliki karunia alami serta naluri begitu besar sehingga mereka dapaat menjadi pemimpin. Namun, empat dari lima pemimpin yang pernah Anda jumpai menjadi pemimpin karena pengaruh para pemimpin lainnya yang membimbing mereka. itu terjadi karena hukum reproduksi: dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat seorang pemimpin.

BANYAK YANG MENGIKUTI JEJAK MEREKA

Dari orang-orang yang saya survei, kira-kira sepertiganya adalah pemimpin dalam dunia bisnis dan dua pertiganya adalah pemimpin di gereja. Namun responnya akan serupa boleh dikata dalam bidang apa pun. Umpamanya, Anda akan menemukan bekerjanya hukum reproduksi di bidang rugby professional. Coba saya tanya: tahukah Anda bahwa pengembangan serta pembimbingan separuh dari pelatih kepala dalam NFL (pada tahun 1998) itu dapat ditelusuri hingga ke dua mantan pemimpin rugby pro yang menonjol - yaitu Bill Walsh dan Tom Landry? Sepuluh pelatih kepala NFL yang sekarang ini menghabiskan waktu setahun atau lebih lamal bekerja kepada juara Super Bowl tiga kali - Bill Walsh- atau kepada salah seorang asisten top yang dilatihnya. Dan lima pelatih NFL memiliki sejarah pembimbingan langsung maupun tidak langsung maupun tidak langsung dengan pemenang Super Bowl dua kali - Tom Landry - atau salah seorang yang pernah dilatihnya.

Boleh di kata setiap pelatih sukses di NFL pernah bekerja dengan pemimpin kuat lainnya yang membantu mengajarkan serta menjadi teladan baginya. Selain itu, ada lagi contoh-contoh lain: Dave Wannstedt bekerjka kepada juara Super Bowl dua kali - Jimmy Jonhson, dan pelaith kepala Bill Cowher serta Tony Dungy pernah bekerja cukup lama dengan Mary Schottenheimer dari Kansas City Chief. Dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat seorang pemimpin.

ADA YANG BERHASIL, ADA YANG TIDAK

Dalam bab tentang Hukum Kehormatan, saya jelaskan bahwa orang dengan sendirinya mengikuti pemimpin yang paling kuat daripada mereka sendiri. Demikian pulalah halnya, hanya pemimpinlah yang mampu mengembangkan pemimpin lainnya. Orang tak mungkin memberikan kepada orang lain sesuatu yang tidak dimilikinya. Para pengikut takkan dapat mengembangkan pemimpin, belum tentu ia akan mengangkat pemimpin lainnya. Untuk setiap Bill Walsh, George Seifert, atau Tomo Landry, pasti ada Vince Lombardinya - seseorang yang adalah pelatih serta pemimpin yang hebat, namun tidak mengangkat para pelatih hebat, namun tidak mengangkat para pelatih hebat lainnya untuk mengikuti jejaknya untuk mengikuti jejaknya.

Mengapakah tidak semua pemimpin mengmbangkan pemimpin lainnya? Ada banyak alasannya. Terkadang mereka tidak menyadari nilai dari mengembangkan pemimpin (akan saya bahas lebih mendalam pada Bab tentang Hukum Pertumbuhan yang Eksplosif). Yang lain mungkin terlalu memfokuskan perhatiannya pada para pengikutnya dan memberikan begitu banyak sehingga tidak ada sisa bagi staf kuncinya. Saya rasa demikianlah kasusnya pada Vince Lombardi. Bagi pemimpin lainnya, masalah sesungguhnya mungkin saja ketidakmapanan. Ingatlah apa yang diajarkan Hukum Pemberdayaan: hanya pemimpin yang mapanlah yang dapat memberikan kekuatan kepada orang lain.

Ketika masih kecil, pernahkah Anda bermain ikutilah sang pemimpin? Saya pernah. Bahkan ketika itu pun saya ingin menjadi pemimpinnya. Ingatkah Anda apa yang harus Anda perbuat agar tetap menjadi yang terdepan dalam permainan tersebut? Anda sengaja berusaha membuat para pengikut Anda membuat kekeliruan. Itulah yang membuat mereka kembali ke belakang. Hal yang sama terjadi pada permainan kuda di lapangan basket. Anda mencetak gol yang sedemikian rupa sehingga orang lain tak dapat menirunya. Dan jika Anda seeprti saya, Anda pasti punya trik khusus, sehingga tak dapat ditiru anak lainnya. Masalahnya dengan permainan itu adalah bahwa agar menang, Anda harus membuat yang lainnya kalah. Itu adalah kebalikan dari cara Anda mengangkat pemimpin.

Tahun lalu ketika mengadakan konferensi kepemimpinan di Indonesia, saya mengajarkan Hukum Reproduksi dan membicarakan tentang permainan itu. Saya minta seorang sukarelawan untuk maju ke depan agar saya dapat memperlihatkan apa yang terjadi jika seorang pemimpin berusaha menjatuhkan yang lainnya ketimbang mengangkatnya. Saya suruh sukarelawan itu berdiri di hadapan saya, dan saya letakkan tangan saya di pundaknya. Lalu saya menekankannya. Semakin saya ingin menekannya ke bawah, semakin saya harus membungkuk untuk melakukannya. Demikian pulalah halnya dengan kepemimpinan: untuk menjatuhkan orang lain, Andapun harus jatuh bersama mereka.

MENGANGKAT PEMBUNUH RAKSASA

Salah satu kegemaran saya yang mengilustrasikan Hukum Reproduksi adalah tentang Daud dari Israel di zaman dulu. Boleh dikata semua orang pernah mendengar kisah tentang Daud dan Goliat. Ketika pasukan Filistin menentang Raja Saul dan umat Israel, Goliat, seorang pahlawan berperawakan besar, menantang. Katanya, ia akan melawan juara Israel yang paling hebat dalam suatu pertempuran hidup-mati. Dan siapakah yang menjawab tantangan tersebut? Bukan Saul, raja yang perkasa itu, atau salah seorang pahlawannya yang berpengalaman. Daud, seorang gembala domba rendahan, berdiri menghadapi Goliat, dan dengan menggunakan pelempar batu, ia lemparkan sebuah batu kepada Goliat, sehingga Goliat jatuh, lalu memenggal kepalanya dengan pedangnya sendiri.

Kita semua suka cerita seperti itu karena kita suka mendukung yang lemah. Namun banyak orang yang tidak tahu kelanjutan kisahnya. Daud dibesarkan sebagai pahlawan dan akhirnya menjadi raja. Namun dalam perjalanan karirnya, ia angkat sekelompok pahlawan hebat. Tidak kurang dari lima dari antara mereka juga menjadi pembunuh raksasa, sama seperti pemimpin mereka. apakah Saul, raja yang sebelumnya, pernah melakukan hal itu? Tidak. Dibutuhkan seseorang yang pernah melakukannya sendiri. Dan sama seperti dibutuhkan seorang pembunuh raksasa untuk menghasilkan pembunuh raksasa lainnya, juga dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat pemimpin lainnya.

KITA AJARKAN APA YANG KITA KETAHUI - KITA REPRODUKSIKAN SIAPA KITA SESUNGGUHNYA

Saya sangat beruntung karena dibesarkan dalam keluarga pemimpin: Ayah saya, Melvin Maxwell. Setiap hari ketika masih kecil, saya belajar bekerja dengan orang lain, memahami prioritas, mengembangkan diri lewat rencana petumbuhan pribadi, dan membayar harga kepemimpinan. Beberapa yang saya pelajari adalah dari Ayah saya. Namun lebih banyak yang saya pelajari dengan berada di dekatnya, mengamatinya berinteraksi dengan orang lain, dan mempelajari bagaimana ia berpikir. Akibatnya, ketika saya kuliah, saya sudah memiliki intuisi yang baik dan memahami kepemimpinan lebih baik dari pada kebanyakan teman kuliah saya. Sejak saat itu, saya terus belajar tentang kepemimpinan. Dan saya telah belajar mencari para pemimpin besar agar dapat terus belajar.

Jika Anda ingin terus berkembang sebagai seorang pemimpin, Anda pun harus melakukan hal yang sama. Lewatkanlah waktu bersama para pemimpin terbaik yang dapat Anda temukan. Jika Anda baru saja mulai, Anda mungkin perlu melewatkan waktu bersama orang-orang di bidang Anda agar Anda dapat menguasai dasar-dasar profesi Anda. Namun begitu Anda mendapatkan landasan tersebut, pelajarilah kepemimpinan dari orang-orang dari berbagai profesi. Saya pernah belajar dari usahawan, pendeta, politikus, jendral, pemain bola, usahwan - segalanya. Apa pun profesinya, prinsip-prinsip kepemimpinan tetap sama.

Tidak semua orang memahaminya seketika itu juga. Umpamanya, beberapa tahun yang lalu ketika saya katakan kepada kakak saya, Larry, bahwa saya akan mulai menghabiskan lebih banyak waktu saya mengajarkan kepemimpinan di dunia peusahaan, ia sedikit ragu. Larry adalah usahawan alami. Ia mencapai kemandirian dalam soal keuangan lewat usaha real estate di usia dau puluhan, dan ia duduk di beberapa dewan perusahan dan menjadi pembina sebuah universitas. Namun ia tidak yakin apakah usahawan akan mau belajar kepemimpinan dari seseorang yang memiliki latar belakang sebagai pendeta. Namun saya tahu bahwa kepemimpinan ya kepemimpinan; prinsip-prinsipnya berlaku di mana pun Anda berada. Dan memang benar, ketika saya mulai mengajarkan kepemimpinan di organisasi seperti Sam's Club, Wal-Mart, Mary Kay, dan Baillie Lumber - dan orang-orang melihat bahwa prinsip-prinsip itu memang efektif - mereka terus meminta lagi. Mengapa banyak perusahaan sebesar itu mau mencari nasehat dari seseorang yang memimpin empat perusahaan kecil? Karena mereka paham Hukum Reproduksi. Mereka tahu bahwa dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat pemimpin untuk mengangkat pemimpin lainnya - apa pun bidangnya.

AMBILLAH LANGKAH BERIKUTNYA

Satu-satunya cara Anda dapat mengembangkan pemimpin lainnya adalah menjadi pemimpin yang lebih baik. jika Anda telah mengambil langkah-langkah pertama itu, syukurlah. Anda sudah pada posisi untuk mengangkat pemimpin lainnya. Sementara Anda mulai, ingatlah bahwa pemimpin yang mengangkat pemimpin …

MELIHAT GAMBARAN BESARNYA

Setiap mentor kepemimpinan yang efektif menjadikan pengembangan pemimpin itu salah satu prioritasnya yang tertinggi dalam hidupnya. Ia tahu bahwa potensi organisasinya tergantung pada pertumbuhan kepemimpinannya. Semakin banyak pemimpin yang ada, semakin besar kesempatan suksesnya.

MENARIK PARA PEMIMPIN POTENSIAL

Anda mungkin pernah mendengar tentang kutipan Ross Perot: "Pemimpin itu tidak berkerumun. Anda harus mencarinya satu per satu". Itu benar. Namun seperti yang juga dikatakan oleh Hukum Daya Tarik, jika Anda terlebih dulu mengembangkan kualitas kepemimpinan, Anda akan mampu menarik orang-orang yang memiliki potensi menjadi pemimpin. Jika Anda melakukannya dan juga mendapatkan rasa hormat mereka, Anda akan medapatkan rasa hormat mereka, Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan mereka menjadi pemimpin yang lebih baik.

MENCIPTAKAN LINGKUNGAN ELANG

Lingkungan di mana kepemimpinan itu dihargai dan diajarkan menjadi asset bagi seorang mentor kepemimpinan. Bukan saja lingkungan seperti itu menarik "para elang", melainkan juga membantu mereka belajar terbang. Suatu lingkungan elang adalah lingkungan dimana seorang pemimpin melontarkan suatu visi, menawarkan insentif, mendorong kreativitas, membiarkan orang mengambil risiko, dan meminta pertanggungan jawab. Lakukanlah hal itu untuk waktu yang cukup lama dengan cukup banyak orang, maka akan Anda kembangkan suatu kebudayaan kepemimpinan di mana para elang akan berkerumun.

DAMPAKNYA BERLANJUT

Begitu Anda paham Hukum Reproduksi ini, akan Anda sadari dampaknya yang luar biasa pada sebuah organisasi. Jika sebuah perusahaan memiliki pemimpin-pemimpin yang payah, kepemimpinannya yang sudah lemah itu akan semakin parah. Jika sebuah perusahaan memiliki pemimpin-pemimpin yang kuat - dan mereka mereproduksi sendiri - maka kepemimpinannya akan menjadi baik.

Sesekali, sebuah perusahaan akan muncul di mana kepemimpinannya begitu kuat dan proses pengembangannya begitu terencana sehingga dampaknya bukan saja mendorong perusahaan yang bersangkutan ke tingkat tertinggi melainkan juga meluap ke bisnis-bisis lainnya. Itulah kasusnya di General Electric, yang dipimpin oleh Jack Welch. GE telah menjadi salah satu perusahaan yang paling baik pengelolaannya di dunia, dan terus mengembangkan pemimpin demi pemimpin. Sesungguhnya, perusahaan ini telah kehilangan lebih banyak pemimpin yang mampu mengelola organisasi ketimbang kebanyakan perusahaan baik lainnya. Periksalah daftar Direktur Utama berikut ini yang pernah bekerja di GE:
William Anders, General Dynamics
Norman P. Blake, Jr. USF&G Larry A. Bossidy, Allied-Signal Inc.
Michael J. Emmi, Systems and Computer Technology
Stanley C. Gault, Rubbermaid Inc. dan belakangan, Good-year Tire and Rubber Corp.
Fred Garry, almarhum direktur utama Rohr Inc.
Robert goldsmith, mantan direktur utama, Rohr Inc.
Glen Hiner, Owens Corning Fiberglass
Clyde Keaton, Clean Harbors
Chuck Lillis, Media One Group (sebelumnya U.S. West Media Group)
Michael Lockhart, General Signal Corp.
Daniel Mc Claughlin, Uquifex
Richard Miller, Wang Laboratories
George Schofield, Zurn Industries
Roger Shipke, Ryland Group Inc. Harry C. Stonecipher, Sunstrand, dan belakangan, Mc Donnell Douglas Corp.
John M. Trani, Stanley Works
Walter Wiliams, Rubbermaid
Thomas Vanderslice, presiden GTE, lalu direktur utama Apollo Computer, lalu direktur utama M/A Com, yang memproduksi komponen microwave Alva O. Way, American Express Co.

Sama seperti halnya dalam dunia rugby pro, kemampuan banyak pemimpin dapat ditelusuri ke suatu sumber yang sama. Bagaimanakah General Electric dapat menghasilkan bagitu banyak pemimpin yang menonjol? Pertama, pengembangan kepemimpinan adalah salah satu prioritas perusahaan. GE menghabiskan lebih dari $500 juta setahunnya untuk pelatihan dan mengembangkan pemimpin di lembaganya sendiri, di Cartonville, yang sering disebut sebagai "Havard nya perusahaan Amerika". Namun yang lebih penting lagi adalah fakta bahwa perusahaan ini dikelola oleh pemimpin besar, yaitu Jack Welch.

Semuanya itu bermula dari atas, karena dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengangkat pemimpin lainnya.

Para pengikut tak mungkin melakukannya. Atau program-program institusional. Dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengenal seorang pemimpin lainnya, dan mengembangkan seorang pemimpin lainnya. Itulah Hukum Reproduksi.

Kategori Bahan Indo Lead: 
Jenis Bahan Indo Lead: 
File: 
AttachmentSize
hukum_reproduksi.doc83 KB
hukum_reproduksi.htm14 KB

Komentar